Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Om Swastiastu. Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan paper ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik.
Paper ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "
KONSEP PRODUKSI DAN ARTI PENTING PRODUKSI BAGI
PERUSAHAAN DALAM JANGKA PANJANG ", yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Paper ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya paper ini dapat terselesaikan.
Semoga paper ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun paper ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami sebagai
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun, Terima
kasih.
30 September 2018
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Teori perilaku produsen (perusahaan) memiliki banyak analogi dengan
teori perilaku konsumen. Bila konsumen mengalokasikan anggarannya untuk
konsumsi, produsen mengalokasikan dananya untuk penggunaan faktor produksi.
Dalam aktivitas produksi, teori produksi mempunyai dua periode waktu.
Yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Paper ini akan membahas tentang
konsep produksi dan arti penting produksi bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Dimana pada periode waktu tersebut memungkinkan perusahaan untuk menambah
atau mengubah seluruh faktor produksi (input). Kemungkinan ini menyebabkan
perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap. Semuanya adalah biaya berubah.
Dan membuat keadaan dalam industri juga mengalami perubahan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep produksi itu sendiri?
2. Bagaimana teori produksi yang diterapkan perusahaan menggunakan
periode waktu jangka panjang dan arti pentingnya perusahaan?
3
BAB II
PEMBAHASAN
B. Faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat
digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Proses produksi,
yaitu mengubah input menjadi output (produk) merupakan esensi yang dilakukan
4
oleh perusahaan. Input, yang juga disebut faktor produksi, meliputi sumber daya
apa pun yang digunakan perusahaan dalam proses produksi.
Dalam perusahaan roti, misalnya, input-inputnya antara lain tenaga kerja;
bahan mentah, seperti terigu dan gula; dan modal yang diinvestasikan dalam
bentuk oven, mixer, dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk menghasilkan
output seperti roti, kue, dan pastri.
Faktor produksi atau input dibagi ke dalam 4 kategori, yakni tenaga kerja,
sumber daya alam, modal dan kewirausahaan. Yang masing-masing mungkin
dapat terbagi lagi menjadi beberapa bagian.
a) Tenaga Kerja
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani
maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa maupun faedah suatu barang.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya
(kualitasnya) yang terbagi atas:
1. Tenaga kerja terdidik terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang
memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru,
dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti
2. Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang
memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman. Contoh :
montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
3. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour),
adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh : tukang kuli pikul, buruh tani, tukang sapu.
b) Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam
di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
- Tanah, tumbuhan, hewan.
- Udara, sinar matahari, hujan.
- Bahan tambang, dan lain sebagainya
5
Faktor produksi sumber daya alam merupakan faktor produksi asli karena
telah tersedia di alam langsung.
c) Modal
d) Kewirausahaan
Pengusaha berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor
produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif
dan efisien.
Pengusaha berkaitan dengan manajemen. Sebagai pemicu proses produksi,
pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur
dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai
kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan
usaha.
C. Fungsi Produksi
6
digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan
jumlah produksi yang dicapai.
Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai :
Q = f (K,L,R,T)
Dimana : Q = jumlah barang yang diproduksi (output)
K = capital (modal)
L = labour (tenaga kerja)
R = resources (sumberdaya alam)
T = teknologi
7
E. Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah
Teori produksi ini adalah teori produksi yang menggunakan periode jangka
panjang. Pada teori ini terdapat dua faktor produksi yang dapat diubah, dimisalkan
tenaga kerja dan modal adalah faktor-faktor produksi yang sama-sama bersifat
variabel(dapat diubah). Dimisalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat
diubah tersebut dapat ditukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja dapat
menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan harga tenaga kerja dan
pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang bagaimana
perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu
tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan melalui pendekatan isoquant dan
isocost.
a. Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang menunjukkan
kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama.
Contoh : pada tabel 9.2 dimana terdapat seorang pengusaha yang ingin
memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit. Untuk memproduksi barang
tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat
dipertukarkan. Pada tabel tersebut digambarkan terdapat empat gabungan tenaga
kerja dan modal yang akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit.
Tabel 9.2
8
Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat berdasar gabungan tenaga kerja dan
modal yang terdapat dalam tabel 9.2.. Kurva tersebut adalah kurva produksi sama
atau isoquant. Ia menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dalam contoh tersebut yang dibuat
adalah tingkat produksi sebanyak 1000 unit.
Disamping itu, di atas kurva IQ terdapat pula kurva IQ 1, IQ2, IQ3 yang
menunjukkan jumlah produksi yang makin meningkat tergantung pada gabungan-
gabungan tenaga kerja dan modal yang dibutuhkan.
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa isoquant memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Mempunyai kemiringan negatif.
2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin banyak/tinggi
jumlah output.
3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant lainnya.
4. Isoquant cembung ke titik origin.
9
Ketika sejumlah isoquant digabungkan pada satu grafik, kita dapat
menyebut grafik tersebut sebagai peta isoquant. Contoh di atas menunjukkan 4
dari banyak isoquant yang menjadikan peta isoquant. Peta isoquant adalah cara
lain untuk menggambarkan fungsi produksi, seperti halnya peta indiferensi
sebagai cara menggambarkan fungsi utilitas. Setiap isoquant sesuai dengan
beragam tingkat output, dan tingkat output bertambah saat kita menaiki kurva
tersebut.
Isoquant menunjukkan fleksibilitas yang dimiliki perusahaan ketika
membuat keputusan produksi: Mereka biasanya dapat memperoleh output tertentu
dengan menyubstitusikan satu input atas input lainnya. Penting bagi manajer
untuk memahami sifat fleksibilitas ini. Dengan mempertimbangkan fleksibilitas
ini dalam proses produksi, manajer dapat memilih kombinasi input yang
meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba.
C = Total cost
10
Sedangkan slope (kemiringan) dari isocost adalah :
Atau rasio negatif antara upah dibagi dengan biaya sewa. Garis isocost
dikombinasikan dengan garis isoquant untuk menentukan titik produksi optimal
(pada tingkat output tertentu).
Jika terjadi perubahan harga faktor produksi, kurva isocost akan berotasi.
Namun jika yang berubah adalah kemampuan anggaran, kurva isocost bergeser
sejajar. (diagram 5.15)
Contoh :
80.000
=4 unit
20.000
11
80.000
memperoleh : = 8 unit
10.000
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/produksi
14