“SUDAN”
Oleh :
Dewi Alfiyani
XII MIPA 1 / 10
DINAS PENDIDIKAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam mencari sumber bacaan ataupun referensi.
Wasalam,
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................7
1.3 Tujuan......................................................................................................................7
1.4 Manfaat....................................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
2.1 Tahun Masuknya Islam di Sudan.............................................................................8
2.2 Asal – Usul Islam di Sudan......................................................................................8
2.3 Pembawa Islam di Sudan.........................................................................................9
2.4 Proses Islamisasi di Sudan.....................................................................................10
2.5 Madzhab yang Diikuti Masyarakat Islam di Sudan................................................13
2.6 Faktor yang Mendukung Perkembangan Islam di Sudan........................................13
BAB III............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai
hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin
kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu
agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi akhir zaman.
Ajaran yang diturunkan Allah tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi yang
Shahih (Maqbul) berupa perintah, larangan dan petunjuk untuk kebaikan hidup
manusia di dunia dan akhirat. Ajaran Islam bersifat menyeluruh yang meliputi
bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan muamalah duniawiyah (Abdurrahman, 2000:
9). Dalam kehidupan dunia ini menuju kehidupan akhirat nanti, pada hakikatnya
Islam dapat dirasakan, diamati, ditunjukkan, dibuktikan, dan membuahkan rahmat
bagi semesta alam sebagai amanah manhaj kehidupan (sistem kehidupan) apabila
sungguh–sungguh secara nyata diamalkan oleh pemeluknya. Dengan demikian,
Islam menjadi sistem keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem tindakan yang
4
menyatu dalam diri setiap muslim dan kaum muslimin sebagaimana menjadi
pesan utama risalah dakwah Islam (Abdurrahman, 2000: 11).
Era ini adalah masa kemajuan, keemasan, dan kejayaan Islam. Periode ini
dibagi menjadi fase ekspansi dan disintegrasi
1. Fase ekspansi, integrasi, dan pusat kemajuan
Masa ini berlangsung pada 650-1000 M dengan daerah penyebaran Islam yang
makin luas, melalui Afrika utara sampai ke Spanyol di bumi bagian barat. Islam
juga melalui Persia sampai ke India di bumi sebelah timur. Di masa inilah
5
perkembangan ilmu pengetahuan, agama, bahasa, dan lain-lain mencapai
puncaknya. Era ini juga menghasilkan ulama besar misal Imam Malik, Imam Abu
Hanifah, Imam Syafi'i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh.
2. Fase disintegrasi
Era pada kurun waktu 1000 - 1250 M ini mulai mengalami kemunduran.
Kekuasaan khalifah menurun, hingga akhirnya Baghdad dirampas dan
dihancurkan Hulagu Khan pada tahun 1258 M.
B. Periode pertengahan
Sama seperti sebelumnya, periode ini juga terbagi atas tiga fase. Umat Islam
yang mengalami kemunduran, bangit kembali melalui tiga kerajaan besar
1. Fase kemunduran
Pada periode yang berlangsung mulai 1800 hingga sekarang ini, umat mencari
tahu penyebab kejatuhan Islam. Para pemimpin dan pemuka Islam memikirkan
bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam. Di era sejarah
perkembangan peradaban Islam ini, kondisi muslim berbanding terbalik dengan
periode klasik. Umat Islam yang awalnya menjadi pusat peradaban, kini kagum
pada perkembangan budaya dan kemajuan kelompok masyarakat lain.
6
Maka dari itu penulis ingin mengulas lebih lanjut perkembangan islam di
benua Afrika khusunya di negara Sudan.
1.3 Tujuan
Untuk menuntaskan tugas penilaian keterampilan mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Bab 10 “Rahmat Islam Bagi
Alam Semesta”.
Untuk media pembelajaran
1.4 Manfaat
a. Sebagai salah suatu syarat untuk menyelesaikan tugas keterampilan mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan sumbangan pemikiran penulis kepada
pembaca, supaya bisa mengetahui proses islamisasi selain di Indonesia dan Arab
Saudi.
b. Untuk menambah cakrawala berpikir dan menumbuhkan minat baca serta untuk
mengembangkan disiplin ilmu aqidah filsafat bagi siswa kelas XII.
7
BAB II
PEMBAHASAN
Pada abad 16, terbentuklah kerajaan Islam di wilayah utara yang bernama
Kerajaan Fung. Ibu kotanya di Sennar. Ada lagi kerajaan Islam yang tumbuh di
barat dengan nama Darfur. Kedua kerajaan ini memegang peranan penting bagi
perkembangan Islam di Sudan.
Pada abad ke-8 Islam mulai menduduki Afrika Utara, saat itulah orang
Arab Muslim mulai memimpin ekspedisi ke Sub-Sahara Afrika, dimulai dari
sepanjang Lembah Nil menuju Nubia, dan melintasi Sahara ke Afrika Barat.
Ekspedisi ini kebanyakan dimotivasi oleh kepentingan perdagangan trans-Sahara,
khususnya perdagangan budak.
8
kali. Sufi memainkan peran penting dalam penyebaran Islam dari abad ke-9
hingga abad ke-14, dan mereka mengamankan rute perdagangan antara Afrika
Utara dan sub-Sahara kerajaan Ghana dan Mali. Mereka juga bertanggung jawab
untuk mendirikan zawiyah di tepi Sungai Niger.
Para prajurit Arab membawa Islam dari Arab ke Afrika Utara. Penaklukan
pertama kali oleh pasukan Arab terjadi di Tripoli pada 643. Bangsa Arab
menguasai Nubia pada 642 M. Namun, orang Nubian berusaha mempertahankan
daerah mereka sehingga pasukan Arab mundur dari peperangan.
Orang Arab yang nomaden mencari-cari daerah padang rumput baru, dan
pelaut ataupun saudagar Arab mencari wilayah untuk menjual rempah-rempah.
Pernikahan antara orang Arab dan penduduk setempat melahirkan Arabisasi.
Pemimpin pasukan Arab di Mesir, Abdullah bin Saad, lalu mengadakan perjanjian
dengan bangsa Nubia yang berlangsung selama 600 tahun.
9
2.4 Proses Islamisasi di Sudan
Berkembangnya Islam di Sudan terdiri dari fase ke fase, hingga akhirnya
Islam menjadi agama mayoritas di Sudan. Di antara fase berkembangnya Islam di
Sudan adalah pada masa Dinasti Funj.
10
berada di bawah kekuasaannya. Berbagai kemajuan yang dibawa oleh Funj
akhirnya menarik perhatian para ulama yang berasal dari Mesir, negara-negara
Afrika Utara dan Arab Saudi. Yang kemudian banyak mendapat predikat keahlian
bidang Al-Qur’an, Hukum Islam dan Tasawuf.
Pada masa kerajaan Funj inilah, Sudan mengokohkan diri sebagai negara
Islam. Tetapi kerajaan Funj hanya bertahan sampai tahun 1821 M. Karena setelah
itu, Sudan berada di bawah kekuasaan Turki Utsmanidibawah kepemimpinan
Gubernur Muhammad Ali yang memerintah Mesir, dan mendapat dukungan
kolonial Inggris. Muhammad Ali yang pada awalnya menjadi gubernur dibawah
Turki Utsmani, pada akhirnya mendeklarasikan diri menjadi penguasa independen
dan berusaha menguasai Sudan.
11
Majdubiyah, Sammaniyah, Isma’iliyah, Hindiyah, Khatmiyah, Mahdiyah, dan lain
sebagainya tidak lain juga karena pengaruh Islam yang kuat di negeri tersebut.
Nilai atau ajaran Islam bisa dikatakan telah melebur menjadi satu dalam
diri masyarakat Sudan. Dimana, masyarakat di negara Sudan sangat memuliakan
tamu, selalu disiplin dalam melaksanakan shalat 5 waktu. Bahkan, ketika kita
berkunjung ke Sudan. Jika datang waktu shalat, kita akan menemukan
pemandangan-pemandangan yang mungkin jarang kita lihat di Indonesia, yaitu
orang-orang yang shalatjama’ah di pinggiran jalan, di terminal, di pasar dan
tempat-tempat umum lainnya dengan keadaan tempat yang sederhana. Bahkan,
masjid-masjid yang ada di Sudan bisa dikatakan jauh dari kata sepi orang
shalatjama’ah 5 waktu. Padahal, jarak antara masjid satu dan masjid lainnya tidak
terlalu berjauhan. Namun, jama’ah yang ikut shalatjama’ah tetap banyak.
Selain itu, masyarakat Sudan juga terkenal ramah. Kita akan sering disapa
oleh mereka, dan ditanya soal kabar kita dengan berbagai kalimat seperti; kaifal
hal (gimana kabarmu), kaifal umur (gimana keadaanmu), kaifaldirosah (gimana
kuliah), zawajmiten (kapan menikah) dan lain sebagainya. Kalimat-kalimat
tersebut selalu keluar dari mulut orang Sudan ketika menyapa orang, termasuk
kepada orang asing. Dan tentunya mereka sambil mendo’akan yang disapanya.
Sudan dan Indonesia mempunyai ikatan batin yang kuat, karena saat
Sudan merdeka Indonesialah negara pertama yang mengakui kemerdekaannya
lewat presiden Soekarno. Sehingga, nama Soekarno bagi orang Sudan tidaklah
begitu asing. Nama pemimpin Indonesia llainnya yang dikenal oleh masyarakat
Sudan adalah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sampai sopir bajaj pun kenal
12
dengan nama Gus Dur. Nilai-nilai ajaran Islam yang sudah manunggaling dengan
masyarakat Sudan itulah, yang menjadikan mereka ramah dengan orang asing
termasuk dengan orang Indonesia.
BAB III
PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
Terjadinya perebutan kekuasaan diantara sesama muslim bukan lantas
Islam dianggap sebagai agama yang ditegakkan dan berkembang dengan darah
atau pedang, karena anggapan tersebut merupakan anggapan yang tidak obyektif.
Kondisi ini banyak dipengaruhi oleh warisan atas kondisi sosio-politik yang
berkembang pada saat itu, karena Afrika Utara pernah dibawah kekuasaan
Romawi, dan juga pengaruh emperialisme penjajah dan pertikaian antar etnis
tidak dapat dikesampingkan sebagai penyebab adanya anggapan tersebut.
Pada abad ke-8 Islam mulai menduduki Afrika Utara, saat itulah orang Arab
Muslim mulai memimpin ekspedisi ke Sub-Sahara Afrika, dimulai dari sepanjang
Lembah Nil menuju Nubia, dan melintasi Sahara ke Afrika Barat. Ekspedisi ini
kebanyakan dimotivasi oleh kepentingan perdagangan trans-Sahara, khususnya
perdagangan budak.
Dinasti Sanusi sangat terlibat dalam kerja misionaris yang dilakukan selama
abad ke-19, dengan misi mereka yang berfokus pada penyebaran Islam dan literasi
tekstual di wilayah selatan sampai Danau Chad.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyebaran_Islam_di_Sudan
14
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/18/04/17/p7bka6313-jati-
diri-islam-di-sudan#:~:text=Sejarah%20mencatat%2C%20agama
%20Islam%20masuk,dan%20kontak%20sosial%20semakin%20intens.
https://www.harakatuna.com/perkembangan-islam-di-sudan-dan-sejarah-bahasa-
arab-menjadi-bahasa-resmi-negara.html
https://repository.uin-suska.ac.id/6318/2/BAB%20I.pdf
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5846535/sejarah-perkembangan-
peradaban-islam-dalam-tiga-periode-klasik-modern
https://jurnal.stai-yaptip.ac.id/index.php/alkahfi/article/download/48/43/93
15