ID Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
ID Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
Oleh:
Muhammad Zein
Pembimbing : Yessy Mutia Basri dan Supriono
ABSTRACT
The aim of this study was to test the effect of budget participation and
budget goal clarity on the performance of government officials, organizational
commitment as moderating variables. The population in this study was the entire
leadership of SKPD Siak, head of the financial and Planning section. The
sampling technique used was purposive sampling, with a total sample of 93
respondents. This research was conducted using questionnaires and multiple
linear regression analysis was used to analyze the data with SPSS version 20.0.
The statistical results showed that budget participation and budget goal clarity
affects on performance of government officials with the adjust R square of 41,5%.
Organizational commitment variable affecting the relationship between budgetary
participation and budget goal clarity on the performance of government officials
with the adjust R square of 47,3%.
PENDAHULUAN
penggunanaan dana yang bersumber
Dalam era otonomi daerah dari anggaran pendapatan dan
sekarang ini daerah diberikan belanja daerah (APBD). Selain itu
kewenangan yang lebih besar untuk juga untuk menciptakan persaingan
mengatur dan mengurus wilayah yang sehat antar daerah dan
sendiri. Tujuannya untuk lebih mendorong timbulnya inovasi. Selain
mendekatkan pelayanan pemerintah dengan kewenangan tersebut,
daerah kepada masyarakat, dan pemerintah daerah diharapkan
memudahkan masyarakat untuk mampu menggali sumber-sumber
memantau dan mengontrol keuangan khususnya untk memenuhi
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1550
kebutuhan pembiayaan pemerintah kelebihan pada anggaran di
dan pembangunan didaerahnya pemerintah kabupaten siak.
melalui Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan audit BPK RI
(PAD). yang menemukan permasalahan
Kinerja pegawai atau aparat terkait kelemahan Sistem
adalah hasil kerja secara kualitas, Pengendalian Intern, diantaranya
kuantitas, dan ketepatan waktu yang adalah (1) Pengelolaan Pajak Bumi
dicapai oleh seorang karyawan dalam dan Bangunan Perdesaan dan
melaksanakan tugasnya sesuai Perkotaan (PBB-P2) dan Bea
dengan tanggung jawab yang Perolehan atas Tanah dan Bangunan
diberikan kepadanya yang tidak (BPHTB) Tahun Anggaran 2013
hanya dipengaruhi oleh kemampuan pada Pemerintah Kabupaten Siak
dan keahlian dalam bekerja, tetapi belum dilaksanakan dengan baik (2)
juga sangat dipengaruhi oleh Pengelolaan dan pengamanan Aset
semangat kerjanya (Mangkunegara, Tetap pada sepuluh SKPD belum
2005:9). memadai.
Berdasarkan Laporan Serta permasalahan lain
Akuntabilitas Kinerja Instansi terkait ketidakpatuhan terhadap
Pemerintah (LAKIP), Pada tahun ketentuan peraturan perundang-
2013 Pertumbuhan ekonomi undangan, antara lain (1) Peraturan
Kabupaten Siak mencapai sebesar daerah atas penyertaan modal berupa
6,72%, di atas pertumbuhan ekonomi aset Pemerintah Kabupaten Siak
Provinsi Riau yang sebesar 6,13% kepada PT. Pengembangan Investasi
dan Nasional yang sebesar 5,78%. Riau belum secara tegas mengatur
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten penghapusan barang milik daerah;
Siak tahun 2013 ini mengalami (2) Terdapat kelebihan pembayaran
sedikit perlambatan bila pada lima belas paket pekerjaan
dibandingkan dengan tahun 2012 pembangunan, peningkatan, atau
yaitu sebesar 7,54%. Hal ini pemeliharaan jalan; (3) Terdapat
dikarenakan oleh terjadinya kelebihan pembayaran pada lima
pertumbuhan yang melambat dari paket pekerjaan konstruksi jaringan
sektor Bangunan di mana air; (4) Terdapat potensi kelebihan
sebelumnya pada tahun 2012 sektor pembayaran dan kelebihan
Bangunan tumbuh sebesar 20,17%, pembayaran pada pelaksanaan
kemudian pada tahun 2013 tumbuh perjalanan dinas dalam dan luar
melambat sebesar 5,09%. Sektor daerah.
Angkutan dan Komunikasi (pekanbaru.bpk.go.id/?p=17449,
mempunyai pertumbuhan tertinggi 2014)
yakni sebesar 12,21%, kemudian Partisipasi penyusunan
pada urutan kedua pada sektor anggaran adalah salah satu cara
Perdagangan, Hotel, dan Restoran untuk menciptakan sistem
tercatat 11,74% dan pada urutan pengendalian manajemen yang baik
ketiga yaitu sektor Listrik dan Air sehingga diharapkan dapat tercapai
Bersih yakni sebesar 8,69%. Hal ini tujuan institusi yang terkait. Aparat
yang menimbulkan pertanyan perangkat daerah pada pemerintah
mengapa setiap tahun tidak pernah daerah yang terlibat dalam proses
mencapai target serta banyaknya penganggaran pemerintah daerah
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1551
diberikan kesempatan untuk ambil kejelasan sasaran anggaran dengan
bagian dalam pengambilan kinerja aparat pemerintah daerah
keputusan melalui perencanaan yaitu komitmen organisasi.
anggaran. Hal ini sangat penting Komitmen organisasi adalah
karena aparat SKPD pemerintah dorongan dari dalam individu untuk
daerah akan merasa lebih produktif berbuat sesuatu agar dapat
dan puas akan pekerjaannya sehingga menunjang keberhasilan organisasi
memungkinkan munculnya perasaan sesuai dengan tujuan dan lebih
berprestasi yang akan meningkatkan mengutamakan kepentingan
kinerjanya (Nivo, 2013). organisasi dibandingkan dengan
Partisipasi penyusunan kepentingan sendiri (Weiner,
anggaran diperlukan agar anggaran 2004:619) dalam Arifin (2012).
yang dibuat bisa lebih sesuai dengan Komitmen organisasi
realita yang ada dilapangan. dijadikan sebagai tolak ukur untuk
Partisipasi merupakan konsep mengetahui sejauh mana aparat
dimana bawahan ikut terlibat dalam pemerintah daerah memihak suatu
pengambilan keputusan sesuai organisasi tertentu serta untuk
tingkat tertentu bersama atasannya. mempertahankan keanggotaannya
Berikutnya faktor yang dalam suatu organisasi. Apabila
mungkin mempengaruhi kinerja suatu organisasi memiliki komitmen
aparat yakni kejelasan sasaran organisasi yang kuat maka akan
anggaran. Menurut Kenis (1979), mempengaruhi aparat pemerintah
kejelasan sasaran anggaran daerah untuk bekerja keras dalam
merupakan sejauh mana tujuan mencapai tujuan yang telah
anggaran ditetapkan secara jelas dan ditentukan. Dalam penelitian ini
spesifik dengan tujuan agar anggaran komitmen organisasi dijadikan
tersebut dapat dimengerti oleh orang sebagai variabel moderating.
yang bertanggung jawab atas Berdasarkan fenomena yang
pencapaian sasaran anggaran telah diuraikan tersebut maka hal
tersebut. Adanya sasaran anggaran inilah yang mendasari peneliti
yang jelas akan memudahkan tertarik untuk melakukan penelitian
individu untuk menyusun target- mengenai kinerja aparat pemerintah
target anggaran. Selanjutnya, target- daerah dengan judul pengaruh
target anggaran yang disusun akan partisipasi penyusunan anggaran dan
sesuai dengan sasaran yang ingin kejelasan sasaran anggaran terhadap
dicapai organisasi. Pada konteks kinerja aparat pemerintah daerah
pemerintah daerah, kejelasan sasaran kabupaten siak dengan komitmen
anggaran berimplikasi pada aparat organisasi sebagai variabel
untuk menyusun anggaran sesuai moderating.
dengan sasaran yang ingin dicapai Rumusan masalah dalam
instansi pemerintah sehingga aparat penelitian ini adalah :1) Apakah
akan memiliki informasi yang cukup partisipasi penyusunan anggaran
untuk memprediksi masa depan berpengaruh terhadap kinerja aparat
secara tepat. pemerintah daerah Kabupaten Siak?
Variabel lain yang bisa 2) Apakah kejelasan sasaran
mempengaruhi hubungan antara anggaran berpengaruh terhadap
partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja aparat pemerintah daerah
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1552
Kabupaten Siak? 3) Apakah dengan tanggungjawab yang
komitmen organisasi mempengaruhi diberikan kepadanya. Mahsun
hubungan antara partisipasi (2006:198) dalam Anggraeni (2013)
penyusunan anggaran dengan kinerja mengungkapkan bahwa pengukuran
aparat pemerintah daerah Kabupaten kinerja pemerintah daerah diarahkan
Siak? 4) Apakah komitmen pada masing-masing satuan kerja
organisasi mempengaruhi hubungan yang telah diberi wewenang
antara kejelasan sasaran anggaran mengelola sumberdaya sebagaimana
dengan kinerja aparat pemerintah bidangnya. Setiap satuan kerja
daerah Kabupaten Siak? adalah pusat pertanggungjawaban
Tujuan dari penelitian ini yang memiliki keunikan sendiri-
adalah: 1) Untuk mengetahui sendiri. Dengan hal demikian
pengaruh partisipasi penyusunan perumusan indikator kinerja tidak
anggaran dengan kinerja aparat bisa seragam untuk diterapkan pada
pemerintah daerah Kabupaten Siak. semua satuan kerja yang ada.
2) Untuk mengetahui pengaruh
kejelasan sasaran anggaran dengan Partisipasi Penyusunan Anggaran
kinerja aparat pemerintah daerah Partisipasi dalam penyusunan
Kabupaten Siak. 3) Untuk anggaran merupakan keterlibatan
mengetahui pengaruh komitmen yang meliputi pemberian pendapat,
organisasi terhadap hubungan antara pertimbangan dan usulan dari
partisipasi penyusunan anggaran bawahan kepada pimpinan dalam
dengan kinerja aparat pemerintah mempersiapkan dan merevisi
daerah Kabupaten Siak. 4) Untuk anggaran. Milani (1975) dalam
mengetahui pengaruh komitmen Kartika (2010) menyebutkan bahwa
organisasi terhadap hubungan antara ketika suatu tujuan atau standar yang
kejelasan sasaran anggaran dengan dirancang secara partisipatif
kinerja aparat pemerintah daerah disetujui, maka karyawan akan
Kabupaten Siak. bersungguh-sungguh dalam tujuan
atau standar yang ditetapkan, dan
TELAAH PUSTAKA karyawan juga memiliki rasa
tanggungjawab pribadi untuk
Kinerja Aparat Pemerintah mencapainya karena ikut serta
Kinerja adalah gambaran terlibat dalam penyusunannya.
pencapaian pelaksanaan suatu Partisipasi dalam penyusunan
kegiatan/ program/kebijaksanaan anggaran diyakini mampu
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, membangun suatu interaksi yang
visi dan misi organisasi. Menurut lebih baik antara pimpinan dan
Mangkunegara (2007:67) Kinerja bawahan. Dengan demikian, akan
berasal dari job performance atau tercipta komitmen yang kuat untuk
actual performance (prestasi kerja merealisasikannya ke arah yang lebih
atau prestasi sesungguhnya yang baik.
dicapai oleh seseorang), atau juga
hasil kerja secara kualitas dan Kejelasan Sasaran Anggaran
kuantitas yang ingin dicapai oleh Kenis (1979) dalam Edwin
seorang pegawai dalam Mbon (2014) menjelaskan bahwa
melaksanakan tugasnya sesuai kejelasan sasaran anggaran
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1553
merupakan sejauh mana tujuan dipelajari, kemudian ditarik
anggaran ditetapkan secara jelas dan kesimpulannya (Sugiyono,
spesifik dengan tujuan agar anggaran 2008:117). Populasi mengacu pada
tersebut dapat dimengerti oleh orang keseluruhan kelompok orang,
yang bertanggung-jawab atas kejadian atau hal minat yang ingin
pencapaian sasaran anggaran peneliti investigasi (Sekaran,
tersebut. Kejelasan sasaran anggaran 2011:121). Populasi yang digunakan
berimplikasi pada aparat untuk dalam Penelitian ini adalah seluruh
menyusun anggaran sesuai dengan pimpinan SKPD, Kabag, Kasubag
sasaran yang ingin dicapai instansi keungan SKPD, dan Perencanaan
pemerintah. Ketidakjelasan sasaran Pemerintah Daerah Kabupaten Siak
anggaran akan meyebabkan yang berjumlah 31 SKPD. Untuk
pelaksana anggaran menjadi penelitian ini akan dilakukan pada
bingung, tidak tenang dan tidak puas 31 SKPD pemerintah Kabupaten
dalam bekerja. Hal ini meyebabkan Siak. Responden dalam penelitian ini
pelaksana anggaran tidak termotivasi adalah Kepala Dinas, Kasubbag
untuk mencapai kinerja yang Keuangan dan Perencanaan serta
diharapkan. Kasubbag Umum dan Kepegawaian.
Alasan yang mendasari pemilihan
Komitmen Organisasi responden ini karena responden
Komitmen organisasi tersebut termasuk bagian dinas yang
merupakan tingkat sampai sejauh ikut serta dalam merumuskan serta
mana seorang karyawan memihak memutuskan kebijakan didalam
pada suatu organisasi tertentu dan organisasi.
tujuan-tujuannya, serta berniat untuk Jenis data penelitian ini adalah
mempertahankan keanggotaannya data primer yaitu sumber data
dalam organisasi tersebut. Menurut penelitian yang diperoleh secara
Sopiah (2008: 157) Komitmen langsung dari sumber ahli. Teknik
organisasi merupakan suatu ikatan pengumpulan data menggunakan
psikologis karyawan pada organisasi Kuesioner yang diperoleh dari
yang ditandai dengan adanya penelitian Lestari Riza (Skripsi 2014
kepercayaan dan penerimaan yang di Pekanbaru), Peneltian Ria Eka
kuat atas tujuan dan nilai-nilai Yuliana (Skripsi 2008 di Pekanbaru)
organisasi, kemauan untuk kemudian dikembangkan lagi oleh
mengusahakan tercapainya peneliti.
kepentingan organisasi, dan Seluruh Variabel dalam
keinginan yang kuat untuk penelitian ini diukur dengan skala
mempertahankan kedudukan sebagai likert 1-5 yaitu mengukur sikap
anggota organisasi. dengan mengatakan setuju atau tidak
setuju terhadap pertanyaan yang
METODOLOGI PENELITIAN diajukan dengan skor 5 (SS= Sangat
Setuju), skor 4 (S= Setuju), skor 3
Populasi adalah wilayah (N= Netral), skor 2 (TS= Tidak
generalisasi yang terdiri atas objek Setuju), dan skor 1 (STS= Sangat
atau subjek yang mempunyai kualitas Tidak Setuju).
dan karakteristik tertentu yang Metode analisis data yang
ditetapkan oleh peneliti untuk digunakan dalam penelitian ini yaitu
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1554
sebagai berikut: berdistribusi normal atau
1) Statistik Deskriptif, Uji statistik tidak (Umar, 2011:181).
deskriptif digunakan untuk b) Uji Multikolinearitas, Uji
menyajikan dan menganalisis data multikolinieritas merupakan
disertai perhitungan agar dapat uji yang ditujukan untuk
memperjelas keadaan atau menguji apakah model
karakteristik data. Statistik regresi ditemukan adanya
deskriptif memberikan gambaran korelasi antar variabel bebas
mengenai data melalui rata-rata, (variabel indenpenden).
standar deviasi, maksimum dan c) Uji Heteros Kedastisitas, Uji
minimum. heterokedastisitas bertujuan
2) Uji Kualitas Data, uji kualitas data menguji apakah dalam model
digunakan untuk menentukan regresi terjadi ketidaksamaan
apakah data yang diperoleh variance dari residual satu
dikatakan sesuai. Uji kualitas data
pengamatan ke pengamatan
dalam penelitian ini terbagi 2
yaitu; lain.
a) Uji Validitas, Uji validitas d) Uji Autokorelasi
digunakan untuk mengukur Uji autokorelasi bertujuan
sah atau valid tidaknya suatu menguji apakah dalam suatu
kuesioner. Suatu kuesioner model regresi linear ada
dikatakan valid jika korelasi antara kesalahan
pertanyaan pada kuesioner pengganggu pada periode t
mampu untuk dengan periode t-1 pada
mengungkapkan sesuatu yang persamaan regresi linear.
akan diukur oleh kuesioner 4) Uji Model, terdiri dari:
tersebut (Ghozali, 2013:52). a) Uji Analisis Regresi
b) Uji reliabilitas , Menurut Berganda, Analisis regresi
Ghozali (2013:47), reliabilitas berganda akan dilakukan bila
adalah alat untuk mengukur jumlah variabel
suatu kuesioner yang Independennya minimal 2.
merupakan indikator dari Bentuk umum persamaan
variabel atau konstruk. Suatu regresi dirumuskan sebagai
kuesioner dikatakan reliable berikut:
atau handal jika jawaban
seseorang terhadap Y: ; ; +e
Y: ; ; ;
pernyataan adalah konsisten
; ; ; ; H
atau stabil dari waktu ke
waktu. Keterangan:
3) Uji Asumsi Klasik, uji asumsi Y : Kinerja Aparat
klasik dalam penelitian ini ada 4 X1 : Partisipasi Penyusunan Anggaran
yaitu: X2 : Kejelasan Sasaran Anggaran
a) Uji Normalitas, Uji X3 : Komitmen Organisasi
normalitas untuk mengetahui X1.X3: Interaksi antara Partisipasi
apakah variabel dependen, Penyusunan Anggaran dengan
independen atau keduanya Komitmen Organisasi
Gambar 2 Tabel 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Regresi Berganda Sebelum di
moderasi
Std.
Thitun Si
Variabel B Erro Ttabel
g g.
r
Partisipasi
4.60 1.98 .00
Penyusunan .864 .187
7 7 0
Anggaran
Kejelasan
Sumber : Pengolahan Data SPSS (2015) 3.10 1.98 .00
Sasaran .748 .241
7 7 3
Anggaran
Dari gambar grafik
Sumber: Pengolahan Data SPSS (2015)
Scatterplot di atas, terlihat bahwa
titik-titik tidak membentuk pola Hasil Uji Hipotesis
tertentu dan menyebar pada sumbu Untuk menguji signifikansi
Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi digunakan uji-t,
model regresi dalam penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah
tidak terdapat heteroskedastisitas. diajukan sebelumnya maka diperoleh
hasil pengujian sebagai berikut :
d. Hasil Uji Autokorelasi
Autokorelasi dideteksi Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
dengan nilai Durbin-Watson. Uji Hasil pengujian hipotesis
Durbin Watson adalah sebuah test
pertama dapat dilihat dari tabel 6.
yang digunakan untuk mendeteksi
terjadinya autokorelasi pada nilai Untuk menguji signifikan dari
residual (prediction errors) dari variabel independen, jika >
sebuah analisis regresi. maka H1 diterima, dan jika
< maka H1 ditolak.
Tabel 5
Berdasarkan data pada tabel 6 dapat
Uji Autokorelasi
dilihat bahwa > yaitu
Model Durbin- Watson
4,607 > 1,987 dan dengan nilai
1 1.339 signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Dari hasil pengujian tersebut, maka
Sumber : Pengolahan Data SPSS (2015)
partisipasi penyusunan anggaran
Dari hasil pengujian berpengaruh terhadap kinerja aparat
autokorelasi menunjukkan nilai pemerintah daerah yang berarti H1
Durbin Watson terletak antara -2 dan diterima.
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1559
Hasil penelitian ini konsisten yang dibutuhkan untuk memprediksi
dengan penelitian yang dilakukan variasi-variabel dependen (Ghozali,
oleh Fladimir Edwin (2013) dan Sri 2013:97).
(2014) yang menyebutkan bahwa Hasil Uji Koefisien
adanya pengaruh positif signifikan Determinasi dapat dilihat pada tabel
antara partisipasi penyusunan 7 di bawah ini:
anggaran dengan kinerja aparat
Tabel 7
pemerintah daerah.
Hasil Uji Koefesien Determinasi
(Adjusted R2) sebelum dimoderasi
Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
Berdasarkan data pada tabel 6
dapat dilihat bahwa > Model R R Square
Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
yaitu 3,107 > 1,987 dan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,003 < 0,05.
Dari hasil pengujian tersebut, maka
kejelasan sasaran anggaran 1 .654a .428 .415 7.23203
berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah yang berarti H2 Sumber: Pengolahan Data SPSS (2015)
diterima.
Hasil penelitian ini konsisten Diketahui nilai Adjusted R
dengan penelitian yang dilakukan Square sebesar 0,415. Artinya adalah
oleh Abdul Rohman (2013) dan bahwa sumbangan pengaruh variabel
Yusri Hazmi (2012) menyatakan independen terhadap kinerja aparat
bahwa kejelasan sasaran anggaran pemerintah adalah sebesar 41,5 %.
berpengaruh terhadap kinerja aparat Sedangkan sisanya 58,5 %
pemerintah. dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model
Hasil Uji Koefisien Determinasi regresi ini.
(Adj. R2) Sebelum dimoderasi
Pengujian koefisien Model Regresi dengan Variabel
determinasi ( ) bertujuan untuk Moderating
mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi Hasil Uji Interaksi
variabel dependen. Nilai koefisien Dalam penelitian ini
determinasi adalah antara 0 (nol) dan menggunakan uji Interaksi untuk
1 (satu). mengetahui variabel moderating
Nilai yang kecil berarti berpengaruh terhadap hubungan
kemampuan variabel-variabel antara variabel independen dengan
independen dalam menjelaskan variabel dependen.
variasi variabel dependen sangat Berikut disajikan tabel hasil
terbatas. Nilai yang mendekati satu pengolahan data SPSS secara ringkas
berarti variabel-variabel independen yang dapat menggambarkan model
memberikan hampir semua informasi regresinya: