SMPN 2 WULANGGITANG
LATO – TITEHENA – FLORES TIMUR
2020 / 2021
BAB I
BELAJAR MENDESKRIPSIKAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester : Ganjil
Materi : Teks Deskripsi
Sub Materi : Pengertian teks Deskripsi
Struktur teks Deskripsi
Menelaah struktur dan kebahasaan teks deskripsi
Pertemuan ke I
A. Tujuan Pembelajaran
Menentukan pengertian teks deskripsi
Menentukan struktur teks deskripsi
Menelaah struktur dan kebahasaan teks deskripsi
B. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I.I.
Membaca Materi
Peserta didik membaca uraian materi tentang Pengertian dan Struktur teks deskripsi
Teks deskripsi/deskriptif merupakan materi Bahasa Indonesia Kelas 7/VII - Materi ini membahas
pengertian, struktur, ciri-ciri, jenis-jenis, tujuan, isi, unsur/kaidah kebahasaan, dan contoh teks
deskripsi.
Apa itu teks deskripsi? Pengertian teks deskripsi adalah sebuah paragraf yang mana gagasan
utamanya disampaikan dengan cara menggambarkan dengan jelas tempat, objek, atau peristiwa
yang sedang menjadi topik kepada pembaca. Sehingga pembaca seakan-akan merasakan secara
langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut.
Identifikasi: Berisi nama objek, lokasi, sejarah, atau pun tentang gambaran umum objek tersebut.
Deskripsi bagian: Berisi perincian bagian-bagian objek. Perincian bagian-bagian ini bersifat
subjektif.
Simpulan/kesan: Berisi simpulan penulis terhadap objek yang ia tulis. Bisa juga berisi kesan.
Kalimat perincian: Kalimat perincian berisi kalimat yang menjelaskan merinci kalimat sebelumnya.
Misalnya, (1) Bagas sangatlah manja. (2) Hampir tiap malam, (3) Bagas tidur di ujung kakiku. (4)
Sebelum kuelus-elus dia akan selalu menggangguku . Kalimat 2, 3, dan 4 adalah kalimat perincian.
Kalimat-kalimat tersebut merinci atau menjelaskan kalimat nomor 1.
Gaya bahasa/majas: Kalimat yang melukiskan sesuatu dengan jala menyamakannya dengan
sesuatu yang lain. Bisa juga kita menyebutnya dengan kiasan. Misalnya, (1) Bagas memiliki bulu
yang lebat dan putih bersih. (2) Matanya cokelat seperti madu. Kalimat ke-2 adalah kalimat yang
menggunakan gaya bahasa/majas.
Kata umum & kata khusus: Kata umum adalah kata yang memiliki makna lebih luas dan umum serta
bisa mewakili beberapa kata. Sedangkan kata khusus adalah kebalikannya. Yaitu kata yang memiliki
makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari satu kata yang lebih umum. Contoh:
Hewan adalah kata umum, sedangkan ikan, buaya, burung dan lainnya adalah kata khusus.
Kata sifat: Kata yang menerangkan nomina (kata benda). Secara umum kata sifat adalah kata yang
bisa diawali dengan kata lebih dan sangat. Contohnya Dina adalah anak yang sangat
cantik. Cantik adalah kata sifat.
Judul : ……………………………………………………………………………………………….
Deskripsi Umum :………………………………………………… ……………………………….
Deskripsi bagian :…………………………………………….…………………………………….
Penutup : ……………………………………………………………………………………………
6. Taman Putroe Phang terletak di wilayah kompleks Istana Sultan Aceh di Banda Aceh.
Taman ini dibuat agar sang permaisuri tidak pernah ( .... ) kesepian ketika ditinggal oleh
sultan, yang sering bepergian untuk menjalakan pemerintahannya. Di taman tersebut
terdapat sebuah bangunan unik, bernama Gunongan.
Kata yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah ...
a. melihat
b. mengenang
c. merasa
d. membayangkan
7. Rumah makan ini terkenal dengan masakan tradisionalnya.
Kata bercetak miring pada kalimat tersebut bermakna ....
a. Paling
b. Mempunyai
c. Menyerupai
d. Banyak
8. (1) Memasuki bibir pantai Senggigi kita akan disambut angin pantai yang lembut dan
udara yang segar. (2) Angin lembut terasa mengelus kulit. (3) Garis pantai Senggigi yang
panjang dengan gradasi warna pasir putih dan hitam membuat keindahan pantai ini
semakin menarik. (4) Pemandangan bawah laut Senggigi juga tidak kalah memesona. (5)
Terumbu karang nampak berwarna-warni sangat indah.
Dari kutipan teks di atas, yang termasuk majas personifikasi adalah ...
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (4) dan (5)
9. Kelas VII F sangat bersih, tidak ada sampah berserakan atau coretan-coretan . Mereka
kompak membersihkan kelasnya bersama-sama. Setiap hari mereka bergantian
membersihkan kelas. Tidak heran kalau kelas mereka menjadi kelas terbersih tahun ini.
Kalimat perincian pada teks deskripsi di atas terdapat pada kalimat....
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
10. (1).Pasar Terapung adalah pasar tradisional yang ada di Banjarmasin. (2) Para pedagang
berjualan di sungai dengan menggunakan perahu. (3) Macam-macam yang mereka jual,
ada makanan, sayur, buah,ikan, dan kebutuhan lainnya. (4) Deretan perahu yang saling
berdempetan dan aneka jualan yang terlihat berwarna-warni di pagi hari sangat
memesona. (5) Keunikan pasar Terapung banyak memukau wisatawan lokal maupun luar
yang melihat atau berbelanja di pasar Terapung.
Kata bersinonim pada teks deskriptif di atas terdapat pada kalimat ....
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (4) dan (5)
11. Penggunaan awalan me-N yang tepat terdapat dalam kalimat ....
a. Tarian yang dibawakan anak-anak kelas VII G itu sangat mempesona
b. Nilai pelajaran bahasa Indonesia kelas VII F semester ini menurun sekali.
c. Siswa kelas VII E tidak ada yang saling mempengaruhi berbuat yang tidak baik.
d. Sebagai pelajar yang baik, kita harus menturuti apa yang dinasihatkan guru
12. Penggunaan kata depan yang tepat terdapat pada kalimat ....
a. Orang-orang ramai berjualan menggunakan perahu .
b. Sungai Barito adalah sungai yang ada di Kalimantan Selatan
c. Tarian Dayak itu menarik perhatian pada wisatawan.
d. Terdengar suasana riuh ketika drama itu selesai dipentaskan
13. Setiap penari profesionil, pada saat berlomba pasti
menggunakan metoda secara konsekwen, berbeda dengan yang amateran.
Perbaikan kata bercetak miring dalam kalimat tersebut yang tepat adalah ....
a. profesional, methoda, konsekuwen, amatiran
b. profesionil, metode, konsekuen, amatiran
c. profesional, metode, konsekuen, amatiran
d. profesional, methoda, konsekuwen, amatir
14. Berikut adalah contoh judul yang tepat kalau kita ingin menulis karangan teks deskriptif....
a. Tabalong, Kota yang Bersih
b. Membuat layang-layang
c. Dora Emon dan Kantong ajaib
d.Laporan Banjir di Tabalong
15. Kelinciku bernama bagas. Bagas sangatlah manja. Hampir tiap malam, Bagas tidur di
ujung kakiku. Sebelum kuelus-elus dia akan selalu menggangguku. Kalau waktunya
makan dia berputar-putar di depanku sambil mengibas-ngibaskan telinganya yang
panjang. Mulutnya berkomat-kamit seperi orang sedang berdoa. Kemanjaannya membuat
aku selalu rindu.
Kata sifat yang terdapat di dalam cuplikan tersebut adalah…
a. Komat-kamit
b. manja
c. selalu
d. sangat
2) Apakah Peserta didik mengawali dan mengakhiri belajar materi ini dengan doa ?
(Jawabanmu dengan cara memberi tanda centang(√) pada lingkaran berikut!)
Ya Tidak
3) Berikan tanda centang(√) pada kolom yang sesuai dengan sikap social yang Peserta didik
tunjukkan selama belajar tentang gerak, jarak dan perpindahan.
Sangat
Sikap Indikator Kurang Cukup Baik
Baik
Tanggung 1. Mengerjakan tugas dengan
Jawab lengkap
2. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh guru
Kejujuran 1. Mengerjakan tugas secara
mandiri
2. Tidak menjiplak pekerjaan
teman
Disiplin 1. Mengumpulkan tugas tepat
waktu
2. Selalu memakai masker selama
berada berada di lingkungan
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Soedjito,dan Saryono. 2012. Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Malang: Aditya Media
Publishing,
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
https://www.kompasiana.com/raudhatuljannah03/58e71515d19273fd06e346af/pantai-merah-
muda-surga-cantik-dari-timur-indonesia#
BAB II
CERITA FANTASI
Cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita yang sangat penting untuk melatih kreativitas. Berfantasi
secara aktif bias mengasah kreativitas. Kamu juga bias menjadi penulis hebat. Di Indonesia kita memiliki
penulis hebat yang menulis berbagai cerita fantasi, yaitu Ugi Agustono dan Joko Lelono. Mereka menulis
cerita fantasi dengan nuansa local. Jika kamu belajar dengan tekun dan tidak takut berkreasi, kamu juga
dapat menulis cerita fantasi seperti mereka.
A. Pengertian cerita Fantasi
Cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita yang normal, namun
memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata. Pada cerita fantasi, hal yang bersifat tidak mungkin
merupakan hal yang biasa dan bukan hal yang aneh, bahkan sengaja dilebih-lebihkan, jika dilogikakan,
tidak akan pernah terjadi di dunia nyata.
B. Jenis-Jenis Teks Cerita Fantasi
Jenis-jenis cerita fantasi terbagi menjadi 2 bagian. Penjelasannya sebagai berikut.
Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi 2 yaitu
fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).
Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang
terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam dunia nyata.
Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-
nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang sama pada dunia nyata, atau
peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.
Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi 2 latar yaitu latar lintas waktu dan latar
waktu sezaman.
Berdasarkan latar cerita, dibedakan menjadi dua bagian yaitu latar lintas waktu dan latar waktu
sezaman. Penjelasannya seperti ini:
Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, masa lampau, atau masa yang
akan datang/futuristik).
Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan 2 latar waktu yang berbeda. Misalnya: masa
sekarang dengan masa pada zaman prasejarah, masa sekarang dan masa 50 tahun
mendatang/futuristik).
Struktur Teks Cerita Fantasi
Adapun struktur teks cerita fantasi adalah sebagai berikut.
Orientasinya berisi tentang pengenalan latar, tokoh serta konflik yang dapat dikembangkan
dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
Konfliknya berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan hingga masalah
memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan cara pengenalan tokoh lain,
mengubah latar, atau menembus kezaman yang berbeda.
Resolusinya berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana resolisu tersebut
dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab akibat yang unik serta
dikembangkan dengan unsur kejutan.
2. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang ada
atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan
oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi pesan yang
menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.
5. Bersifat Fiksi
Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.
6. Bahasa
Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup menonjol.
Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan
(bukan bahasa formal).
Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.
Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling
berkaitan satu sama lain.
Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.
Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.
Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam cerita dan
penokohan.
1. penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan. (contoh: aku,
mereka, dia, dikau, engkau, Quen, Angel Biru).
2. penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat, waktu, dan
suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.
a. Latar tempat
Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak,
menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa.
Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.
b. Latar suasana
Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek menjadi saksi
kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.
c. Latar Waktu
Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang membawa
hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.
Contoh: Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian. Semakin
mendekat semakin melawan.
Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum,
dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan datangnya tokoh
lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
Contoh:
Contoh: “Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan kecemasan.
Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.
1. Memilih topik atau menjadi dasar penceritaan, yaitu menentukan ide awal.
2. Mengumpulkan materi sebagai bahan uraian dengan melakukan riset.
3. Menentukan pola pengembangan bahan uraian. Pengarang dapat melakukan pembuatan
detail-detail ide awal cerita.
4. Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dan gagasan penjelas lainnya.
5. Mengembangkan kerangka paragraf menjadi kalimat yang padu sehingga tersusun sebuah
cerita.
Contoh Teks Cerita Fantasi
KEKUATAN EKOR BIRU NAGATA
Seluruh Pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh panglima dan
pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan
keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di
hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air
tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut.
Jumlah pasukan cukup banyak. Bagata dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air. Tubuh mereka
besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah meeka penuh dengan angkara murka dan
kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari
bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nagata.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Paukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh dari
pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung
mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-
binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan
mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.
“Hai …! Taka da gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot mata penuh
amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa, Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan lebih dari
pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung.
Binatangbinantang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.
Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam, Nagata
segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.
Tiba-tiba, Nagat, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor
birunya, Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata mengibaskan api pada ekornya yang
keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia
melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-
serigala tak berdaya menghadapi kekuatan Si Ekor Biru. Teriakan panic dan kesakitan terdengar dari
serigala-serigala yang terbakar. Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit, bergabung sengan seluruh panglima. Levo,
Goros, lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat
dan bahagia.