SMART CITY
TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Smart City” ini dengan penuh kemudahan, tanpa
pertolongan-Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih
memahami arti “Smart City” sehingga diharapkan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………........
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………….………………………………...
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………... BAB I
C. TUJUAN…………………………………………………….................
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Smart City............................................................................
1.6 Peran Media Sosial dibutuhkan dalam banyak hal oleh Pemerintah.....
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan zaman, kemajuan teknologi pun tak ujung juga menjadi
suatu terobosan baru yang digunakan oleh kota untuk memberikan layanan yang semaksimal
mungkin bagi penduduknya. sehingga muncul konsep Intelligent City, Ubiquitos City, Digital
City, Wired City, Information City, dan Smart City.
dan pengelolaan kota dalam dimensi teknologi, namun juga mencakup dimensi manusia dan
dimensi institusional (Nam & Pardo, 2012). Sehubungan dengan sedang berkembangnya
konsep Smart City, pemahaman terhadap konsep Smart City ini belum jelas dan konsisten.
Kota-kota yang disebut Smart City pada awalnya memiliki terobosan baru dalam
penyelesaian-penyelesaian masalah di kotanya, yang kemudian sukses meningkatkan
performa kotanya. Pada umumnya, pembangunan kota-kota ini menuju Smart City diawali
dengan penggunaan teknologi informasi dan 3 komunikasi yang biasanya bersifat parsial,
pada masalah-masalah prioritas.
mengurangi polusi, atau Kota Tallim, sebagai ibukota Estonia yang memulai pengelolaan
kota yang cerdas dari segi pemerintahannya dengan e-government dan menggunakan smart
ID card dalam pelayanan bagi penduduknya, maupun Kota Songdo di Korea Selatan yang
mendasarkan pengembangan kota berbasis TIK untuk mengembangkan Songdo sebagai pusat
bisnis internasional.
Untuk Smart Economy, meliputi kewirausahaan dan fleksibilitas pasar tenaga kerja.
Smart Living melingkupi fasilitas pendidikan, pariwisata, transportasi, serta infrastruktur
lainnya yang berbasis TIK, sedangkan yang terakhir, Smart Environment, melingkupi
pengelolaan sumberdaya dan lingkungan yang berkelanjutan dengan basis TIK. Dari empat
kategori yang dipertandingkan, Surabaya memenangkan tiga kriteria, yaitu dalam Smart
Governance, Smart Living, dan Smart Environment, mengalahkan 60 kota/kabupaten lain dari
seluruh Indonesia (Warta Ekonomi, 2011) Kota Surabaya pasti telah melakukan manajemen-
manajemen kota yang lebih baik daripada kota-kota lain di Indonesia sehingga dapat
eningkatkan performa kota yang pada akhirnya mengantarkan Surabaya untuk memenangkan
Smart City Awards 2011. Surabaya memenangkan penghargaan ini atas pembangunan dan
pengelolaan kota yang telah dilakukan, yang kemudian dinilai oleh Warta Ekonomi sebagai
kota yang sesuai dengan konsep Smart City. Kota Surabaya memang pada awalnya tidak
berfokus pada konsep Smart City dalam pembangunan dan pengelolaan kotanya. Kota ini
memang merupakan kota besar di Indonesia memiliki permasalahan-permasalahan yang
terkait dengan kepadatan kota, sehingga Pemerintah Kota Surabaya ingin melakukan
pembangunan dan manajemen kota yang lebih baik. Arahan-arahan pembangunan kotanya
memiliki tujuan untuk memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya, tidak
secara sengaja ingin menggunakan konsep Smart City yang sudah ada. Akan tetapi ternyata
pada perkembangannya, arahan pembangunan kota yang dilakukan oleh pemerintah Kota
Surabaya sesuai dengan prinsip-prinsip Smart City.
Mengingat bahwa belum ada konsep yang jelas dan konsisten mengenai Smart City,
pembangunan dan pengelolaan kota yang dilakukan Kota Surabaya yang pada akhirnya
membawa Surabaya mendapat predikat Smart City dalam ajang Smart City Awards 2011 ini
menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut. Perlu adanya kajian yang lebih mendalam
mengenai proses pembangunan kota yang dilakukan Surabaya sehingga temuan-temuan yang
ada nantinya mampu memberikan sumbangan konsepsual bagi perkembangan konsep Smart
City.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang diatas kita dapat membuat rumusan masalah sebagai
berikut:
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini penulis mempunyai tujuna yaitu:
a) Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah aplikasi sosial media.
b) Sebagai bahan kajian bagi para mahasiswa dan pengetahuan kita mengenai smart city.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Smart City
Konsep smart city sendiri pertama kali dikemukakan oleh IBM, perusahaan komputer
ternama di Amerika. Perusahaan tersebut memperkenalkan konsep smart city untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Untuk menyukseskan konsep kota pintar
ini, IBM mengeluarkan enam indikator yang harus dicapai. Keenam indikator tersebut adalah
masyarakat penghuni kota, lingkungan, prasarana, ekonomi, mobilitas, serta konsep smart
living.
Dengan mengoptimalkan ke enam indikator tersebut, konsep smart city bukan lagi
sebuah wacana belaka. Namun, perlu diingat, keenam indikator ini bisa lebih difokuskan atau
dimaksimalkan salah satunya. Misalnya, kota Copenhagen. Kota yang ada di Denmark ini
memfokuskan diri untuk pengoptimalan bidang lingkungan. Karena hal ini, Copenhagen
dianggap sebagai salah satu kota pintar di dunia. Predikat smart city juga dimiliki oleh Seoul.
Ibu Kota Korea Selatan tersebut fokus pada pelayanan publik pada bidang teknologi
informasi. Tidak aneh jika kota ini memiliki jaringan internet tercepat di dunia.
Pemanfaatan teknologi informasi, khususnya melalui media sosial atau jejaring sosial
dalam melaksanakan diseminasi informasi publik menjadi salah satu terobosan yang sangat
penting karena sifatnya cepat, mudah, tepat waktu, dan tentu saja murah.
Kehadiran media sosial melalui jaringan internet sudah bukan lagi hal yang aneh dan
dianggap tabu, karena hampir semua orang pengguna internet juga menggunakan media
sosial, bahkan satu orang bisa mempunyai banyak akun untuk mengakses berbagai situs
media sosial. Pengertian sosial media itu sendiri pada dasarnya adalah sebuah media online di
mana para user atau membernya dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
entah itu dalam bentuk blog, jejaring sosial, wikipedia, forum, atau pun dalam bentuk
komunitas yang di bangun secara online dalam ruang virtual. Semakin mudahnya fasilitas
untuk mengakses internet membuat perkembangan media sosial sangat pesat bahkan banyak
orang yang memanfaatkan media yang satu ini untuk keperluan pribadi dan bisnis. Demikian
pula dalam Publik Relations yang umumnya berkaitan penyampaian informasi, penggunaan
media sosial menjadi sarana yang relatif mudah untuk digunakan.
1.2 Faktor – factor yang Mempengaruhi Terwujudnya Smart City
Banyak faktor yang membuat smart city ini menjadi sukses di beberapa negara berkembang,
selain inisiatif yang membuat smart city ini berhasil faktor lain yaitu :
2. Teknologi
Sebuah smart city sangat bergantung pada smart computing. Smart computing mengacu pada
generasi baru hardware, software dan jaringan teknologi yang menyediakan system IT yang
real-time. Dengan analisis yang baik dan secara mendalam dapat membantu penduduk
membuat keputusan yang lebih pintar yang diiringi dengan tindakan yang dapat
mengoptimalkan proses bisnis.
Teknologi informasi merupakan sebuah pendorong utama bagi inisiatif smart city. Proyek
pembangunan smart city dengan mengacu pada teknologi informasi dapat mengubah
sejumlah peluang yang potensial, mereka dapat meningkatkan manajemen dan fungsi kota.
Namun, meskipun banyak manfaat dari teknologi tersebut dampaknya masih belum terlihat
jelas, karena terdapat kesenjangan social bagi penduduk yang tinggal di pedesaan yang belum
mendapatkan fasilitas tersebut.
Maka dari itu pemerintah kota harus banyak mempertimbangkan faktor-faktor tertentu ketika
mengimplementasikan teknologi informasi yang berkaitan dengan sumber daya, kapasitas,
dan hal-hal yang berkaitan dengan kesenjangan social nantinya.
3. Pemerintahan
Beberapa kota di Negara berkembang sudah memulai proyek pembangunan smart city yang
inisiatif. Proyek ini disebut inisiatif smart city untuk melayani warga dan untuk
meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan demikian, beberapa kota telah merasakan
peningkatan kebutuhan pemerintahan untuk mengelola proyek. Dukungan dari pemerintah
juga merupakan salah satu factor yang penting untuk kemajuan smart city. Karena tanpa
dukungan pemerintah impian untuk mewujudkan smart city akan sulit untuk diwujudkan.
4. Kebijakan
Perpindahan dari sebuah kota biasa menjadi smart city memerlukan interaksi komponen
teknologi dengan politik dan kelembagaan. Komponen politik mewakili berbagai elemen dan
tekanan eksternal, seperti kebijakan politik yang mungkin mempengaruhi ide dari pembuatan
smart city. Konteks kebijakan sangat penting bagi pemahaman dari penggunaan system
informasi. Pemerintah yang inovatif yang ikut serta dalam membangun smart city
menekankan perubahan dalam suatu kebijakan.
5. Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian penting dari terciptanya smart city, karena dengan demikian
kebiasaan-kebiasaan yang dulu mulai ditinggalkan. Proyek smart city berdampak pada
kualitas hidup warga dengan tujuan menjadikan sebuah kota menjadi lebih efisien.
Masyarakat juga dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
kota, serta menjadi pengguna kota yang aktif. Masyarakat juga adalah factoryang paling
menentukan keberhasilan atau kegagalan terciptanya smart city.
6. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan pendorong utama smart city. Sebuah kota dengan daya saing
ekonomi yang tinggi dianggap memiliki salah satu sifat smart city. Faktor ekonomi termasuk
salah satu daya saing inovasi, kewirausahaan, dan produktivitas dari kota tersebut.
7. Infrastruktur
Infrastruktur memegang peranan penting dalam membuat smart city. Karena smart city
dibangun berdasarkan infrastruktur ICT seperti wi-fi dan hotspot. Pembangunan infrastuktur
ICT merupakan hal yang mendasar dalam melakukan pembangunan smart city.
Pembangunan infrastruktur tergantung pada beberapa factor yang terkait untuk kinerja dan
ketersediannya.
8. Lingkungan
Factor lingkungan dianggap sebagai factor yang mempengaruhi kemajuan smart city karena
nantinya lingkungan sebuah kota menggunakan teknologi dalam menjalani kelangsungan
hidup masyarakatnya
Dari sudut pandang teknologi, implementasi smart city tentu tidak dapat dipisahkan
dari teknologi cloud. Pasalnya, arus lalu lintas data dan menuju aplikasi penunjang sensor
yang dibutuhkan dalam mewujudkan smart city semakin pasif. Tentu akan merepotkan
apabila segala data dan informasi dalam aplikasi diterapkan pada data center on-premise.
Hal ini disebabkan infrastruktur on-premise belum tentu dapat mengikuti
perkembangan arus data tersebut secara cepat, baik dari segi kapasitas maupun teknologi.
Karena, menambahkan kapasitas atau fungsionalitas baru di data center on-premise
membutuhkan waktu dan proses yang jauh lebih lama di bandingkan dengan cloud. Ada
segudang problematika yang muncul saat melakukannya, mulai dari kompatibilitas, hingga
biaya yang dibutuhkan dalam proses tersebut.
Fetra Syahbana, Country Manager untuk F5 di Indonesia mengatakan, di Indonesia, fokus
utama dalam pengembangan smart city lebih berkutat pada menyelesaikan beragam masalah
perkotaan yang disebabkan oleh kepadatan penduduk perkotaan, populasi yang menua, dan
masih banyak lagi.
“Karenanya, pemerintah kota menggandeng sejumlah penyedia layanan sebagai mitra
demi menghubungkan berbagai perangkat, sensor dan masyarakat dalam mewujudkan visi
smart city”. Sejauh ini, perlahan tapi pasti, kota-kota di Indonesia sedang dalam perjalanan
menuju smart city, yang dibuktikan dengan kian pesatnya perkembangan smart city di
beberapa kota besar di Indonesia. Salah satu contohnya adalah kota Bandung.
Di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil, kota yang bersinonim dengan sebutan Paris
van Java ini sudah memiliki beragam program fundamental dalam rangka mewujudkan
Bandung Smart City. Program-program seperti perbaikan fasilitas internet, pembenahan
kabel di kota, hingga pembangunan Bandung Command Center yang secara real-time dapat
mengawasi kemacetan dan pembangunan telah tersedia dan berjalan di ibukota Jawa Barat
tersebut.
Aplikasi dan konektivitas kian menjadi pusat dari smart city, dan teknologi yang
memungkinkan arus data dan informasi yang berseliweran di dalamnya semakin banyak.
Hal ini membuat pemanfaatan solusi berbasis cloud ataupun hybrid tidak lagi dapat
terbendung untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Contohnya, dengan hybrid cloud, seluruh data dan aplikasi pemrosesan sensitif dapat
di simpan pada data center on-premise, sedangkan sumber daya komputasi untuk memproses
hal yang tidak krusial dapat dilakukan di cloud.
1. Collaborative Projects
Suatu media sosial yang dapat membuat konten dan dalam pembuatannya
dapat diakses khalayak secara global. Kategori yang termasuk dalamCollaborative
Projects dalam media sosial, yaitu WIKI atau Wikipedia yang sekarang sangat
populer di berbagai negara. Collaborative Projects ini dapat dimanfaatkan untuk
mendukung citra perusahaan, terlepas dari pro-kontra soal kebenaran isi materi dalam
situs tersebut.
3. Content Communities
Sebuah aplikasi yang bertujuan untuk saling berbagi dengan seseorang baik
secara langsung maupun tidak langsung, di mana dalam aplikasi ini user atau
penggunanya dapat berbagi video, ataupun foto. Sosial media ini dapat dimanfaatkan
untuk mempublikasikan suatu bentuk kegiatan positif yang dilakukan oleh satu
perusahaan, sehingga kegiatan tersebut akan mendapatkan perhatian khalayak dan
pada akhirnya akan membangun citra positif bagi perusahaan.
4. Social Networking Sites atau Situs Jejaring Sosial
Merupakan situs yang dapat membantu seseorang atau pengguna internet
membuat sebuah profil dan menghubungkannya dengan pengguna lain. Situs jejaring
sosial memungkinkan penggunanya mengunggah hal-hal yang sifatnya pribadi seperti
foto, video, koleksi tulisan, dan saling berhubungan secara pribadi dengan pengguna
lainnya melalui private pesan yang hanya bisa diakses dan diatur pemilik akun
tersebut. Umumnya pengguna situs jejaring sosial juga dapat menggunakan instant
messaging sebagai aplikasi untuk kepentingan chating atau ngobrol secara online.
Situs jejaring sosial sangat berperan dalam hal membangun dan membentuk brand
image, karena sifatnya yang interaktif sehingga pengguna dapat dengan mudah
mengirim dan menerima informasi, bahkan dapat digunakan sebagai media
komunikasi dan klarifikasi yang nyaman antara pemilik produk dengan konsumennya.
Dari uraian-uraian peran sosial media tersebut, dapat disimpulkan bahwa media sosial dapat
membantu membuat segala yang jauh dan sulit menjadi lebih dekat dan mudah.
1.6 Peran media sosial dibutuhkan dalam banyak hal oleh pemerintah
1. Smart Economy
Smart Economy atau ekonomi cerdas mencakup inovasi dan persaingan, jika semakin
banyak inovasi-inovasi baru yang dikembangkan maka akan menambah peluang usaha baru
dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal. Meningkatnya jumlah pelaku usaha
mengakibatkan persaingan pasar menjadi semakin ketat. Sehingga inovasi-inovasi baru perlu
diciptakan untuk mempertahankan eksistensi bisnis pelaku usaha tersebut.
2. Smart Mobility
3. Smart Environment (lingkungan)
5. Smart Living (kualitas hidup)
Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya).
Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya
sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak langsung
merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas
kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang
berkualitas.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.indopos.co.id/2015/11/peran-cloud-dalam-mendorong-perkembangan-smart-city-
di-indonesia.html [ 6 DESEMBER 2015 ]
http://smartcityindonesia.blogspot.co.id
[ 6 DESEMBER 2015 ]
https://naashir.wordpress.com/2014/11/07/smart-city/
[ 6 DESEMBER 2015 ]
http://www.elisakaramoy.com/2013/11/peran-media-sosial-dalam-pembangunan.html
[ 6 DESEMBER 2015 ]