Anda di halaman 1dari 6

PENGENALAN SISTEM KRISTAL ORTHOROMBIK

Pria Siska1, Maulana Alimul Haq Aljaru2


1
Praktikan Mineralogi dan Kristalografi, laboraturium Petrologi,
Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
2
Acara Sistem Kristal Orthorombik, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Kristalografi adalah ilmu yang membahas bentuk eksternal dari sebuah kristal.
Kristal didefinisikan sebagai padatan yang secara geometris berbentuk teratur, dibatasi oleh
bidang permukaan tertentu. Bentuk eksternal kristal yang dapat kita lihat merupakan hasil
bentukan dari susunan bagian dalam (internal) kristal, yang muncul secara berulang dan
dan konstan. Praktikum ini sendiri bertujuan agar praktikan mampu menentukan sifat,
kelas, dan bentuk kristal dari sistem kristal orthorombik. Adapun metode percoban dalam
praktikum ini dimulai dengan tahap persiapan, tahap analisis data, tahap pengerjaan jurnal,
dan jurnal. Hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah 3 sumbu kristal yaitu a, b, dan
c. Pada sistem kristal Orthorombik mempunyai sifat kristal a : b : c, adalah a = b = c , α =
β = γ = 90º. Peraga pertama memiliki elemen kristal 2A2, - , 2Pc dan nilai kristal (1) Herman
Manguin = -, 2, -, schoenflies = C4v. Sedangkan peraga kedua memiliki elemen kristal 3A2,
-, 3Pc dan nilai kristal (1) Herman Manguin = 2/m, 2/m, 2/m (2) schoenflies = D2h.

Kata kunci : Kristalografi, Orthorombik, Herman-Manguin, Scoenflies

I. Pendahuluan atas permukaan bumi. Dalam


Kata geologi berasal dari dua kata mempelajari ilmu bumi diperlukan
bahasa Yunani, yaitu geos yang kegiatan lapangan ataupun kegiatan
berarti bumi dan logos yang berarti luar untuk memperoleh data. Studi
ilmu. Jadi, geologi merupakan studi geologi yang baik di dasarkan pada
yang memperlajari ilmu bumi dan observasi dan praktikum yang
fenomena yang ada di dalamnya. dilakukan di lapangan. Geologi
Geologi secara umum membahas merupakan studi yang tergolong
tentang material pembentukan bumi komplek, dimana studi ini memiliki
dan segala proses yang terjadi di beraneka ragam pembahasan materi.
dalam bumi maupun yang terjadi di Dalam studi ini mempelajari dari
benda-benda terkecil seperti atom yang dapat mendifraksi sinar X.
hingga ukuran samudra, benua, dan Kristal secara sederhana dapat
rangkaian pegunungan. Salah satu didefinisikan sebagai zat padat yang
materi dari cabang ilmu geologi mempunyai susunan atom atau
adalah pengenalan sistem kristal. molekul yang teratur. Atau kristal
Adapun maksud dari praktikum adalah suatu bangun polieder atau
pengenalan sistem kristal bidang banyak yang teratur , dibatasi
orthorombik yaitu untuk mengenal oleh bidang-bidang datar yang
dan memahami apa itu sistem kristal jumlahnya tertentu. Keteraturannya
orthorombik. Serta tujuan praktikum tercermin dalam permukaan kristal
sistem kristal orthorombik yaitu agar yang berupa bidang-bidang datar dan
praktikan mampu menentukan sifat, rata yang mengikuti pola-pola
kelas, dan bentuk kristal dari sistem tertentu. Bidang-bidang datar ini
kristal orthorombik. disebut sebagai bidang muka kristal.
II. Tinjauan Pustaka B. Sistem Kristalografi
A. Pengertian Kristalografi Semua mineral (kecuali amorf)
Kristalografi adalah ilmu yang akan termasuk dalam salah satu dari
mempelajari sifat geometris dari tujuh jenis sistem kristal. Tujuh jenis
kristal terutama perkembangan sistem kristal tersebut adalah
pertumbuhan, kenampakan bentuk isometrik, tetragonal, heksagonal,
luar, struktur dalam dan hubungannya orthorombik, rhombohedral, dan
degan sifat fisik dari suatu mineral. yang terakhir yaitu monoklin dan
Atau kristalografi adalah suatu triklin.
cabang dari mineralogi yang Dalam mempermudah kita
mempelajari sistem kristal. Suatu memahami bentuk kristal, dibuatlah
kristal dapat didefinisikan sebagai pengkelompokkan yang lebih
padatan yang secara esensial sistematis. Pengkelompokkan ini
mempunyai pola difraksi tertentu. berdasarkan perbandingan panjang,
Jadi, suatu kristal adalah suatu letak atau posisi, jumlah dan nilai
padatan dengan susunan atom yang sumbu tegak. Berdasarkan sifat
berulang secara tiga dimensional simetrinya, bentuk kristal dibagi
menjadi bidang simetri dan sumbu dimensi atau proyeksi dari permukan
simetri. Dari bidang dan sumbu sebuah bola sebagai tempat orientasi
simetri tersebut, sistem kristal geometri bidang dan garis
dikelompokkan menjadi yaitu 32 Proyeksi stereografis adalah
kelas kristal. Pengkelompokkan ini bola yang disebut bola proyeksi,
berdasarkan jumlah unsur simetri dimana pusat bola berimpit dengan
yang terdapat pada kristal. Dalam pusat kristal yang akan di
praktikum ini kita akan dikenalkan proyeksikan. Proyeksi dari kristal
mengenai sistem kristal orthorombik terletak pada bidang proyeksi(bidang
C. Proyeksi Stereografi ekuator), yaitu pada bidang horizontal
Proyeksi merupakan metode yang melalui pusat bola.
sebagai penggambaran bentuk D. Sistem Orthorombik
tertentu menjadi suatu bentuk lain
dengan cara tertentu dalam satu
bidang atau garis yang disebut dengan
bidang proyeksi ataupun bidang garis
proyeksi.
Proyeksi stereografis merupakan Gambar 2.1 sistem kristal ortorombik
sebuah metode pengkhayalan bola
Setiap kristal tentunya
sebagai bidang datarnya, syarat-
memiliki sumbu, bidang dan pusat
syarat tertentu. Dari pengertian lain,
masing-masing. Sama halnya dengan
proyeksi stereografi merupakan
penggambaran dengan menggunakan
metode yang digunakan dalam
yaitu proyeksi orthogonal, pada
Kristalografi dan ilmu geologi
sistem Orthorhombik ini memiliki
khususnya struktur geologi untuk
perbandingan yaitu sumbu a : b : c =
menggambarkan hubungan antara
sembarang. Artinya tidak ada patokan
sudut wajah kristal dan struktur
yang akan menjadi ukuran panjang
geologi, masing-masing. Adapun
pada sumbu-sumbunya pada sistem
pengertian lain dari ahli geologi yaitu
ini. Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ
Ragan (1985), menurutnya Proyeksi
= 30˚. Hal ini menjelaskan bahwa
stereografis adalah gambaran dua
antara sumbu a+ memiliki nilai 30˚
terhadap sumbu bˉ. Sistem ini dibagi persiapan, yang kemudian tahap
menjadi 3 kelas: Bisfenoid, Piramid, kedua menganalisis peraga seperti
Bipiramid Sistem kristal ortorombik mendeskripsikan atau menentukan
terdiri atas 4 bentuk, yaitu sifat, kelas, dan bentuknya, lalu tahap
orthorombik sederhana, body center pengerjaan jurnal, dan tahap terakhir
(berpusat badan yang ditunjukkan yaitu jurnal atau penyelesaian.
atom dengan warna merah), berpusat A. Tahapan Persiapan
muka (yang ditunjukkan atom dengan Pada tahapan awal, kami
warna biru), dan berpusat muka pada pertama-tama melaksanakan asistensi
dua sisi ortorombik (yang umum Pada asistensi umum
ditunjukkan atom dengan warna dipaparkan mengenai tata tertib serta
hijau). Panjang rusuk dari sistem peralatan yang wajib dikenakan dan
kristal ortorombik ini berbeda-beda (a dibawa saat kegiatan praktikum.
≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang Setelahnya dilanjutkan dengan
sama (α = β = γ) yaitu sebesar asistensi acara yaitu sistem kristal
90°.(Aldifajar, 2012). orthorombik. Setelah pembawaan
III. Metode Praktikum materi singkat terkait sistem kristal,
asisten memberi tugas pendahuluan
Tahap Persiapan
yang menjadi syarat sebelum bisa
mengikuti kegiatan praktikum.

Tahap analisis B. Tahapan Praktikum


Kegiatan praktikum dilakukan di
Laboratorium Petrografi, Departemen
Tahap Teknik Geologi, Universitas
pengerjaan jurnal
Hasanuddin. Sebelum melakukan
kegiatan praktikum, pertama kali
dilakukan adalah melakukan responsi
Jurnal
guna mengetahui sejauh mana ilmu
Gambar 3.1 Diagram alir
yang ditangkap praktikan seusai
Adapun prosedur percoban dalam asistensi acara. Setelah responsi
praktikum ini dimulai dengan tahap dilakukan, dan dilanjutkan dengan
kegiatan praktikumnya. Praktikan orthorombik yang mempunyai sifat
diberikan 2 sampel untuk kemudian kristal a : b : c adalah a ≠ b ≠ c, α = β
di deskripsikan dan dituliskan pada = γ = 90º. Peraga ini memiliki elemen
lembar kerja praktikan. Tahap kristal 2A2, 2Pc dan nilai kristal (1)
praktikum Analisis data Jurnal Tahap Herman Manguin = -,2,- schoenflies
persiapan = C4v, Indeks bidang pada bidang
C. Analisis Data berwarna kuning adalah (1,0,0),
Pada tahapan ini kami melakukan warna abu-abu (0,1,0), warna ungu
asistensi dengan asisten terkait (0,0,1), warna biru (1,-1,0), warna
lembar kerja yang telahdiisi dengan merah (1,-1,1), warna hijau (1,1,-1),
deskripsi sampel untuk memperoleh dan warna jingga (1,1,0). Kelas
hasil yang benar. kristalnya adalah Orthorombik
D. Pembuatan Jurnal Dypiramidal dan bentuk kristalnya
Setelah memperoleh analisis Dypiramid.
data yang benar berdasarkan hasil B. Sampel 2
asistensi dari asisten, dilanjutkan
dengan penusunan jurnal sesuai
dengan format laporan yang telah
ditentukan.
IV. Pembahasan
A. Sampel 1
Gambar 4.2 ortho2

Pada peraga 2 nomor urut 2 dan


nomor peraga Ortho 2, sistem kristal
peraga 1 yaitu sistem kristal
Orthorombik yang mempunyai sifat
kristal Sumbu a ≠ b ≠ c dan Sudut α =
Gambar 4.1 ortho5
β = γ = 90°. Peraga ini memiliki
Pada peraga nomor urut 1 dan elemen kristal 3A2, 3PC dan nilai
nomor peraga Otho 5, sistem kristal kristal (1) Herman Manguin = 2/m,
peraga ini adalah sistem kristal 2/m, 2/m (2) Schoenflies = D2h.
Indeks bidang pada bidang berwarna kristal (1) Herman Manguin = 2/m,
abu-abu adalah (1,1,-1), warna 2/m, 2/m (2) Schoenflies = D2h.
cokelat (1,1,-1), warna kuning (1,1,- Indeks bidang pada bidang berwarna
1), dan warna ungu (1,-1,1). Kelas abu-abu adalah (1,1,-1), warna
kristalnya adalah Orthorombik cokelat (1,1,-1), warna kuning (1,1,-
Disphenoidal dan bentuk kristalnya 1), dan warna ungu (1,-1,1). Kelas
Prisma. kristalnya adalah Orthorombik
V. Kesimpulan Disphenoidal dan bentuk kristalnya
Setelah melakukan praktikum, Prisma.
dapat disimpulkan bahwa sistem DAFTAR PUSTAKA
sistem kristal Orthorombik Aldifajar, 2012. Kristalografi, Jawa
mempunyai sifat kristal Sumbu a ≠ b Timur, Indonesia
≠ c dan Sudut α = β = γ = 90. Pada Budi Utama Sarempa Apriani, 2012.
peraga nomor urut 1 dan nomor Jurnal Sistem Kristal
peraga Otho 5, sistem kristal peraga Kementerian Pendidikan dan
ini adalah sistem kristal orthorombik Kebudayaan RI. 2013. Batuan.
yang mempunyai sifat kristal a : b : c Jakarta : Erlangga
adalah a ≠ b ≠ c, α = β = γ = 90º. Noor Djahauri, 2014. Pengantar
Peraga ini memiliki elemen kristal Geologi. Yogyakarta : CV
2A2, 2Pc dan nilai kristal (1) Herman Tim asisten. 2021. Penuntun
Manguin = -,2,- schoenflies = C4v, praktikum Mineralogi dan
Indeks bidang pada bidang berwarna Kristalografi. Universitas
kuning adalah (1,0,0), warna abu-abu Hasanuddin.
(0,1,0), warna ungu (0,0,1), warna
biru (1,-1,0), warna merah (1,-1,1),
warna hijau (1,1,-1), dan warna jingga
(1,1,0). Kelas kristalnya adalah
Orthorombik Dypiramidal dan
bentuk kristalnya Dypiramid.
Sedangkan Peraga ortho 2 memiliki
elemen kristal 3A2, 3PC dan nilai

Anda mungkin juga menyukai