Anda di halaman 1dari 12

DASAR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BK

DISUSUN OLEH:

1. Cori Nabila Sembiring (1203151012)


2. Rizka Raiyana (1203151007)
3. Sri Handayani (1203151011)
4. Shafina Mutiara Dewi Asmon (1203151020)
5. Sukma Azzahra Maha (1203151004)

Dosen Pengampu : Rafael Lisinus Ginting, S.Pd,.M.Pd


Mata Kuliah : Teknologi Informasi dan Media Bimbingan
Konseling

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan
rahmatnya pada kita semua. Banyak hal yang terjadi pada kita saat ini, terutama pandemi
yang kita alami bersama, yang menghambat berbagai aktivitas kita. Namun, Pandemi ini
tidak menjadi alasan proses perkuliahan menjadi terhambat. Sehingga, perkuliahan kita di
laksanakan dengan perkuliahan online. Berbagai kendala juga dialami dalam proses
perkuliahan daring ini, seperti tidak adanya jaringan, referensi buku juga sulit ditemukan dan
kendala lainnya. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan pada dosen Bapak Rafael Lisinus
Ginting yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Teknologi Informasi dan Media
Bimbingan Konseling ini dengan baik. Penyusun sadar bahwa ada banyak kekurangan dalam
tugas ini, penulisan kata yang tidak sesuai, dan banyak kekurangan lainnya. Penyusun
meminta maaf sebesar-besarnya kepada pembaca dan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Terima kasih.

Medan, Maret 2022

(Kelompok IV)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4

Latar Belakang.........................................................................................................................................4

Rumusan Masalah....................................................................................................................................4

Tujuan Penulisan......................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dunia telah berubah. Dewasa ini kita hidup dalam era informasi / global. Dalam era
informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya
pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden &
Voss, 1999). Berbeda dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu bangsa dalam era
informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan
pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Karakteristik masyarakat seperti ini dikenal
dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siapa yang
menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global.Bimbingan dan
Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), dilaksanakan
melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat jaman semakin
berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa
dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap
memberikan bimbingan dan konsling dengan cara-cara yang lebih menarik, interaktif, dan
tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam
bimbingan dan konseling.

Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari pengembangan sistem informasi BK
2. Mengetahui pendekatan apa saja yang ada
3. Mengetahui ruang lingkupnya

Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan dari disusunnya makalah berikut ini adalah, diantaranya:

1. Sebagai bahan perkuliahan mengenai materi dasar pengembangan sistem informasi


BK.
2. Merangkum segala informasi serta ilmu pengetahuan dari berbagai referensi yang
didapat terkait mengenai dasar pengembangan sistem informasi bk

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Sistem Informasi


Pengembangan Sistem Informasi sering hanya disebut dengan istilah
Pengembangan Sistem (system development). Terdapat beberapa definisi mengenai
pengembangan sistem, di antaranya adalah:
1. aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan
permasalahan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang
timbul
2. kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pengguna yang mengembangkan
dan mengimplementasikan sistem informasi
3. tahapan kegiatan yang dilakukan selama masa pembangunan sistem informasi
4. proses merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi
dengan menggunakan metode, teknik, dan alat bantu pengembangan tertentu
Pengembangan sistem (system development) dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2008). Sistem lama
dapat berupa sistem-sistem informasi yang masih manual, berupa sistem pencatatan
transaksi pada lembaran-lembaran arsip. Sistem lama juga dapat berarti sistem-sistem
informasi yang telah menggunakan teknologi komputer (aplikasi sistem database
terkomputerisasi), baik yang berupa sistem berbasis desktop maupun sistem basis data
terdistribusi.
B. Pendekatan Pengembangan sistem informasi
1) pendekatan konvensional
pendekatan ini meliputi :
 satu pemahaman masalah didasarkan pada pelaksanaan prosedur kerja
 pelaksanaan pengembangan diawali dengan melihat halte dokumen dari suatu
bagian organisasi kebagian organisasi lainnya
 Ditentukan proses-proses pengelolaan datanya
 Secara historis digunakan untuk mengembangka sistem pengolahan transaksi

5
yang ada di sistem fisik

2) Pendekatan fungsional
pendekatan ini meliputi :
 dekomposisis permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara iraqi
di mulai dari kontes sampai proses-proses paling kecil yang
 pengembangan dilaksanakan dengan melihat fungsi atau proses yang harus
dilaksanakan oleh sistem data yang menjadi masukan dan keluaran sumber dan
tujuan data serta tempat penyimpanan
3) pendekatan struktur data
pendekatan ini meliputi :
 sudut pandang pengembangan adalah struktur data dari dokumen masukan atau
keluaran yang digunakan alam semesta
 struktur tersebut kemudian dinyatakan secara iraqi dengan menggunakan truk
konstruksi sekuensi dan station sampai terlihat proses pembentukannya

Adapun Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu :


 Pendekatan Klasik (Classical Approach)
Pendekatan klasik disebut juga pendekatan tradisional atau
pendekatan konvensional adalah pendekatan dalam pengembangan
sistem yang mengikuti tahapan‐tahapan pengembangan sistem
(system life cycle) tanpa dibekali dengan alat‐ alat dan teknik‐
teknik yang memadai. Pendekatan klasik tidak cukup digunakan
untuk mengembangkan sistem informasi yang kini semakin
kompleks, dan dapat menimbulkan permasalahan
 Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
Karena terjadi banyak permasalahan pada pendekatan klasik, maka
dibutuhkan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik
yang tidak hanya mengikuti tahapan system life cycle namun juga
dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik. Pendekatan ini
kemudian dikenal dengan pendekatan terstruktur telah dimulai dari
awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat‐
alat (tools) dan teknik‐teknik (tehniques) yang dibutuhkan dalam

6
pengembangan sistem sehingga didapatkan hasil akhir berupa
sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
 Piecemal Approach
Piecemal approach merupakan pendekatan pengembangan sistem
yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi saja. Kegiatan
atau aplikasi yang dipilih tersebut, dikembangkan tanpa
memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa
memperhatikan sasaran organisasi secara keseluruhan.
 System Approach
System approach memperhatikan sistem informasi sebagai satu
kesatuan terintegrasi dari masing‐masing kegiatan atau aplikasinya
dan menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan.

C. Ruang lingkup
 sistem informasi profil (Portal Madrasah)
berisi profil Madrasah visi-misi fasilitas program-program berita atau artikel
kegiatan atau agenda informasi kesiswaan forum galeri foto dan buku tamu
yang
 sistem informasi personalia
berisi data guru dan staf untuk mengelola informasi penting tentang tenaga
pengajar maupun staf yang terdaftar di Madrasah seperti biodata,pangkat
jabatan, alamat, status bekerja,jam kerja riwayat pendidikan ,terakhir riwayat
pelatihan tingkat,kehadiran info gaji dan lain-lain
 sistem informasi sarana dan prasarana
 sistem informasi keuangan
 sistem informasi akademik
 sistem informasi perpustakaansistem informasi pelayanan dan bimbingan atau
BP atau BK
berisi mengenai pendataan siswa yang berprestasi siswa yang
bermasalah,laporan konsultasi dengan orangtua dan cara penanganan
 Sistem E-learning
 sistem informasi pelaporan berisi

7
D. TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
Gagasan penting yang melatarbelakangi pembangunan sistem adalah terbentuknya
pengendalian atas proses yang kompleks yang melibatkan berbagai tugas pekerjaan dan
produk akhir yang harus dipadukan ke dalam suatu kesatuan. Unit-unit kerja di dalam
proyek pembangunan sistem memerlukan struktur atau hubungan satu dengan lainnya agar
pengendalian dapat dilaksanakan. Pengendalian itu sendiri, yang sama sulitnya dengan
pembangunan sistem, harus diatur dan dibagi dalam beberapa tingkat.

Pada tingkatan yang paling bawah adalah pengendalian terhadap kegiatan sehari-hari.
Personil dari berbagai bidang akan terlibat dalam pembangunan sistem. Diantara mereka
ada yang tidak begitu mengenal bagian tertentu, dan pihak lain mungkin hanya mempunyai
pengetahuan serba sedikit mengenai pengolahan data dengan komputer. Oleh karena itu
pada tingkat ini perlu dilakukan perincian atas tugas-tugas pekerjaan itu hingga sesempit
mungkin sehingga mudah dikendalikan.

Pada tingkat menengah, tugas pekerjaan akan lebih besar lingkupnya dan dirancang
untuk menghasilkan produk akhir tertentu. Produk akhir itu misalnya model dari sistem
yang berjalan, rancangan sistem baru,rencana pengetesan sistem, dan lain sebagainya.
Definisi dari tingkat kegiata ini adalah suatu kumpulan dari tugas-tugas perorangan yang
terangkum di dalam hasil akhir yang terdokumentasi.

Tingkat atas dari pengendalian adalah suatu tingkat di mana sejumlah pekerjaan telah
diselesaikan dan siap untuk disampaikan dalam bentuk laporan kepada manajemen untuk
ditelaah dan diambil Keputusan apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Ketiga
tingkat pengendalian tersebut dapat dibedakan dengan jelas dalam kerangka tugas
pembangunan sistem.

Tahapan di dalam proses pengembangan sistem informasi adalah suatu set kegiatan
yang akan membawa suatu proyek kepada suatu kondisi di mana Keputusan manajemen
dibutuhkan untuk melanjutkan atau tidaknya proyek tersebut. Kegiatan analisis sistem
bukan hanya mengenai komputer dan spesifikasi program semata-mata. Akan tetapi proses
analisis akan menghadapi suatu kenyataan di dalam transaksi bisnis dan hasil-hasil
manajemen.

8
Tantangan yang selalu muncul berkisar pada peran seorang analis sistem. Hal ini
berdasarkan pendapat bahwa seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan tentulah akan
lebih mengenal dan memahami permasalahan dalam pekerjaan itu daripada orang lain yang
ada di luar organisasinya, seperti misalnya seorang analis sistem. Mengapa tidak mereka
saja yang menganalisis problem dan kebutuhan yang ada dan merumuskan suatu jawaban
yang berdasarkan pengetahuan dan kondisi yang ada pada mereka?
Jawaban untuk ini adalah bahwa paling tidak ada 3 (tiga) kelebihan dari seorang analis
sistem. Pertama adalah pandangan, wawasan dan cakrawala yang luas berdasarkan
pengalamannya di berbagai kegiatan bisnis. Kedua adalah pandangan dan pemikiran yang
lebih obyektif serta jarang bisa diperoleh dari orang yang langsung terlibat dengan
pekerjaannya.
Ketiga adalah pengalaman dan kemampuan secara professional di dalam menganalisis
dan merancang sistem. Namun demikian dengan kelebihan-kelebihan tersebut di atas,
seorang analis sistem masih harus memahami sistem dan problemnya sebelum sistem itu
disempurnakan, maka hal tersebut dapat diusulkan. Oleh karena itu analis sistem
memerlukan suatu proses atau prosedur yang dapat diikuti di dalam mengidentifikasi dan
memecahkan problem yang ada untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan.

Kegiatan pengembangan sistem adalah kumpulan dari tugas manajemen yang berkaitan
secara logis, yang apabila selesai dikerjaan akan menghasilkan suatu tujuan tertentu.
Kegiatan ini ditentukan oleh produk akhir yang dihasilkannya. Pada tabel di bawah ini
diuraikan kegiatan kegiatan yang membentuk daur Hidup pembangunan sistem.
Setiap kegiatan akan masuk dalam tahapan tertentu dan dapat dilaksanakan secara
parallel atau bersamaan dengan kegiatan lainnya. Adapun tahapan dan kegiatan dalam
pengembangan sistem informasi adalah sebagai berikut :
a. TAHAP INVESTIGASI SISTEM
1. Studi Awal
2. Studi Kelayakan

b. TAHAP ANALISIS SISTEM


1. Pembahasan Sistem yang Berjalan
2. Menentukan Kebutuhan Sistem Baru
3. Membuat Rancangan Sistem Baru

9
c. TAHAP RANCANGAN SISTEM
1. Rancangan dan Spesifikasi Teknis
2. Pembuatan dan Pengetesan Program
3. Training User

d. TAHAP IMPLEMENTASI SISTEM


1. Melakukan Tes Sistem
2. Pemasangan dan Peralihan Sistem
3. Review Hasil Implementasi
4. Laporan Pembangunan Sistem

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemajuan suatu bangsa dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan
masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas.
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu
(siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini,
pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap
muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi
informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konsling
dengan cara-cara yang lebih menarik, interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga
tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling.

Pengembangan sistem (system development) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan


menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2008). Sistem lama
dapat berupa sistem-sistem informasi yang masih manual, berupa sistem pencatatan
transaksi pada lembaran-lembaran arsip. Sistem lama juga dapat berarti sistem-sistem
informasi yang telah menggunakan teknologi komputer (aplikasi sistem database
terkomputerisasi), baik yang berupa sistem berbasis desktop maupun sistem basis data
terdistribusi.

B. Saran
Diharapkan pada calon konselor agar lebih memanfaatkan teknologi agar bias
menyebar luaskan wawasan mengenai ilmu BK sekreatif mungkin dengan
memanfaatkan system-sistem yang semakin maju agar dapat menambah wawasan dan
ketertarikan masyarakat mengenai Bimbingan dan Konseling.

11
DAFTAR PUSTAKA

Primashanti, I. A. (n.d.). PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI. Catatan


Kuliah Analisis Sistem Informasi ‐ D3.

Oktavianti, G. (n.d.). PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI. Jakarta: Universitas Mercu


Buana Jakarta.

Tata Sutabri, 2012, Konsep Sistem Informasi, CV ANDI OFFSET, Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai