Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS SWOT SISTEM INFORMASI KESEHATAN

STRENGTH ( KEKUATAN ) WEAKNESSES ( KELEMAHAN )

 Indonesia telah memiliki beberapa  SIK masih terfragmentasi (belum

legislasi terkait SIK (UU Kesehatan, terintegrasi) dan dikelola berbagai pihak

SKN, Kebijakan dan strategi sehingga terdapat “pulau-pulau informasi”.

pengembangan SIKNAS dan SIKDA).  Legislasi yang ada belum kuat untuk

 Tenaga pengelola SIK sudah mulai mendukung integrasi SIK.

tersedia pada tingkat Pusat, Provinsi dan  Tidak terdapatnya penanggung

Kabupaten/Kota. jawab khusus SIK (petugas SIK umumnya

 Infrastruktur teknologi informasi dan masih rangkap jabatan).

komunikasi tersedia di semua Provinsi dan  Tenaga Pengelola SIK umumnya masih

hampir seluruh Kabupaten/kota kurang diakui perannya, pengembangan

 Indikator kesehatan telah tersedia. karir tidak jelas dan belum ada jabatan

 Telah ada sistem penggumpulan data fungsionalnya.

secara rutin yang bersumber dari  Terbatasnya anggaran untuk teknologi

fasilitas kesehatan pemerintah dan informasi dan komunikasi khususnya untuk

masyarakat. pemeliharaan.

 Telah ada inisiatif pengembangan SIK  Indikator yang digunakan sering kurang

oleh beberapa fasilitas kesehatan seperti menggambarkan “subjek” yang diwakili.

Rumah Sakit, Puskesmas dan Dinas  Belum terbangunnya mekanisme aliran

Kesehatan, untuk memenuhi kebutuhan data kesehatan baik lintas program

mereka sendiri. (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota) maupun

 Diseminasi data dan informasi telah lintas sektor.

dilakukan, contohnya hampir semua  Masih lemahnya mekanisme monitoring,

Provinsi dan Kabupaten/kota dan Pusat evaluasi dan audit SIK.

menerbitkan profil kesehatan.  Kualitas data masih bermasalah (tidak

akurat, lengkap, tepat waktu)

 Penggunaan data/informasi oleh pengambil

keputusan dan masyarakat masih sangat

rendah
OPPORTUNITIES ( PELUANG ) THREATHS ( ANCAMAN )

 Kesadaran akan permasalahan kondisi  Dengan Otonomi daerah, terkadang

SIK dan manfaat  eHealth mulai pengembangan SIK tidak menjadi

meningkat pada semua pemangku prioritas.

kepentingan terutama pada tingkat  Rotasi tenaga SIK di fasilitas kesehatan

manajemen Kementerian Kesehatan. Pemerintah tanpa perencanaan dan

 Telah ada peraturan perundang-undangan koordinasi dengan Dinas Kesehatan telah

terkait informasi dan TIK. menyebabkan hambatan dalam pengelolaan

 Terdapatnya kebijakan perampingan SIK.

struktur dan pengkayaan fungsi,  Sebagian program kesehatan yang didanai

memberikan peluang dalam pengembangan oleh donor mengembangkan sistem

jabatan fungsional pengelolaan SIK. informasi sendiri tanpa dikonsultasikan

 Terdapat jenjang pendidikan informasi atau dikoordinasikan sebelumnya dengan

kesehatan yang bervariasi dari diploma Pusat Data dan Informasi dan pemangku

hingga sarjana di perguruan tinggi. kepentingannya.

 Para donor menitik beratkan program  Komputerisasi data kesehatan terutama

pengembangan SIK. menuju data individu (disaggregate)

 Registrasi vital telah dikembangkan oleh meningkatkan risiko terhadap keamanan

Kementerian Dalam Negeri dan telah dan kerahasiaan sistem TIK.

mulai dengan proyek percobaan di  Kondisi geografis Indonesia yang sangat

beberapa Provinsi. beragam dimana infrastruktur masih

 Adanya inisiatif penggunaan nomor sangat lemah di daerah terpencil sehingga

identitas tunggal penduduk oleh menjadi hambatan modernisasi SIK.

Kementerian Dalam Negeri yang

merupakan peluang untuk memudahkan

pengelolaan data sehingga menjadi

berkualitas.

 Kebutuhan akan data berbasis bukti

meningkat khususnya untuk anggaran

(perencanaan) yang berbasis kinerja.

Anda mungkin juga menyukai