Anda di halaman 1dari 44

i

KARYA TULIS ILMIAH

STRATEGI PENGEMBANGAN DIGITALISASI UMKM


MELALUI EDUKASI E-COMMERCE

KARYA TULIS ILMIAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU:
Ahmad Muzaki, M. Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:


Chairunisa Amta Nafira 2110111175
Sherina Dwi Kamila 2110111184
Wibi Rajasa Dananta 2110111190
Deva Fabiola 2110111191
Bagas Releison 2110111192

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
JAKARTA, OKTOBER 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : 1. Chairunisa Amta Nafira


2. Sherina Dwi Kamila
3. Wibi Rajasa Dananta
4. Deva Fabiola
5. Bagas Releison
Program Studi : S1 Manajemen
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Judul : Strategi Pengembangan Digitalisasi UMKM melalui
Edukasi E-Commerce

Karya tulis ilmiah ini telah diperiksa kelengkapannya sehingga diberikan


persetujuan sepenuhnya untuk penilaian mata kuliah bahasa Indonesia.

Demikian surat persetujuan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana


mestinya. Terima kasih.

Mengetahui, 18 Oktober 2021

Pembimbing

Ahmad Muzaki, M. Pd.

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul “Strategi Pengembangan Digitalisasi UMKM


melalui Edukasi E-Commerce” telah disahkan dan disetujui pada 18 Oktober
2021.

Oleh:
Nama NIM
Chairunisa Amta Nafira 2110111175
Sherina Dwi Kamila 2110111184
Wibi Rajasa Dananta 2110111190
Deva Fabiola 2110111191
Bagas Releison 2110111192

Disetujui oleh:
Pembimbing

Ahmad Muzaki, M. Pd.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
“Strategi Pengembangan Digitalisasi UMKM melalui Edukasi E-Commerce”.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Muzaki, M.
Pd., selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu penulis
dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini.

Karya tulis ilmiah ini memberikan edukasi kepada masyarakat terkait


pentingnya pemanfaatan e-commerce terhadap strategi pengembangan digitalisasi
pada UMKM. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar karya tulis ilmiah ini bisa dipraktikan oleh pembaca dalam kehidupan
sehari-hari.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan karya tulis ilmiah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Jakarta, 18 Oktober 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
BAB II ......................................................................................................................4
KAJIAN TEORETIS ...............................................................................................4
A. Deskripsi Teori ...................................................................................... 4
B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 15
C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 17
BAB III ..................................................................................................................20
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................20
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 20
B. Metode Penelitian ................................................................................ 20
C. Objek Penelitan................................................................................ 20
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 20
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 21
BAB IV ..................................................................................................................22
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................................22
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 22
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 23
C. Pembahasan .................................................................................... 24
BAB V ...................................................................................................................25

iv
PENUTUP..............................................................................................................25
A. Kesimpulan.......................................................................................... 25
B. Saran................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................26
LAMPIRAN ...........................................................................................................28

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Subjek ............................................................................................ 22

vi
ABSTRAK

UMKM di Indonesia menjadi salah satu sektor usaha yang cukup


mendominasi dijalankan oleh pelaku usaha. Namun, perkembangan UMKM
di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan. E-Commerce
merupakan bentuk dari optimalisasi bisnis berbasis digital. Penelitian
dilakukan untuk merumuskan strategi pengembangan digitalisasi UMKM
melalui e-commerce guna mendukung perkembangan UMKM serta sebagai
bahan masukan bagi pelaku UMKM dalam menerapkan digitalisasi dalam
proses bisnisnya. Tujuan dilaksanakannya penyusunan karya tulis ilmiah ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak dari digitalisasi di era global
terhadap perkembangan UMKM, memberikan edukasi kepada pemilik
UMKM secara khusus dan masyarakat secara umum mengenai pentingnya
teknologi terhadap perkembangan usaha di era globalisasi ini, serta
menyadarkan para pemilik usaha akan pentingnya strategi dan inovasi dalam
pengembangan digitalisasi UMKM melalui pemanfaatan e-commerce.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada objek penelitian, yakni para pemilik
UMKM yang menggunakan e-commerce untuk menjual produk mereka.
Kuesioner dibuat melalui google form dan kemudian disebarkan melalui
media sosial. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif. Teknik ini menggunakan data dari kuesioner yang telah
disebarkan. Kemudian, data tersebut akan dideskripsikan hasil analisanya
satu per satu agar diketahui secara jelas dan detail melalui proses analisa
penelitian dengan langkah-langkah pengumpulan data menggunakan teknik
mengumpulkan data dengan melakukan penyebaran kuisioner untuk
menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data
berikutnya. Penyajian data dilakukan dengan mengelompokkan data
menggunakan label atau lainnya.

vii
Pada penelitian ini menunjukan bahwa menggunakan e-commerce
dapat menjadi alternatif pelaku UMKM dalam memulai bisnis. Kemudahan
sistem dan banyaknya konsumen yang memilih berbelanja online membuat
penjualan melalui e-commerce sangat menjanjikan keuntungan. Namun para
pelaku UMKM harus tetap mendapatkan edukasi dan belajar mengenai bisnis
digitalisasi, hal ini karena banyaknya persaingan pasar yang menuntut pelaku
bisnis harus kreatif dan inovatif dalam membangun branding, marketing, dan
selling.

