Anda di halaman 1dari 3

Faktor yang Mempengaruhi

Kreativitas Individu Kreatif atau Ciri-Ciri Peserta Didik Kreatif Berkembangnya Kreativitas
Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang Amabile (dalam Nura’ini: 2003)
luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. menyatakan ada empat faktor yang
Csikszentmihalyi (dalam Munandar, 2002) memaparkan sepuluh mempengaruhi kreatifitas, yaitu:
ciri-ciri pribadi kreatif, yaitu: 1. Kemampuan kognitif, pendidikan formal
1. Pribadi kreatif memiliki kekuatan energi fisik yang dan informal mempengaruhi keterampilan
memungkinkan mereka bekerja berjam-jam dengan konsentrasi, sesuai dengan bidang dan masalah yang
tetapi mereka juga bisa tenang dan rileks, bergantung situasinya. dihadapi individu yang bersangkutan.
2. Pribadi kreatif cerdas dan cerdik 2. Karakteristik kepribadian yang
3. Kreativitas memerlukan kerja keras, keuletan, dan ketekunan. burhubungan dengan disiplin diri,
4. Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan kesungguhan dalam menghadapi frustasi
fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas. dan kemandirian.
5. Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi 3. Motivasi intrinsik sangat mempengaruhi
maupun ekstroversi. kreativitas seseorang karena motivasi
6. Pribadi kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan instrinsik dapat membangkitkan semangat
karyanya pada saat yang sama. individu untuk belajar sebanyak mungkin
7. Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan androgini untuk menambah pengetahuan dan
psikologis, yaitu dapat melepaskan diri dari stereotip gender keterampilan yang sesuai dengan
(maskulin-feminin). permasalahan yang sedang dihadapi
8. Pribadi kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang, 4. Lingkungan sosial, yaitu tidak adanya
tetapi di lain pihak mereka bisa tetap tradisional dan konservatif. tekanan-tekanan dari lingkungan sosial
9. Kebanyakan pribadi kreatif sangat bersemangat (passionate) seperti pengawasan, penilaian, mampun
bila menyangkut karya mereka. pembatasan-pembatasan dari pihak luar.
10. Sikap keterbukaan dan sensitivitas pribadi kreatif sering
membuat mereka menderita jika mendapat banyak kritikan
terhadap hasil jerih payah mereka, namun di saat yang sama ia
juga merasakan kegembiraan yang luar biasa.

Pengertian Kreativitas
Kreatif adalah
kemampuan
menghasilkan suatu
PERANAN gagasan dengan
Upaya Guru dalam Mengembangkan berbagai macam
Kreativitas Peserta Didik dalam Proses KREATIVITAS alternatif dan beberapa
Pembelajaran DALAM BELAJAR proses kreatif yang
Dalam rangka meningkatkan mutu didukung oleh
pendidikan dan pembelajaran agar dapat lingkungan sekitar.
meningkatkan kreativitas siswa, maka guru
diharapkan menggunakan beberapa
pendekatan dalam pembelajaran, yakni
pendekatan kecerdasan emosional;
pendekatan kecerdasan spritual; pendekatan
kecerdasan sosial. Dalam upaya
Tahap-Tahap Berkembangnya Kreativitas
meningkatkan mutu pendidikan, peran guru
Wallas (dalam Solso, Maclin & Maclin, 2007) menjelaskan bahwa
merupakan pemeran primer (pokok) karena
ada empat tahapan dalam proses kreatif, yaitu:
secara langsung berinteraksi dengan peserta
1. Persiapan: memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha
didik dan melaksanakan transfer ilmu
awal untuk memecahkannya.
(transfer of knowledge) kepada peserta didik.
2. Inkubasi: masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara
langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian dialihkan
sejenak pada hal lainnya.
3. Iluminasi: memperoleh insight (pemahaman yang mendalam)
dari masalah tersebut.
4. Verifikasi: menguji pemahaman yang telah didapat dan
FRISTIANDITA GEMARIESHA membuat solusi.
18006109
TUGAS 5
A. Pengertian Kreativitas
Barron (dalam Ali & Arori, 2006) mendefinisikan kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Torrance (dalam Ali & Asrori, 2006) mendefinisikan kreativitas sebagai proses
kemampuan memahami kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan
hipotesis-hipotesis baru, dan mengkomunikasikan hasilhasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi dan
menguji hipotesishipotesis yang telah dirumuskan. Munandar (2002) mendefinisikan kreativitas sebagai
suatu proses yang tercermin dari kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan oleh tokoh di atas, maka dapat disimpulkan kreatif
adalah kemampuan menghasilkan suatu gagasan dengan berbagai macam alternatif dan beberapa proses
kreatif yang didukung oleh lingkungan sekitar.
B. Kreativitas Individu Kreatif atau Ciri-Ciri Peserta Didik Kreatif
Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran
dan aktivitas yang kreatif. Csikszentmihalyi (dalam Munandar, 2002) memaparkan sepuluh ciri-ciri pribadi
kreatif, yaitu:
1. Pribadi kreatif memiliki kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka bekerja berjam-jam
dengan konsentrasi, tetapi mereka juga bisa tenang dan rileks, bergantung situasinya.
2. Pribadi kreatif cerdas dan cerdik. Mereka juga mampu berpikir divergen dan kovergen.
3. Kreativitas memerlukan kerja keras, keuletan, dan ketekunan.
4. Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada
realitas.
5. Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
6. Pribadi kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama.
7. Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan androgini psikologis, yaitu dapat melepaskan diri dari
stereotip gender (maskulin-feminin).
8. Pribadi kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang, tetapi di lain pihak mereka bisa tetap
tradisional dan konservatif.
9. Kebanyakan pribadi kreatif sangat bersemangat (passionate) bila menyangkut karya mereka.
10. Sikap keterbukaan dan sensitivitas pribadi kreatif sering membuat mereka menderita jika
mendapat banyak kritikan terhadap hasil jerih payah mereka, namun di saat yang sama ia juga merasakan
kegembiraan yang luar biasa.
C. Tahap-Tahap Berkembangnya Kreativitas
Wallas (dalam Solso, Maclin & Maclin, 2007) menjelaskan bahwa ada empat tahapan dalam proses
kreatif, yaitu: 1) Persiapan: memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk
memecahkannya. 2) Inkubasi: masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk
memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya. 3) Iluminasi: memperoleh insight
(pemahaman yang mendalam) dari masalah tersebut. 4) Verifikasi: menguji pemahaman yang telah didapat
dan membuat solusi.
D. Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas
Munandar (dalam Ali & Asrori, 2006) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kreativitas adalah usia, tingkat pendidikan orang tua, fasilitas yang tersedia, dan penggunaan waktu luang.
Amabile (dalam Nura’ini: 2003) menyatakan ada empat faktor yang mempengaruhi kreatifitas, yaitu:
1) Kemampuan kognitif, pendidikan formal dan informal mempengaruhi keterampilan sesuai dengan bidang
dan masalah yang dihadapi individu yang bersangkutan. 2) Karakteristik kepribadian yang burhubungan
dengan disiplin diri, kesungguhan dalam menghadapi frustasi dan kemandirian. Faktorfaktor ini akan
mempengaruhi individu dalam menghadapi masalah dengan menemukan ide-ide yang kreatif untuk
memecahkan masalah. 3) Motivasi intrinsik. Motivasi instrinsik sangat mempengaruhi kreativitas seseorang
karena motivasi instrinsik dapat membangkitkan semangat individu untuk belajar sebanyak mungkin untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi, sehingga
individu mampu mengemukakan ide secara lancar, mampu memecahkan masalah dengan luwes, mampu
mencetuskan ide-ide yang orisinal dan mampu mengelaborasi ide. 4) Lingkungan sosial, yaitu tidak adanya
tekanan-tekanan dari lingkungan sosial seperti pengawasan, penilaian, mampun pembatasan-pembatasan
dari pihak luar.
E. Upaya Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran agar dapat meningkatkan kreativitas
siswa, maka guru diharapkan menggunakan beberapa pendekatan dalam pembelajaran, yakni pendekatan
kecerdasan emosional; pendekatan kecerdasan spritual; pendekatan kecerdasan sosial. Dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan, peran guru merupakan pemeran primer (pokok) karena secara langsung
berinteraksi dengan peserta didik dan melaksanakan transfer ilmu (transfer of knowledge) kepada peserta
didik. Walaupun banyak teori tentang guru profesional dalam kaitannya dengan peningkatan mutu
pendidikan bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki visi yang tepat dan berbagai aksi yang
inovatif. Visi tanpa aksi bagaikan sebuah impian, aksi tanpa visi adalah bagaikan perjalanan tanpa tujuan
dan membuang-buang waktu saja, visi dan aksi dapat mengubah dunia. Peranan guru sebagai agen
pembelajaran, adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu (inovator),
model dan teladan, peneliti, pendorong aktivitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah,
emansipator, evaluator, pengawet, kulminator (Ni Nengah Selasih, 2017).
KEPUSTAKAAN
Ali, M. & Asrori, M. 2006. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Munandar, Utami. 2002. Kreativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan. Potensi Kreatif & Bakat.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nur’aini. 2003. Kreativitas Anak Dalam Pembelajaran Daya Cipta Melalui Bidang Pengembangan Bahasa di
Taman Kanak-kanak. Jurnal Penelitian Pendidikan Volume 3(1)
Selasih, Ni Nengah. 2017. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik di Era Globalisasi.
Jurnal Pendidikan Hindu, Guna Widya. Volume 4(2)
Solso, R.L., Maclin, O.H., dan Maclin, M.K. 2008. Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Alih Bahasa:
Mikael Rahardanto dan Kristanto Batuadji. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai