Berharganya Jiwa Seorang Mukmin
Berharganya Jiwa Seorang Mukmin
Fenomena pembunuhan dan juga bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini tentunya
menjadi tamparan keras bagi semua kalangan. Entah itu orang tua, guru, para da’i, para
pemimpin dan tentu saja bagi semua kalangan masyarakat yang haruslah segera berbenah.
Dimanakah kasih sayang dan kehangatan yang seharusnya hadir lewat keluarga. Dimanakah
ta’dzim hormat-menghormati yang seharusnya lahir dari lingkungan sekolah. Dimanakah
prinsip iman dan taqwa yang senantiasa ditancapkan oleh para da’i lewat mimbar-mimbar
khutbah yang ada. Dimanakah semangat nasihat-menasihati yang seharusnya hadir dari
semua lisan orang-orang yang mengaku beriman. Tentunya semua kalangan haruslah
bersinergi untuk membentuk karakter dan pribadi mukmin yang kuat.
ْ ق َو َم ْن قُتِ َل َم
ظلُو ًما فَقَ ْد َج َع ْلنَا لِ َولِيِّ ِه ِّ س الَّتِي َح َّر َم هَّللا ُ ِإال بِ ْال َح
َ َوال تَ ْقتُلُوا النَّ ْف
ان َم ْنصُورًا َ ف فِي ْالقَ ْت ِل ِإنَّهُ َك ِ س ُْلطَانًا فَال يُس
ْ ْر
Dan janganlah kalian membunuh jiwa-jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),
melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara
zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya,
tetapi janganlah ahli warisnya itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya
ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
Allah ta’ala melarang membunuh jiwa tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat agama,
seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui salah satu hadisnya yang
mengatakan bahwa Rasulullah telah bersabda:
اَل يَ ِحلُّ َد ُم ا ْم ِرٍئ ُم ْسلِ ٍم يَ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ َوَأ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل هَّللا ِ ِإاَّل بِِإحْ َدى
ق لِ ْل َج َما َع ِةِ ارِ َك لِ ِدينِ ِه ْال ُمف ِ َّ َوالت،ص ِن
ِ ار َ ْ َوال َّزانِي ْال ُمح،س ِ النَّ ْفسُ بِالنَّ ْف:ث
ٍ ثَاَل
Tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, terkecuali karena tiga perkara, yaitu
membunuh jiwa dibalas dengan jiwa, penzina muhsan, dan orang yang murtad dari
agamanya lagi memisahkan diri dari jamaah. (Hr. Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya lenyaplah dunia ini menurut Allah lebih mudah dari pada membunuh
seorang muslim.