Anda di halaman 1dari 30

1

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................3
A. Pengertian Budidaya Unggas Petelur.......................................................................4
B. Peluang Usaha Ternak Ayam Petelur.......................................................................5
C. Manfaat Ayam Petelur.............................................................................................6
D. Jenis-Jenis Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur............................................10
E. Sarana Dan Prasarana Budidaya Unggas Petelur...................................................13
F. Menganalisis Keberhasilan Dan Kegagalan Budidaya Unggas Petelur................15
G. Standar Produk Dan Langkah Keselamatan Kerja Budidaya Ternak Unggas
Petelur....................................................................................................................18
H. Teknik Pengemasan Hasil Budidaya Ternak Unggas Petelur................................28

3
A. Pengertian Budidaya Unggas Petelur
Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya hayati untuk diambil
hasilnya, atau bisa juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau ternak
mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk di panen hasilnya. Unggas adalah
jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-burungan. Ciri-ciri unggas
adalah bersayap, berbulu, berkaki, dan memililki paruh. berdasar produk yang
dihasilkan, kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging.
Menurut Sudaryani dan Santoso (2001), Ayam petelur adalah ayam yang
akan dimanfaatkan telurnya untuk suatu usaha dan memenuhi kriteria untuk
dijadikan alat produksi yang mampu bertelur banyak. Karakteristik ayam petelur
adalah bertingkah laku lincah, cepat dewasa kelamin, mudah terkejut, badan
relative kecil dan langsing.
Jadi, yang dimaksud budidaya ayam petelur adalah usaha pengelolaan sumber
daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam
budidaya ungas petelur diperlukan sarana dan peralatan. Pemilihan lokasi juga
harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai dengan budidaya
ayam petelur adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan
bersifat menetap.
Keunggulan ayam petelur adalah sebagai berikut laju pertumbuhan dan
pencapaian dewasa kelamin lebih cepat, kemampuan berproduksi lebih tinggi,
nilai konversi pakan atau kemampuan dalam memanfaatkan ransum lebih baik,
periode bertelur lebih panjang (Sudarmono,2003)
Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat
gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup. Keunggulan telur sebagai
produk peternakan yang kaya gizi juga mempunyai suatu kendala karena termasuk
bahan pangan yang mudah rusak. Kerusakannya dapat berupa kerusakan fisik,
kerusakan kimia, dan kerusakan yang disebabkan oleh serangan mikroba melalui
pori-pori kerabang telur.

4
B. Peluang Usaha Ternak Ayam Petelur
Memang kini kebutuhan ayam di pasaran semakin meningkat dari waktu ke
waktu. Kebutuhan ayam meningkat dengan berbagai kebutuhan kuliner yang ada
di pasaran. Tidak hanya dari daging ayam saja namun kebutuhan telur juga terus
meningkat. Sebagai bahan lauk pauk memang telur di sukai oleh banyak orang.
Dari anak-anak hingga orang tua membutuhkan konsumsi telur dalam jumlah
besar.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, konsumsi telur nasional terus
meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah penduduk, sehingga
kebutuhan pun meningkat. Masyarakat Indonesia membutuhkan 6.53 kilogram
telur per kapita per tahun. Pada tahun 2017, konsumsi telur nasional mencapai 1.5
juta ton dan diperkirakan akan meningkat hingga 1.7 juta ton pada tahun 2021.
Beternak ayam petelur memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ayam
pedaging, yaitu dalam hal memberikan pendapatan yang lebih stabil dan masa
produktif yang lebih lama. Ayam petelur cenderung memberikan pendapatan yang
lebih stabil karena telur bisa dihasilkan setiap hari. Lain halnya dengan ayam
pedaging yang perlu menunggu siklus setidaknya 35 hari. 
Soal masa produktif, ayam petelur bisa terus menghasilkan telur untuk
jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 1.5 hingga 2 tahun. Puncak produksi
biasanya dapat dicapai sekitar minggu ke 90. Selama masa produktif tersebut,
kamu bisa mengambil telur setiap harinya.
Protein dari telur memang dapat dikatakan sangat tinggi. Tingginya peminat
telur menjadikan prospek usaha ternak ayam menguntungkan. Khususnya peluang
usaha ternak ayam petelur kini menjadi salah satu jenis usaha yang
menguntungkan. Untuk menerjuni usaha ternak ayam memang bisa dibilang
gampang-gampang susah. Yang mana usaha ternak ayam petelur ini dapat Anda
jalankan dengan kebutuhan modal yang cukup. Ternak ayam petelur memang
membutuhkan ketelatenan dan ketekunan yang sangat tinggi agar usaha yang
Anda jalankan dapat lebih lancar dan mudah. Kini memang dengan perkembangan
jaman yang maju Anda dapat mempelajari lebih dalam mengenai usaha ternak
ayam petelur dari internet.

5
Hal inilah yang membuat bisnis ayam petelur layak untuk dikembangkan.
Keuntungan lainnya yaitu ketika ayam sudah tidak mampu memproduksi telur
lagi, ayam tersebut bisa dijual untuk dimanfaatkan dagingnya. 

C. Manfaat Ayam Petelur


Ayam petelur ini, meskipun tergolong memiliki harga yang murah dan
terjangkau, tetapi juga memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan,
diantaranya :
1. Memperbaiki Sel-sel Tubuh Yang Rusak
Sel yang ada dalam tubuh selalu melakukan regenerasi agar sel yang rusak
dapat segera diperbarui dengan sel yang baru. Sehingga aktivitas dan kerja sel
dapat berjalan dengan baik. Untuk memperbarui sel yang rusak, diperlukan
zat asam amino esensial agar proses penggantian sel berjalan dengan baik.
Asam amino esensial ini dapat ditemukan pada daging ayam petelur.  Dengan
menngkonsumsi ayam petelur, maka asupan asam amino esensial dalam
tubuh dapat terpenuhi dan tubuh akan mudah meregenerasi sel yang rusak.
2. Mudah Dicerna
Dibandingkan dengan jenis daging ayam dan jenis daging yang lain, ayam
petelur memiliki daging yang seratnya lebih pendek dibanding dengan jenis
daging lainnya. Pendeknya serat daging yang dimiliki oleh ayam petelur,
membuat daging ayam petelur lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan.
Sehingga, sistem pencernaan tidak perlu usaha yang berat untuk mencerna zat
gizi yang ada di dalam daging ayampetelur.
3. Kandungan Protein Setara Dengan Daging Merah
Daging ayam petelur memiliki kandungan protein yang cukup tinggi tidak
kalah dengan daging merah seperti daging kambing dan daging sapi. Protein
yang terkandung dalam ayam petelur mampu memenuhi kebutuhan protein
yang diperlukan oleh tubuh.
4. Rendah Kolesterol
Daging ayam petelur merupakan jenis daging yang dapat diolah menjadi
berbagai macamolahan. Hampir semua bagian dari ayam petelur, mulai dari
daging, kulit, jeroan dan bagian tubuh lainnya dapat dikonsumsi. Semua
bagian ayam petelur yang dapat dikonsumsi tidak memiliki kandungan

6
kolesterol yang tinggi, sehingga tergolong aman untuk sering dikonsumsi.
Daging ayampetelur tergolong daging ayamputih yang memiliki lemak jenuh
yang rendah dibandingkan dengan jenis daging merah.
5. Mengandung Zat Besi Haeme
Daging ayam pada umumnya memiliki kandungan zat besi di dalamnya sama
seperti dengan makanan nabati. Namun, zat besi yang ada di dalam ayam
petelur ini yakni zat besi haeme, atau jenis zat besi yang lebih mudah
dicernna oleh tubuh. Zat besi haeme lebih mudah dicerna oleh tubuh
dibandingkan zat besi biasa yang terdapat dalam bahan makanan yang berasal
dari nabati. Zat besi haeme yang terkandung di dalam ayam petelur ini juga
baik untuk mencegah terjadinya penyakit anemia.
6. Rendah Lemak
Mengkonsumsi daging ayam petelur tidak seperti mengkonsumsi daging
lainnya yang memiliki kandungan lemak yang relatif tinggi. Ayam petelur
memiliki kandungan lemak yang rendah, sehingga tetap aman meskipun
sering dikonsumsi.
Memenuhi kebutuhan gizi sangatlah penting untuk tubuh agar kesehatan tetap
terjaga. Mengkonsumsi daging putih seperti daging ayam petelur dapat
dijadikan salah satu makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi
tubuh. Selain gizinya yang beragam, harga ayam petelur yang beragam
membuat daging
Manfaat Ternak Bebek Petelur
1. Permintaan telur bebek sangat tinggi, sehingga Anda tidak kesulitan untuk
memasarkan telur bebek.
2. Pemeliharaan cukup mudah. Akan jauh lebih mudah bila memiliki lahan
luas di dekat sungai. Selain mengemat pakan bebek juga lebih bersih.
3. Pakan mudah didapat yaitu pakan utama berupa kosentrat dan bekatul.
4. Perputaran bibit bebek atau DOD yang tidak terlalu cepat. Bila di banding
kan dengan bebek pedaging jenis peking yang setiap 45 hari DOD Bebek
masuk kandang. Bebek petelur bisa bertahan sampai 2 tahun.

7
5. Setelah masa afkir (tidak memproduksi telur), bebek afkir bisa dijual
kembali dengan harga yang cukup tinggi sehingga ketika akan membeli
bebek yang siap bertelur atau DOD hanya menambahkan sedikit dana.
6. Memuncukan peluang usaha baru yakni untuk bahan dasar telur asin.

Manfaat Ternak Angsa


1. Sumber Protein, Zat Besi dan Kalsium
Protein sangat penting bagi tubuh. Apabila kekurangan protein, tubuh akan
terasa lemas. Kandungan protein yang terkandung dalam daging angsa
cukup tinggi, sehingga bagus untuk pertumbuhan anak. Selain kandungan
proteinnya, daging angsa  juga mengandung zat besi dan kalsium yang
bagus untuk tulang.
2. Menambah Stamina
Apabila tubuh terasa kurang bergairah, tentu saja menyebabkan tubuh
menjadi malas dan kurang bersemangat, sehingga pekerjaan menjadi
terhambat. Anda bisa mencoba daging angsa agar tubuh menjadi sehat dan
kuat.
3. Sumber Energi
Kandungan lemak dan besi berguna untuk menambah energi agar tubuh
tidak loyo. Lemak yang dikandung angsa tidak terlalu tinggi, sehingga
tidak berbahaya bagi yang sedang menjalankan program diet. Apabila
Anda kurang menyukai minyak, daging angsa bisa dimasak dengan cara
dikukus untuk mengurangi minyak.
4. Sumber Nutrisi
Nutrisi berfungsi untuk mengganti sel yang rusak atau mati dalam tubuh
dengan yang baru. Nutrisi juga sangat diperlukan tubuh untuk melawan
virus dan bakteri jahat, sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.
5. Menguatkan Sistem Imun
Sistem imun atau yang biasa disebut sistem kekebalan tubuh berfungsi
sebagai perlindungan tubuh. Apabila sistem imun kuat, maka tubuh akan
terhindar dari serangan virus dan bakteri bahkan dapat mencegah serangan
kanker. Dan sebaliknya, ketika sistem imun lemah, tubuh akan mudah
terserang penyakit dan yang paling ditakutkan masuknya penyakit kanker.

8
Ada beberapa fungsi sistem imun, antara lain sistem pertahanan tubuh dan
perbaikan sel jaringan.
6. Sumber Vitamin A dan B1
Vitamin A sangat penting untuk kesehatan mata. Sebenarnya tidak hanya
itu, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung sistem imun bekerja
secara optimal.
Vitamin B1 berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi sumber energi
bagi tubuh. Apabila tubuh kekurangan vitamin B1, yang nantinya bisa
menyebabkan penyakit beri-beri. Ada beberapa fungsi vitamin B1, antara
lain meningkatkan fungsi otak, melindungi syaraf, membantu pencernaan,
membantu produksi sel darah merah, meningkatkan selera makan dan
masih banyak lagi fungsi lainnya.
7. Baik untuk Kesehatan Jantung
Struktur minyak daging angsa hampir sama dengan minyak zaitun.
Minyak zaitun sangat baik untuk kesehatan jantung. Penyakit jantung
sangat berbahaya dikarenakan bisa menyebabkan meninggal secara tiba-
tiba. Jantung merupakan salah satu organ vital tubuh yang harus dijaga.
Anda bisa mengkonsumsi daging angsa dengan diimbangi olahraga yang
teratur.

Manfaat Beternak Itik


Pemanfaatan ternak itik masih sangat beragam. Ternak itik bisa
dimasukkan ke dalam kategori usaha rumahan dan untuk membantu
pendapatan keluarga atau rumah tangga. Oleh karena itu, peternak dapat
memperoleh hasil ternak berupa daging, telur, dan juga bibit unggul untuk
dijual kepada masyarakat umum.
Karena daging dan telur itik banyak dicari oleh masyarakat umum, salah
satunya dibuat lauk atau telurnya dibuat telur asin, bahkan kotorannya pun
bisa sering dijadikan pupuk untuk tanaman atau kebun. Ternak itik juga bisa
dijadikan hobi bagi yang senang beternak karena kegiatan beternak tidaklah
menyita waktu.
Adapun beberapa manfaat beternak itik dibandingkan dengan hewan
unggas lainnya yaitu sebagai berikut :

9
1. Ayam dan puyuh termasuk hewan unggas yang rentan terhadap cuaca
buruk dan penyakit. Berbeda dengan itik yang penyakitnya relatif lebih
kecil dibandingkan dengan penyakit pada hewan unggas yang lain
sehingga risiko kematian sangatlah kecil.
2. Harga telur itik lebih mahal dibandingkan dengan harga telur ayam,
bahkan harga telur itik lebih stabil.
3. Jangka berproduksi itik lebih lama dibandingkan dengan ayam.

D. Jenis-Jenis Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur


Ayam adalah unggas petelur yang umum dibudidayakan karena
permintaan dan kebutuhan masyarakat terhadap telur ayam yang tinggi.
Berdasarkan tujuan budidayanya ayam dikelompokkan menjadi :
1. Ayam Pedaging
Ayam pedaging memiliki tubuh berukuran besar sehingga mengandung
banyak daging, pertumbuhan cepat, bergerak lamban, dan tenang, serta
sebagian memiliki cakar dan kaki berbulu.
2. Ayam Petelur
Ayam petelur berbadan ramping dan ringan serta mencapai dewasa lebih
cepat.
3. Ayam Dwiguna
Ayam dwiguna adalah ayam yang dibudidayakan untuk menghasilkan
telur dan daging. Ayam ini memiliki badan berukuran sedang, tapi
bergerak tidak lamban dan kemampuan bertelur cukup baik.
4. Ayam Ornamental
Ayam ornamental adalah ayam yang digunakan untuk fungsi keindahan
baik pada suara maupun bulunya. Ayam ornamental ditandai dengan
warna bulu dan bentuk badan yang indah serta suara yang merdu.
5. Itik
Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki badan kecil dan
ramping serta dapat bergerak lincah.
6. Bebek/Entok
Bebek juga merupakan unggas air yangn memiliki badan lebih gemuk dan
bergerak lebih lamban dibandingkan dengan itik.

10
7. Angsa
Angsa merupakan unggas air yang memilik badan lebih tinggi dan besar
serta bulu berwarna putih. Angsa memiliki leher yang lebih panjang
dibandingkan dengan bebek, itik, atau ayam. Pengusahaan angsa sebagai
petelur tidak sebanyak itik dan bebek.
8. Burung puyuh
Burung puyuh merupakan salah satu jenis burung yang banyak
diternakkan untuk komersial. Burung puyuh memiliki bulu yang berwarna
coklat bercak-bercak hitam putih. Burung puyuh terlihat pendek dan
gemuk.

11
LAPORAN HASIL OBSERVASI

12
E. Sarana Dan Prasarana Budidaya Unggas Petelur
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri
atas kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-
obatan. Kamu sudah mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam
budidaya unggas pada pembelajaran sebelumnya.
1. Kandang
Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas.
Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran,
memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta
memudahkan pemanenan atau pengunmpulan hasil peternakan. Selain itu
kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.
Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah
kandang sangkar yang  imodi!kasi menjadi kandang battery.
Unggas petelur biasanya dipelihara terlebih dahulu dalam kandang postal,
selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika sudah dewasa. Biasanya
kandang battery diletakan dalam bangunan kandang, jadi seolah-olah ada
kandang dalam kandang. Kandang battery dapat dibuat dari kawat, kayu,
atau bambu yang didisain sedemikian rupa sehingga telur dapat
menggelinding keluar dari kandang battery. Biaya pembuatan kandang
battery cukup besar, sedangkan keuntungan kandang battery adalah:
a. Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur
b. Menghindarkan kerusakan telur oleh ungags
c. Memperoleh telur yang bersih dari kotoran ungags
d. Menghindari kanibalisme antar ungags

2. Peralatan Kandang
Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini tempat
makan, minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat
makan dan minum sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah menyatu dengan
kandang yang dapat terbuat dari bambu, almunium atau bahan lainnya yang
kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.

