Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONTEKS, PROSES DAN FASE FASE MANAJEMEN PROYEK


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Perangkat Lunak

Dosen Pengampu : EKO PURNOMO, M.Kom


Disusun oleh :
Kelompok 2
1. AHMAD KAMILUL ANWAR
2. BADRUL RIZAL RAMADHAN
3. AHMAD MAULANA RIDWAN
4. WAQI’ RAHMAN
5. ILZAM FAUZI
6. RIVAL AFIDILLAH

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NURUL JADID
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Proyek Perangkat Lunak tentang
“KONTEKS PROSES DAN FASE FASE MANAJEMEN PROYEK ” ini
dengan baik dan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
mendukung terselesainya makalah ini :
1. Bapak Eko Purnomo, M.Kom selaku dosen Manajemen Proyek Perangkat
Lunak
2. Semua pihak yang terlibat dalam kelancaran pembuatan makalah ini.
Penulis memohon maaf apabila ada kekurangan dalam makalah ini oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca umumnya.

Paiton, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Data dan Perancangan Sistem.................................................3
B. Manajemen Design Software................................................................4
C. Pemikiran Tentang Programer..............................................................7
D. Ekskusi Dan Pengontrolan Proyek........................................................10
E. Proyek Closing dan Keahlian Manajement Proyek..............................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen proyek merupakan suatu tata cara mengorganisir dan


mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek
dari awal sampai selesainya proyek tersebut. Manajemen proyek dapat
diterapkan pada jenis proyek apapun, dan dipakai secara luas untuk dalam
menyelesaikan proyek yang besar dan kompleks. Fokus utama manajemen
proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir proyek dengan segala batasan
yang ada, waktu dan dana yang tersedia.
Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai
macam komponen yang terlibat didalamnya. Satu hal yang harus
diperhatikan / diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan
perencanaan adalah menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif,
resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan.
Dalam dunia IT tentu banyak terjadi persaingan, entah dari dari pihak
perseorangan, Perusahaan,maupun mancakup yang lebih luas lagi. Untuk itu
kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu Resiko dalam Manajemen
Proyek? Resiko Proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila terjadi
memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek
(waktu, biaya, ruang lingkup, mutu). Resiko mungkin memiliki satu atau
lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampaknya
terhadap manajemen. Dan apabila kita garis besarkan secara keseluruhan
maka yang dimaksud dengan Manajemen Proyek dan Resiko adalah proses
sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan
merespon risiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan
dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa
yang merugikan proyek atau dapak negatifnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di Maksud Analisis Data dan Perancangan Sistem ?
2. Apa Yang di Maksud Manajemen Design Software ?
3. Apa Yang di Maksud Pemikiran Tentang Programer ?
4. Yang di Maksud Ekskusi Dan Pengontrolan Proyek ?
5. Apa Yang di Maksud Proyek Closing dan Keahlian Manajement
Proyek ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui Tentang Analisis Data dan Perancangan Sistem
2. Dapat Mengetahui Tentang Manajemen Design Software
3. Dapat mengetahui Tentang Pemikiran Tentang Programer
4. Dapat mengetahui Tentang Ekskusi Dan Pengontrolan Proyek
5. Dapat mengetahui Tentang Proyek Closing dan Keahlian Manajement
Proyek

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Data dan Perancangan Sistem
Pengertian Analisis Data
Secara umum, pengertian analisis data adalah langkah
mengumpulkan, menyeleksi, dan mengubah data menjadi sebuah
informasi. Kegiatan ini umumnya diterapkan pada institusi pendidikan,
namun ada juga sebuah profesi yang memang khusus melakukan teknik
pengkajian data setiap harinya.

Dalam dunia bisnis, pengertian teknik analisis data adalah langkah


olah data menjadi informasi yang berguna untuk memecahkan masalah
perusahaan tertentu. Prosesnya kurang lebih sama dengan teknik yang
dilakukan dalam pendidikan, hanya saja topik permasalahan yang diangkat
seringkali menyangkut kebutuhan untuk company.

Langkah-langkah Analisis Data


Sebelum menjadi sebuah laporan informasi yang bisa dibaca secara
mudah, tentu ada tahap-tahap pengelolaan data yang perlu dilalui.
Penasaran bagaimana? Simak langkah langkah menganalisa data berikut.

1. Pengumpulan (collecting data)


Sebagai sebuah perusahaan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam riset bisnis. Anda bisa
menggunakan kuesioner, focus group discussion, atau metode lainnya
untuk mengumpulkan data dari responden.
2. Seleksi dan editing
Biasanya, data yang dikumpulkan adalah data-data mentah alias masih ada
beberapa bagian yang harus dibuang. Proses inilah yang dinamakan seleksi
dan penyuntingan.

3
3. Pengkodean (coding)
Setelah menerima data yang benar-benar dibutuhkan dalam riset tersebut,
lakukanlah pengkodean. Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi
dan mengelompokkan data berdasarkan variabel.

4. Penyajian data
Tahap selanjutnya yang bisa dilakukan setelah selesai klasifikasi data
adalah menyajikannya. Anda bisa menggunakan diagram atau tabel
sebagai alat penyajian data.

Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah proses perancangan untuk merancang
system atau memperbaiki sistem yang telah ada sehingga sistem menjadi
lebih baik serta dapat mengerjakan pekerjaan secara efektif dan efisien,
proses rancangan bisa berupa rancangan input, rancangan output,
rancangan file.
1. Rancangan Input
Merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari
informasi adalah data yang terjadi dari transaksi transaksi yang dilakukan
oleh organisasi. Formulir adalah perangkat penting untuk mengendalikan
aliran kerja dan digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi
sering juga disebut Dokumen Dasar.
2. Rancangan Output
Output adalah informasi yang dikirim kepada para pengguna melalui
sistem informasi dapat berupa hardcopy atau softcopy, melalui intranet,
ekstranet, atau world wide web.
3. Rancangan File
Dalam merancang suatu system yang baik dibutuhkan beberapa file yang
bertujuan untuk memudahkan pengambilan informasi pengolahan data.

4
File-filetersebut akan berhubungan satu sama yang lainnya dan dapat
digunakan sesuai dengankebutuhan pemakai atau user.

B. Manajemen Design Software


Desain Sodtware adalah tugas, tahapan atau aktivitas yang
difokuskan pada spesifikasi detil dari solusi berbasis komputer. Desain
Sodtware sering juga disebut sebagai physical design. Jika tahapan
analisis sistem menekankan pada masalah bisnis (business rule), maka
sebaliknya design Software fokus pada sisi teknis dan implementasi
sebuah Software. Output utama dari tahapan disain Software adalah
spesifikasi desain. Spesifikasi ini meliputi spesifikasi disain umum yang
akan disampaikan kepada stakeholder sistem dan spesifikasi disain rinci
yang akan digunakan pada tahap implementasi. Spesifikasi disain umum
hanya berisi gambaran umum agar stakeholder sistem mengerti akan
seperti apa Software yang akan dibangun. Biasanya diagram USD tentang
Software yang baru merupakan point penting dibagian ini.

Desain arsitektur ini terdiri dari desain database, desain proses,


desain user interface yang mencakup desain input, output form dan
report, desain hardware, software dan jaringan. Desain proses merupakan
kelanjutan dari pemodelan proses yang dilakukan pada tahapan analisis.

Desain data adalah aktivitas pertama dan terpenting dari empat


aktivitas desain yang dilakukan selama rekayasa perangkat lunak. Proses
pemilihan struktur dalam menentukan desain yang paling efisien sesuai
kebutuhan.

C. Pemikiran Tentang Programer


Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang ilmu dari Ilmu filsafat
yang secara khusus meletakkan ilmu sebagai objek material. Filsafat dan
Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun

5
historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat,
sedangkan perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Hal ini
berlaku bagi semua ilmu keduniaan, termasuk studi informatika. Ilmu
computer sendiri sangat berkembang sehingga di dalamnya terdapat
beberapa bidang ilmu yang secara spesifik dapat di dalami dan di fahami
seperti misalnya Data Mining, Cloud Computing dan lain-lain.
Penelitian ini mengupas tentang pemikiran dan pendapat dari
beberapa literature antaran kaitan filsafat ilmu komputer dan Cloud
Computing. Pembahasan di mulai dari kaitan ilmuk computer dengan sub
ilmu Cloud Computing hubungan filosofis dan sejarahnya, perkembangan
hingga menjadi penggunaan sebagai teknologi masa depan.

D. Eksekusi Dan Pengontrolan Proyek


Eksekusi Proyek
Eksekusi proyek mencakup pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan
yang dijelaskan dalam rencana manajemen proyek. Dengan definisi proyek
yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki
tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek pada tahap ini, deliverables atau
tujuan proyek secara fisik akan di bangun. Seluruh aktivitas yang terdapat
dalam dalam dokumentasi project plan akan di eksekusi.

Tahap Ekskusi
Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan-pekerjaan seperti :
Desain, pengembangan, pengadaan, konstruksi, produksi, dan pelaksanaan
tahap-tahap dalam eksekusi adalah sbb :
1. Desain
Dalam tahp ini di spesifikasi diterjemahkan ke dalam maker, diagram atau
skema.
2. Pengadaan
Pada tahap ini dilakukan fasilitas-fasilitas pendukung maupun material

6
3. Produksi
Setelah fasilitas dan bahan tersedia, maka dilakukan pelaksanaan produksi
berikut pengawasan dan pengendalian sumberdaya yang digunakan dan
proses report
4. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan penyerahan hasil akhir proyek. Penyerahan dapat
di sertai dengan training untuk user.

Pengntrolan Proyek
Dalam pelaksanaan suatu proyek, suatu ketika dapat menyimpang
dari rencana, maka pengawasan dan pengontrolan proyek sangat
diperlukan agar kejadian-kejadian yang menghambat tercapainya tujuan
proyek dapat segera diselesaikan dengan baik.

Pengontrolan (controlling) adalah usaha yang sistematis untuk menentukan


standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, membandingkan
pelaksanaan dengan standar, menganilisis kemungkinan adanya
penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan
secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Pengontrolan
juga merupakan pengukuran dan pemantauan perkembangan secara
berkala akan tujuan proyek untuk memastikan adanya kecocokkan antara
progress dengan rencana awal proyek, selain itu untuk memantau setiap
penyimpangan yang ada dari rencana awal.
Ada 4 macam pengontrolan proyek yaitu pengontrolan biaya proyek,
pengontrolan waktu / jadwal proyek, pengontrolan kualitas dan
pengontrolan kinerja.

1. Pengontrolan Biaya Proyek ( Cost Control)


Pada suatu proyek, manajer proyek perlu memperhatikan tentang
anggaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan proyek, manajer tidak

7
dapat menafsirkan bahwa sebesar anggaran itulah akhir biaya proyek.
Anggaran adalah suatu perkiraan yang disusun berdasarkan informasi yang
tersedia pada saat pembuatan anggaran. Ada beberapa asumsi yang
digunakan untuk merumuskan ketidakpastian yang dihadapi proyek
sehingga menjadi bagian dari anggaran proyek. Oleh sebab itu, rencana
proyek yang dibuat sebelum dimulai dan dituangkan dalam Petunjuk
Operasional (PO) haruslah memuat sifat:
a) Rencana proyek yang mengalami perubahan selama proyek itu berjalan
b) Rencana proyek dapat menjadi landasan bersama semua pihak dalam
komunikasi mengenai proyek selama masa kerja proyek.
Dengan dimilikinya sifat-sifat ini dalam rencana proyek, semua pihak akan
dapat mengetahui bahwa anggaran proyek dapat meningkat lebih besar
selama proyek berjalan dan dapat pula realisasi biaya proyek lebih kecil
dari pada anggarannya setelah proyek selesai asalkan proyek tersebut
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Penyimpangan realisasi biaya proyek dari anggarannya terutama terjadi
karena ketidakpastian, sehingga dapat menambah beban atau dapat sama
sekali tidak menimbulkan beban proyek seperti yang diperkirakan
sebelumnya. Sehubungan dengan itu, program menghemat biaya proyek
wajib menjadi bagian dari disiplin manajemen proyek. Manajer proyek
wajib mempertimbangkan alternatif kerja untuk dapat menekan biaya
proyek sebagai kesatuan. Karenanya pengawasan dan pengontrolan biaya
proyek setidak-tidaknya perlu mencakup pengawasan dan pengontrolan:
a) Jadwal pembiayaan (cash flow)
b) Besarnya keseluruhan biaya proyek.
Manajer proyek perlu mengawasi dan mengendalikan para pegawainya
yang bertanggung jawab menimbulkan pengeluaran-pengeluaran.
Pengawasan dan pengontrolan bukan hanya melalui prosedur dan metode
serta kebijaksanaan, namun perlu diperhatikan pula bagaimana jalannya
koordinasi untuk memecahkan hambatan-hambatan dan perbedaan
pendapat diantara mereka dan perbedaan pendapat dalam unit kerjanya

8
sendiri, kecepatan mereka mengambil keputusan terhadap masalah yang
dibawahnya, bagaimana mereka memberi petunjuk kepada bawahan dalam
memecahkan masalah, apakah mereka menyarankan cara kerja yang lebih
baik, dan apakah mereka berusaha menciptakan iklim atau lingkungan
pengawasan dan pengontrolan menghargai pelaksanaan tugas yang baik
dan memberikan kritik terhadap pelaksanaan tugas yang tidak memuaskan.
Dalam proyek ini pengontrolan biaya dilakukan dengan memeriksa apakah
biaya yang sudah dikeluarkan sesuai dengan kemajuan atau progress
prestasi yang telah dicapai.

2. Pengontrolan Waktu / Jadwal Proyek


Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan perencanaan dalam skala
waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas dimulai, ditunda, dan
diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya akan
disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang akan ditentukan.
Pelaksanaan suatu proyek harus tepat waktu sesuai dengan rencana
sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Pengontrolan waktu
dimaksudkan untuk mengetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Pengontrolan waktu dilakukan dengan
menggunakan Time Schedule, Bar Chart dan Network Planning. Secara
rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
a) Time Schedule
Time schedule adalah suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan
untuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari permulaan sampai
dengan pekerjaan berakhir. Time schedule diperlukan oleh semua pihak
sebagai pedoman koordinasi dan kerjasama antar bagian pelaksana proyek
di lapangan. Dalam time schedule waktu pekerjaan diatur sedemikian rupa
sehingga setiap pekerjaan dapat berjalan baik dan lancar.
Sebelum proyek dilaksanakan pelaksana harus mengetahui rencana kerja
yang telah dicantumkan dalam time schedule agar waktu yang tersedia
benar-benar efektif dan efisien untuk pekerjaan tersebut. Time schedule

9
digunakan sebagai dasar pertimbangan penambahan personalia sesuai
dengan perkembangan pelaksanaan pekerjaan. Dalam hubungan dengan
bahan dan alat yang digunakan, time schedule ini akan mencegah
penyimpangan bahan yang tepat diperoleh, serta menjaga keefektifan
pemakaian alat-alat berat yang disewa, dengan demikian penghematan
biaya dan waktu akan lebih baik.Tetapi pelaksanaan time schedule secara
umum sering mengalami hambatanhambatan yang disebabkan oleh:
 Keadaan cuaca yang tidak memungkinkan dilaksanakan pekerjaan.
 Kesalahan yang dibuat pelaksana.
 Ketidakteraturan penyediaan bahan.
Perubahan-perubahan yang diinginkan pemberi tugas.
b) Bar Chart
Bar chart merupakan metode yang bersifat praktis dan sederhana yang
berfungsi untuk pengontrolan proyek, sangat memudahkan pelaksana
proyek dalam mengerjakan bagian pekerjaannya. Bar chart yang dibuat
kontraktor harus diperiksa dan disetujui Direksi. Hal-hal yang dapat dilihat
pada suatu bar chart adalah :
 Jenis-jenis pekerjaan yang ada di proyek.
 Waktu yang disediakan untuk setiap jenis pekerjaan.
 Kapan waktu pekerjaan harus dimulai dan dilaksanakan.
c) Network Planning
Network planning adalah gambar yang memperlihatkan susunan urutan
pekerjaan dan logika ketergantungan antara kegiatan yang satu dengan
yang lainnya serta rencana waktu pelaksanaannya berupa lintasan kritis
maupun yang bukan lintasan kritis. Lintasan kritis adalah lintasan
terpanjang yang menentukan waktu pelaksanaan pekerjaan proyek yang
apabila salah satu kegiatan terlambat, maka pelaksanaan pekerjaan yang
lain ikut terlambat.

3. Pengontrolan Kualitas

10
Proses ini memonitor hasil spesifik proyek untuk memastikan bahwa
proyek berjalan sesuai dengan standar dengan kualitas standar kualitas
ketika mengindentifikasi beberapa cara untuk meningkatkan kualitas
secara keseluruhan.

4. Pengontrolan Kinerja
Memantau dan mengendalikan biaya dan waktu secara terpisah tidak dapat
menjelaskan proyek pada saat pelaporan. Suatu contoh dimana dapat
terjadi dalam suatu laporan, kegiatan dalam proyek berlangsung lebih
cepat dari jadwal / waktu sebagaimana mestinya yang diharapkan. Akan
tetapi biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran. Bila tidak segera
dilakukan tindakan pengontrolan maka dapat berakibat tidak dapat
diselesaikan secara keseluruhan karena kekurangan dana.

E. Proyek Closing dan Keahlian Manajement Proyek

Tahap Penyelesaian / Penutupan (Closing)


Meskipun proyek Anda sudah mencapai tujuan yang dikehendaki
dan berjalan sesuai rencana, Anda tetap perlu melakukan closing. Menutup
seluruh proses kerja dalam proyek dengan cara yang tidak mengganggu
dan menguntungkan merupakan aspek integral dari manajemen proyek
yang sukses.

Dengan mengetahui tanggal akhir proyek, Anda akan dapat secara


bertahap menghentikan proyek secara perlahan. Jika Anda telah mengatur
kecepatan proyek dengan benar, seharusnya tidak ada tekanan pada menit-
menit terakhir untuk menyelesaikannya.

Saat proses penutupan (closing) selesai, Anda harus menyelesaikan semua


dokumen proyek yang tersisa dan pekerjaan yang telah Anda selesaikan
disetujui oleh siapa pun yang berwenang atau Anda rencanakan.

11
Jika ada informasi atau literatur yang perlu dipindahkan ke tim lain, seperti
tim yang akan mengelola proyek setelah dibentuk, hal ini perlu dilakukan
juga.

Semua inisiatif berusaha untuk memenuhi tujuan tertentu untuk mencapai


target akhir, yang biasanya disebut sebagai hasil. Sebelum Anda mulai
melakukan tahap closing, buatlah daftar kerja Anda dan pastikan sudah
dicentang dan benar-benar sudah diselesaikan.

Pertama dan terpenting, setiap orang harus setuju bahwa proyek tersebut
sekarang telah selesai.
Hal ini memerlukan memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam
proyek, dari mitra penasehat hingga personel di lapangan, menyadari
bahwa proyek telah memenuhi tujuannya. Hal ini juga akan memerlukan
sejumlah besar persetujuan untuk memastikan bahwa manajer proyek
memiliki semua dokumentasi yang sesuai untuk menutup proyek dengan
benar. Penting untuk memberikan jejak kertas untuk setiap perjanjian
proyek.

Pastikan semua dokumen yang ada dalam proyek sudah diperiksa dan
sudah beres.
Operasi yang lebih besar, tentu saja, memiliki manajemen proyek yang
berdedikasi untuk fokus dengan hal ini, tetapi jika Anda adalah perusahaan
kecil hingga menengah, Anda dapat menjadi perencana manajemen
proyek.

Menghentikan jasa kontraktor dan karyawan atau freelancer yang sudah


menyelesaikan pekerjaannya.
Jika semuanya dikelola sendiri (in-house), Anda harus merilis dan
mengalokasikan kembali sumber daya manusia ini untuk proyek besar

12
berikutnya. Jika ada kontraktor, dan beberapa orang pekerja lepas
(freelancer) yang bekerja untuk Anda, Anda dapat mengirimkan mereka
email pemberitahuan bahwa pekerjaan sudah selesai dan juga beritahu
mereka informasi bahwa kapan mereka akan menerima imbalan dan
kompensasi atas pekerjaan mereka dalam proyek Anda.

Selain ketiga hal di atas ini, mengadakan acara untuk merayakan


kesuksesan proyek dengan anggota tim juga merupakan hal yang baik
dilakukan saat tahap penutupan atau closing.
Project closure merupakan akhir dari kegiatan proyek. Pada intinya
tahapan penutupan proyek ini adalah memberikan laoran tentang hasil apa
saja yang diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas proyek. Pada tahap ini
harus diyakinkan bahwa semua deliverable proyek telah dipenuhi

Keahlian managemen proyek


Keberhasilan suatu proyek tidak terlepas dari peran Manajer
Proyek dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan menyadari
pentingnya peran Manajer Proyek dalam menentukan keberhasilan suatu
proyek, maka seseorang yang duduk dalam posisi Manajer Proyek tersebut
harus mempunyai keahlian dan kemampuan tertentu. Williams (1996)
menyatakan Manajer Proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab
dalam mengelola proyek. Dua hal penting yang harus dikuasai Manajer
Proyek adalah keahlian dalam manajemen dan kepemimpinan. Keahlian
dan kemampuan Manajer Proyek yang dimaksud adalah segala
kemampuan, kecakapan dan keahlian yang dimiliki seseorang, baik karena
bakat maupun karena proses belajar dalam dirinya. Lebih jauh keahlian
dan kemampuan ini muncul akibat adanya tanggung jawab akan tugas
yang diterimanya, maka sangat dibutuhkan keahlian dan kecakapan
tertentu agar dapat mengerjakan segala tugas yang disandangnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan keahlian dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Manajer Proyek yang

13
ditujukan kepada Manajer Proyek dari perusahaan yang bergerak di bidang
jasa konstruksi di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Instrumen/item
penelitian diambil dari bahan-bahan tentang manajer proyek dan
manajemen proyek konstruksi dari beberapa sumber, antara lain
ORGANIZING PROJECT FOR SUCCES (Verma, 1995), MANAJEMEN
PROYEK (Imam Suharto,1995), dan beberapa sumber lainnya. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa keahlian dan kemampuan yang paling
dibutuhkan oleh seorang Manajer Proyek adalah keahlian dan kemampuan
dalam mengelola tim proyek. Keahlian dan kemampuan dalam mengelola
tim proyek ini terdiri dari: dapat menjalin komunikasi, dapat menjaga dan
mengembangkan semangat tim, dapat membantu dalam meningkatkan
kecakapan anggota tim, dapat memotivasi tim, menjaga keutuhan tim,
menambahkan kerjasama dalam tim,dapat menyusun tim proyek dan
mempunyai sifat kritis terhadap prosedur dalam artian berani mengusulkan
perubahan.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pentingnya Teknologi Informasi pada zaman ini sangat diperlukan
sehingga memerlukan ahli untuk menangani masalah-masalah yang terjadi
pada suatu organisasi seperti penanganan dalam manajemen proyek, yang
baru dipertimbangkan dalan proses pengembangannya dalam proyek
seperti penanganan dalam manajemen proyek, yang harus
dipertimbangkan dalam proses pengembangannya, karena apabila tidak
digunakan strategi yang matang maka akan menimbulkan masalah
masalah yang tentunya akan merugikan pihak organisasi yang telah
melakukan kesepakatan dengan penanganan kasus proyek tersebut. Namun
sebaliknya apabila suatu ahli Tekhnologi Informasi Menggunakan strategi
yang matang, mempunyai informasi yangbluas mengenai proyek yang
dilakukan, merencanakan proyek sesuai dengan anggaran dan tepat waktu.
Maka proyek sesuai dengan anggaran dan tepat dalam pengerjaanya, maka
pengekseskusian yang dilakukan pada pekerjaan proyel, dapat dilakukan
pada pekerjaan proyek, dapat dilakukan tanpa risiko yang ditimbulkan.
Apabila hal tersebut terjadi maka proyek tersebut dikategorikan sebagai
prosek sukses

B. Kritik dan Saran


Makalah ini masih jauh dari sempurna dan kami berharap makalah
ini akan menjadi suatu sumber yang dapat dipakai untuk menambah
pengetahuan yang ada.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/19131/2/BOOK_Purwan
to_Perancangan%20SIA_Bab%20I.pdf
https://www.info.populix.co/post/teknik-analisis-data
https://qiramisaki.wordpress.com/analisa-perancangan-output-input/
http://dodybrahmantyo.dosen.narotama.ac.id/2012/02/08/pengawasan-dan-
pengontrolan-proyek/ diakses pada tanggal 3 Desember 2012
Fathurrahman, dkk. 2011. Analisis Kinerja Biaya dan Waktu dengan
Metode Earned Value pada Proyek Pembangunan Gedung Intensif
Terpadu Rumah Sakit Umum DR. Saiful Anwar Malang. Jurnal: ITS.
Ridwan, Kafrawi. 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
http://www.mampirlah.com/teknik-informatika/makalah-software-
desain.html

16

Anda mungkin juga menyukai