Anda di halaman 1dari 22

Osmoregulasi dan Sistem

Ekskresi
Rina Delfita, M.Si
Pertemuan ke-7

Tadris Biologi, FTIK IAIN Batusangkar


Ayat Al-Qur’an terkait Osmoregulasi
dan Ekskresi
Tafsir Yusuf Ali:
• Menyatakan kesempurnaan Allah
SWT menyatakan kehendak-Nya
kepada makhluknya (dalam hal ini
adanya hukum ttg osmosis)
• Hukum dan keputusan Allah SWT
untuk semua hal ttg ciptaan-Nya
sesuai dengan yang dibutuhkan
makhluk
• Membimbing atau memberi naluri
pada mahkluknya untuk
kecenderungan fisik dan psikis
bertindak sesuai dan sejalan dengan
ketentuan-Nya. (dalam hal ini
perilaku/naluri hewan sejalan dengan
hukumNya), cth: hewan air tawar
mengikuti hukum yg ditetapkan Allah
untuk hewan air tawar, begitu jg dg
hewan darat, laut
• Mengapa kita belajar osmosis?
Osmosis
• Osmosis : perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui
selaput semipermiabel dari bagian yang lebih encer (zat
terlarut sedikit, banyak air) ke bagian yang lebih pekat (zat
terlarut banyak, sedikit air)
• Hipotonik ?
• Hipertonik ?
• Isotonik ?
• Aliran osmotik dapat dihentikan atau dibalik/ reverse osmosis,
dengan mengerahkan tekanan eksternal ke sisi zat terlarut. Tekanan
minimum yang diperlukan untuk menghentikan transfer pelarut
disebut tekanan osmotik.
• ekanan osmotik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Π = MRT
di mana Π menunjukkan tekanan osmotik,
M adalah konsentrasi molar zat terlarut,
R adalah konstanta gas,
T adalah suhunya

• Apa pengaruh osmosis pada sel ?


– Plasmolisis
– Deplasmolisis/menggembung
• Apa peranan osmosis ?; homeostasis ?
– memengaruhi transportasi nutrisi dan pelepasan
produk-produk limbah metabolisme.
– menstabilkan lingkungan internal organisme hidup
dengan menjaga keseimbangan antara air dan
tingkat cairan antar sel.
– mengontrol difusi air dari sel ke sel lain.
Osmoregulasi
• osmoregulasi di dalam tubuh hewan terkait dengan
pengaturan volume dan konsentrasi zat intraseluler dan
ekstraseluler. Komposisi cairan pada intra seluler dan
ekstraseluler berbeda-beda pada berbagai jenis hewan dan
habitat (Tabel 1. dan Tabel 2.) . hal tersebut sangat berkaitan
osmoregulasi seluler yang terjadi di dalam tubuh hewan
tersebut.
Osmokonformer
• Osmoconformer : kelompok hewan yang
memiliki cairan extraseluler yang isoosmotik
dengan cairan di lingkungannya.
– Hal ini menyebabkan hewan tersebut tidak perlu
melakukan osmoregulasi.
• Kelompok hewan osmoconformer didominasi
oleh invertebrate dan beberapa jenis ikan.
Osmoregulator (Hyporegulator dan
Hyper–Regulator)
• Osmoregulator: hewan yang melakukan osmoregulasi
karena konsentrasi didalam tubuhnya berbeda dengan
lingkungan luar (dapat hipotonik maupun hipertonik).
• Terbagi:
– Hyporegulator (Hypoosmotic regulation)=Hypoosmotic
regulation
– Hyper-regulator= hiperosmotik regulator
Hyporegulator (Hypoosmotic regulation)=Hypoosmotic
regulation
– merupakan suatu proses menjaga konsentrasi osmosis
cairan tubuh, dimana konsentrasi cairan tubuh tersebut
lebih rendah dari pada konsentrasi cairan luar (hipotonik
terhadap medium
• Akibatnya: Terjadi pergerakan air dari dalam tubuh hewan menuju ke
lingkungan luar
• Solusi: ditanggulangi dengan banyak minum air laut untuk menggantikan
volume cairan tubuh. Namun, Dengan banyak minum air laut maka akan
terjadi timbunan garam yang sangat banyak.
• Namun, ikan memiliki mekanisme untuk mensekresikan garam-garam
tersebut melalui insang, organ ekskresi dan rectum. Ikan yang memiliki
kemampuan hypoosmotic regulation memiliki insang yang dilengkapi
dengan “sel chloride” yang berkembang baik sehingga dapat secara efektif
mensekresikan garam yang ada di dalam tubuh
– Hypoosmotic regulation dilakukan oleh semua teleost dan
tetrapod laut, beberapa reptil, burung dan mamalia laut
(py kelenjar garam)
Asma al
husna Allah
SWT apa yang
tampak ?
Hyperregulator (Hyperosmotic regulation)
• Hiperosmotic regulation : suatu proses pengaturan
keseimbangan tekanan osmosis pada hewan yang memiliki
cairan tubuh hiperosmotik terhadap lingkungan luar.
• Cairan dalam tubuh hyperregulator lebih pekat sehingga
aktifitas air di lingkungan luar lebih tinggi.
• Terjadi pergerakan air dari luar ke tubuh
• Air yang masuk ke dalam tubuh harus disekresikan.
• Banyak ikan dan invertebrate air tawar memiliki insang yang
mampu mengambil ion dari lingkungan luar.
– Insang hyperregulator memiliki kemampuan untuk mensekresikan
nitrogen dan mengatur keseimbangan asam-basa.
– Hyperregulator memiliki ginjal dengan glomerolus yang berfungsi baik
untuk filtrasi. Proses reabsorbsi lebih difokuskan pada ion-ion penting
dalam keseimbangan tekanan osmosis. Reabsorbsi air tidak terjadi
pada ginjal hyperregulator.
Asma al husna
Allah SWT apa
yang tampak ?
Bagaimana dengan regulasi cairan tubuh hewan yang hidup di air
payau ?

• Fauna yang hidup di antara rentang salinitas air payau terdiri atas
tiga tipe (Rastogi, 2007: 172) yaitu:
– Hewan yg toleran terhadap salinitas rendah akan berada di bagian di
mana salinitasnya adalah batas atas dari salinitas air payau.
Contohnya adalah Caricinus maenas (kepiting pantai) dan
Mytilus edulis (remis).
– Hewan air tawar air tawar yang toleran terhadap salinitas
sedang akan berada di bagian di mana salinitasnya adalah batas
bawah dari salinitas air payau.
– Hewan air payau sejati, Contohnya adalah Palaeomonetes varians dan
Nereis
Bagaimana dengan regulasi cairan tubuh hewan yang
hidup di darat?
• Hewan darat memiliki mekanisme yng berbeda dengan
hewan akuatik.
• Media udara menghasilkan kemungkinan terjadi
osmosis yang sangat kecil.
• Uptake air oleh tubuh juga hanya bisa dilakukan
melalui pengambilan langsung air dalam bentuk cair
(minum), produksi air oksidatif melalui proses
metabolism, dan pengambilan air dalam bentuk uap.
• Hewan darat juga medapatkan air dari makanan.
• Hewan darat juga memiliki ginjal yang memiliki
struktur efektif terhadap konservasi air di dalam tubuh.
Gambar 5 menunjukkan berbagai variasi struktur ginjal pada vertebrata. Variasi
yang nampak adalah keberadaan glomerolus dan loop of henle (disebut
intersegment pada ikan air tawar, amfibi dan reptil).
• Variasi struktur ginjal tersebut berkaitan dengan osmoregulasi pada hewan
yang bersangkutan.
• Kebutuhan akan filtrasi akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan
proporsi tubuh dan tingkat metabolisme. Kebutuhan tersebut ditopang oleh
jumlah nefron yang terdapat pada ginjal.
Peranan Sistem saraf dan Sistem Endokrin
• Peranan system saraf dan system endokrin sangatlah
besar dalam mengatur keseimbangan tekanan osmosis
di dalam tubuh.
• Adanya osmoreseptor yang tersebar di pembuluh
darah, jaringan ekstraseluler dan ginjal dengan
koordinasi dari pusat osmosis hipotalamus akan
menghasilkan kontinuitas pemantauan perubahan
tekanan osmotic dan berubahan volume cairan di
dalam tubuh.
• Hormone berperan dalam mengatur permeabilitas
ginjal (tubulus ginjal) terhadap beberapa ion penting
dan air. Peran tersebut dilaksanakan oleh aldosteron
(mineralocorticoid) dan ADH (Anti Deuretic Hormon).
Sistem Ekskresi
• Apa hubungan sistem eksresi dengan
osmoregulasi ?
• Organ ekskresi hewan invertebrata ?
• Organ ekskresi hewan vertebrata
• Proses pembentukan urin pada vertebrata ?

Anda mungkin juga menyukai