Anda di halaman 1dari 3

1. Menurut rekan mahasiswa, apa sajakah dasar hukum pelaporan pajak di Indonesia?

Jelaskan dengan detail nomor peraturan dan tentang apa.

- SETIAP tahun wajib pajak orang pribadi maupun badan harus menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) tahunan. Hal itu telah diatur dalam Undang-Undang No. 16 Tahun
2009 tentang Perubahan Keempat atas UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)

2. Menurut rekan mahasiswa apa saja jenis SPT yang ada di Indonesia? Dan SPT apa yang
paling susah untuk dikerjakan? Jelaskan dengan runut dan sistematis.
- Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, ada dua jenis SPT nih
yaitu:

1. SPT Masa

SPT Masa digunakan untuk melaporkan pajak dalam kurun waktu tertentu (bulanan).
Jenis pajak yang harus dilaporkan setiap bulan melalui SPT Masa terdiri dari:

 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.


 PPh Pasal 22.
 PPh Pasal 23.
 PPh Pasal 25.
 PPh Pasal 26.
 PPh Pasal 4 ayat 2.
 PPh Pasal 15.
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Atas Penjualan Barang Mewah
(PPnBM).
 Pemungut PPN.

Meski sembilan jenis pajak di atas memiliki SPT Masa, format tiap formulir
pajaknya berbeda. Perbedaan format SPT Masa tersebut berkaitan dengan tarif dan
objek pajak yang berbeda untuk masing-masing jenis pajak. Tak hanya format
formulirnya yang berbeda, batas waktu pelaporan tiap jenis SPT masa pun berbeda.
Untuk SPT Masa PPh, wajib pajak harus melaporkannya paling lambat tanggal 20
pada bulan berikutnya. Sementara itu, SPT Masa PPn wajib dilaporkan setiap akhir
bulan pada bulan berikutnya.

2. SPT Tahunan

    SPT Tahunan wajib dilaporkan setiap tahun, atau pada akhir tahun pajak. SPT Tahunan sendiri
dibagi ke dalam dua kategori: SPT Tahunan Perorangan, dan SPT Tahunan Badan. SPT Tahunan
Perorangan pun masih dibagi lagi ke dalam tiga jenis formulir yang terdiri dari formulir SPT
Tahunan 1770, SPT 1770 S, dan SPT 1770 SS. Perbedaan antara tiga jenis formulir SPT
Tahunan tersebut terletak pada status kepegawaian seseorang, sumber penghasilan lain, serta
besaran penghasilan wajib pajak setiap tahunnya.

  Formulir 1770 digunakan oleh Wajib Pajak berstatus pegawai yang memiliki sumber
penghasilan lain, sedangkan pegawai dengan penghasilan kurang dari atau sama dengan
Rp60.000.000 per tahun dapat menggunakan formulir 1770 SS. Mereka yang berstatus pegawai
dengan penghasilan lebih dari Rp60.000.000 diwajibkan melaporkan SPT Tahunan-nya dengan
formulir 1770 S.

   Batas waktu pelaporan SPT Tahunan pun terbagi menjadi dua, yakni tiga bulan setelah masa
pajak pagi perorangan, serta empat bulan setelah masa pajak bagi badan usaha. Biasanya, batas
pelaporan SPT Tahunan Perorangan jatuh pada 30 Maret, sedangkan untuk badan usaha adalah
sebulan setelahnya, yakni pada 30 April.

3. Menurut rekan mahasiswa data apa sajakah yang perlu ada di SPT Tahunan Pajak
Penghasilan?

Wajib Pajak PT A mempunyai penghasilan kena pajak selama Tahun Pajak 2019
sebesar Rp100.000.000,00 dan menyampaikan Surat Pemberitahuan tepat waktu.
Pada bulan Okt 2020 berdasarkan hasil pemeriksaan diterbitkan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar, karena ternyata PT A belum membayarkan pajaknya tersebut.
Hitunglah pajak dan denda yang harus dibayar PT A dengan asumsi untuk tahun
2019 PT A mempunyai kredit pajak Rp10.000.000!
Penghasilan kena pajak = 100.000.000

Tarif PPh Badan = 22%

Kredit Pajak = 10.000.000

PPh Badan PT A 2019 = 22 % x 100.000.000

= 22.000.000 – 10.000.000 (Kredit Pajak)

= 12.000.000 Tagihan PPh Badan PT A 2019

Denda Keterlambatan Pembayaran

Batas pembayaran PPh Badan tahun 2019 adalah 30 April 2020, Sedangkan PT
A belum melakukan pembayaran sampai Oktober 2020

Maka, perhitungan denda PT A atas pembayaran PPh Badan tahun 2019,


adalah

1 mei – 31 mei 2020

1 Juni – 30 Juni 2020

1 Juli – 31 Juli 2020

1 Agustus – 31 Agustus 2020

Total 5 bulan

Sehingga Denda yang didapatkan oleh PT A adalah sebesar 2 % x 12.000.000 x 5

= 1.200.000

Anda mungkin juga menyukai