Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM)

Oleh:
Muhammad Ilham Syakirin
200070200011038

DM Blended Learning
Periode 14 Februari 2022 – 10 April 2022

Pembimbing:
dr. Muljo Hadi Sungkono, Sp.OG(K)

LABORATORIUM/SMF OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2022
RESUME
Principles of Evidence-Based Medicine (EBM)

Bidang ilmu kedokteran merupakan suatu bidang yang akan selalu berkembang seiring

dengan perkembangan jaman. Suatu ilmu yang didapatkan oleh seorang tenaga medis pada

saat menjalani pembelajaran saat sekolah dahulu, apabila tidak diperbaharui dengan

perkembangan ilmu terbaru berpotensi untuk meningkatkan terjadinya kesalahan (Medical

error). Maka dari itu sangatlah penting bagi seorang dokter atau tenaga medis untuk selalu

mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi yang up to date berdasarkan bukti ilmiah

terbaru (evidence-based medicine), sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya

medical error pada saat menangani pasien.

A. Definisi Evidence-Based Medicine (EBM)

Evidence-based medicine adalah penggunaan bukti-bukti ilmiah terbaru secara bijak

dan eksplisit, dengan tujuan untuk membuat keputusan klinis yang berkaitan dengan kondisi

pasien. EBM dapat diterapkan dengan mengintegrasikan 3 hal penting, yaitu :

a) Clinical Expertise : Keahlian suatu dokter sebagai klinisi pada bidang tertentu.

b) Best Research Evidence : Hasil penelitian yang digunakan sebagai bukti yang valid dan

mutakhir, yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan keputusan klinis.

c) Patient values and expectation : memberikan kesempatan pada pasien untuk memilih

tindakan atau terapi yang sebelumnya telah dijelaskan oleh klinisi mengenai manfaat,

resiko, dan komplikasi dari tindakan atau terapi tersebut.

B. Tipe – Tipe Evidence-Based Medicine (EBM)

1) Disease-Oriented Evidence (DOE) : suatu bukti ilmiah yang berorientasi pada

penyakit, seperti patofisiologi, farmakologi, etiologi dan seterusnya.


2) Patient-Oriented Evidence (POE) : suatu bukti ilmiah yang berorientasi pada kondisi

pasien, dimana fokus diberatkan pada outcome dari setiap tindakan medik yang

mungkin akan dilakukan pada pasien.

C. Lima Langkah Evidence-Based Medicine (Five Steps to EBM)

1) ASK : Membuat pertanyaan klinis yang dapat dijawab dengan mencari jawabannya

melalui bukti ilmiah yang telah dipublikasikan

2) ACQUIRE : Mencari bukti ilmiah untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat

3) APPRAISE : Menelaah bukti ilmiah yang telah ditemukan secara kritis

4) APPLY : Menggunakan hasil dari appraisal terhadap bukti ilmiah kepada praktis

klinis

5) ASSESS : Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan, lalu mempertimbangkan

tindakan selanjutnya berdasarkan bukti ilmiah terbaru (mengganti atau meneruskan

terapi)

D. Tiga Cara untuk Mencari Bukti Ilmiah (Three different modes of practice)

1) Replicating the practice of experts : sebuah metode dimana kita mengikuti

perkataan tenaga medis yang lebih berpengalaman, pada metode ini data yang kita

butuhkan cepat dan mudah didapatkan, namun data tersebut berdasarkan oleh Ego,

dimana hal ini merupakan Experience-based Medicine, bukan Evidence-based

Medicine.

2) Searching Only : Metode dimana seorang klinisi hanya mencari dan membaca jurnal

dan sumber yang ingin dibaca, data yang diperoleh pada metode ini dapat cepat

didapat, namun pada metode ini data yang didapatkan akan sangat bervariasi dan

beberapa data tersebut berpotensi misleading.

3) Searching and Appraising : Metode dimana sebuah jurnal atau sumber yang dicari,

dibaca lalu ditelaah secara kritis sebelum diaplikasikan pada pasien. Pada metode
ini hasil akhir yang didapat akan lebih tepat namun waktu yang digunakan untuk

mendapatkan data tersebut akan lebih besar.

E. Kategori EBM

 Ia : Meta-analisis & Systematic Review

 Ib : Randomized Controlled Trial

 IIa : Non-Randomized Trial

 IIb : Quasi Experimental

 III : Observational Study

 IV : Expert Opinion, Clinical experience

Uji pra-klinik dan Uji in-vitro tidak dapat diaplikasikan sebagai evidence, hal ini

dikarenakan untuk suatu hasil dikatakan sebagai evidence, harus dilakukan pada

sampel manusia terlebih dahulu.

F. Sumber Bukti Ilmiah

a) Evidence-Based Resources:

a. Evidence-based systematic review databases

b. Secondary Journals

c. EBM Textbook and guidelines

d. Medline/electronic database

b) Selected Comprehensive Web-Based EBD Resources

a. Netting the Evidence

b. Centre for Evidence Based Medicine

c. Evidence-based medicine resource center

d. Online guide to critical appraisal

c) Biomedical Journals
d) Expert/Colleagues Opinion

Anda mungkin juga menyukai