13
a. Bibit Ayam
Bibit ayam petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang
digunakan disebut DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari.
Persyaratan bibit DOC adalah:
1. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat
2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
4. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik
5. Ukuran badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35- 40 gram
6. Tidak ada letakan tinja di duburnya

b. Pakan
Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah
lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus
dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat
dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat dibuat dari bahan-
bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil industri yang
mengandung zat gizi dan layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah
diolah maupun yang belum diolah.
Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai,
dan bahan lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat (kalori),
serat kasar, protein, lemak, kalsium, dan fospor sehingga sesuai sebagai
pakan ayam. Pakan ayam sudah tersedia dalam bentuk siap pakai yang dapat
dibeli di toko pakan ternak.
Sebagai contoh pakan ayam petelur yang diperjualbelikan harus sesuai
dengan SNI 01-3929-2006. Saat ini sudah tersedia berbagai jenis pakan
pakan unggas petelur yang disesuaikan dengan umur unggas.
Jika memungkinkan kamu juga dapat menggunakan dedak, sisa dari
penggilingan beras, sebagai pakan ternak. Biaya pakan ternak adalah
komponen biaya paling besar dalam usaha budidaya ternak unggas.
Kamu dapat membuat pakan ternak sendiri dengan memanfaatkan sumber

14
daya yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalmu.

c. Obat-oabatan, Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan


Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang
sakit sakit. Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit
yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, jumlah serta
waktu  yang tepat.
Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan
unggas, sedangkan hormon pertumbuhan berfungsi untuk mempercepat
pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh sehat jika
mendapatkan pakan pakan dalam jumlah yang cukup.

d. Peralatan Panen
Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen.
Di samping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang
dihasilkan tidak pecah dan rusak. Peralatan panen adalah wadah untuk
mengumpulkan telur yang telah dipanen.

F. Menganalisis Keberhasilan Dan Kegagalan Budidaya Unggas Petelur


1. Analisis Keberhasilan
Berikut ini beberapa faktor keberhasilan ternak ayam petelur yang harus
Anda perhatikan :
Manajemen dasar
Keberhasilan usaha peternakan sangat bergantung pada pola manajemen
yang digunakan. Manajemen dasar menjadi langkah awal yang dapat
menunjang keberhasila. Manajemen dasar terdiri atas biosekuriti,
manajemen brooding, dan manajemen pemeliharaan yang sesuai dengan
kebutuhan ayam.
Sifat ayam petelur
Untuk memberikan pakan serta perlakuan yang tepat, Anda perlu
mengetahui dengan baik dari sifat ayam petelur. Pada dasarmya, ayam
petelur sangat menyukai suasana yang tenang, pencahayaan yang cukup,

15
dan perlakuan dari petugas yang dilakukan secara hati-hati. Dengan
mengetahui sifat tersebut, ayam yang Anda ternak akan terasa aman dan
nyaman sehingga hasil produksi yang didapatkan akan maksimal.
Ayam ras petelur juga sangat sensitif dengan perubahan manajemen yang
Anda terapkan, baik itu pakan, tenaga kerja, maupun lingkungan sekitar.
Hal tersebut bisa diatasi jika Anda mengetahui sifat ayam
Kondisi cuaca
Kondisi perubahan cuaca atau perlakukan cuaca yang tidak disukai oleh
ayam petelur dapat memengaruhi hasil produksi telur hingga 10 persen.
Anda harus mengantisipasi kejadian tersebut agar penurunan produksi bisa
diminimalisir.
Teknologi
Penggunaan teknologi selama masa pemeliharaan sangat berguna untuk
memudahkan Anda. Teknologi yang bisa digunakan misalnya adalah
teknologi yang bisa menjaga standar pakan dengan kualitas yang baik.
Kualitas telur
Hasil panen ayam petelur adalah telur ayam. Pasar biasanya memiliki
beberapa syarat kualifikasi tentang telur yang diminati oleh konsumen,
seperti warna, ukuran, kualitas, dan bahkan bentuk kemasan pembungkus
telur. Sebaiknya kenali permintaan kosumen agar telur cepat diserap.
Kerja sama antarpeternak
Kerja sama pada peternak kecil, menengah, dan besar akan sangat
membangun Anda untuk menjamin kelangsungan produksi dan pemasaran.
Antisipasi fluktuasi harga
Salah satu kendala yang sering dialami peternak telur adalah harga yang
masih fluktuatif. Anda harus menggunakan perencanaan dan evaluasi
jangka panjang guna meminimalisir fluktuasi harga yang terlalu rendah.

16
2. Analisis Kegagalan
Faktor penyebab kegagalan dalam usaha ternak ayam petelur :
a. Kurangnya persiapan
Hal ini biasanya sering dilakukan para pemula saat memulai sebuah usaha,
yaitu persiapan yang kurang matang, minimnya pengetahuan, serta hanya
dengan modal nekat.
Sehingga banyak para pemula yang gagal ditengah jalan, dan hanya
buang-buang modal, waktu, tenaga, dan pikiran.
b. Ayam rentan stress
Dijaman NOW ternyata bukan manusia saja yang rawan stress tetapi ayam
juga gampang terkena stress, ayam yang mengalami stress juga menjadi
masalah yang tidak boleh anda anggap sepele.
Karena akan berimbas pada produktifitasnya, jadi anda harus
menciptakan suasana kandang yang nyaman dan kondusif agar ayam tidak
mudah stress.
c. Fluktuasi harga sarana perawatan
Kelemahan usaha ayam petelur yang lainnya adalah harga sarana
perawatan yang tidak stabil atau sering berubah dikarenakan masih
tergantung sama produk negara luar yaitu seperti DOC, vaksin, obat-
obatan, serta pakan ayam petelur.
d. Keuntungan kecil
Sudah bukan rahasia lagi bahwa keuntungan dari usaha ternak ayam
petelur terlalu minim, yaitu sekitar 30% dari hasil produksi, salah satu
penyebabnya adalah ketatnya persaingan, yaitu berjamurnya usaha ternak
ayam petelur disetiap daerah sehingga membuat harga telur terus menurun.
e. Harga hasil panen tidak stabil
Harga serta waktu jual hasil panen yang tidak stabil juga sering menjadi
masalah dalam usaha ini, yaitu harga jual yang selalu berubah-ubah atau
tergantung permintaan pasar, seperti jika hari-hari besar, maka harga telur
otomatis naik, tapi saat hari biasa maka harga telur akan turun.
Satu lagi adalah jika anda tidak menguasai pasar, atau hanya tergantung
pada satu tengkulak saja, maka apabila saat stoknya sudah banyak.

17
G. Standar Produk Dan Langkah Keselamatan Kerja Budidaya Ternak
Unggas Petelur
1. Standar produk budidaya unggas petelur
Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih
memiliki prospek yangbagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih
kecil. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita
ditetapkan 55 g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein
hewani. Hal itu berarti target konsumsi protein hewani sekitar 11
g/hari/perkapita. Namun yang terjadi, konsumsi protein hewani penduduk
Indonesia baru memenuhi 4,7 g/hari/perkapita, jauh lebih rendah
dibanding Malaysia, Thailand dan Filipina.
Meningkatan konsumsi protein hewani akan berdampak positif pada
peningkatan kualitas SDM sebuah bangsa. Pemenuhan gizi ini, khususnya
protein hewani salah satunya dapat diperoleh dari telur. Berdasarkan data
dari FAO (2010), jumlah konsumsi telur penduduk Indonesia 60
butir/orang/tahun. Konsumsi telur masyarakat Indonesia ini masih jauh di
bawah konsumsi telur Malaysia dan Thailand yang rata-rata konsumsi
telurnya masing-masing 305 dan 150 butir/orang/ tahun.
Namun jika kita telah terjun ke investasi peternakan layer, sudah
seharusnya kita perlu mengevaluasi apakah usaha tersebut telah berhasil
dan mampu memberikan keuntungan secara optimal.
Parameter Keberhasilan Layer
Bukan perkara yang mudah untuk mengetahui keberhasilan sebuah
usaha layer. Sejumlah data dan perhitungan diperlukan untuk menentukan
tingkat keberhasilan. Keberhasilan disini dibagi menjadi 2 aspek yaitu
pencapaian produktivitas dan keuntungan finansial.
Pencapaian Produktivitas
Nilai standar produktivitas ayam telah ditentukan oleh perusahaan
pembibit (breeder). Standar tersebut meliputi hen day, berat telur, lama
produksi, konversi ransum, kekebalan dan daya hidup serta pertumbuhan.
Pencapaian performan tersebut tergantung dari manajemen pemeliharaan
yang diterapkan oleh masing-masing peternak.

18
›Hen Day (HD)
Hen day ialah persentase produksi telur yang dihasilkan oleh ayam produktif per
hari. Rata-rata produksi (HD) layer selama hidupnya ialah 80% dengan HD
mencapai puncak produksi pada angka 95% dan persistensi produksi (lama
bertahan dipuncak HD>90%) selama 23-24 minggu (rata-rata strain ayam
petelur).
›Feed Conversion Ratio (FCR)
Konversi ransum dalam farm layer merupakan jumlah ransum yang dikonsumsi
ayam untuk menghasilkan sebutir telur. Ayam yang baik akan mengkonsumsi
sejumlah ransum lebih sedikit dibandingkan telur yang dihasilkan. Idealnya satu
kilogram ransum dapat menghasilkan satu kilogram telur atau lebih. Namun
sampai saat ini, hal itu belum pernah ada. Nilai FCR untuklayer berkisar 2,1 – 2,3.
› Tingkat Kematian (mortalitas)
Mortalitas ditentukan oleh banyak faktor seperti kesalahan manajemen
pemeliharaan dan infeksi bibit penyakit. Untuk mencegah tingginya angka
mortalitas, maka jalan keluarnya ialah meminimalkan faktor penyebab mortalitas.
Mortalitas akan mempengaruhi nilai penyusutan ayam. Standar
mortalitas layer selama masa grower 2-3%, sedangkan pada masa produksi 4-7%
(Lohman Management Guide, 2007)
 Aspek Keuntungan Finansial
Untuk mengetahui keuntungan atau kerugian suatu usaha dari segi finansial, maka
dilakukan analisis laporan keuangan untuk mengetahui Break Even Point (BEP).
BEP adalah titik impas antara jumlah biaya produksi (pengeluaran) dan tingkat
harga pendapatan (pemasukan). Pada saat mencapai BEP, peternak hanya
memperoleh keuntungan = 0. Untuk mendapatkan keuntungan maka harga jual
telur harus di atas nilai titik impas tersebut. Rumus yang digunakan untuk
menghitung BEP adalah :
Keterangan :
R = harga ransum/kg
FCR = feed conversion ratio
EM = Egg Mass (kg telur yang diproduksi selama 60 minggu)
HP = harga pullet atau biaya pemeliharaan dari DOC-pullet

19
HAF = harga ayam afkir
BOVK = biaya obat, vaksin dan kimia
BO = biaya operasional
Selama ini tidak jarang dijumpai peternak yang kurang tepat dalam menghitung
keuntungan. Umumnya, mereka hanya menghitung keuntungan dari selisih
penjualan telur dengan biaya umum yang telah dikeluarkan. Biaya umum tersebut
hanya terdiri dari biaya ransum, tenaga kerja dan biaya obat serta vaksin. Sebagai
contoh : Hasil penjualan telur : Rp 20.000.000; Biaya pengeluaran (ransum,
tenaga kerja dan obat-obatan) : Rp 17.000.000. Maka keuntungan yang diperoleh
sebesar Rp 3.000.000.
Metode perhitungan seperti di atas masih kurang tepat karena sesungguhnya biaya
yang dikeluarkan untuk produksi bukan hanya terdiri dari biaya ransum, tenaga
kerja dan obat-obatan saja, tapi masih ditambah pula dengan biaya-biaya
penyusutan dan biaya operasional lainnya.
Mencapai Efisiensi Investasi dan Keuntungan Finansial Melalui Komponen
BEP
Kunci keberhasilan pemeliharaan layer terletak pada pencapaian produksi telur
yang optimal dan efisiensi biaya. Efisiensi ini terkait dalam hal manajemen.
Bukan hanya manajemen pemeliharaan ternak, tapi juga manajemen dalam
melihat peluang pasar.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis laporan keuangan yang
menjadi patokan penentuan untung dan rugi adalah nilai BEP. Sesungguhnya BEP
dipengaruhi pula oleh faktor-faktor biaya produksi yang terdiri dari biaya ransum,
obat, vaksin dan kimia (OVK), penyusutan ayam, penyusutan kandang dan biaya
operasional. Suatu farm akan dikatakan efisien jika memiliki nilai BEP seminimal
mungkin. Berikut akan coba dijabarkan mengenai komponen BEP untuk
mencapai konsep efisien.
 Biaya penyusutan
Hal yang tidak kalah penting dalam usaha farm layer ialah perhitungan biaya
penyusutan dalam biaya produksi. Kadangkala peternak lupa memasukkan biaya
penyusutan ke dalam perhitungan sehingga hasil perhitungan dengan laba yang

20
diperoleh tidak sesuai. Biaya penyusutan yang dimaksud meliputi penyusutan
ayam, kandang dan peralatan kandang.
› Penyusutan ayam
Pada usaha farm layer, kita dapat memelihara ayam dari DOC sampai afkir atau
memelihara dari pulletsampai afkir. Bila memelihara dari pullet sampai afkir,
maka yang diperhitungkan adalah harga ayam ditambah biaya masa produksi.
DOC atau ayam pullet ini disebut bibit.
Untuk menghitung biaya produksi yang dikeluarkan dari sektor bibit, tidak hanya
jumlah seluruh modal untuk pembelian bibit, tetapi juga harus diperhitungkan
dengan nilai yang hilang (penyusutan bibit/ ayam). Penyusutan ayam di sini bisa
disebabkan oleh 2 hal yaitu peningkatan umur dan mortalitas.
» Peningkatan umur berpengaruh terhadap produksi
Ayam petelur mulai berproduksi umur 18 minggu. Produksi telur dimulai dengan
produksi rendah kemudian meningkat dan puncaknya pada umur 24-26 minggu.
Setelah mengalami puncak produksi, maka produksi akan turun perlahan-lahan.
Ayam bisa berproduksi sampai tingkat menguntungkan sampai umur 20 bulan.
Jadi mulai awal produksi pada umur 5 bulan dan berakhir pada umur 20 bulan
berarti ayam hanya berproduksi efektif selama 15 bulan. Penyusutan harga ayam
setiap bulan dihitung dengan rumus berikut :

Keterangan :
P2 : jumlah ayam pullet
HP : harga ayam pullet atau biaya pemeliharaan dari DOC-pullet
AA : jumlah ayam afkir
HAA : harga ayam afkir
» Mortalitas
Mortalitas sangat berpengaruh terhadap produksi telur (HD). Jika mortalitas tinggi
maka jumlah ayam produktif menurun dan HD pun akan ikut menurun. Akibatnya
pendapatan dari hasil penjualan telur juga menurun. Semakin tinggi mortalitas,
nilai penyusutan ayam juga semakin tinggi. Lakukan manajemen kesehatan,
pemeliharaan dan biosecurity yang ketat dan disiplin untuk meminimalkan
mortalitas. Biaya penyusutan ayam akibat mortalitas :

21
› Penyusutan kandang
Beban biaya penyusutan kandang, tidak termasuk nilai lahan. Karena lahan
nilainya tidak menyusut, malah akan naik terus dari waktu ke waktu. Kandang
dapat dibuat di tanah milik pribadi atau menyewa. Kandang layerbisa terbuat dari
bambu, kayu atau kawat. Kandang bambu atau kayu lebih cocok untuk usaha
peternakan skala kecil, sementara kandang dari kawat lebih cocok untuk
peternakan skala besar. Kandang bambu/kayu, biaya investasinya rendah namun
penyusutannya lebih cepat. Sementara kandang kawat, investasinya tinggi namun
penyusutannya juga lama. Sehingga sebenarnya kandang kawat jatuhnya lebih
murah dibandingkan dengan kandang bambu. Lama ketahanan kandang selama 10
tahun. Penyusutan kandang dihitung dengan rumus berikut :

Keterangan :
BK/SK : Biaya investasi bangunan kandang / biaya sewa kandang
LKK/LSDK : Lama ketahanan atau lama sewa kandang
› Peralatan kandang
Peralatan kandang yang digunakan meliputi pemanas Indukan Gas
Medion (IGM), tempat ransum dan tempat minum. Sama halnya dengan kandang,
peralatan kandang juga mengalami penyusutan. Perawatan peralatan secara rutin
dapat membantu menekan biaya penyusutan. Cara menghitung penyusutan
peralatan kandang yaitu :

Keterangan :
Lama ketahanan peralatan kandang rata-rata adalah selama 4 tahun
 Ransum
Ransum pada pemeliharaan layer dikelompokkan berdasarkan periode
pemeliharaannya yaitu masa starter,grower dan layer (produksi). Ransum
untuk layer dapat langsung menggunakan pakan buatan pabrik atau melakukan
pencampuran sendiri.

22
Porsi terbesar komponen pembentuk harga pokok produksi telur adalah ransum
yaitu kurang lebih 75%. Maka dari itu segala daya upaya harus diusahakan agar
bisa menghasilkan penghematan pemakaian ransum tetapi tanpa mengorbankan
sisi produktivitas. Dalam pembelian ransum, yang sering diperhitungkan oleh
peternak adalah pertimbangan masalah harga ransum. Selisih sedikit saja,
peternak bisa berganti merk. Penyebabnya adalah besarnya biaya yang tersedot
pada penyediaan ransum tersebut. Padahal, mahalnya harga ransum bukanlah
faktor terpenting. Yang terpenting adalah mutu ransum (feed quality). Akan
menjadi lebih buruk lagi jika ransum yang harganya relatif murah tersebut
ternyata banyak mengandung zat-zat racun makanan (feed toxin). Bahkan
pemberian ransum dengan kualitas lebih rendah dari standar pada
periode starter bisa mengakibatkan laju pertumbuhannya terhambat dan akan
berujung pada pencapaian berat yang lebih rendah dari perkiraan.
Peternak yang sudah berpengalaman (memiliki dasar-dasar pengetahuan mengenai
bahan pakan) sebaiknya dapat menyusun ransum sendiri. Tujuannya adalah agar
biaya ransum dapat dihemat, sehingga keuntungan yang akan diperoleh juga
meningkat. Selain itu, dengan menyusun ransum sendiri, peternak dapat
menentukan bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dalam penyusunan dan lebih
efesien karena bahan-bahan pakan cukup tersedia di lingkungan farm. Cara
perhitungan jumlah ransum yang dibutuhkan oleh ayam setiap bulannya yaitu :

 Biaya kesehatan
Farm layer, memerlukan obat-obatan (antibiotik, vitamin, anti parasit dan anti
cacing), vaksin (vaksin aktif dan vaksin inaktif) dan kimia (desinfektan dan
insektisida) agar ayam tetap sehat dan berproduksi secara optimal. Vaksinasi,
pemberian obat-obatan, vitamin, pemberantasan hama lalat dan kutu serta
biosekuriti juga harus diberikan secara berkala. Semua biaya itu dimasukkan ke
dalan biaya OVK (obat, vaksin dan kimia). Jika kejadian penyakit bisa dicegah,
pengeluaran dari OVK juga bisa ditekan.

23
 Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja meliputi gaji pokok dan bonus. Pemberian bonus diperlukan
sebagai sebuahreward (balas jasa) atas kinerja yang optimal. Bila peternak
menggunakan peralatan serba otomatis pada farmnya, maka tenaga kerja yang
dibutuhkan lebih sedikit dan biaya ini pun bisa ditekan. Dalam usaha budidaya
skala kecil, penyerapan tenaga kerja yang masih berasal dari sanak keluarga juga
dapat menghemat tenaga buruh.
 Biaya lain-lain
Biaya ini termasuk pengeluaran biaya rutin yang tidak bisa dimasukkan ke dalam
pengeluaran yang telah disebutkan sebelumnya, seperti : listrik, pemanas, litter,
ongkos transportasi, dll. Biaya tidak terduga seperti biaya sosial, kesehatan
karyawan, keamanan, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja juga masuk
dalam biaya lain-lain.
Setelah telur diproduksi, masih ada biaya yang harus dikeluarkan untuk
menjualnya walaupun dijual di tempat di kandang atau gudang telur. Biaya-biaya
itu meliputi telepon, listrik, susut bobot, retak, pecah, upah tenaga kerja, kemasan
(peti kayu, egg tray, tali, label dan lain-lain), sehingga biaya ini pun masuk ke
dalam biaya lain-lain.
BEP merupakan bentuk pengeluaran dalam usaha peternakan, sedangkan
pemasukan terdiri dari :
 Penjualan telur
Informasi pasar selayaknya selalu diketahui oleh peternak. Fluktuasi harga telur
yang selalu terjadi membuat peternak harus selalu melakukan pemantauan pasar.
Produksi telur dari bulan ke bulan tidak sama, karena itu untuk menghitung
produksi telur (HD) setiap bulannya dilakukan dengan mengkalkulasikan data
produksi harian. Disinilah pentingnya pencatatan ataurecording harian. Perlu juga
kita memprediksikan pendapatan dari penjualan telur berdasarkan data produksi
rata-rata bulanan dan harga rata-rata per bulan.

Keterangan :
RHD : Rata-rata Hen Day (%)
A : Jumlah ayam

24
T : jumlah 1 kg telur (16 butir)
 Ayam afkir (sudah diperhitungkan dalam penyusutan bibit)
 Kotoran ayam
Kotoran ayam umumnya sampai 30 karung per bulan per 1000 ekor dan biasanya
dijual untuk dijadikan pupuk kandang. Penjualan kotoran kandang dapat
memberikan sumbangan pendapatan bagi peternak

Simulasi Analisis Perhitungan Investasi Layer


Perhitungan biaya pemeliharaan pullet yang dipelihara sendiri (16 minggu/ 4
bulan) tercantum pada tabel 1 dengan diketahui :
 Harga DOC layer : Rp 4.000/ekor
 Jumlah konsumsi layer fase starter selama 4 bulan : 5,48 kg/ekor
 Biaya investasi kandang postal untuk pemeliharaan fase starter dengan
kapasitas 1000 ekor : Rp 12.000.000
 Biaya investasi peralatan kandang untuk kapasitas 1000 ekor : Rp
2.500.000
 Biaya kesehatan DOC-pullet :
 Rp 5.770,36/ekor
 Biaya tenaga kerja : Rp 400.000/bulan
 Biaya lain-lain : Rp 200.000/bulan
 Mortalitas pemeliharaan dari DOC-pullet : 2%

Berdasarkan data pada tabel 1, jika mortalitas selama masa


pemeliharaan starter sebesar 2%, maka harga pulletyang dipelihara sendiri
adalah :
= Total biaya pemeliharaan DOC-pullet
Jumlah ayam
= Rp 35.246.693,33 = Rp 35.966,01
(1000-20)ekor
Ada selisih Rp 4.033,99 dari harga pullet jadi/pullet pabrikan (Rp. 40.000,00/
ekor).

25
Perlu diketahui bahwa pullet buatan sendiri lebih terjamin kualitasnya karena
peternak bisa mengetahui sejarah pemeliharaannya. Namun memerlukan waktu
cukup lama untuk pemeliharaannya.
Perhitungan biaya produksi (pengeluaran) pemeliharaan fase grower/pullet-afkir)
tercantum pada tabel 2, dengan diketahui data pendukung :
 Mortalitas ayam fase grower-afkir 4%
 Lama pemeliharaan fase grower/pullet-afkir 15 bulan
 Jumlah konsumsi layer selama fase grower/pullet-afkir : 0,115
kg/ekor/hari
 Biaya kesehatan : Rp 1905/ekor
 Rincian pendapatan/pemasukan dari hasil produksi layer dapat dilihat pada
tabel 3, dengan data pendukung :
 Rata-rata HD : 75%
 Harga telur/kg : Rp 12.500/kg
 Jumlah telur/kg : 16 butir
 Harga kotoran : Rp 3.500/karung
 Total kotoran : 30 karung

Dari data pada tabel 2 dan 3, diperoleh keuntungan :


Jika memelihara dari DOC-afkir sendiri = Rp 1.886.044,01
Jika memelihara dari pullet-afkir = Rp 1.669.946,67
Keuntungan (laba) yang diperoleh dari perhitungan masih termasuk laba kotor dan
akan menghasilkan laba bersih setelah dikurangi pajak. Nilai laba bersih berguna
untuk mendapatkan nilai profit margin, return of investment(ROI) dan return of
equity (ROE), dimana nilai-nilai tersebut nantinya akan dibandingkan dengan nilai
rata-rata farm layerdan nilai pada periode usaha tahun sebelumnya. Dari
perbandingan itulah, bisa dilihat apakah usaha layeryang kita jalankan saat ini
sudah efisien atau belum.

2. Keselamatan Kerja Budidaya Unggas Petelur


Proses budi daya yang maksimal akan menghasilkan induk ayam petelur dan
telur yang terbaik. Keselamatan kerja dapat dicapai dengan menerapkan berbagai

26
petunjuk dan aturan. Kecelakaan kerja pada umumnya disebabkan oleh kelalaian
yang tentunya tidak diharapkan oleh wirausaha budi daya unggas petelur.
Kecelakaan merupakan suatu kerugian, baik secara fisik maupun keuangan.
Guna mencegah hal tersebut, maka memperhatikan keselamatan kerja seperti
berikut.
 Penggunaan masker saat pemberian pakan pada ayam maupun unggas lain.
Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya kuman atau penyakit dan
mengganggu sistem pernapasan. Masker juga berfungsi untuk mengurangi
ketidaknyamanan dari aroma kandang ayam.
 Pembudidaya harus dalam keadaan sehat karena suhu ruangan budi daya
ayam pada umumnya lebih tinggi baik panas maupun dingin.
 Gunakan penutup telinga untuk mengurangi kebisingan terdengar telinga.
Kebisingan yang didengar dalam waktu yang lama dan keras dapat merusak
pendengaran pembudidaya.
 Kandang ayam dengan penerangan yang cukup dapat memberikan kesan
bersih pada kandang. Sebaliknya kandang dengan penerangan yang sangat minim
akan membuat kandang terlihat kumuh dan dapat membahayakan pembudidaya
dalam melakukan perawatan.
 Gunakan pakaian pelindung maupun sepatu karet untuk melindungi tubuh
dari penyakit baik dari hewan maupun kotoran hewan,
 Hati-hati dalam menggunakan peralatan budi daya ayam seperti
pembuatan pakan ayam, tempat pakan atau minum ayam, kipas angin, atau lampu
penerangan.

27
H. Teknik Pengemasan Hasil Budidaya Ternak Unggas Petelur

Pengemasan membatasi bahan pangan dengan lingkungan sekitarnya,


sehingga dapat mencegah atau menghambat kerusakan. Dalam memilih bahan
kemasan, perlu diketahui tentang persyaratan yang dibutuhkan, seperti penyebab
kerusakan dan apa yang dialami produk yang dikemas sebelum dikonsumsi
(Syarief et al., 1989).
Tujuan utama pengemasan makanan yaitu mempertahankan
mutu kesegaran, untuk menarik selera pandang konsumen, memberikan
kemudahan penyimpanan dan distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat
menekan peluang kontaminasi dari udara dan tanah, baik oleh mikroba
pembusuk maupun mikroba yang dapat membahayakan kesehatan konsumen
(Winarno, 1994).
Pengemasan telur yang baik mempunyai banyak kegunaan. Kegunaan
yang paling penting adalah untuk mengurangi kerusakan selama pengangkutan
dan penjualan. Dengan pengemasan yang baik telur bisa tampil lebih memikat.
Selain itu, kemasan juga berperan untuk memudahkan konsumen dalam
membawanya.
Penggunaan kemasan berbeda-beda berdasarkan kebutuhan dan tujuan
pemasaran. Untuk tujuan pasar lokal yang diperlukan berupa kemasan utuk
pengangkutan yang cukup sederhana. Sementara untuk keperluan pasar swalayan
atau ekspor, selain kemasan pengangkutan, juga diperlukan kemasan konsumen.
Kemasan pengangkutan untuk tujuan lokal biasanya dibuat sederhana, berupa peti
kayu yang dilapisi jerami. Namun, cara ini sebenarnya kurang baik karena
persentase kerusakan (telur pecah) cukup besar. Pada pengemasan yang baik,

28
biasanya antarlapisan telur diberi alas yang dibuat khusus untuk meletakkan telur.
Ada juga yang menggunakan kemasan konsumen sebelum dimasukkan ke dalam
kemasan pengangkutan.
Cara pengemasan yang sederhana yaitu dengan menggunakan kotak papan
yang didasari jerami. Jerami diletakkan pada dasar kotak, setiap lapisan peletakan
telur, dan pada penutupnya. Kapasitas setiap kotaknya sebaiknya dibatasi paling
banyak 50

29
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2004. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. Depok:


Agromedia Pustaka.
Achmanu dan Muharlien. 2011. Ilmu Ternak Unggas. Malang: Universitas
Brawijaya Press.
Krista, B., B. Harianto. 2012. Petunjuk Praktis Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging. Jakarta: Agromedia.
Marsudi dan C. Saparinto. 2014. Puyuh. Jakarta: Penebar Swadaya.
Mulyantini, N.G.A. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Jogja: Gajah Mada
University Press.
Sarwono, B. 2003. Beternak Ayam Buras. Jakarta: Penebar Swadaya.
Supriyadi. 2009. Panduan Lengkap Itik. Jakarta: Penebar Swadaya.
Supriyadi. 2010. Beternak Itik Hibrida Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tamalluddin, F. 2012. Ayam Broiler: 22 Hari Panen Lebih Untung. Jakarta:
Penebar Swadaya.

30

Anda mungkin juga menyukai