Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMIKIRAN EKONOMI MADZHAB NEOKLASIK

Salah Satu Tugas Untuk Memenuhi Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi
Dosen Pengampu : Vovi Sinta B., M.E.

Disusun Oleh :
AYU UTAMI 2187203005
NESSY NAMARA 2187203098
ROSYID RIDHO 2187203016
TIA AYU SAFITRI 2187203008

UNIVERSITAS NURUL HUDA


OGAN KOMERING ULU TIMUR
SUMATERA SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat
merampungkan penyusunan makalah kejadian alam semesta, tata surya dan
bumi .
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak dan sumber yang telah membantu kami dalam merampungkan
makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek
lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya
pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi
memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga
dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami
dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang
relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Sukaraja, Februari 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pemikiran Ekonomi ................................................................................3
B. Konsep Tentang Pendekaatan Marjinal ..................................................4
C. Konsep Tentang Mazhab Austria............................................................5
D. Konsep Tentang Mazhab Lausanne.........................................................6
E. Konsep Tentang Mazhab Cambridge......................................................7
F. Konsep Tentang Persaingan Monopolistik dan Pasar Tidak
Sempurna.................................................................................................8
G. Konsep Tentang Games Game Teori Informatsi Asimetris..................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................12


A. Kesimpulan ...........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kita tetap tidak bisa
melupakan hasilhasil pemikiran kritis dari ilmuwan “masa pertengahan”.
Setelah mengalami “the dark ages” akibat trauma yang diberikan oleh gereja
terhadap perkembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan termasuk terhadap
ilmu ekonomi, dunia barat seperti membuka matanya kembali untuk dapat
menghilangkan trauma-trauma yang pernah dialami agar menuju era baru
seperti yang sekarang dapat kita lihat.
Ilmuwan masa pertengahan, seperti Adam Smith, Robert Malthus, David
Ricardo, dan para ilmuwan ekonomi lain tentu saja sudah memberikan
sumbangsi yang amat nyata bagi perkembangan ekonomi yang terjadi pada saat
ini. Dalam praktik-praktik keilmuan tentu saja teori menjadi makanan yang
sedikitnya harus disantap terlebih dahulu untuk membantu dan mengetahui
cepat lambatnya suatu proses “pertumbuhan” itu terjadi. Ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas.
Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan
(scarcity). Karena mempelajari dan menganalisis sifat manusia dalam
pemenuhan kebutuhan, maka Ilmu ekonomi akan selalu mengalami perubahan
besar dalam ide, konsep, dan metodenya. Di dalam Ilmu ekonomi sendiri
terdapat banyak aliran-aliran dan madzhab-madzhab. Aliran-aliran ekonomi
terdiri dari aliran ekonomi pra-klasik, aliran ekonomi klasik, aliran ekonomi
modern. Pada pembahasan makalah kami kali ini akan membahas mengenai
aliran ekonomi klasik.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemikiran ekonomi ?
2. Apa yang dimaksud konsep tentang pendekaatan marjinal ?
3. Apa yang dimaksud konsep tentang mazhab Austria?
4. Apa yang dimaksud konsep tentang mazhab Lausanne?
5. Apa yang dimaksud konsep tentang mazhab Cambridge?
6. Apa yang dimaksud konsep tentang persaingan monopolistik dan pasar tidak
sempurna?
7. Apa yang dimaksud konsep tentang games game teori informatsi asimetris?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mrngrtahui pemikiran ekonomi 
2. Untuk mrngrtahui konsep tentang pendekaatan marjinal
3. Untuk mrngrtahui konsep tentang mazhab austria
4. Untuk mrngrtahui konsep tentang mazhab lausanne
5. Untuk mrngrtahui konsep tentang mazhab cambridge
6. Untuk mrngrtahui konsep tentang persaingan monopolistik dan pasar tidak
sempurna
7. Untuk mrngrtahui konsep tentang games game teori informatsi asimetris

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemikiran Ekonomi 
Sejarah pemikiran ekonomi mengacu pada berbagai inovasi, revolusi dan
teori tentang hal-hal yang kelak menjadi ekonomi politik dan ekonomi dari
zaman dahulu sampai saat ini. Studi ini mencakup banyak pemikiran
ekonomi yang berbeda-beda. Filsuf Yunani seperti Aristoteles membahas
pemikiran tentang "seni" memperoleh kekayaan dan mempertanyakan apakah
properti sebaiknya berada dalam kepemilikan swasta atau umum. Pada abad
pertengahan, cendekiawan Thomas Aquinas menyatakan adalah suatu
kewajiban moral bisnis untuk menjual barang-barang dengan harga wajar.
Filsuf Britania, Adam Smith, sering disebut-sebut sebagai bapak
ekonomi modern karena  treatise-nya The Wealth of Nations (1776).
Pemikirannya dibuat berdasarkan berbagai karya dari pendahulunya pada abad
ke-18, terutama pada fisiokrat. Bukunya muncul pada malam Revolusi
Industri dengan perubahan-perubahan besar dalam dunia ekonomi. Penerus
Smith meliputi para pakar ekonomi klasik seperti Rev. Thomas Malthus, Jean-
Baptiste Say, David Ricardo, dan John Stuart Mill. Mereka menguji cara kelas
bawah, kapitalis dan buruh memproduksi dan mendistribusikan penghasilan
negara dan menguji  efek populasi  dan perdagangan internasional. Di
London, Karl Marx mengkritik sistem kapitalis yang ia anggap eksploitatif
dan mengasingkan pihak lain. Sejak 1870, ekonomi neoklasik berusaha
menciptakan bidang studi yang lebih positif, matematis dan ilmiah daripada
politik normatif.
Setelah peperangan pada awal abad ke-20, John Maynard
Keynes memimpin reaksi melawan abstensi pemerintahan dari urusan-urusan
ekonomi dan menganjurkan kebijakan fiskal intervensionis untuk
mendorong permintaan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan dunia dibagi antara
dunia pertama yang kapitalis, dunia kedua yang komunis, dan dunia
ketiga yang miskin, konsensus pascaperang mulai hilang. Para ahli

3
seperti Milton Friedman dan Friedrich von Hayek  memperingatkan The Road
to Serfdom dan  sosialisme serta memfokuskan teori mereka terhadap hal-hal
yang dapat diperoleh melalui kebijakan moneter dan deregulasi yang lebih
baik. Karena kebijakan Keynesian gagal pada 1970-an, muncullah
kelompok Klasik Baru, dengan pencetus teori utama seperti Robert
Lucas dan Edward Prescott. Kebijakan ekonomi pemerintah sejak 1980-an
ditantang dan pakar ekonomi pembangunan seperti Amartya Sen dan pakar
ekonomi informasi seperti Joseph Stiglitz memperkenalkan ide-ide baru
terhadap pemikiran ekonomi pada abad ke-21.

B. Konsep Tentang Pendekaatan Marjinal


Secara keseluruhan analisis marginal dapat disimpulkan sebagai sebuah
upaya menganalisa untuk menemukan nilai optimal dari sasaran yang telah
ditetapkan dan apakah sasaran tersebut memiliki batasan-batasan untuk dapat
mengambil keputusan yang paling tepat dari berbagai alternatif situasi yang
berada di sekeliling kita. Bahkan analisa marginal dapat mencakup merubah
nilai dari aktivitas yang dilakukan. Hal ini memungkinkan seorang manajer
untuk dapat melakukan perubahan secara bertahap sampai perubahan yang
dilakukan tidak lagi memberikan nilai yang optimal. Analisis marginal
mencakup memperhitungkan marginal benefit atau keuntungan marginal cost.
Pendekatan marjinal merupakan gaya analisis ekonomi yang muncul di
Eropa, dipelopori oleh tiga pemikir ekonomi berbeda yang "secara kebetulan"
menghasilkan buah pikir yang sama. Ketiga pemikir tersebut adalah William
Stanley Jevons, Carl Menger, dan Leon Walras.
Pokok analisis marjinal ditujukan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan seputar nilai barang: "Dari manakah nilai suatu barang muncul?
Mengapa suatu benda lebih mahal daripada yang lainnya? Faktor apa sajakah
yang menentukan nilai suatu barang?"
Dalam analisis marjinal, ide utama penurunan nilai barang adalah dari
kepuasan tambahan yang diperoleh konsumen. Dengan kata lain, semakin
banyak tambahan manfaat yang dirasakan, semakin tinggi nilai suatu barang.

4
Analisis marjinal dianggap lebih baik dalam menjelaskan asal-usul nilai
barang, seperti misalnya dalam Paradoks Air-Berlian. Mengapa air yang lebih
penting bagi kehidupan manusia, harganya tidak sebanding dengan berlian?
Hal ini disebabkan tambahan kepuasan yang air berikan kecil, walau kepuasan
secara keseluruhannya besar.
Implikasi analisis marjinal adalah hukum kepuasan tambahan yang
berkurang (Law of Diminishing Return), menyatakan bahwa kepuasan
tambahan yang kita peroleh dari mengonsumsi barang akan naik, walau pada
satu titik akan turun. Hal ini cocok dengan analogi semakin banyak minum,
maka perut pun akan kembung. Satu hingga tiga gelas mungkin menghapus
dahaga, namun seratus gelas tidak akan membuat kepuasan kita meningkat,
malah menurun.

C. Konsep Tentang Mazhab Austria


Adalah kelompok pemikir ekonomi yang mendukung dan memakai
konsep marginal, dan berasal dari Universitas Wina (Austria). Mereka
mempunyai ciri pandang khusus, yaitu penerapan kalkulus dalam
pengembangan teori-teori mereka. Tokoh utama Mazhab Austria adalah:
1. Karl Menger (1840-1921). Karya utamanya adalah Grusatze der Volks
Wirtschaftslehre (1817). Dalam bukunya ia mengembangkan teori utilitas
marginal.
2. Friedrich von Wieser (1851-1920). Karya utamanya adalah Uber der
Ursprung und die Hauptyesetze des Wirtschaftlichen Wertes (1884), Der
Naturliche Wert (1889) dan Theory der Gesellschatlichen Wirtschaft (1914).
Ia sangat berjasa dalam mengembangkan teori utilitas Menger dengan
menambahkan formulasi biaya-biaya oportunitas (Opportunity Cost).
3. Eugen von Bohm-Bawerk (1851-1914). Karyanya adalah Capital an
Interest (1884) dan Positive Theory of Capital (1889). Kontribusi utamanya
adalah dalam pengembangan teori tentang modal (theory of Capital) dan
teori tentang tingkat suku bunga.

5
4. Knut Wicksell (1851-1926). Ia berjasa dalam mengasimilasikan analisis
keseimbangan umum Walras dengan teori kapital dan suku bunga Bohm-
Bawerk menjadi teori distribusi. Dan pengembangan teori moneter yang
dihubungkan langsung antara tingkat suku bunga dengan harga-harga.
Karya utamanya adalah Lectures on Political Economy (1901).
5. Ludwig Edler von Mises (1881-1973). Karya-karyanya antara lain The
Theory of Money and Credit (1912), Bureaucracy (1944) dan The Ultimate
Foundation of Economic Science (1962).
Menurutnya, sistem harga merupakan basis paling efisien dalam
mengalokasikan sumber day. Oleh karena itu, ia sering mengkritik sistem
ekonomi komando yang tidak mempunyai sistem harga, dan sistem ekonomi
komando tidak akan mendapat melembagakan sistem harga tanpa terlebih dulu
menghancurkan prinsip-prinsip poltik.
Teori lain yang dikembangkan von Mises adalah teori paritas daya beli
(Purchasing Power Parity), teori trade cycle dan mengaplikasikan teori
marginal utility untuk mengembangkan teori baru tentang uang.

D. Konsep Tentang Mazhab Lausanne


Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikir neo-klasik adalah
analisis yang lebih komprehensif tentang teori keseimbangan umum oleh Leon
Walras. Dan Walras dianggap sebagai pelopor mazhab Lausanne (Lausanne
School of Economic). Karyanya, Elements of Pure Economics (1878), dianggap
sebagai suatu mahakarya dalam bidang ekonomi. Dalam bukunya itu dia
menjelaskan teori keseimbangan umum dengan pendekatan matematis.
Walaupun telah disinggung oleh para pendahulunya, hanya dialah yang
mampu memberikan kisi yang lebih jelas tentang interdependensi bagian-
bagian ekonomi ini dengan gamblang dengan model keseimbangan umumya
(general equilibrium model). Dan ia menguraikan dengan jelas bahwa
perubahan suatu faktor atau bagian ekonomi akan membawa perubahan pada
variabel-variabel lain dalam sistem ekonomi tersebut secara menyeluruh.

6
Sayang, konsep dan model ini tidak diperhatikan oleh para ekonom pada
zamannya, sampai dengan Alfred Marshall menyelamatkannya, sehingga
konsep ini dihargai orang dengan sepantasnya. Kemudian ia dianggap sebagai
pendiri dan pengembang ilmu ekonometrika.
Sejak Walras meninggal, ia digantikan oleh Vilfredo Pareto. Ia
meneruskan aliran matematika Walras dan banyak membantu dalam
menjelaskan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar sumber-sumber daya
dapat dialokasikan sehingga memberikan hasil yang optimum dalam suatu
model keseimbangan umum.
Menurutnya, suatu pengalokasikan sumber-sumber disebut efisien jika
keadaan atau kondisi yang dicapai secara jelas dan tidak bisa dibuat menjadi
lebih baik lagi (Hukum Pareto/Pareto’s Law).

E. Konsep Tentang Mazhab Cambridge


Tokoh paling utama mazhab ini adalah Alfred Marshall (1842-1942),
karena dia dianggap sebagai pelopor atau pendiri mazhab Cambridge
(Cambridge School of Economics) di Inggris.
Beberapa karya utamanya antara lain The Pure Theory of Foreign
Trade (1829), The Principles of Economy (1890), Industry and Trade (1919)
dan Money, Credit and Commerce (1923).
Dia dianggap berjasa dalam memperbarui asas dan postulat pandangan-
pandangan ekonomi pakar klasik dan neo-klasik sebelumnya. Dimana kaum
klasik berpendapat bahwa yang menentukan harga adalah sisi penawaran;
sedangkan neo-klasik beranggapan bahwa yang menentukan harga adalah
kondisi permintaan.
Akan tetapi Marshal menggabungkan kedua konsep tersebut. Sehingga ia
menyimpulkan bahwa harga terbentuk sebagai integrasi dua kekuatan di pasar:
penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari pihak konsumen.
Perbedaan lain antara Marshall dan kaum klasik adalah dalam metode
penelitiannya. Jika kaum klasik lebih banyak menggunakan metode induktif.
Lain halnya dengan Marshall yang mengombinasikan metode induktif dan

7
deduktif (abstraksi digabung dengan realisme yang didukung oleh data
statistik) agar terhindar dari kemiskinan dan kemelaratan itu.
Pada tahun 1908 kedudukan Marshall diganti oleh muridnya, Arthur
Cecil Pigou (1877-1959). Karya-karyanya antara lain Principles and Methods
of Industrial Peace (1905), Wealth and Welfare (1912), The Theory of
Unumployment (1933) dan Employment and Equilibrium (1941).
Pigou adalah orang pertama yang mengemukakan konsep real balance
effect (dampak pigou/Pigou’s Effect). Pigou’s Effect adalah suatu stimulasi
kesempatan kerja yang disebabkan oleh meningkatnya nilai riil dari kekayaan
likuid sebagai konsekuensi dan turunnya harga-harga. Pandangan ini
merupakan salah satu dasar mengapa kaum klasik dan neo-klasik percaya
bahwa keseimbangan kesempatan kerja penuh (full-employment equilibrium)
dapat dicapai sebagai hasil penurunan dalam tingkat upah.

F. Konsep Tentang Persaingan Monopolistik dan Pasar Tidak Sempurna


1. Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu pasar persaingan
tidak sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik ini dikembangkan
karena adanya ketidakpuasan pada analisis model persaingan pasar
sempurna ataupun pasar monopoli.
Namun, jika dilihat dari struktur pasar monopolistik, maka ia lebih
mendekati pada pasar persaingan yang sempurna, namun perusahaan akan
lebih berpartisipasi di pasar tersebut guna menghasilkan suatu produk yang
berbeda dan juga memiliki karakteristik tersendiri.
Pasar persaingan monopolistik ini adalah pasar dengan banyaknya
para konsumen yang menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda
dan bisa disebut juga sebagai pasar yang adanya banyak penjual yang
menawarkan satu jenis barang dengan banyak produk yang berbeda-beda
dalam hal kualitas, bentuk, dan juga ukuran produk tersebut.
Dalam pasar persaingan monopolistik, setiap konsumen akan
merasakan adanya perbedaan dari karakteristik pada setiap produk yang

8
dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk yang di hasilkan oleh
perusahaan lainnya.
Adanya perbedaan tersebut akan mencerminkan perbedaan yang
sebenarnya di antara produk-produk yang akan mereka konsumsi atau hanya
perbedaan dalam hal persepsi konsumen bahwa berbagai produk yang
dihasilkan oleh berbagai perusahaan yang beroperasi di pasar memanglah
sangat berbeda.
Sebagai contoh sederhananya, perbedaan produk bisa dilihat dari
bentuk fisiknya seperti adanya perbedaan fungsi, bentuk, ataupun kualitas
produk. Perbedaan ini juga bisa dilihat dalam kaitannya dengan suatu
merek, logo, ataupun kemasan.
Selain itu, bisa dilihat juga dari jangka waktu kredit penjualannya,
ketersediaan komoditas, kemudahan dalam mengaksesnya, layanan after
sales, lokasi memperoleh komunitas, pelayanan, dan masih banyak lagi.
Berbagai contoh dari komoditas monopolistik yang banyak dijumpai
dalam kehidupan kita sehari-hari adalah pakaian, obat-obatan, alat kosmetik,
restaurant dan banyak komoditas makanan lainnya.
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna menggambarkan situasi dimana
penjual atau pedagang dalam suatu pasar pasar lebih sedikit dibandingkan
pembeli. Penjual berhak atas penjualan produk tertentu dan hanya
merekalah yang boleh atau mampu menjual produk dengan jumlah yang
terbatas. Adanya hal jumlah penjual yang lebih banyak menjadikan
penentuan harga produk di pasar terjadi ketidakseimbangan.
Secara umum, kondisi pasar dengan persaingan tidak sempurna dapat
memicu konflik karena jumlahnya yang tak seimbang antara penjual dan
pembeli. Ciri-ciri dari pasar tidak sempurna antara lain: 
a. Ketidakseimbangan Antara Penjual dan Pembeli. Penjual dan pembeli
mempengaruhi kondisi pasar. Dalam kondisi pasar yang tidak sempurna,
pasar hanya terdiri dari satu atau beberapa penjual yang lebih sedikit dari

9
pembeli. Ketidakseimbangan ini menyebabkan penjual lebih berkuasa di
pasar. 
b. Penjual Menentukan Harga. Karena penjual lebih berkuasa dibandingkan
pembeli dan hanya sedikit pihak yang mempengaruhi pasar, penjual
bebas dan mendominasi dalam penentuan harga. Kebebasan dan
dominasi memungkinkan perusahaan memperoleh profit yang jauh lebih
besar. Hal ini disebabkan oleh persaingan yang minim dalam penjualan
barang di pasar.
c. Sulit untuk Masuk ke Dalam Pasar. Industri dalam pasar tidak sempurna
hanya mampu dijalankan pihak tertentu. Karena hanya mampu dijalankan
oleh pihak tertentu, maka sulit bagi penjual lain untuk masuk dan
memulai bisnis dalam pasar. Ini berbanding terbalik dengan pasar
persaingan sempurna dimana penjual bebas keluar masuk pasar.
d. Tidak ada barang pengganti. Tidak adanya kebebasan untuk memasuki
pasar menjadikan ketersediaan atas pengganti produk dengan fungsi dan
manfaat yang sama menjadi lebih sedikit atau bahkan sulit dicari.  Jadi,
untuk mendapatkan produk atau barang yang bersangkutan, penjual harus
membeli dari penjual yang hanya menjual produk tersebut.
 
G. Konsep Tentang Games Game Teori Informatsi Asimetris
Konsep Games Theory (GT) adalah suatu konsep untuk menjelaskan
perilaku ekonomi dalam pasar yang hanya diisi oleh segelintir pelaku ekonomi.
Landasan konsep ini sudah diterapkan oleh Cournot pada tahun 1838 dan
Bertrand tahun 1883 dengan mengembangkan model aksi-reaksi dalam pasar
duopoli. Model ini mulai dikembangkan lebih lanjut oleh Edgeworth pada
tahun 1925 dan dikukuhkan sebagai teori melalui karya John von Newmann
dna Oscar Morgenstern dalam bukunya yang berjudul The Theory of Games
and Economic Behaviour (1944). Kemudian konsep GT disempurnakan lebih
lanjut oleh John Nash pada tahun 1950.

10
Nash mengembangkan konseo GT untuk menganalisis situasi
kepentingan pelaku ekonomi yang tidak berlawanan, yang kemudian
muncullah istilah “keseimbangan Nash (Nash Equilibrium)”. Konsep GT Nash
ini bekerja atas asumsi informasi yang simetris (tiap pemain memiliki
informasi yang sama).
Dari konsep GT Nash, berkembanglah GT yang beroperasi dalam situasi
informasi yang bersifat asimetris (tidak memiliki informasi yang sama terhadap
satu hal) oleh John Harsanyi (1967). Kemudian GT dikembangkan lagi oleh
Reinhard Selten (dari Universitas Bonn, Jerman) dalam bentuk situasi yang
lebih dinamis. Menurut Selten, perubahan tindakan seorang pemain tidak
hanya ditentukan oleh kenyataan peluang untuk memperbaiki posisi. Oleh
karena itu, menurut Selten, frekuensi permainan akan mempengaruhi strategi
permainan bagi setiap orang.
Konsep John Harsanyi dikembangan lebih lanjut oleh William S. Vickrey
dan James A. Mirrless. Dengan konsep ini mereka dapat menyusun agenda
bagaimana memenuhi tanggung jawab sosial pada abad XXI melalui insentif
dan kebijaksanaan pajak global. Kemudian konsep ini dikembangkan lebih
lanjut oleh George Ackerlof, Joseph Stiglitz dan Michael Spence. Mereka
berjasa dalam membangun pondasi bagi teori umum tentang pasar dengan 
menggunakan informasi asimetris.
George Ackerlof adalah orang pertama yang mengembangkan teori
umum tentang pasar dengan informasi asimetris. Dia menjelaskan betapa
pentingnya informasi pasar dalam tulisannya yang bertajuk The Market for
Lemons. Sedangkan menurut Spence, pihak yang menguasai  informasi bisa
memberikan  isyarat kepada orang yang kurang menguasai informasi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Para pakar neo-klasik dalam membahas ramalan Marx menggunakan
konsep analisis marginal  (Marginal Analysis) atau Marginal Revolution. Pada
initinya, konsep ini merupakan pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap
tingkah laku konsumen dan produsen, serta penentuan harga-harga di pasar.
Teori ini telah lama digunakan dan dikembangkan Heindrich Gossen
(1810-1858) dalam menjelaskan kepuasaan (utility) dari pengkonsumsian
sejenis barang. Menurutnya, kepuasan marginal (Marginal Utility) dari
pengkonsumsian suatu macam barang akan semakin turun jika barang yang
sama dikonsumsi semakin banyak (Hukum Gossen I).       
Pada tahun 1930-an sejumlah pakar ekonomi neo-klasik generasi kedua
melakukan revesi terhadap pemikiran-pemikiran neo-klasik generasi pertama.
Tokoh yang ikut serta merevisi pemikiran-pemikiran mereka adalah Piero
Sraffa (1898-1983), Joan Violet Robinson (1903-1983) dan Edward Hasting
Chamberlin (1899-1967).
Konsep Games Theory (GT) adalah suatu konsep untuk menjelaskan
perilaku ekonomi dalam pasar yang hanya diisi oleh segelintir pelaku ekonomi.
Landasan konsep ini sudah diterapkan oleh Cournot pada tahun 1838 dan
Bertrand tahun 1883 dengan mengembangkan model aksi-reaksi dalam pasar
duopoli. John von Newmann dna Oscar Morgenstern dalam bukunya yang
berjudul The Theory of Games and Economic Behaviour (1944). Kemudian
konsep GT disempurnakan lebih lanjut oleh John Nash pada tahun 1950.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sadono Sukirno.2012. Makro Ekonomi Modern. Jakarta. PT Raja Grafindo


Persada.

Sadono Sukirno.2014. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta. PT


Raja Grafindo Persada.

Irawan. M. Suparmoko. 2015. Ekonomika Pembangunan. Edisi 5 Cetakan ke


empat. Yogyakarta. Penerbit BPFE.

Lincoln. Arsyad. 2017.  Ekonomi Pembangunan. Edisi 4 Cetakan  Pertama.


Yogyakarta. Penerbit Bagian Penerbitan Sekilah Tinggi Ilmu Ekonomi 
YKPN.

Boediono. 2012.  Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsis  Pengantar Ilmu


ekonomi. Edisi 1. Cetakan Ke 5. BPFE. Jogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai