UTANG OBLIGASI
Utang obligasi merupakan sumber dana dari luar perusahaan, pemberi pinjaman secara
langsung tidak dapat mempengaruhi dan menentukan jalannya perusahaan. Pemberi pinjaman
disebut dengan kreditor. Kreditor tidak mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang
saham (RUPS) dan karenanya para pemegang obligasi tidak dapat memperoleh keuntungan
(dividen) dari pemberian pinjaman uang kepada perusahaan melainkan akan diberi bunga
setiap periode tertentu.
Besarnya bunga ditentukan dalam prosentase (%) dan tarif bunga berlaku untuk satu
tahun. Besarnya bunga tergantung kepada besar kecilnya obligasi yang dipegang atau dibeli.
Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap tahun, dua kali setahun, tiga kali setahun atau lebih.
Obligasi merupakan surat pengakuan utang sebagaimana surat promes dan surat wesel.
Obligasi dapat diperjual belikan di bursa efek (pasar modal) atau langsung dijual kepada
masyarakat.
Macam Obligasi
1. Obligasi berseri adalah suratu obligasi yang tanggal pelunasannya dilakukan secara
bertahap (berangsur).
2. Obligasi berjatuh tempo serentak adalah obligasi yang tanggal pelunasannya dilakukan
secara serentak (bersamaan) pada suatu tanggal tertentu.
3. Obligasi dapat ditarik adalah jenis obligasi yang dapat ditarik kembali dari peredaran
(dilunasi) sebelum tanggal jatuh tempo pelunasan obligasi datang. Obligasi ditarik kembali
dari peredaran (dilunasi) karena tingkat bunga umum yang berlaku menurun cukup tajam
sehingga tarif bunga obligasi terasa sangat memberatkan perusahaan.
4. Obligasi tidak dapat ditarik adalah jenis obligasi yang tidak dapat dilunasi sebelum tanggal jatuh
tempo pelunasan obligasi sebagaimana yang tertera dalam obligasi.
1
5. Obligasi konversi adalah jenis obligasi yang nantinya dapat ditukar dengan saham (saham
biasa atau saham prefern) manakala kesempatan untuk itu telah dibuka atau diputuskan
oleh perusahaan.
6. Obligasi non konversi adalah jenis obligasi yang tidak dapat ditukar dengan surat
berharga jenis apapun yang nantinya dikeluarkan oleh perusahaan.
Unsur-unsur Obligasi
1. Nilai nominal obligasi
Setiap lembar obligasi mempunyai nilai nominal. Nilai nominal artinya nilai sebutan yang
tercantum dalam surat obligasi. Obligasi yang laku sama dengan nilai nominal disebut
dengan nilai pari, sedangkan yang laku diatas nilai nominal disebut dengan diatas pari dan
yang laku dibawah nilai pari disebut dibawah pari. Sebutan diatas pari adalah agio obligasi/
premium obligasi dan dibawah pari adalah disagio obligasi/ diskonto obligasi.
Hasil penjualan obligasi juga ditandai dengan istilah nilai kurs yang dinyatakan dalam
bentuk prosen. Obligasi yang laku dengan harga kurs 120%, maka obligasi tersebut laku
dengan harga jual 20% diatas nilai nominal (pari).
2
Tanggal Transaksi Jurnal
1 Jul 06 Dijual 100.000 lembar lagi Kas 90.000 Disagio obligasi 10.000
secaratunai dengan kurs 90 Utang obligasi 100.000
kepada TuanDiki
b. Pencatatan Utuh
Pencatatan dilakukan baik terhadap yang terjual maupun tidak terjual. Pada saat
pengesahan obligasi (otorisasi) pencatatan sudah dilakukan. Oleh karena pada saat
pengesahan (otorisasi) sudah dilakukan pencatatan, maka konsekwensinya akan segera
diketahui jumlah obligasi yang masih dalam
portepel dan obligasi yang sudah laku.
Dasar metode ini agar perusahaan dapat mengetahui komposisi obligasi yang terjual
dan yang belum terjual.
1 Jul 06 Dijual 100.000 lembar lagi Kas 90.000 Disagio obligasi 10.000
secaratunai dengan kurs 90 Obligasi belum dijual 100.000
kepada TuanDiki
3
2. Perlakuan Agio dan Disagio Obligasi
Agio dan disagio obligasi yang terjadi berlaku untuk (selama) masa atau umur peredaran
obligasi yang dijual sampai dengan batas pelunasan obligasi. Agio obligasi bukan
merupakan keuntungan (laba) perusahaan dan oleh karena itu dalam penjualan obligasi
tidak dikenal rekening laba atas penjualan obligasi. Agio akan mempengaruhi bunga efektif
yang harus dibayar oleh perusahaan. Disagio juga bukan merupakan kerugian dan disagio
akan mempengaruhi biaya bunga obligasi yang dibayar. Baik agio dan disagio obligasi
merupakan perbedaan yang akan ditanggung oleh perusahaan selama umur obligasi yang
beredar maka jumlah total perbedaan tersebut harus dialokasikan selama periode akuntansi
yang sekaligus akan menambah atau mengurangi bunga efektif yang dibebankan kepada
perusahaan. Alokasi periodesasi ini dikenal dengan nama amortisasi.
4. Umur Obligasi
Umur obligasi sangat tergantung kepada keputusan manajemen. Pada lembar obligasi
akan tercantum tanggal pelunasan, nilai nominal dan tarif bunga. Contoh kasus.
Tuan Dika membeli obligasi pada tanggal 1 Juni 2008 dimana jatuh tempo obligasi tersebut
adalah 1 Januari 2016. Berapakah umur efektif obligasi yang dibeli Tuan Dika tersebut.
4
5. Saat Penjualan dan Pembelian Obligasi
Perusahaan yang menerbitkan obligasi akan membayar bunga setiap tanggal
pembayaran bunga dengan jumlah yang sama, meskipun pembelian (penjualan)
obligasi dilakukan setengah bulan sebelum tanggal pembayaran bunga. Contoh kasus.
Pada tanggal 1 Januari 2008, Tuan Dika membeli obligasi PT. Rida yang diterbitkan pada
tanggal 1 Januari 2006 yang nantinya akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2016. Nilai
nominal obligasi adalah sebesar Rp 1.000 per lembar. Tuan Dika membelinya sebanyak
100.000 lembar dengan kurs 120 dan dibayar tunai berikut bunganya. Adapun pembayaran
bunga adalah setiap tanggal 1/3-1/9.
5
PT. Rida mengeluarkan obligasi nominal Rp 1.000.000,- umur 5 tahun dan bunga 10% per
tahun dibayarkan tiap setengah tahun. Obligasi tersebut dijual dengan harga Rp
1.050.000,-.
(Rp)
50.000,-
1.050.000,-
6
Contoh kasus.
PT. Rida mengeluarkan obligasi nominal Rp 1.000.000,- umur 5 tahun dan bunga 10% per
tahun dibayarkan tiap setengah tahun. Obligasi tersebut dijual dengan harga Rp 925.000,-.
75.000,- 925.000,-
7