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi merupakan sektor utama manusia dalam memenuhi


kebutuhan yang tak terbatas dengan alat pemuas yang terbatas. Hal ini
membuat manusia harus terus berinovasi untuk pemenuhan kebutuhan
tersebut. Berbagai usaha dilakukan dengan pemecahan masalah ekonomi
klasik sampai dengan kontemporer. Perkembangan teknologi ini ditujukan
untuk menjawab kebutuhan konsumen dari masa ke masa. Pada zaman
sekarang, perkembangan teknologi informasi menyebabkan hadirnya
teknologi ekonomi digital di masyarakat, dalam pemenuhan aktivitas
transaksi yang aman dan efisien. Baik di sektor mikro maupun makro,
semuanya dituntut untuk siap dalam menerima tantangan baru menggunakan
basis digital.
Kesiapan UMKM dalam menghadapi tantangan zaman harus dengan
fundamental kuat dari segi keberanian mengambil keputusan dan penguasaan
strategi usaha. UMKM itu sendiri merupakan pendorong pertumbuhan
ekonomi di sebagian besar negara (Sindakis & Theodorou, 2017). Eksistensi
UMKM tidak dapat diragukan lagi karena terbukti mampu menjadi roda
penggerak ekonomi. Perkembangan teknologi yang pesat juga menjadi
pendorong utama sektor bisnis untuk melakukan digitalisasi ditambah dengan
pemanfaatan teknologi merupakan kunci utama dalam memasuki era
Revolusi Industri 4.0.
UMKM di Indonesia menjadi salah satu sektor usaha yang cukup
mendominasi dijalankan oleh pelaku usaha. Namun, perkembangan UMKM
di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan, mulai dari
keterbatasan pengguna internet di daerah terpencil, literasi yang kurang, dan
penguasaan yang kurang membuat daya saing di pasar rendah. Hal tersebut

1
2

terbukti dengan adanya perkembangan saat ini yang menyatakan baru sekitar
13% UMKM di Indonesia melakukan pemanfaatan teknologi secara
maksimal. Artinya, masih terdapat sekitar 87% UMKM di Indonesia yang
belum memanfaatkan media digital (Novellno, 2020).
E-Commerce merupakan bentuk dari optimalisasi bisnis berbasis digital
dengan sistem yang telah ditetapkan oleh masing-masing e-commerce dengan
tujuan membantu usaha kecil dalam mengurangi biaya yang harus ditanggung
dalam UMKM konvensional. Hal ini sangat berkaitan dengan terlaksananya
digital ekonomi yang efektif. Namun, dalam persaingan skala global melalui
e-commerce membuat pasar akan mengundang pesaing dari sesama negara
berkembang, sehingga persaingan harga akan semakin ketat. Diferensiasi pun
terjadi di pasar membuat persaingan semakin ketat dan ditambah dengan tren
yang berubah-ubah menjadikan pasar digital harus ditelaah lebih dalam
prospek kerjanya. Dalam hal ini, menggunakan media belanja daring akan
membuat munculnya peluang untuk membuka lapangan kerja baru, mendapat
pinjaman modal yang mudah untuk UMKM, serta pengembangan inklusi
keuangan.
Realisasi dari digitalisasi di Indonesia tidak semata-mata berjalan
sendiri, tetapi hal ini didukung oleh pemerintah sendiri dengan program
Pemulihan Ekonomi Nasional dalam memberikan bantuan formal dan morel
untuk UMKM berbentuk pelatihan teknologi maupun dana operasional. Suatu
penelitian Delloitte Access Economics (2015) menyatakan bahwa konsumen
semakin terbiasa mengambil keputusan berdasarkan konten digital dan
melakukan pembelian barang secara daring. Oleh karena itu, penelitian
dilakukan untuk merumuskan strategi pengembangan digitalisasi UMKM
melalui e-commerce guna mendukung perkembangan UMKM serta sebagai
bahan masukan bagi pelaku UMKM dalam menerapkan digitalisasi dalam
proses bisnisnya.
3

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pengembangan digitalisasi UMKM melalui edukasi e-
commerce?
2. Bagaimana hubungan antara edukasi e-commerce terhadap pengembangan
digitalisasi UMKM?
3. Mengapa e-commerce menjadi salah satu strategi dalam pengembangan
digitalisasi?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar dampak dari digitalisasi di era global
terhadap perkembangan UMKM.
2. Untuk memberikan edukasi kepada pemilik UMKM secara khusus dan
masyarakat secara umum mengenai pentingnya teknologi terhadap
perkembangan usaha di era globalisasi ini.
3. Untuk menyadarkan para pemilik usaha akan pentingnya strategi dan
inovasi dalam pengembangan digitalisasi UMKM melalui pemanfaatan e-
commerce.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Dapat memberikan inovasi baru dalam pengembangan digitalisasi
UMKM melalui e-commerce.
2. Memanfaatkan e-commerce untuk memajukan UMKM di era digital.
3. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya pemilik
UMKM tentang pentingnya teknologi untuk mengembangkan usahanya.
BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Deskripsi Teori
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari turunan kata di dalam bahasa Yunani yakni
strategos, yang maksudnya ‘Komandan Militer’ pada zaman
demokrasi Athena. Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk
kepentingan militer, tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang
yang berbeda. Menurut Kuncoro (2005: 1-2) didalam buku yang
berjudul “Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif”,
strategi adalah penentuan kerangka kerja dari aktivitas atau kegiatan
bisnis perusahaan serta memberikan pedoman untuk mengordinasikan
aktivitas sehingga kemudian perusahaan dapat atau bisa menyesuaikan
serta mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah.
Menurut David (2006: 17), strategi adalah sebuah alat untuk
mencapai tujuan jangka panjang. Strategi tersebut juga dapat diartikan
yakni sebagai tindakan potensial yang membutuhkan keputusan
manajemen tingkat atas serta juga sumber daya perusahaan di dalam
jumlah yang besar. Selain dari itu, strategi tersebut bisa atau dapat
mempengaruhi kemakmuran perusahaan itu dalam jangka panjang,
khusus untuk 5 tahun serta beriorientasi kemasa depan. Strategi
mempunyai konsekuensi yang multifungsi serta multidimensi dan juga
perlu untuk mempertimbangkan faktor-faktor internal yang kemudian
dihadapi oleh perusahaan.

b. Perumusan Strategi

4
5

Menurut David (2009), teknik perumusan strategi yang penting dapat


diintegrasikan ke dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap, yaitu :
• Tahap 1 disebut Tahap Input.
Tahap ini meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk
merumuskan strategi.
• Tahap 2 disebut Tahap Pencocokan,
Tahap ini berfokus pada menciptakan alternatif strategi yang
layak dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal utama.
• Tahap 3 disebut Tahap Keputusan
Tahap ini melibatkan satu teknik saja, yaitu Matriks
Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning
Matrix- QSPM). QSPM menunjukan daya tarik relatif berbagai
strategi alternatif dan dengan demikian, memberikan landasan
objektif bagi pemilihan strategi alternatif.

2. Pengembangan Digitalisasi
a. Pengertian Digitalisasi
Digitalisasi merupakan salah satu tren utama yang mengubah
masyarakat dan bisnis dalam jangka pendek dan panjang di masa
depan. Digitalisasi disebut sebagai perubahan yang lebih mendasar
dari sekedar digitalisasi proses yang ada atau produk kerja. Istilah
digitalisasi mengacu pada “Tindakan atau proses digitalisasi; konversi
data analog (terutama yang nantinya akan menggunakan gambar,
video, dan teks) ke dalam bentuk digital.” Menurut Brennen dan
Kreiss, digitalisasi mengacu pada “Adopsi atau peningkatan
penggunaan teknologi digital atau komputer oleh organisasi, industri,
negara, dll”.

b. Tujuan Digitalisasi
Berikut ini akan diuraikan berbagai tujuan dari digitalisasi dalam
bidang bisnis menurut (Rachmandi, 2020 : 3).
6

1. Menghubungkan anda dengan konsumen di internet


2. Menghasilkan penjualan yang tinggi
3. Membuat lebih hemat
4. Mengaktifkan layanan pelanggan real time
5. Menjangkau pengguna mobile (smartphone)
6. Membantu bersaing dengan perusahaan besar
Digitalisasi dapat dimanfaatkan untuk membantu pemasaran
produk,usaha atau bisnis karena mempunyai akses yang cepat dan
jangkauan yang luas. Dengan begitu berikut ini adalah tujuan dalam
digitalisasi menurut dhadigital.com (2020).
1. Target pemasaran.
2. Meningkatkan Brand Awareness
3. Membangun Database Market
4. Analysis Digital
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari digitalisasi didominasi untuk penggunaan dalam dunia
bisnis. Dengan adanya tujuan digitalisasi seperti yang tertulis
sebelumnya menunjukkan bahwa digitalisasi ini mampu mencakup
pasar yang lebih luas serta memberikan kesempatan untuk bersaing.

c. Dampak Digitalisasi
Menurut Syauqi (2018) mengemukakkan bahwa teknologi yang
berkembang pesat, baik teknologi informasi, komunikasi, maupun
transportasi, sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas
negara. Adapun dampak positif dari adanya digitalisasi di bidang
ekonomi yaitu :
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2. Terjadinya industrialisasi.
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
4. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas
7

5. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk


selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
Bedasarkan pendapat para ahli tersebut bahwa digitalisasi yang
sedang terjadi memberikan dampak positif atau negatif. Di satu sisi
digitalisasi memudahkan manusia dalam beraktivitas,tetapi di sisi lain
digitalisasi ini memudahkan para oknum untuk melakukan pencurian
perangkat lunak.

d. Proses Pengembangan Digitalisasi


Media massa beralih ke media baru atau internet karena ada
pergeseran budaya dalam penyampaian informasi. Denis McQuail
(dalam Rohimah, 2018) Ia menamai media baru sebagai media
telematika yang merupakan perangkat teknologi elektronik yang
berbeda dengan penggunaan yang berbeda. Martin Lister dkk
(dalam Rohimah, 2018) menyatakan bahwa media baru memiliki
beberapa karakteristik, yaitu digital, interaktif, hypertextual, virtual,
jaringan, dan simulasi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut,dapat dikatakan
bahwa digitalisasi sudah merubah pola konsumsi masyarakat terutama
dalam menerima suatu informasi. Media yang berpindah ke digitalisasi
disebabkan karena adanya pergeseran budaya. Namun, perubahan
digitalisasi ini harus diimbangi dengan kualitas sumber daya
manusianya, agar proses digitalisasi ini tidak menghilangkan moral,
etika, serta budaya Indonesia.

e. Strategi dalam Digitalisasi


Digitalisasi merupakan salah satu strategi yang efektif pada era
industri 4.0. Kementerian PPN/Bappenas menyusun langkah-langkah
sebagai strategi pemanfaatan digitalisasi untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi. Terdapat enam langkah, yaitu :
8

1. Memperbaiki kualitas layanan digital untuk meningkatkan efisiensi


dan daya saing sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat
beradaptasi dengan kebutuhan lapangan kerja masa depan.
3. Mengintegrasikan riset, desain, dan pengembangan dengan
modernisasi industri dan sektor produktif lainnya.
4. Memajukan pengembangan teknologi finansial untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dengan memaksimalkan dukungan
konektivitas internet dan penetrasi telepon genggam.
5. Memperkuat ekosistem inovasi dengan kolaborasi antara
pemerintah, pelaku bisnis, institusi pendidikan, dan komunitas.
6. Mendorong kolaborasi perusahaan rintisan atau start-up, mencakup
pengembangan ekosistem, akselerasi, inkubasi, hingga model
bisnis dan aspek berkelanjutan dari bisnis start-up.
Dengan adanya langkah-langkah yang disusun oleh pemerintah
tersebut, diharapkan strategi digitalisasi ini dapat diimplementasikan
dengan baik, bermanfaat untuk masyarakat, dan meningkatkan
pekonomian di Indonesia.

3. UMKM
a. Pengertian UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki definisi
yang berbeda pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau
lembaga bahkan Undang-Undang. Berdasarkan pada Bab I pasal 1 UU
No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah adalah:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
9

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,


yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari. Usaha Menengah atau Usaha Besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah suatu bentuk usaha
ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria UMKM. (Jurnal
Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6, Hal. 1286-1295)

b. Pengembangan UMKM
Terkait dengan pengembangan ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM), pemerintah mengeluarkan Inpres No. 6 Tahun
2009 tanggal 5 Agustus 2009 tentang Pengembangan Ekonomi
Kreatif. Dalam mendorong percepatan pengembangan ekonomi kreatif
di berbagai wilayah, khususnya kabupaten/kota sebagai penghasil
utama produk unggulan, perlu dilakukan percepatan ke arah
pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal dan penggunaan produk yang
telah memperoleh sentuhan nilai tambahan secara optimal dan
berkelanjutan.
10

Dalam upaya UMKM ini maka pemerintah dengan instansi teknis


yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam pengembangan
UMKM serta berupaya mengajukan usulan-usulan kegiatan kepada
pemerintah daerah pusat dan membuat beberapa program atau rencana
strategi untuk kelancaran proses pengembangan UMKM tersebut.
Pengembangan UMKM ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia sehingga
perlu lebih diperhatikan karena mengemban misi menciptakan
pemerataan kesempatan kerja dan berusaha, melestarikan budaya, dan
mendukung ekspor nasional (Goso & Bachri, 2016).

c. Digitalisasi pada UMKM


Teknologi digital telah mengubah cara manusia dalam ”berbicara”,
berkomunikasi, bertindak, dan mengambil keputusan. Setiap hari kita
selalu berhubungan dengan berbagai macam teknologi mulai dari
internet hingga telepon genggam. Hal ini membuktikan bahwa dunia
digital telah menjadi dunia kita. Berikut adalah konsep, prinsip, atau
hukum yang perlu menjadi perhatian khusus para marketer dalam
melakukan aktivitas marketing, branding, dan selling di dunia digital
(Sanjaya & Tarigan, 2009).
Digitalisasi UMKM merupakan penggunaan basis teknologi pada
UMKM dalam memasarkan produk yang ingin dijual di pasar dalam
rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan perbelanjaan jarak
jauh atau dari rumah. Pemasaran di era digitalisasi sendiri merupakan
suatu bentuk menginformasikan secara luas kepada masyarakat
melalui media sosial sebagai upaya mendapatkan target perusahaan
dan memuaskan pelanggan dengan barang yang diproduksi.
Dalam digitalisasi UMKM terdapat macam-macam bentuk aktivitas
bisnis, yaitu:
1. Branding : kegiatan dimana melekatkan atau membiasakan
konsumen dengan merek tertentu agar tercipta keyakinan dan
11

kepercayaan kepada suatu produk dan memakainya berulang-


ulang.
2. Marketing/Endorsement (iklan) : media sosial yang terintegrasi
dengan bisnis telah membuat perubahan kegiatan pemasaran yang
lebih elastis dengan menggunakan tokoh dari figur publik dapat
menarik minat pengguna media sosial.
3. Selling : menciptakan peluang bisnis yang lebih luas menggunakan
jejaring internet tanpa memerlukan biaya besar dalam
pembentukannya, menjual melalui website, e-mail, dan e-
commerce.
Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(Kemenkop UKM), tingkat kesuksesan UMKM di Indonesia dalam
menjual produknya melalui platform digital masih sangat rendah,
yakni hanya 4%-10% (Ignatia Maria, 2020)

4. Edukasi
a. Pengertian Edukasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edukasi adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan.
Menurut WHO (2008) Pendidikan kesehatan adalah proses
meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan individu maupun
masyarakat dengan membuat mereka peduli terhadap pola perilaku dan
pola hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan.

b. Manfaat Edukasi
Ada beberapa manfaat edukasi yang dapat kita ketahui, berikut ini
manfaat edukasi adalah :
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa untuk membangun peradaban
negara.
12

2. Memberikan pengetahuan luas tentang apa yang dipelajari.


3. Mengembangkan kepribadian manusia menjadi lebih bermartabat.
4. Mengembangkat bakat yang telah dimiliki sehingga lebih
berpotensi.
5. Memperbaiki kesalahan seseorang agar menjadi lebih baik

5. E-commerce
a. Pengertian E-commerce
Definisi e-commerce menurut para ahli, yaitu :
1. Menurut Kotler dan Armstrong
E-commerce adalah saluran online yang dapat dijangkau seseorang
menggunakan komputer, yang digunakan pebisnis untuk aktifitas
bisnisnya dan digunakan konsumen untuk mendapatkan informasi
dengan bantuan komputer yang dalam prosesnya diawali dengan
memberikan jasa informasi sehingga dapat menentukan pilihan.
2. Menurut Loudon
E-commerce merupakan suatu proses transaksi jual beli yang
dilakukan oleh penjual dan pembeli dari satu perusahaan ke
perusahaan lainnya secara elektronik dengan menggunakan
bantuan komputer sebagai perantara transaksi bisnis.
3. Menurut Kalakota dan Whinston
E-commerce adalah aktivitas belanja online dengan menggunakan
jaringan internet serta cara transaksinya melalui transfer uang
secara digital.
Ada empat perspektif pengertian yang mereka paparkan mengenai
e-commerce.
1. Perspektif komunikasi, e-commerce dapat dikatakan sebagai
sebuah proses pengiriman barang, layanan, informasi sampai
pembayaran melalui komputer ataupun peralatan elektronik
lainnya.
13

2. Perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari sebuah


teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Perspektif online, e-commerce menyediakan kemudahan untuk
menjual dan membeli produk serta informasi melalui layanan
internet maupun sarana online yang lainnya
4. Perspektif layanan, e-commerce sebagai alat untuk memenuhi
keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk
mengurangi biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan
kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

b. Jenis E-commerce
Terdapat 7 jenis e-commerce yang perlu untuk diketahui, yaitu :
1. Business to Business (B2B)
Jenis e commerce ini dilakukan oleh orang atau pihak yang saling
berkepentingan. Dimana sebuah perusahaan menjual produk atau
jasa kepada perusahaan lainnya. Pada jenis e-commerce biasanya
pembeli memesan barang dalam jumlah besar.
2. Business to Consumers (B2C)
Pada jenis e-commerce ini mungkin yang paling banyak ditemukan
di lingkungan kita dimana proses transaksi dilakukan oleh
produsen untuk menjual barang dan jasa kepada konsumen secara
langsung.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Jenis e-commerce ini transaksi penjualannya dilakukan antara
konsumen dengan konsumen lainnya. Jenis e-commerce ini
membutuhkan wadah atau perantara untuk menghubungkan serta
mempertemukan antar konsumen sehingga dapat terjadi transaksi.
Banyak metode pembayaran yang dapat dilakukan misalnya
dengan cash on delivery (COD)
4. Consumer to Business (C2B)
14

Jenis ini merupakan kebalikan dari business to consumer (B2C),


Jenis ini transaksi jual beli produk maupun jasa yang dilakukan
konsumen kepada perusahaan. Pada jenis consumer to business
seorang individu menawarkan produk atau jasa ke perusahaan yang
membutuhkannya.
5. Online to Offline (O2O)
Saat ini sudah banyak e-commerce dengan jenis Online to Offline
(O2O) misalnya saja seperti gojek ataupun grab yang
menggunakan dua saluran yaitu online dan offline. Dimana
produsen akan menemukan konsumen, menarik konsumen, dan
melakukan promosi melalui jaringan online. Nantinya akan
diteruskan dengan pembelian barang secara offline di toko.
6. Consumer to Administration (C2A)
Jenis e-commerce consumer to administration hampir sama dengan
customer to business (C2B) tapi yang membedakannya adalah
dilakukan dengan pemerintah. Jadi, C2A merupakan proses
transaksi jual beli elektronik yang dilakukan antara individu
perseorangan dengan pemerintah. Pada jenis ini, contoh e-
commerce C2A jarang ditemui dalam bentuk barang biasanya yang
ditemukan hanya bentuk jasa.
7. Business to Public Administration (B2A)
Jenis e-commerce yang menjual produk maupun jasa kepada
lembaga pemerintahan. Pihak perusahaan akan menawarkan
berbagai jenis produk ataupun jasanya ke pemerintah dan biasanya
dilakukan dengan melakukan tender.

c. Dampak E-commerce
Tidak sedikit kelebihan yang bisa didapatkan melalui e-commerce.
Salah satu keuntungan utama dari e-commerce adalah kemampuannya
untuk menjangkau pasar global, tanpa harus menyiratkan investasi
keuangan yang besar.
15

• Kelebihan E-commerce
a. Produk dan layanan bervariasi
b. Mempersingkat rantai distribusi
c. Pembayaran lebih mudah
d. Brand lebih dekat dengan konsumen
e. Peningkatan kualitas layanan
f. Belanja kapan saja
g. Efisiensi biaya
• Kekurangan E-commerce
a. Ketergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi
b. Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur
kegiatan e-commerce, baik nasional maupun internasional
c. Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik
(pelanggan tidak bisa menyentuh atau mencoba produk)
d. “Hilangnya” privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan
perekonomian negara
e. Rawannya melakukan transaksi bisnis online
f. Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara
foto yang ditampilkan di website dengan produk asli

B. Penelitian yang Relevan


Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Rachmat Slamet, Bilpen Nainggolan, Roessobiyatno, Heru Ramdani,
Agung Hendriyanto, Luk lu’ul Ilma. Strategi Pengembangan UKM Digital
Dalam Menghadapi Era Pasar Bebas,
https://journals.telkomuniversity.ac.id/ijm/article/view/319, 26 Oktober
2021.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa adopsi teknologi digital
terbukti dapat meningkatkan kinerja UKM, terutama pada peningkatan
akses ke pelanggan baru di dalam negeri dan peningkatan penjualan.
16

Kesulitan UKM dalam memperluas jangkauan pasar dapat tersolusikan


dengan mendorong UKM untuk mengadopsi teknologi digital melalui
penyediaan solusi managed service operational layanan e-commerce dan
mempercepat pengembangan advertising.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang kami teliti adalah
terletak pada upaya untuk membangun strategi pengembangan UMKM.
Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan sebelumnya untuk
menghadapi era pasar bebas, sedangkan penelitian yang kami lakukan
bertujuan untuk menghadapi era digitalisasi.

2. Ajeng Purbaningrum, Muhammad Nadhif P., Shavitri Rahmatullaili,


Rizky Firmansyah. Kesiapan dan Strategi UMKM Menghadapi Era
Ekonomi Digital,
http://conference.um.ac.id/index.php/nsafe/article/view/1377, 26 Oktober
2021.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa UMKM di Kabupaten
Jombang mayoritas setuju dengan adanya penerapan proses digitalisasi
dalam pengoperasian usahanya sebagai bentuk strategi dalam menghadapi
tantangan di era ekonomi digital. Bahkan beberapa dari UMKM telah
menerapkan digitalisasi dalam bisnisnya guna memudahkan dalam
bertransaksi di antaranya dengan penggunaan media sosial untuk promosi.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang kami teliti adalah
terletak pada strategi pengembangan UMKM di era digitalisasi.
Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan sebelumnya mempunyai
pemilik UMKM di Kabupaten Jombang sebagai objek penelitian,
sedangkan objek penelitian yang kami yaitu pemilik UMKM yang
berdomisili di Jabodetabek.

3. Muhammad Nur Salim. Penerapan E-Commerce Dalam Meningkatkan


Daya Saing Produk Konveksi UMKM,
17

https://www.ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/JEISA/article/view/1139,
26 Oktober 2021.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa ada beberapa motivasi yang
mendorong para pengusaha konveksi di Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus untuk menggunakan layanan e-commerce. Motivasi tersebut antara
lain adalah mengikuti trend, mempermudah pemasaran dan transaksi,
memperbanyak konsumen, dan faktor efisiensi waktu dan biaya dalam
pemasaran. Dalam menggunakan layanan e-commerce, para pengusaha
konveksi pun memiliki strategi tersendiri, antara lain memberikan
pelayanan yang baik dan respon yang cepat kepada pembeli, menawarkan
harga terbaik dan potongan harga, giat berpromosi kepada rekan dan
kenalan, serta menampilkan foto barang dan deskripsi yang jelas agar
pelanggan merasa tertarik dan yakin dengan kondisi barang yang ia pesan.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang kami teliti adalah
terletak pada penerapan e-commerce dalam UMKM. Perbedaannya yaitu
penelitian yang dilakukan sebelumnya berfokus pada strategi daya saing
dan motivasi penggunaan e-commerce dalam UMKM, sedangkan
penelitian kami berfokus pada edukasi dalam penggunaan e-commerce itu
sendiri.

C. Kerangka Berpikir
Di era modern ini teknologi menjadi tumpuan bagi setiap orang untuk
berkembang di bidangnya, pada khususnya bidang ekonomi. Terbukanya
sekat-sekat untuk menyebarnya informasi dan teknologi menjadikan
globalisasi kunci berkembangnya manfaat baru di bidang ekonomi.
Perkembangan teknologi harus diimbangi dengan pengetahuan dan
kemampuan yang memadai untuk mengoperasikannya, supaya teknologi yang
bisa digunakan tidak disalahgunakan, berfungsi sesuai dengan tujuan
dibuatnya, dan efektif untuk membantu tugas manusia. Digitalisasi berperan
sebagai dampak dari adanya perkembangan teknologi pada setiap bidang.
18

Disisi lain, teknologi juga mengubah cara berperilaku manusia. Hal ini
disebabkan oleh kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dengan
penggunaan teknologi, maka digitalisasi pun mengakibatkan perubahan
dibidang ekonomi yang dapat mempermudah berjalannya suatu bisnis. E-
commerce menjadi bentuk nyata digitalisasi di bidang ekonomi karena
digitalisasi yang berbasis e-commerce ini memungkinkan penjual untuk
memasarkan produknya secara cepat, mudah, dan gratis. Pada dasarnya,
pemasaran secara konvensional memerlukan tenaga dan modal yang lebih
untuk menghampiri langsung pasar atau pelanggan yang dituju. Adanya
digitalisasi UMKM dengan hadirnya e-commerce berdampak pada efektivitas
tenaga dan modal. Selain itu banyak pula dampak digitalisasi dalam
melakukan aktivitas marketing, branding, dan selling di dunia digital.
Menurut Irmawati (2011) kehadiran e-commerce memberikan beberapa
dampak positif pada kegiatan pemasaran, antara lain:

1. Memudahkan untuk memasarkan produk dan jasa karena lebih interaktif


dan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
2. Menciptakan saluran penjualan baru yang dapat menjangkau lebih banyak
pelanggan di hampir setiap wilayah di dunia.
3. Menjamin penghematan dalam mengirim informasi dan produk digital
secara signifikan.
4. Mengurangi waktu proses dan tugas administratif mulai dari pemesanan
hingga pengiriman produk.
5. Memberikan layanan yang lebih responsif karena pelanggan lebih mudah
untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci.
6. Memudahkan untuk pemasaran produk secara langsung terhadap
konsumen dibandingkan pemasaran massal
7. Sistem pemesanan berbasis elektronik yang membuat proses pemesanan
lebih cepat dan akurat serta hemat dalam biaya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM dalam bidang produk ataupun


jasa merupakan salah satu yang paling berpengaruh dalam perekonomian
19

indonesia.Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM, menunjukkan


bahwa jumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah mencapai 64,2
juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61 persen atau senilai 8.573,89
triliun rupiah.Tentunya angka ini sangat terbantu dengan adanya digitalisasi
yang mempermudah masyarakat indonesia untuk membuka usaha mereka
sendiri.

Digitalisasi yang sedang berkembang dewasa ini,membawa indonesia


kembali memacu roda perekonomian melalui e-commerce setelah sempat
terpuruk beberapa waktu lalu.Tentunya dalam masa peralihan ini edukasi
mengenai digitalisasi sangat penting baik pada usaha besar maupun usaha
kecil.Dengan adanya edukasi ini membuat usaha kecil sangat terbantu untuk
mampu bersaing dengan perusahaan besar.Kombinasi teknologi dan bisnis
membuka peluang baru untuk para pengusaha agar bisa bersaing secara
global karena digitalisasi yang didukung dengan internet akan
menghubungkan ribuan jaringan komputer secara individual atau organisasi
ke seluruh dunia.

Penguasaan teknologi merupakan salah satu syarat wajib bagi para


pelaku UMKM untuk bisa bertahan dalam persaingan bisnis.Dengan adanya
digitalisasi perilaku konsumen sudah beralih dari yang biasa berbelanja
melalui luring kini menjadi serba daring.Berdasarkan hal tersebut edukasi
mengenai digitalisasi yang berbasis e-commerce ini sangat diperlukan untuk
para pengusaha UMKM.
20
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan menggunakan Google Form yang dibagikan
melalui media sosial kepada beberapa pemilik UMKM. Penelitian ini
berlangsung di media sosial akibat pandemi Covid-19 yang masih mewabah di
Indonesia hingga saat ini. Penelitian ini berlangsung selama 7 hari, mulai dari
hari Senin tanggal 1 November 2021 sampai dengan Minggu tanggal 8
November 2021.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian
menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian. Tujuan penelitian melalui
metode survei ini adalah untuk mendapatkan data dan memberikan gambaran
secara detail mengenai strategi pengembangan digitalisasi UMKM melalui
edukasi e-commerce.

C. Objek Penelitan
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah para pemilik UMKM
yang menggunakan e-commerce untuk menjual produk mereka. Objek
penelitian berfungsi sebagai pihak yang memberikan informasi dan akan
menghasilkan data yang akan digunakan dalam penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada objek penelitian, yakni para pemilik
UMKM yang menggunakan e-commerce untuk menjual produk mereka.

20
21

Kuesioner yang disebarkan kepada responden dianggap memenuhi syarat


sebagai sumber data untuk penelitian. Kuesioner dibuat melalui google form
dan kemudian disebarkan melalui media sosial.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif. Teknik ini menggunakan data dari kuesioner yang telah disebarkan.
Kemudian, data tersebut akan dideskripsikan hasil analisanya satu per satu
agar diketahui secara jelas dan detail melalui proses analisa penelitia dengan
menggunakan langkah-langkah menurut Miles dan Huberman (1992), sebagai
berikut.
1. Pengumpulan data
Teknik ini merupakan teknik mengumpulkan data dengan melakukan
penyebaran kuisioner untuk menentukan fokus serta pendalaman data
pada proses pengumpulan data berikutnya.
2. Reduksi data
Merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan
data sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan akhir dan di
verifikasi.
3. Penyajian data
Merupakan proses mengelompokkan data yang telah direduksi.
Pengelompokkan data dilakukan dengan menggunakan label atau
lainnya.
4. Penarikan kesimpulan
Merupakan kegiatan analisis yang lebih dikhususkan pada penafsiran
data yang telah disajikan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner. Peneliti
menyebarkan kuesioner kepada 12 orang responden. Dengan kriteria subjek
merupakan pemilik UMKM yang menggunakan e-commerce untuk menjual
produknya.
T
No. Nama Usia Domisili Usaha/UMKM
1. LT 19 Jakarta Pusat Fashion
2. RA 25 Blitar Pembuatan Aksesoris
3. DI 22 Malang Caterig
4. DAAR 23 Malang Kue
5. A 37 Kediri Konveksi Batik
6. IR 54 Kediri Pot Bunga
7. R 25 Kediri Usaha Kopi
8. L 23 Malang fashion
9. UN 47 Malang Toko Elektronik
10. SH 19 Jakarta Utara Makanan
11. N 30 Sidoarjo Kuliner seafood
12. JF 22 Malang konveksi
B
Tabel 1. Data Subjek

Berdasarkan hasil data diatas, maka rata-rata subjek berusia dewasa


dengan usaha yang berbeda-beda. Pengambilan data ini di sebarkan melalui
media sosial, sehingga cakupan wilayahnya juga luas.

22
23

B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini mendapatkan bahwa hampir semua
pemilik UMKM memahami sistem dari e-commerce yang digunakan dalam
media pemasaran, walaupun ada 1 dari 12 orang subjek yang mengatakan
masih kesulitan memahami sistemnya. Subjek juga memaparkan beberapa
manfaat dari menggunakan e-commerce bgi UMKM dalam berjualan, berikut
hasil kuisioner yang disebarkan antara lain:
• Mudah dan praktis dari sisi penjual dan pembeli
• Omset penjualan meningkat
• Jangkauan pembeli semakin luas
• Pelayanan praktis dan tidak ribet
• Menghemat biaya operasional (seperti menyewa toko)
• Pengiriman mudah sampai keluar daerah
• Mempermudah membangun branding toko, sehingga pengunjung
meningkat
Hasil penelitian tersebut menggambarkan bahwa penjualan dengan
menggunakan e-commerce dapat menjadi alternatif yang mudah untuk
memulai membuka UMKM, karena sistem yang disediakan lengkap dan
memudahkan penjual untuk mempromosikan barang dan memudahkan
pembeli untuk mencari barang yang diinginkan.
Menurut pemaparan hasil kuisioner, pemilik UMKM sangat merasa
senang menggunakan e-commerce karena hampir memudahkan penjualan,
pengiriman, menjangkau pembeli hingga keluar daerah, praktis dan hemat
dari biaya operasional karena hanya biaya pengiriman dan biaya packing.
Menggunakan berbagai media sosial juga membantu pengenalan nama toko
yang semakin luas, sehingga untuk UMKM yang memiliki tempat usaha
langsung akan ramai pengunjung.
24

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah didapatkan, dimana seluruh
pelaku usaha memanfaatkan teknologi untuk melakukan membantu
memudahkan mereka dalam berjualan. Hampir seluruh pemilik UMKM
memahami bagaimana prosedur dari penggunaan e-commerce. Mengunakan
e-commerce memberikan dapak positif yang banyak bagi mereka dan
membantu UMKM untuk bisa bertahan dalam persaingan bisnis. Saat ini,
banyak sekali konsumen yang lebih memilih berbelanja online menggunakan
e-commerce, selain hemat biaya perjalanan, tidak perlu capek dan mudah
membeli, dimasa saat ini hal itu membantu menolong agar konsumen dapat
mencegah terinfeksi virus covid-19. Sejalan dengan penelitian Febriantoro
(2018) bahwa bagi para UMKM pemula yang ingin memulai bisnis e-
commerce karena para pengguna menyatakan bahwa aman untuk bertransaksi
online.
Menggunakan e-commerce membantu pemilik usaha dengan segala
kemudahan yang diatur oleh sistem dan membantu keuntungan penjualan
sangat meningkat, terlebih jika memang strategi marketing pemilik usaha
bagus, akan semakin membuat pelanggan tertarik dengan jualan mereka.
Namun dibalik kemudahan tersebut pasti akan ada sisi buruknya, dimana jika
pemilik usaha belum mampu memahami sistem dengan baik tentu akan
mengalami kesulitan dalam promosi dan penjualan. Selain itu pemilik toko
harus mempersiapkan segala hal terlebih promosi penjualan agar banyak
konsumen yang tertarik karena saingan pasar yang sangat tinggi menuntut
para pemilik harus lebih kreatif dalam berbisnis dan promosi. Oleh karena
itu, penting sekali memberikan edukasi kepada pelaku UMKM agar menjadi
pebisnis yang kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnisnya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukan bahwa menggunakan e-
commerce dapat menjadi alternatif pelaku UMKM dalam memulai bisnis.
Kemudahan sistem dan banyaknya konsumen yang memilih berbelanja online
membuat penjualan melalui e-commerce sangat menjanjikan keuntungan.
Namun para pelaku UMKM harus tetap mendapatkan edukasi dan belajar
mengenai bisnis digitalisasi, hal ini karena banyaknya persaingan pasar yang
menuntut pelaku bisnis harus kreatif dan inovatif dalam membangun
branding, marketing, dan selling.

B. Saran
Bagi para pemilik UMKM diharapkan untuk selalu lebih banyak
membaca agar membawa mereka melihat lebih jauh dunia bisnis dan berpikir
kritis bahwa menjadi pelaku bisnis harus kreatif dan inovatif, sedangkan bagi
yang baru ingin memulai usaha, harus bisa memanfaatkan dan memahami
sistem digitalisasi sehingga dapat mengoperasikan e-commerce dengan baik.

25
26

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, H. (2020). Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju. GROWTH: Jurnal
Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 1(2).
Aryani, Mitha. (2019). Apa yang dimaksud dengan strategi?. Diakses pada 27
Oktober 2021, dari https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-
strategi/120386/2.
Damanik, Riza.2020.Digitalisasi UMKM. Diakses pada 27 Oktober 2021, dari
https://mediaindonesia.com/opini/319812/digitalisasi-umkm.
Dermawan, W., & Primawanti, H. (2021). The Utilization of E-Commerce for
Developing of MSME Product. KAIBON ABHINAYA: JURNAL
PENGABDIAN MASYARAKAT, 3(2), 87-94.
Febriantoro, Mohamad Trio dan Debby Arisandi. (2018). Pemanfaatan Digital
Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah pada Era Masyarakat
Ekonomi ASEAN. JMD: Jurnal Manajemen Dewantara, 1(2).
Febriantoro, W. (2018). Kajian dan Strategi Pendukung Perkembangan E-
commerce bagi UMKM di Indonesia. Manajerial: Jurnal Manajemen dan
Sistem Informasi, 17(2), 184-207.
Gloria, F. K. L. (2019). Pemerintah Susun 6 Strategi Pemanfaatan Teknologi
Digital. Diakses pada 27 Oktober 2021, dari
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20190729/9/11298
59/pemerintah-susun-6-strategi-pemanfaatan-teknologi-digital
Idah, Y. M., & Pinilih, M. (2020). Strategi Pengembangan Digitalisasi
UMKM. Prosiding, 9(1).
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
Pemerintah Kota Jambi. (2021). Edukasi adalah Pendidikan, Ketahuilah Jenis-
jenis dan Manfaatnya. Diakses pada 27 Oktober 2021, dari
27

http://disdik.jambikota.go.id/berita/detail/edukasi-adalah-pendidikan-
ketahui-jenisjenis-dan-manfaatnya
Pendidikan.Co.ID. (2018). Pengertian Strategi. Diakses pada 27 Oktober 2021,
dari https://pendidikan.co.id/pengertian-strategi/.
Purbaningrum, A., Nadhif, M., Rahmatullaili, S., & Firmansyah, R. (2021,
October). Kesiapan dan Strategi UMKM Menghadapi Era Ekonomi
Digital. In Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and
Economics (NSAFE) (Vol. 1, No. 8).
Rohimah, A. (2018). Era Digitalisasi Media Pemasaran Online dalam Gugurnya
Pasar Ritel Konvensional. KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 91-100.
Salmah, A. M., & Murti, A. (2020). Dampak Digitalisasi terhadap Peran Front
Office Dalam Bisnis Perbankan. JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen
Fakultas Ekonomi), 6(2), 145-156.
Sayekti, Ignatia Maria. (2020). Digitalisasi UMKM. Diakses pada 29 Oktober
2021, dari https://analisis.kontan.co.id/news/digitalisasi-umkm.
Slamet, R., Nainggolan, B., Roessobiyatno, R., Ramdani, H., & Hendriyanto, A.
(2016). Strategi Pengembangan UKM Digital dalam Menghadapi Era
Pasar Bebas. Jurnal Manajemen Indonesia, 16(2), 136-147.
Susanto, G. M. (2017). The Power of Digital Marketing. Elex Media Komputindo.
Syauqi, A. T. (2016). Startup sebagai Digitalisasi Ekonomi dan Dampaknya bagi
Ekonomi Kreatif di Indonesia. Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta,
Indonesia.
Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1 (Jakarta: GemaInsani,
2001), hal: 153-157
S. Brennen and D. Kreiss, “Digitalization and digitization,” Cult. Digit., vol. 8,
2014.
28

LAMPIRAN
29
30
31
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai