Anda di halaman 1dari 6

Nama : HANIF FEBRIO

Kelas : XII MIA 4

1. Jelaskan makna REFORMASI, dalam perkembangan Politik dan


Pemerintahan di Indonesia!
Jawab : Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998, di mana kala itu
pemerintah orde baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan
masyarakat yang adil dan makmur dalam keadilan berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Makna umum dari reformasi dalam perkembangan
politik dan pemerintahan di Indonesia sendiri adalah munculnya era baru
yang mana memberikan dampak berbagai perubahan yang besar,
perubahan tersebut terbukti dengan lengsernya kekuasaan besar yang
bertahan lama selama bertahun-tahun yang mana adanya berbagai korupsi
hingga kerugian lainya, maka dari munculah masa depan upaya
mensejahterakan rakyat Indonesia dengan lebih baik. Perubahan
Indonesia menjadi sebuah negara yang demokratis dan mengutamakan
rakyat dalam menjalankan pemerintahan yang baru juga untuk perbaikan
ekonomi dan pembangunan infrastruktur dan lembaga pemerintahan yang
lebih adil jujur dan transparan. Tujuan dari reformasi ini sendiri adalah
menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik,
berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani
publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai
dasar dan kode etik aparatur negara.

2. Jelaskan faktor pemicu munculnya Gerakan Reformasi di Indonesia!


Jawab : Masa Reformasi diawali ketika Presiden Soeharto meletakan
jabatannya sebagai presiden pada 21 Mei 1998. Banyak hal yang
mendorong timbulnya reformasi pada masa pemerintahan Orde Baru,
terutama terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan
hukum. Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan
menimbulkan permasalahan politik. Ada kesan kedaulatan rakyat berada
di tangan sekelompok tertentu, bahkan lebih banyak di pegang oleh para
penguasa. Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa "Kedaulatan
adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR". Pada
dasarnya secara de jure (secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut
dilakukan oleh MPR sebagai wakil-wakil dari rakyat, tetapi secara de
facto (dalam kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan direkayasa,
sehingga sebagian besar anggota MPR itu diangkat berdasarkan ikatan
kekeluargaan (nepotisme). Keadaan seperti ini mengakibatkan munculnya
rasa tidak percaya kepada institusi pemerintah, DPR, dan MPR.
Ketidakpercayaan itulah yang menimbulkan munculnya Gerakan
Reformasi. Selanjutnya adalah krisis moneter yang melanda negara-
negara di Asia Tenggara sejak bulan Juli 1996, juga mempengaruhi
perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata
belum mampu untuk menghadapi krisis global tersebut. Ketika nilai
tukar rupiah semakin melemah, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia
menjadi 0% dan berakibat pada iklim bisnis yang semakin bertambah
lesu. Kondisi moneter Indonesia mengalami keterpurukan yaitu dengan
dilikuidasainya sejumlah bank pada akhir tahun 1997.

3. Jelaskan pengaruh Reformasi terhadap kehidupan bangsa


Indonesia!
Jawab : Masa Reformasi yang terjadi di Indonesia membuat banyak
dampak yang terjadi. Ada dampak positif maupun negatif. Dampak
positif yang terjadi diantaranya adalah
 Masyarakat yang sebelum era reformasi dikekang kebebasannya
dalam menyampaikan aspirasi, apalagi mengkritik pemerintahan,
kini dapat menyampaikan aspirasi dan kritiknya tersebut dengan
bebas.
 Derajat bangsa Indonesia di mata dunia semakin terangkat, karena
berhasil melepaskan diri dari pemerintahan yang kurang
demokratis dan membentuk pemerintahan yang lebih demokratis.
 Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap dunia internasional,
sehingga mobilitas terhadap berbagai bidang semakin berkembang.
 Terlaksananya Pemilihan Presiden Langsung
 Adanya Pembatasan Masa Jabatan Presiden
Sedangkan dampak negatif yang terjadi yaitu :
 Iklim politik yang semrawut karena banyak yang menyalah artikan
makna dari demokrasi.
 Kebebasan dalam menyampaikan pendapat semakin tidak beretika.
 Banyak demonnstrasi yang harusnya sebagai sarana
menyampaikan aspirasi, justru malah mengganggu kenyamanan
masyarakat.
 Meningkatnya kerusuhan di masyarakat.
4. Jelaskan usaha – usaha yang dilakukan presiden B .J. Habibie untuk
melaksanakan agenda Reformasi!
Jawab : Dalam kurun waktu 17 bulan pemerintahannya, banyak
kebijakan yang dikeluarkan Presiden BJ. Habibie, pada waktu itu
Kabinet Reformasi Pembangunan telah menghasilkan 69 Rancangan
Undang-Undang (RUU) yang siap disahkan menjadi Undang-Undang
(UU). Sementara itu, masih ada agenda reformasi yang perlu
diselesaikan seperti masalah law and enforcement (penegakan hukum),
peningkatan kualitas aparatur, dan budaya hukum masyarakat (Habibie,
2006:165). Berikut ini adalah beberapa kebijakan Presiden BJ. Habibie
selama masa pemerintahannya :
 Reformasi Ekonomi
 Pemulihan Legitimasi Politik
 Proses Amandemen Pertama UUD 1945
 Demokratisasi Pers dan Penegakan HAM
 Referendum Timor Timur.

5. Jelaskan kronologi Refendrum Timor Timur tahun 1999!


Jawab : Referendum kemerdekaan diadakan di Timor Timur pada 30
Agustus 1999. Asal usul referendum bersamaan dengan permintaan yang
dibuat oleh Presiden Indonesia, B.J. Habibie ke Sekretaris Jenderal PBB,
Kofi Annan pada 27 Januari 1999, bagi PBB untuk mengadakan
referendum, di mana provinsi di Indonesia akan diberikan pilihan lebih
besar otonomi dalam Indonesia atau merdeka. Sebagai langkah tindak
lanjut atas permintaan Habibie, PBB menyelenggarakan pertemuan antara
pemerintah Indonesia dan pemerintah Portugis (sebagai otoritas kolonial
sebelumnya atas Timor Timur). Pada tanggal 5 Mei 1999, pembicaraan
ini menghasilkan “Persetujuan antara Republik Indonesia dan Republik
Portugis tentang Masalah Timor Timur” yang menjabarkan rincian dari
referendum yang diminta. Referendum harus diadakan untuk menentukan
apakah Timor Timur akan tetap menjadi bagian dari Indonesia, sebagai
Daerah Otonomi Khusus, atau terpisah dari Indonesia. Referendum itu
diorganisir dan dipantau oleh UNAMET dan 450.000 orang terdaftar
untuk memilih termasuk 13.000 orang di luar Timor Timur dan Portugal
termasuk "Kerangka Konstitusi untuk otonomi khusus bagi Timor Timur"
sebagai sebuah aneksasi. Kerangka ini akan membentuk "Daerah
Otonomi Khusus Timor Timur" (DOK Timor Timur) dalam negara
kesatuan Republik Indonesia.
6. Tuliskan dan jelaskan dua bentuk perubahan yang terjadi di
lembaga Pertahanan Negara pada masa Reformasi!
Jawab : Penyebab terjadinya perubahan masyarakat masa Orde Baru
karena masyarakat mulai merasa kesulitan mendapatkan kebutuhan
pokok. Perubahan diantaranya yaitu :
 Adanya Pembatasan Masa Jabatan Presiden
Dampak positif era reformasi kemudian memunculkan sebuah undang-
undang yang membatasi masa jabatan presiden. Disebutkan dalam Pasal 7
UUD 1945 yang sudah di amandemen. Dengan adanya pembatasan
kekuasaan ini maka akan menghindari kekuasan yang langgeng.
Sebagaimana terjadi di era orde baru yang saat itu Soeharto dapat
menjadi presiden dalam 6 kali masa pemilu berturut turut.
 Meningkatnya Derajat Bangsa Indonesia
Reformasi memberikan dampak positif dengan semakin meningkatnya
derajat bangsa ini. Hal ini merupakan imbas dari bagaimana bangsa ini
dengan kekuatan rakyatnya dapat lepas dari cengkeraman kepemimpinan
orde baru selama 32 tahun lamanya. Hal inilah yang juga membakar
semangat akan perubahan dan perbaikan kehidupan di segala aspek bagi
kehidupan bangsa indonesia. Sesuatu yang diraih melalui hasil dan kerja
keras anak bangsa dalam membebaskan diri dari belnggu penguasa yang
otoriter.

7. Bapak presiden Abdurrahman Wachid dijuluki Bapak


PLURALISME. Jelaskan alasannya!
Jawab : Presiden Abdurrahman Wahid dianggap pluralis karena
membela kaum minoritas Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan
keadilan bagi rakyat Indonesia untuk semua golongan. Pada dasarnya
pandangan demokrasi Presiden Abdurrahman Wahid yang paling tinggi
adalah menghargai pluralisme atau yang kita tau keragaman di Indonesia.
Dalam masa pemerintahannya, Presiden Abdurrahman Wachid banyak
mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dibuat dan dikeluarkan karena
semangat pluralisme Indonesia. Meskipun lahir pro dan kontra akan
kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid,
pandangan selalu membela minoritas mempunyai arti dan maksud untuk
bisa menciptakan keadilan bagi rakyat Indonesia untuk semua golongan.
Seperti contoh kebijakan Presiden Abdurrahman Wachid adalah
mengakui Konghucu sebagai salah satu agama di Indonesia dan
menjadikan tahun baru Tionghoa (Imlek) sebagai hari libur nasional.
Karena hal tersebut juga Abdurrahman Wachid disebut sebagai Bapak
Tionghoa Indonesia dan dengan demikian, Presiden Abdurrahman Wahid
dianggap pluralis karena membela kaum minoritas Indonesia dengan
tujuan untuk menciptakan keadilan bagi rakyat Indonesia untuk semua
golongan.

8. Jelaskan konflik yang terjadi antara presiden Abdurrahman Wachid


dengan DPR dan TNI!
Jawab : Konflik yang terjadi antara Presiden Abdurrahman Wahid
dengan DPR diawali dengan kasus Bulog Gate daan Brunei Gate yang
menyebabkan Gus Dur dinilai melakukan tindak pidana korupsi. Akibat
kasus ini DPR mengeluarkan memorandum, namun memorandum
tersebut tidak digubris oleh Gus Dur, sehingga munculah memorandum -
memorandum selanjutnya sampai akhirnya DPR mengusulkan kepada
MPR untuk melengserkan Gus Dur dari jabatannya sebagai presiden.
Langkah DPR tersebut membuat Presiden Gus Dur mengeluarkan Dekrit
Presiden untuk membekukan DPR dan MPR. Namun, dekrit tersebut
tidak dapat dilaksanakan karena dianggap bertentangan dengan konstitusi
dan tidak memiliki kekuatan hukum. MPR pun mengadakan sidang
istimewa yang menghasilkan keputusan untuk melengserkan Gus Dur
dari posisinya sebagai presiden.
Brunei Gate ini merupakan kasus penyaluran dana Sultan Brunei yang
diserahkan kepada pengusaha yang dekat dengan Presiden Wahid, yaitu
Ario Wowor. Dana tersebut kemudian disimpan oleh Gus Dur dalam
rekening pribadinya. Hal ini menyebabkan Gus Dur dinilai melakukan
tindak pidana korupsi. Namun, Gus Dur beralasan bahwa Sultan Brunei
memintanya untuk merahasiakan dana tersebut, sehingga Gus Dur pun
menyimpan dana itu sendiri tanpa diketahui oleh publik.
Sedangkan untuk perseteruan antara Abdurahman Wachid dengan TNI
dimulai saat Presiden Gus Dur dan petinggi TNI merayakan hari ulang
tahun (HUT) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada 5
Oktober 2000. Namun, Keesokannya Presiden Gus Dur memecat Sutjipto
sebagai KSAL dan Tyasno sebagai KSAD. Bahkan, rumor berkembang
Widodo juga akan dipecat sebagai Panglima TNI dan digantikan KSAU
Hanafie. Megawati mengakui bahwa Gus Dur menceritakan alasan
pencopotan itu, karena Sutjipto diketahui 11 kali bertemu dengan mantan
Presiden Soeharto.
Mendengar penjelasan Megawati, Sutijipto mengungkapkan bahwa dia
terakhir kali berjumpa dan bersalaman dengan Presiden Soeharto ketika
dia menjadi Panglima Komando Armada Barat (Pengkoarmabar) dalam
sebuah upacara militer, empat tahun lalu, yakni pada 1996. Sutijipto
merasa difitnah dan menduga ada yang salah memberikan informasi
kepada Gus Dur. Namun beberapa hari kemudian, ia tetap harus
menyerahkan jabatan KSAL kepada Laksdya Indroko Sastrowiryono,
yang sebelumnya menjadi Wakil KSAL. Rangkaian peristiwa mutasi di
tubuh Angkatan Darat seperti itu mengisyaratkan bahwa para perwira
Angkatan Darat sedang mengibarkan bendera peringatan kepada
Presiden. "Ini sebuah smoke signal," tutur pengamat militer Salim Said.
Peristiwa itu menunjukkan bahwa proses reformasi di tubuh TNI pada era
Presiden Gus Dur tidak semudah membalik telapak tangan. Bahkan,
terjadi konflik elite antara Gus Dur dengan petinggi TNI.

Anda mungkin juga menyukai