10 Bab Ii
10 Bab Ii
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
1. Pengertian
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan atau 9 bulan) menurut kalender
minggu ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga minggu ke-
40).
hingga lahirnya bayi, yang lamanya berkisar 40 minggu atau 10 bulan atau 9
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian, dimana ibu mulai
Merupakaan kombinasi antara perasaan bangga dan cemas tentang apa yang akan
terjadi saat persalinan. Perhatian wanita terfokus pada bayi yang akan dilahirkan.
7
Kedekatan ibu dan bayinya semakin berlanjut. Pembesaran rahim dan pergerakan
janin merupakan hal yang terus mengingatkan wanita tentang keberadaan bayi.
Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan saja membuat ibu terjaga-
jaga sambil menunggu munculnya tanda persalinan. Wanita akan lebih protektif
terhadap bayinya, menghindari keramaian dan apapun yang dirasa berbahaya. Ibu
akan melakukan beberapa hal sebagai upaya menyambut kelahiran bayi seperti
bayi. Wanita juga akan bertanya-tanya tentang jenis kelamin (Yuliani, 2017).
1. Pengertian
Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih
besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau
kelompok, yaitu :
tanpa masalah / faktor risiko, fisiologis dan kemungkinan besar diikuti oleh
b. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10, yaitu kehamilan
dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak ibu maupun janin yang
c. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor ≥ 12, yaitu
bagi jiwa ibu dan atau bayinya, membutuhkan di rujuk tepat waktu dan
2) Ibu dengan faktor risiko dua atau lebih, tingkat risiko kegawatannya
ini:
panggul ibu dan besar kepala janin mungkin tidak proporsional, dalam hal
1) Panggul ibu sebagai jalan lahir ternyata sempit dengan kepala janin
tidak besar
b. Ibu hamil yang kedua dengan riwayat kehamilan lalu bayi lahir cukup
1. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pelepasan dan
pengeluaran plasenta serta selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan dianggap
normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan(setelah kehamilan
kontraksi uterus yang teratur yang teratur dan menyebabkan perubahan pada
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
1) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2) Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena
robekan kecil pada serviks. Sumbatan mukus yang berasal dari sekresi
1) Lightening
10
Masuknya kepala janin ke dalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil
d) Sering berkemih
menimbulkan kontraksi yang lebih sering, his permulaan ini lebih sering
c) Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan
persalinan
d) Durasinya pendek
11
1) Power (Kekuatan)
mendorong janin keluar dalam persalinan ialah : his, kontraksi otot-otot perut,
kontraksi diafragma dan aksi dari ligament dengan kerja sama yang baik dan
sempurna.
2) Passage
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu bagian tulang padat, dasar panggul,
vagina dan introitus (lubang luar vagina). Anatomi jalan lahir terdiri atas :
(1) Dua tulang pangkal paha (os coxae) terdiri dari os illium, os ischium
dan os pubis
b) Jalan lahir lunak, segmen bawah rahim (SBR, serviks vagina, introitus
dalam dan bawah panggul atau difragma pelvis terdiri dari bagian otot
diafragma urogenital.
12
(1) Hodge I : Dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas sympisis
dan promontorium
(3) Hodge III : Sejajar hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan
kiri
3) Passenger
Faktor passenger terdiri atas 3 komponen yaitu janin, air ketuban dan
plasenta
a) Janin
faktor yaitu ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin.
b) Air Ketuban
selaput janin kedalam ostium uteri, bagian selaput anak yang diatas ostium
uteri yang menonjol waktu his disebut Ketuban. Ketuban inilah yang
membuka serviks. Tak hanya itu Ketuban juga berfungsi melindungi janin
dari infeksi, dan pada saat persalinan, Ketuban yang mendorong serviks
13
c) Plasenta
peranan berupa transport zat dari ibu ke janin, penghasil hormon yang
dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta akan menyebabkan
d) Penolong (Bidan)
dukungan serta kenyamanan pada ibu baik dari segi emosi atau perasaan
maupun fisik.
e) Psikologis
memahami apa yang terjadi pada dirinya atau yang disampaikan kepadanya.
Merupakan hal yang wajar, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali
melahirkan.
14
rasa takut saat proses kelahiran. Padahal rasa cemas itulah yang justru
3) Rasa sakit
Muncul karena saat mau melahirkan, merasa tegang, dan takut, akibat
4) Depresi
5) Perasaan sedih jika persalinan tidak berjalan sesuai dengan harapan ibu
dan keluarga
normal
dalam menolongnya.
e. Tahapan Persalinan
15
1) Kala I
Kala I disebut juga dengan kala pembukaan lengkap (10 cm). Pada
a) Fase laten
4 cm.
Di dalam fase aktif ini frekuensi dan lama kontraksi uterus akan
meningkat secara bertahap, biasanya terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu
kecepatan rata – rata yaitu 1 cm per jam untuk primigravida dan 2 cm untuk
multi gravida.
2) Kala II
16
Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran, kala ini dimulai dari
pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam
mengejan.
hipomoglion berturut turut lahir ubun – ubun besar, dahi, hidung, muka,
e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu
bayi.
3) Kala III
Kala III disebut juga kala uri. Dimulai segera setelah bayi lahir sampai
lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit, jika lebih dari
30 menit maka harus diberi penanganan yang lebih atau dirujuk. Menurut
4) Kala IV
c. Kontraksi uterus
d. Terjadi perdarahan.
6) Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37
minggu)
7) Ikterus
8) Anemia berat
13) Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala janin masih 5/5
17) Syok
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)
2) Panjang badan 48 – 52 cm
3) Lingkar dada 30 – 38 cm
19
4) Lingkar kepala 33 – 35 cm
10) Genitalia :
12) Reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
14) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama dan berwarna
hitam kecoklatan
Menurut Kemenkes RI (2016), dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak, meliputi:
4) Potong dan ikat tali pusar tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit
setelah lahir
setelah IMD
9) Pemberian Identitas
2.1.4 Nifas
1. Pengertian
Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu
setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan berakhir
sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses
persalinan (Saleha, 2009). Masa puerperium adalah masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan keadaan semula (sebelum
Fase-fase yang akan di alami oleh ibu pada masa nifas antara lain (Yusari, 2016) :
a. Fase Taking In
pertama sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu berfokus pada dirinya
diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan
asupan nutrisi.
Perasaan ibu lebih sensitif sehingga mudah tersinggung. Hal yang perlu
c. Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya,
yang berlangsung selama 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat
a. Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ibu telah
b. Puerperium Intermedial
c. Remote Puerperium
22
Remote Puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat
2.1.5 Neonatus
1. Pengertian
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses
ekstrauterine) dan toleransi bagi BBL untuk dapat hidup dengan baik (Marmi,
2015).
2. Klasifikasi Neonatus
b. Cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42 minggu)
c. Lebih bulan (postterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu atau lebih)
Uterus, yaitu :
23
1) Sistem Pernafasan
Saat kepala bayi melewati jalan lahir, ia akan mengalami penekanan yang
tinggi pada thoraksnya, dan tekanan ini akan hilang dengan tiba tiba setelah bayi
lahir. Proses mekanisme ini menyebabkan cairan yang ada di dalam paru paru
hilang karena terstimulus oleh sensor kimia, suhu, serta mekanis akhirnya bayi
memulai aktivasi untuk yang pertama kali. Tekanan intrathoraks yang negatif
disertai dengan aktivasi napas yang pertama memungkinkan adanya udara masuk
ke dalam paru paru. Setelah beberapa kali nafas pertama, udara dari luar mulai
mengisi jalan nafas pada trakhea dan bronkus, akhirnya semua alveolus
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat diklem. Tindakan ini
3) Saluran Pencernaan
Pada saat lahir aktivitas mulut sudah berfungsi yaitu menghisap dan menelan,
saat menghisap lidah berposisi dengan palatum sehingga bayi hanya bernafas
melalui hidung, rasa kecapan penciuman sudah ada sejak lahir, aliva tidak
mengandung enzim tepung dalam tiga bulan pertama dan lahir volume lambung
25-50ml.
d. Hepar
Segera setelah lahir, hati menunjukan perubahan kimia dan morfologis, yaitu
kenaikan kadar protein serta penurunan lemak dan glikogen. Sel sel hemopoetik
24
juga mulai berkurang, walaupun memakan waktu agak lama. Enzim hati belum
aktif benar pada waktu bayi baru lahir, daya ditoksifikasi hati pada neonatus juga
belum sempurna.
e. Metabolism
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari tubuh orang dewasa
sehingga metabolism basal per kg BB akan lebih besar. Pada jam pertama energi
berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu kurang lebih pada hari
keenam, pemenuhan kebutuhan energi bayi 60% didapatkan dari lemak dan 40%
dari karbohidrat.
perubahan suhu di luar uterus. Fluktuasi (naik turunnya) suhu didalam uterus
minimal, rentang maksimal hanya 0,6 derajat celcius sangat berbeda dengan
g. Kelenjar Endokrin
Pada neonatus kadang – kadang hormon yang didapatkan dari ibu masih
berfungsi, pengaruhnya dapat dilihat misalnya pembesaran kelenjar air susu pada
bayi laki – laki ataupun perempuan, kadang – kadang adanya pengeluaran darah
Tubuh neonatus mengandung relatif lebih banyak air dan kadar natrium
relatif lebih besar daripada kalium karena ruangan ekstraseluler luas. Bayi baru
lahir cukup bulan memiliki beberapa defisit struktural dan fungsional pada sistem
25
ginjal. Banyak dari kejadian defisit tersebut akan membaik pada bulan pertama
kehidupan dan merupakan satu – satunya masalah untuk bayi baru lahir yang sakit
Derajat keasaman (pH) darah pada waktu lahir rendah, karena glikolisis
j. Susunan Syaraf
pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut, dan tremor
perilaku yang lebih kompleks (misalnya, kontrol kepala, tersenyum dan meraih
dengan tujuan) akan berkembang. Refleks bayi baru lahir merupakan indikator
k. Imunologi
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan
neonatus rentan terhadap, berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang
alarm terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah atau
meminimalkan infeksi.
a. Pemberian ASI
26
3) Berikan hanya ASI saja sampai berusia 6 bulan yaitu Asi Eksklusif
2) Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai pakaian
5) Jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi, kaos kaki, kaos tangan,
6) Jika berat lahir kurang dari 2500 gram, lakukan Perawatan Metode
1) Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum dan
4) Bila tali pusar kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi
b. Kejang-kejang
c. Lemah
d. Sesak nafas (lebih besar atau sama dengan 60 kali/menit), tarikan dinding
1. Pengertian
2015)
kelahiran dalam hubungan dengan unsur suami istri dan menentukan jumlah anak
dalam keluarga.
kesehatan.
keinginan dan menentukan kapan ingin hamil. Jadi, KB (Family Planning Planned
2. Tujuan
Adapun tujuan program dari keluarga berencana dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Tujuan umum
Untuk mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan
b. Tujuan Khusus
1) Profil
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif, artinya hanya diberikan ASI
a) Menyusui secara penuh (full breast feeding); lebih efektif bila pemberian
≥ 8x sehari
30
b) Belum haid
3) Cara kerja
Penundaan/penekanan ovulasi
4) Keuntungan Kontrasepsi
b) Segera efektif
g) Tanpa biaya
a) Untuk Bayi
(2) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang
yang optimal.
(3) Terhindar dari ketepaparan terhadap kontaminasi air, susu lain atau
b) Untuk Ibu
6) Keterbatasan
bulan.
Ibu yang menyusui secara ekslusif, bayi kurang dari 6 bulan, ibu belum
b. Kontrasepsi Progesteron
a) Profil
(2) Aman
(5) Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
b) Jenis
progesteron, yaitu:
32
intramuskuler.
c) Cara Kerja
penetrasi sperma.
d) Efektivitas
e) Keuntungan
perimenopause
f) Keterbatasan
(8) Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
tulang (desintes)
(1) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
(3) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat,
asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan
(5) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin
saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu
haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu
hubungan seksual.
Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7
siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus
(8) Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan
pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil,
seksual.
a) Profil
(1) Cocok untuk ibu menyusui dan ingin menggunakan pil KB.
b) Jenis minipil
lebih sulit.
d) Efektivitas
minipil
e) Keuntungan Kontrasepsi
f) Keuntungan Nonkontrasepsi
depresi.
komplikasi.
1) Pengertian
Implan adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen dan
dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tigas hingga lima tahun. Metode ini
levonorgestrel.
3) Cara Kerja
a) Mencegah ovulasi
c) Menipiskan endometrium.
4) Efek Samping
b) Sakit Kepala
d) Mual
39
5) Keuntungan
a) Sangat efektif .
1) Profil
CuT-380A).
2) Cara kerja
3) Keuntungan
a) Efektivitas tinggi.
4) Kerugian
a) Efek samping yng umum terjadi: Perubahan siklus haid (umumnya pada 3
bulan pertma dan akan berkurang stelah 3 bulan), Haid lebih lama dan
banyak, Perdarahan (spotting) antar menstruasi, dan Saat haid lebih sedikit
b) Komplikasi lain:
pemasangan
d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
h) Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan
i) Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
kasus tersebut.
A. Data Subjektif
42
1. Biodata
lain.
diperoleh.
2. Keluhan utama
Keluhan trimester III yang sering terjadi pada ibu hamil dengan TB ≤ 145
(Yuliana, 2017).
43
a. Hipertensi
Bila ibu memiliki riwayat hipertensi sebelumnya dan pada saat memasuki
2014).
b. Asma
c. TBC
Jika TBC berat dapat menurunkan fisik ibu, tenaga dan ASI ikut
berkurang. Bahaya yang dapat terjadi adalah keguguran, bayi lahir belum
d. Jantung
e. Diabetes Mellitus
f. HIV/AIDS
(Widatiningsih, 2017).
Jika dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang bersifat menurun
5. Riwayat Menstruasi
b. Siklus haid
45
28 – 30 hari. Lama haid normalnya 4-7 hari namun 2-8 hari masih
2017)
rumus Neagle yaitu dari HPHT tanggal ditambah tujuh, bulan dikurangi
6. Riwayat Perkawinan
a. GPAPIAH
Partus : Melahirkan
b. Usia Kehamilan
Hal ini dikaji untuk mengetahui usia kehamilan ibu sudah sesuai dengan
c. Riwayat ANC
trimester III yaitu 1 kali pada usia 28 – 36 minggu dan 1 kali lagi setelah
Keluhan yang ada umumnya terjadi pada ibu hamil trimester III seperti :
f. Imunisasi TT
pemberian
4) Jika sudah pernah, berapa banyak dosis yang diberikan sebelumnya dan
5) Jika tidak bisa mengingat atau tidak tahu sebaiknya berikan dosis kedua
a. Gerakan janin
(Irianti, 2014).
bulan, persalinan prematur, anak hidup, berat lahir, jenis kelamin, cara
yang lalu seperti perdarahan, hipertensi, berat bayi < 2,5 kg / > 4 kg,
9. Riwayat Kontrasepsi
48
Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya, kapan terakhir berhenti
a. Nutrisi : kebutuhan kalori meningkat yaitu 300 kalori per hari, ibu harus
zat besi serta kebutuhan cairan ibu bertambah 300 ml, menyarankan
b. Istirahat : Kebutuhan tidur malam kurang lebih 8 jam dan tidur siang 1
jam, namun jika tidak biasa tidur siang maka hendaknya tetap beristirahat
d. Personal Hygiene : Mandi dianjurkan sedikit dua kali sehari karena ibu
kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
e. Aktivitas sexual : Abdomen semakin besar dan rasa tidak nyaman akibat
f. Riwayat psikososial-spiritual
2. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
(Widatiningsih, 2017)
2017)
c. Tanda vital:
Suhu : suhu tubuh normal adalah 36,5 – 37,5 °C. (Widatiningsih, 2017)
d. Tinggi Badan : ibu hamil dengan tinggi badannya kurang dari 145 cm terlebih
e. Berat badan : kenaikan berat badan ibu hamil di akhir kehamilan dengan IMT
tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan
2017).
g. LILA : standar minimal untuk ukuran Lingkar Lengan Atas pada wanita
2 Pemeriksaan Khusus
1) Inspeksi
daerah areola
2) Palpasi
kelenjar limfe.
c. Abdomen :
atau divergen.
sianosis.
f. TFU dapat diukur dalam cm jika usi agestasi >20 minggu dan akan
cm (Yuliani, 2017).
52
TBJ : (TFU – 12) x 155, namun jika kepala bayi sudah masuk pintu
2017)
3) Auskultasi
mulai usia kehamilan 16 minggu. Nilai normal DJJ antara 120-160 denyut per
4) Perkusi
Jika lutut diketuk kaki bergerak spontan yang artinya Reflek Patella
Positif
3 Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium :
eklamsia.
2017)
Dengan melihat riwayat kehamilan ibu yang lalu dn riwayat kehamilan ibu
sekarang, dapat dilakukan skoring menggunakan kartu skor Poedji Rochjati. Dari
hasil skoring juga dapat menentukan tempat dimana ibu akan bersalin dan siapa
penolongnya.
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Pukul :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, baik kondisi ibu maupun janin. Ibu
proses persalinan, bayi lahir belum cukup bulan, bayi lahir dengan berat
partus lama.
Gangguan nafas karena adanya perubahan pada volume paru yang terjadi
keluhan ini, menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat dan
sakit kepala hebat, penglihatan kabur, bengkak pada wajah dan jari tangan,
1. Data Subjektif
1. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan ibu bersalin kala I pada umumnya klien mengeluh
nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut, adanya his yang makin sering,
teratur, keluarnya lendir dan darah, perasaan selalu ingin BAK, bila BAK
kondisi ibu.
3. Pola Eliminasi : pola Eliminasi meliputi BAK dan BAB. Dalam hal ini
perlu dikaji terakhir kali ibu BAK dan BAB. Kandung kemih yang yang
diharapkan ibu dapat sesering mungkin BAK. Apabila ibu belum BAB
56
bahagia dan bebas karena kehamilan dan penantian yang panjang akan segera
2. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Jika pasien baik pasien dapat merespon dengan baik terhadap lingkungan
dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergangguan
dalam berjalan. Dan jika lemah pasien tidak memberi respon yang baik
2. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
berwarna putih.
c. Payudara : bersih atau tidak, puting bersih dan menonjol atau tidak.
d. Abdomen : ada luka bekas operasi atau tidak, yang akan menentukan
pelaksanaan persalinan.
2) Palpasi
b. Abdomen :
(bokong)
(punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain teraba bagian kecil.
58
Leopold III : normalnya teraba bagian yang bulat, keras dan melenting
pada bagian bawah utrus ibu (symphisis) Apakah sudah masuk PAP
3) Auskultasi
Terdengar denyut jantung di bawah pusat ibu (baik dibagian kiri atau
4) Perkusi
Terdengar gerakan refleks pada kaki, baik pada kaki kiri maupun kanan
h. Bagian kecil yang menyertai : normalnya tidak ada bagian kecil yang
menyertai
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Tanggal/Jam :
b. Mengobservasi tekanan darah 4 jam, suhu setiap 4 jam, nadi 30-60 menit,
DJJ setiap 1 jam, kontraksi setiap 30-60 menit, pembukaan servik 4 jam,
penurunan kepala setiap 4 jam, warna cairan amnion setiap 4 jam dan
observasi.
60
mengambil posisi yang nyaman. Ibu telah memilih posisi yang nyaman.
minuman yang diinginkan oleh ibu. Keluarga memberikan ibu makan dan
minum
1. Data Subjektif
a. Keluhan utama
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan dalam
3) Penipisan : 50%-100% dimana akan terjadi tipis dan lunak bahkan tidak
4) Ketuban: untuk mengetahui apakah ketuban sudah pecah atau belum, dan
pinggir bawah sympisis sampai H III Sejajar hodge I dan II setinggi spina
8) Bagian kecil yang menyertai : normal tidak ada bagian kecil yang
menyertai
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
b. Mengobservasi tekanan darah 4 jam, suhu setiap 2 jam, nadi 30-60 menit, DJJ
penurunan setiap 4 jam, warna cairan amnion 4 jam dan mencatat dilembar
yang diinginkan oleh ibu saat ibu sedang tidak kesakitan dan beristirahat
Tanggal/Jam Pengkajian :
1. Data Subjektif
Tanda gejala kala II yaitu Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontrasi, Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Tanda-tanda vital
d) Tekanan darah
rata-rata sebesar 10-20 mmHg dan kenaikan diastolic rata-rata 5-10 mmHg
(Nurasiah, 2014).
e) Nadi
63
sedikit lebih tinggi dibanding selama periode persalinan atau sebelum masuk
persalinan.
f) Pernafasan
kenaikan pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri, kekhawatiran
g) Suhu tubuh
b. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
2. Auskultasi
DJJ : DJJ dalam batas normal antara 120-160x/menit dan frekuensi dan
3. His 4-6 x/menit sekitar 45-60 detik, dan kepala tampak di introitus vagina.
4. Pemeriksaan dalam ( VT )
1) Vulva/vagina: membuka
2) Pembukaan : 10 cm
3) Penipisan : 100%
3. Analisa
j) Penatalaksanaan
Tanggal/Jam :
2) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina.
2) 3 handuk atau kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu bayi).
65
Untuk Ibu :
2) Memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan
4) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada tangan yang akan
memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi
cukup baik, kemudian bantu ibu menentukan posisi yang nyaman dan
nyaman.
c. Jelaskan pada anggota yang ada tentang peran mereka untuk mendukung
dan memberi semangat pada ibu dan meneran secara benar. Ibu sudah
ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu diposisikan
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
e. Lakukan pimpinan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran atau
2) Mendukung dan memberi semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
ibu
8) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
telah dilakukan.
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang waktu 60
a. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diperut bawah ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm. Handuk sudah
b. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu. Kain
c. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan.
d. Pakai sarung tangan steril atau DTT pada kedua tangan. Sarung tangan telah
digunakan.
a. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perineum dengan 1 tangan yang dilapisi kain bersih dan kering,
fleksil dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu meneran secara efektif
atau bernafas cepat dan dangkal. Telah dilakukan dan ibu dapat mengikuti
anjuran bidan.
sesuai jika hal itu terjadi), segera lajutkan proses kelahiran bayi. Telah
dilakukan.
c. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lilitan lewat bagian atas
kepala bayi.Jika tali pusat melilit secara kuat, klem tali pusat didua tempat
dan potong tali pusat diantara dua klem tersebut. Tidak ada lilitan tali pusat
atau terdapat lilitan tali pusat dan menatalaksana sesuai dengan kondisi.
d. Setelah kepala lahir, tunggu putar paksi luar yang berlangsung secara
o) Lahirnya Bahu
a. Setelah putar paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparietal.
kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arcus
pubis dan kemudian gerakkan ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
a. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu belakang,
tangan yang lain menelusuri dan memegang lengan dan siku bayi sebelah
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk diantara 2 kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu
jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu
dengan jari telunjuk). Telah dilakukan tindakan sesuai dengan yang diatas.
b. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
basah dengan handuk atau kain yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan
kondisi aman diperut bagian bawah ibu. Bayi telah dikeringkan dan
1) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara dua klem tersebut.
70
2) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali pusat dengan simpul kunci
Tanggal/Jam :
1. Data Subjektif
Perut ibu masih mules, hal ini dikarenakan peningkatan hormon oksitosin untuk
2. Data Objektif
b. UC : baik ( keras )
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Tanggal/Jam :
c. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 2-3 cm dari pusat bayi. Gunakan jari telunjuk dan jari tengah tangan
yang lain untuk mendorong isi tali pusat kearah ibu, dan klem tali pusat
pada sekitar dua cm distal dari klem pertama. Telah dilakukan penjepitan
tali pusat.
e. Meletakkan satu tangan diatas kain perut bawah ibu (diatas simpisis), untuk
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang – atas (dorso kranial)
secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). lanjut jika plasenta tidak
lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu
g. Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
h. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah dorsal
ternyata dikiuti dengan pergeseran tali pusat ke arah distal maka lanjutkan
1) Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan ditarik
secara kuat terutama jika uterus tidak berkontasi) sesuai dengan sumbu
2) Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem hingga berjarak sekitar
penuh.
berikutnya.
e) Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi
disediakan.
Telah dilakukan.
73
a. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masasse uterus,
Tanggal/Jam Pengkajian :
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
a. Uterus : baik
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Tanggal/Jam :
Penilaian Perdarahan
dan kulit) dan derajat 2 (mukosa vagina, komisura posterior, kulit dan otot
Evaluasi
clorin 0,5% bersihkan noda darah bersih noda darah dan cairan tubuh, dan
bilas di air DTT tanpa melepas sarung tangan, kemudian keringkan dengan
handuk.
75
b. Mengajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masasse uterus dan menilai
kontraksi.
a. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam laritan clorin 0,5% untuk
dekontaminasi.
Telah dilakukan.
ranjang atau disekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang
tangan dengan tisu atau handuk bersih dan kering. Telah dilakukan.
h. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam didalam larutan
i. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
Dokumentasi
Tanggal/JamPengkajian :
1. Data Subjektif
a. Biodata
b. Keluhan Utama
Bayi baru lahir normal lahir secara spontan menangis kuat dan bergerak aktif
2. Data Objektif
b. Penilaian selintas : bayi baru lahir normal lahir secara spontan menangis kuat
c. Apgar skor : bayi normal 7-10, bayi asfiksia sedang ringan 4-6, bayi
Gejala 0 1 2
Warna kulit Biru / pucat Badan merah, Seluruhnya merah
(appearance) ektermitas pucat
Denyut jantung janin Tidak ada <100 denyut / menit >100 denyut/ menit
(pulse)
Reaksi terhadap Tidak ada Meringis Menangis
rangsangan (grimace)
Otot (activity) Lemas Reflek lemah Gerak aktif reflek baik
Pernafasan Tidakada Lemah, mengis Gerak aktif, reflek baik
(respiration) lemah
Sumber : marmi, 2015. Asuhan Neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah
e. Antropometri
78
f. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : Raba sepanjang garis sutura dan fontanel. Sutura yang berjarak
2) Telinga : Diperiksa kanan dan kiri, periksa dan pastikan jumlah, posisi
dan kesimetrisan telinga dihubungkan dengan mata dan kepala serta ada
dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua. Pada bayi perempuan
cukup bulan labia mayora menutupi labia minora, lubang utera terpisah
dan bergerak dengan serentak. Hitung jumlah jari kaki dan tangan,
inspeksi keriput telapak tangan dan cekung kaki, cacat adanya jari
7) Pemeriksaan reflek
Menurut Marmi (2015) refleks yaitu suatu gerakan yang terjadi secara otomatis
dan spontan tanpa disadari pada bayi normal.Oleh karena itu pemeriksaan
refleks dilakukan untuk mengetahui apakah bayi merespon secara otomatis dan
pipinya.
bibirnya.
ditandai dengan bayi menelan saat terdapat minuman atau makanan yang
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
a. Memantau keadaan bayi dan memastika bayi bernafas dengan baik (40-60
1) Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau retraksi, diresusitasi dan segera
2) Jika bayi terlalu cepat atau sesak nafas segera merujuk ke RS rujukan.
dengan ibu sambil menutup kepala bayi dan menyelimuti ibu serta bayi.
Salep mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah 1 jam kontak
d. Pemberian vitamin K1
intramuskuler setelah 1 jam kontak kulit kekulit dan bayi selesai menyusu
untuk mencegah perdarahan bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin K yang
atau basah.
4) Membersihkan tali pusat yang kotor dengan air DTT dan sabun lalu
tandai nfeksi pada tali pusat atau daerah sekelilingnya seperti panas,
usia 6 bulan diberikan ASI pada bayi sesuai dorongan alamiahnya baik
siang maupun malam (8-10 kali atau lebih , dalam 24 jam ) selama bayi
kasus tersebut.
1. Data Subjektif
a. Keluhan utama
Kesulitan atau gangguan pada pola makan, buang air besar, kebutuhan
(Sulistyawati, 2015).
persalinan
Placenta di lahirkan secara spontan atau tidak : dilahirkan lengkap atau tidak ,
Perineum : untuk mengtahui apakah ada robekan atau tidak pada nifas normal
Perdarahan : untuk mengetahui jumlah darah yang keluar pada kala I, II, III
selama proses persainan, pada nifas normal perdarahan tidak boleh lebih dari
500 cc
83
Proses persalinan untuk bayi : dinyatakan tanggal lahir, berat badan, panjang
badan untuk mengetahui BB bayi normal atau tidak, normal nya 2500 gram,
BBLR <2500 grma , makrosomia >4000 gra, apgar score >7 (Marmi, 2015).
kelahiran dari bayinya, apakah ibu telah siap untuk menerima perannya
menjadi seorang ibu yang siap merawat dirinya, dan bagaimana respons
Menurut Yusari, (2016) kebutuhan ibu nifas 6-48 jam, sebagai berikut :
Dikaji untuk menanyakan ibu nifas bagaimana aktivitas ibu selama ini.
Pada ibu dengan partus normal ambulasi dini dilakukan paling tidak 6-12
jam post partum. Tahapan ambulasi : miring kiri atau kanan terlebih
dahulu, kemudian duduk dan apabila ibu sudah cukup kuat beridri maka
3. Kebutuhan Eliminasi
Dikaji untuk menanyakan apakah ibu sudah dapat BAK setelah 6 jam
masa nifas setelah melahirkan. Ibu dapat BAB 3 hari setelah melahirkan.
84
Sebaiknya ibu tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit pada
4. Kebutuhan Istirahat
Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ibu tidur di siang dan di
5. Personal Higiene
Data ini perlu bidan gali karena hal tersebut akan mengetahui kesehatan
pasien dan bayinya. Jika pasien mempunyai kebiasaan yang kurang baik
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
85
(Sulistyawati, 2015).
1) Suhu badan
Pada hari ke – 4 setelah persalinan suhu ibu bisa naik sedikit, antara
37,2°C - 37,5°C.
2) Denyut nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100 x/menit. Denyut nadi ibu akan
karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini terjadi utamanya. Pada ibu
3) Tekanan darah
Tekanan darah < 140/90 mmHg. Tekanan darah tersebut bisa meningkat
dari pra persalinan pada 1-3 hari post partum. Bila tekanan darah menjadi
eklamsia yang bisa timbul pada masa nifas. Namun hal seperti itu jarang
terjadi.
86
4) Respirasi
Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Bila ada respirasi
cepat post partum (> 30 x/menit), mungkin karena adanya ikutan tanda-
tanda syok.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
cairan sekret yang berasal dari uterus, lochea yang keluar adalah
tidak.
2) Palpasi
3. Analisa
87
4. Penatalaksanaan
Tanggal/Jam :
3. Memberikan HE tentang :
a. Pencegahan perdarahan
Mengajari ibu untuk masasse pada fundus apakah kontraksinya baik atau
tidak
b. Pemberian ASI
c. Bonding attachment
Ikatan antara ibu dan bayi dalam benuk kasih kasayang dan belaian.
Seperti sentuhan pada tungkai dan muka bayi secara halus dengan tangan
ibu. Sentuhan pada pipi, tatap mata ibu dan bayi, saat bayi menangis ibu
d. Perawatan bayi
e) Ambulasi
kemudian duduk dan apabila ibu sudah cukup kuat beridri maka ibu
88
g) Nutrisi
persalinan.
h) Istirahat
telah diberikan.
5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan nifas ulang sesuai dengan waktu kunjungan
atau sewaktu-waktu jika ada keluhan. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang.
1. Subjektif
Umumnya ibu sudah tidak ada keluhan apa-apa, namun tidak menutup
2. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
2015).
b. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
atau benjolan.
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Tanggal/jam :
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kondisi ibu dan bayinya
baik.
1) Pembengkakan payudara
2) Konstipasi
91
yang cukup.
maksimal 2 jam 1 kali siang dan malam. Dengan lama 10-15 menit di setiap
f. Menganjurkan ibu kontrol ulang sesuai hari yang dianjurkan atau jika ada
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
b. Kesadaran
92
2015).
c. Tanda-tanda Vital
d. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
tidak lecet.
2) Palpasi
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Tanggal / Jam :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. Ibu mengerti hasil
kerugian dari masing-masing KB, agar ibu dapat menentukan KB apa yang
1. Data Subyektif
saat menyusui lemah, rewel, sering muntah, sering tidur. Kadang juga ibu
b. Kebutuhan sehari-hari
neonatus adalah :
jam sehari. Pada umumnya bayi mengenal malam hari pada usia 3 bulan.
2) Personal hygiene : kebersihan pada bayi harus tetap dijaga. Apabila bayi
memakai popok maka harus diganti setiap kali bayi BAK, BAB atau
Demand
94
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
Menurut Marmi (2015) pemeriksaan umum yang perlu dikaji adalah sebagai
berikut :
c. Antropometri
d. Tanda-Tanda Vital
3) Suhu : 36,5-37,5oC
e. Pemeriksaan Fisik
dan palatum, ada bercak putih atau tidak pada gusi, reflek menghisap,
5) Anus : Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai
f. Reflek
1) Reflek menghisap (sucking) : didapat saat sisi mulut bayi baru lahir atau
dagunya disentuh
5) Reflek berjalan (plantar) : jari-jari kaki bayi akan melekuk kebawah bila
6) Reflek Jari-jari kaki (babynski) : gores telapak kaki mulai dari tumit,
gores sisi lateral telapak kaki ke arah atas kemudian gerakkan jari
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
telah diikat dan dibungkus kasa kering, steril serta tidak mengalami
e. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya pada bayi yaitu tidak mau minum atau
1. Data Subyektif
pemberian ASI, diharapkan bayi dalam keadaan sehat dan tidak ada
penyulit.
97
b. Kebutuhan sehari-hari
neonatus adalah :
sering tidur. Neonatus sampai usia 3 bulan rata – rata tidur sekitar 16 jam
sehari. Pada umumnya bayi mengenal malam hari pada usia 3 bulan.
4) Personal hygiene : kebersihan pada bayi harus tetap dijaga. Apabila bayi
memakai popok maka harus diganti setiap kali bayi BAK, BAB atau
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
sebagai berikut :
2) Antropometri :
98
3) Tanda-Tanda Vital
c) Suhu : 36,5-37,5oC
b. Pemeriksaan Fisik
dan palatum, ada bercak putih atau tidak pada gusi, reflek menghisap, dan
4) Abdomen : Biasanya tali pusat akan terlepas sekitar 1-2 minggu setelah
bayi lahir.
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
a. Asuhan kebidanan pemberian minum ASI pada bayi. Mengatur ulang posisi
menyusui jika mengalami kesulitan dan ganti posisi untuk mencegah luka
1. Data Subyektif
b. Kebutuhan sehari-hari
bahwa ASI terpenuhi, BAB normalnya 3-4x/ hari, mulai memiliki pola
nyaman.
4) Personal hygiene : kebersihan pada bayi harus tetap dijaga, apabila bayi
memakai popok maka popok harus diganti setiap kali bayi BAK, BAB
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
Menurut Marmi (2015) pemeriksaan umum yang perlu dikaji adalah sebagai
berikut :
kelahiran.
3) Tanda-Tanda Vital
b. Pemeriksaan Fisik
(tanpa distensi), dan bunyi usus halus dapat didengar pada setiap
kuadran.
3. Analisis
4. Penatalaksanaan
a. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya agar nutrisi
Tanggal/jam pengkajian :
Tempat :
1. Data Subjektif
a. Alasan Kunjungan
102
Menurut Marmi (2015), dalam buku Ajar Pelayanan KB riwayat penyakit ibu
1) Jantung
2) Hipertensi
lebih nyaman.
3) TBC
yang berat. Salah satunya adalah emboli paru. Akseptor yang terjangkit
4) Asma
103
5) Tumor
c) Riwayat Menstruasi
1. Haid
hari pertama haid terakhir ibu 7 hari yang lalu atau lebih. Karena terdapat
terakhir 14 hari yang lalu, melalui data ini dapat dilakukan pemeriksaan
2. Lama
Yang perlu ditanyakan adalah apakah ibu pernah mengalami haid yang lama
lebih dari 8 hari. Ditanyakan sebagai penapisan ibu yang akan menggunakan
alat kontrasepsi AKDR. Karena alat kontrasepsi ini menimbulkan efek haid
3. Banyaknya
104
Apabila pernah mengalami haid banyak lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam,
maka ibu tidak dianjurkan untuk memakai alat kontrasepsi AKDR, karena
alat kontrasepsi ini mempunyai efek samping yaitu haid lebih lama dan
ibu.
4. Dismenore
analgetika dan/atau istirahat baring, maka ibu tidak dianjurkan memakai alat
kontrasepsi AKDR, hal ini dikarena salah satu efek samping dari AKDR
adalah dapat menyebabkan rasa sakit saat haid ebih dari sebelumnya.
d) Riwayat Kontrasepsi
tubektomi.
e) Riwayat Menyusui
Menurut Marmi (2015) utuk mengetahui ibu menyusui kurang dari 6 minggu
pasca persalinan atau tidak. Apabila ibu yang menyusui secara eksklusif
1) Personal hygiene
2) Aktivitas
Kegiatan yang dilakukan oleh ibu sehari-hari, aktivitas yang rutin dapat
3) Istirahat
4) Nutrisi
Berhubungan dengan berat badan, bahan makanan tidak perlu mahal tetapi
Pasangan suami istri dapat dengan bebas dan mempunyai hak untuk
alat kontrasepsi. Penerimaan keluarga serta materil dan moril yang didapat
2. Data Objektif
Menurut Marmi (2015), dalam buku ajar KB hal yang perlu dikaji dalam data
objektif meliputi :
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan antropometri
Berat badan bisa menjadi salah satu pertimbangan ibu dalam menggunakan
4. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
a) Mata
b) Leher
KB hormonal
107
c) Mammae
d) Abdomen
ibu.
e) Genetalia
kontrasepsi.
f) Ekstermitas
Jika kuku pucat dikhawatirkan ibu menderita penyakit jantung dan jika
2) Palpasi
a) Leher
KB hormonal.
108
b) Mammae
c) Abdomen
d) Ekstermitas
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang diperlukan adalah plano test untuk meyakinkan bahwa ibu
tidak dalam keadaan hamil. Pastikan bahwa tidak ada kehamilan (Saiffudin,
2010).
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Langkah-langkah pelayanan akseptor KB baru menurut BKKBN, (2013)
c. Menjelaskan secara lebih rinci tentang metode kontrasepsi yang dipilih ibu.
109
d. Anjurkan ibu untuk segera ke tenaga kesehatan bila sudah waktu pemberian