NIM : 921421187
KELAS : AKUNTANSI G
Salah satu topik yang selalu menarik untuk diangkat menjadi berita utama adalah korup
si. Topik tentang korupsi setiap hari menghiasi surat kabar di Indonesia. Hal ini cukup beralas
an karena masalah korupsi merupakan masalah yang sampai saat ini tidak pernah ada akhirny
a. Bahkan survei terhadap penegakan hukum dan korupsi di 65 negara di dunia yang diseleng
garakan oleh Worl Justice Project menyebutkan, praktik korupsi di Indonesia sudah sangat m
enyebar luas. Apabila diurutkan, Indonesia berada di posisi bawah, baik secara regional maup
un secara global.
Masalah korupsi adalah masalah kita bersama. Oleh karena itu, dalam hal pencegahan
dan pemberantasan menjadi tanggung jawab bersama. Salah satu elemen masyarakat yang me
mpunyai tanggung jawab untuk menginformasikan masalah korupsi dan bentuk pencegahann
ya adalah surat kabar. Ketika ada peristiwa korupsi di Indonesia, surat kabarlah yang menjadi
media terdepan dalam memberitakan. Di samping itu, surat kabar juga akan mengambil sikap
terhadap peristiwa korupsi tersebut. Sikap suatu surat kabar terhadap korupsi di Indonesia aka
n ditulis dalam tajuk. Oleh karena itu, tajuk bisa digunakan untuk mengukur kadar keberpiha
kan atau sebaliknya suatu surat kabar.
Negara Indonesia yang menganut azas demokrasi berarti dalam hal ini principal utama
adalah rakyat dan legislatif sebagai perwakilan rakyat karena keberadaannya dipilih oleh raky
at. Jadi berdasarkan hubungan principal–agent, maka legislatif memiliki peran sebagai agen y
ang terkait kontrak untuk mewakili kepentingan rakyat sebagai principal. Tetapi pada kenyata
annya legislatif tidak pernah bertanggung jawab langsung pada masyarakat tetapi hanya berta
nggungjawab diantara para legislatif saja dan Legislatif yang terpilih untuk mewakili rakyat d
apat dengan mengatasnamakan kepentingan pribadi sebagai kepentingan rakyat.
Korupsi memiliki dampak terhadap kemiskinan yang kemudian dapat dijelaskan melal
ui dua model yaitu model pemerintahan dan model ekonomi. Model pemerintahan menjelask
an bahwa korupsi mengikis kapasitas lembaga pemerintah dalam memberikan pelayanan publ
ik yang berkualitas, menurunkan kepatuhan terhadap peraturan. keselamatan dan kesehatan,
meningkatkan tekanan anggaran pemerintah, serta mengalihkan investasi publik jauh dari keb
utuhan publik utama dalam proyek-proyek modal (dimana suap dapat terjadi). Sedangkan mo
del ekonomi menjelaskan bahwa korupsi menciptakan inefisiensi dengan meningkatkan biaya
untuk berbisnis, mengurangi investasi, mendistorsi pasar, menghalangi kompetisi, dan menin
gkatkan kesenjangan pendapatan. Sehingga akan menciptakan ketidak adilian, melemahkan d
emokrasi, membuat yang kaya menjadi lebihkaya dan mendukung para diktator, menyebabka
n berkurangnya investasi domestik dan asing, mengurangi penerimaan pajak dan melemahka
n jiwa wirausaha, menghambat penyediaan barang publik, melemahkan pertumbuhan ekono
mi, mengganggu sistem jaminan sosial, dan akan meningkatkan kemiskinan terutama di nega
ra negara sedang berkembang.