Anda di halaman 1dari 4

Tugas Akuntansi Perpajakan

Nama : Fauzan Azmi


NIM : 200503255
Latihan BAB I Halaman 15

1. Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan


menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan
sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah
dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

2. 1. Menganalisis transaksi-transaksi yang dipersiapkan untuk jurnal.


2. Mencatat akun-akun, termasuk debit dan kredit dalam jurnal.
3. Mentransfer debit dan kredit dari jurnal ke buku besar.
4. Meringkas akun buku besar disesuaikan dan jumlah.
5. Mencatat penyesuaian untuk membawa saldo rekening up to date, menjurnal dan
posting penyesuaian.
6. Menyesuaikan akun buku besar dan jumlah.
7. Menggunakan neraca saldo setelah disesuaikan untuk mempersiapkan laporan
keuangan
8. Menjurnal dan posting entry untuk menutup akun sementara.
9. Tes keakuratan dari prosedur penutupan.
10. Jurnal pembalik dalam periode berikutnya (pilihan).

3. - Laporan Posisi Keuangan/Neraca

- Laporan Laba Rugi

- Laporan Perubahan Modal

- Laporan Arus Kas

- Catatan Atas Laporan Keuangan


4. - Laporan Posisi Keuangan : Laporan yang menunjukkan kondisi, informasi, dan
posisi keuangan sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

- Laporan Laba Rugi : Laporan yang berfungsi untuk memberikan informasi


mengenai hasil yang diperoleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

- Laporan Perubahan Modal : Laporan yang memberikan informasi mengenai


perubahan modal perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

- Laporan Arus Kas : Laporan yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai
arus kas yang masuk dan keluar pada jangka waktu tertentu.

- Catatan Atas Laporan Keuangan : Laporan yang dibuat untuk memberikan


penjelasan atas laporan keuangan yang telah dibuat.

5. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, dalam buku Perpajakan Edisi
Revisi 2013 (2013:1) menjelaskan Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbul (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakanuntuk
membayar pengeluaran umum.

6. - Menurut golongannya, pajak dikelompokkan menjadi pajak langsung dan tidak


langsung.
- Menurut sifatnya, pajak dikelompokkan menjadi pajak subjektif dan pajak objektif.
- Menurut lembaga pemungutannya, pajak dikelompokkan menjadi pajak pusat dan
pajak daerah.

7. Proses pembukuan maupun pencatatan pajak merupakan kegiatan utama di


dalam akuntansi komersial. Dari sisi pajak, pembukuan dan pencatatan ini menjadi
suatu hal yang sangat krusial dan penting karena apa yang dibukukan atau dicatat
akan menjadi dasar bagi setiap Wajib Pajak untuk menghitung besarnya pajak yang
terutang.
Hal ini telah diatur di dalam Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007.
8. Pada saat berlakunya ketentuan ini akuntansi mempunyai peranan yang sangat
penting terhadap perpajakan. Karena akuntan publik sebagai seorang ahli akuntansi
dapat mempergunakan sepenuhnya konsep/prinsip/metode akuntansi yang umum
dipergunakan.
Sekalipun demikian akuntansi masih mempunyai peranan dalam perpajakan
untuk menentukan objek pajak, karena UUD perpajakan tahun 1984 mewajibkan
kepada orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau melakukan bebas di
Indonesia untuk menyelenggarakan pembukuan.

9. a. Neraca

1) Sisi Aset, terdapat nama-nama akun sebagai berikut.

- Pajak Dibayar di Muka (prepaid tax)

- Pajak dibayar di muka biasa disajikan sebagai Biaya Dibayar di Muka (Prepaid
Expense) dalam aset lancar. Pajak dibayar di muka dapat terdiri dari :

• PPh 22, PPh 23, PPh 24, PPh 25, dan PPh 28A (bila ada).

• PPh atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan.

• Pajak Masukan. Pengetian Akuntansi dan Pajak 15

2) Sisi Kewajiban, terdapat nama-nama akun sebagai berikut.

- Utang Pajak (Tax Payable).

- Utang Pajak dapat terdiri atas :

• PPh 21, PPh 23, PPh 26, PPh 29

• Pajak Keluaran

b. Laporan Laba Rugi

• Beban pajak penghasilan (income tax expense).


• PBB, Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan, dan Bea Materai dicatat
sebagai beban operasional (operational expense).

10. Pemeriksaan pajak adalah kegiatan menghimpun dan mengolah data,


keterangan dan bukti yang dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan
suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Tujuan pemeriksaan pajak adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan kepastian hokum, keadilan dan
pembinaan kepada WP.
Dari pengertian dan tujuan pemeriksaan pajak di atas, akuntansi perpajakan
sangatlah penting, karena menekankan perlunya pemahaman perpajakan yang baik
oleh WP (Wajib Pajak) agar jangan sampai terjadi kesalahan dalam perhitungan
pajaknya karena dapat saja sewaktu-waktu dilakukan pemeriksaan pajak oleh aparat
pajak/fiskus.

Anda mungkin juga menyukai