FONDASI ISLAM
Kelompok 2 :
Kania Icha Riswandi (1996144034)
Tasya Novalia (1996144045)
Ahmad Muizzuddin (1996144047)
Ahmad Akbar Febrian (1996144074)
Itsna Arofatuzzahro’ (1996144076)
Dosen Pengampu :
Masyhudan Dardiri, S.Sy., M.H
LATAR BELAKANG
Islam telah lahir sejak 1400 tahun silam. Sepanjang sejarah itu, selain
menyiarkan ajaran agama, para pemimpin Islam juga turut menyebarkan
budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi pada setiap wilayah masyarakat
yang didatanginya. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, Islam telah
menyebar luas hingga ke luar wilayah jazirah Arab. Dan pada masa-masa
puncak kejayaan kekuasaan para khalifah agung, Islam merambah masuk
(sebagian menjadi penguasa) di Afrika, Asia Pasifik, dan Eropa bahkan juga
ke Amerika.
Islam yang begitu cepat menyebar hampir ke seluruh dunia membawa
pandangan baru dan nilai-nilai baru dalam kehidupan masyarakat. Islam
datang dengan membawa pesan-pesan untuk sebuah kemajuan peradaban
yang bernilai dan bertuju pada kebahagiaan bagi seluruh ummat manusia.
Peradaban yang dibangun di atas pondasi ilmu yang kuat. Kedudukan ilmu
pengetahuan dalam Islam, adalah pegetahuan sebagai kebudayaan.
KEPERCAYAAN BANGSA ARAB PRA ISLAM
Sebelum kedatangan Islam di Arab, terdapat
berbagai agama, yaitu agama Yahudi, Kristen dan
penganut Paganisme (penyembah berhala).
Mayoritas masyarakat Arab pada saat itu adalah
penganut Paganisme. Ratusan berhala dengan
bermacam-macam bentuk ada di sekitar Ka'bah.
Setidaknya ada empat sebutan bagi berhala-
berhala itu. Sanam berbentuk manusia dibuat dari
logam atau kayu. Wathan juga dibuat dari batu.
Nusub adalah batu karang tanpa suatu bentuk
tertentu. Hubal berbentuk manusia yang dibuat
dari batu akik, dialah dewa yang paling besar dan
diletakkan dalam Kabbah di Mekkah. Sejak
berabad-abad penyembahan patung berhala tetap
tidak terusik, baik pada masa kehadiran
permukiman Yahudi maupun upaya-upaya
kristenisasi yang muncul di Syiria dan Mesir.
KEPERCAYAAN BANGSA ARAB PRA ISLAM
Agama Yahudi dianut oleh para imigran yang
bermukim di Yastrib dan di Yaman. Tidak
banyak data sejarah tentang pemeluk dan
kejadian penting agama ini di Jazirah Arab,
kecuali di Yaman. DzuNuwas merupakan
penguasa Yaman yang condong ke Yahudi.
Mereka tidak menyukai penyembahan berhala
yang telah menimpa bangsanya, mereka
meminta penduduk Najran agar masuk agama
Yahudi. Sehingga kalau mereka menolak,
maka akan dibunuh dan dimasukkan ke dalam
parit. Korban pembunuhan itu mencapai dua
puluh ribu orang. Tragedi berdarah dengan
motif fanatisme agama ini diabadikan dalam
al-Qur'an dalam kisah "orang-orang yang
membuat parit”.
KEPERCAYAAN BANGSA ARAB PRA ISLAM
Sedangkan Agama Kristen di Jazirah Arab
dan sekitarnya sebelum kedatangan Islam tidak
ternodai oleh tragedi yang mengerikan semacam
itu, yang tampak hanyalah pertikaian di antara
sekte-sekte Kristen. Para misionaris Kristen
menyebarkan doktrinnya dengan bahasa Yunani,
yang waktu itu mazhab-mazhab filsafat dan aliran-
aliran agnostik dan hermes menyerbu daerah itu.
Inilah yang menimbulkan pertentangan antara
misionaris dan pemikir yunani yang bertumpu
pada akal dan doktrin Kristen yang bertumpu pada
iman. Serta melahirkan sekte-sekte Kristen yang
kemudian menyebar ke berbagai penjuru,
termasuk jazirah Arab dan sekitarnya. Sekte Arius
menyebar di bagian selatan jazirah Arab, yaitu
dari Suria, dan Palestina ke Irak dan Persia.
SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI BANGSA ARAB PRA ISLAM
Masyarakat Arab terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
penduduk tetap kota (Hadhary) dan penduduk gurun (Badui). Menyekutukan Allah, dan
Penduduk kota bertempat tinggal tetap, mereka telah menganal
menyembah patung-
tata cara mengelola tanah pertanian dan telah mengenal tata cara
perdangangan. patung dan menganggap
Masyarakat Badui hidupnya berpindah-pindah dari suatu patung-patung itu suci
tempat ke lainnya, guna mencari air dan padang rumput untuk
binatang gembalaan mereka. Di antara kebiasaan mereka adalah
mengendarai unta, mengembala domba dan keledai, berburu
serta menyerang musuh. Kebiasaan ini menurut adat mereka
adalah pekerjaan yang lebih pantas dilakukan oleh laki-laki. Dapat Membunuh anak laki-
disimpulkan keadaan sosial dan kebudayaan bangsa Arab laki mereka karena
sebelum Islam di antaranya :
takut kemiskinan dan
kelaparan
Mereka mengubur anak- Suka berselisih, yang
anak perempuan mereka suka bertengkar,
hidup-hidup karena malu lantaran hanya sebab-
dan celaan sebab kecil
KEHIDUPAN POLITIK BANGSA ARAB PRA ISLAM
1 2
Menerapkan dasar-dasar
kehidupan bersosial, untuk
02 menjaga persaudaraan umat
Islam yang baru dibangun
Membuat kesepakatan
untuk saling membantu
03 antara kaum Muslimin
dan Non-Muslim
Perumusan Piagam Madinah sebagai UUD
PERADABAN ISLAM MASA Negara Islam yang pertama, yang berlaku bagi
NABI MUHAMMAD DI MADINAH seluruh penduduk Yastrib, dengan prinsip-prinsip
seperti berikut :
1 Bertetangga baik
4 Saling menasehati