Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-


tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya,
guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu

Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya


disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen
perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Renja SKPD ditetapkan dengan maksud untuk menjaga konsistensi dan keterpaduan
dalam perencanaan, pelaksanaan, penganggaran maupun pengawasan kegiatan selama
tahun anggaran. Perencanaan pembangunan daerah disusun berawal dari penjabaran
visi/misi kepala daerah yang dituangkan dalam RPJP maupun RPJM daerah. Selanjutnya
perencanaan tersebut dijabarkan dalam renstra SKPD dan diuraikan dalam bentuk
kebijakan, program dan kegiatan dalam Renja SKPD. Renja SKPD merupakan bahan /
acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan mengacu
kepada:

a. Renstra SKPD

b. Hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya

c. Berdasarkan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat

d. Rencana Kerja Kementrian / lembaga (Renja –KL)

e. Rencana Kerja Provinsi


1.2 LANDASAN HUKUM

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan ini
didasarkan pada peraturan perundangan sebagai berikut :
(1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur;
(2) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
(3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
(4) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
(5) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
(6) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan
Tanggung jawab Keuangan Negara;
(7) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
(8) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
(9) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
(10) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;
(11) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan;
(12) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
(13) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
(14) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
(15) Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil;
(16) Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
(17) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
(18) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah;
(19) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan
Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
(20) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
(21) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
(22) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
(23) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
(24) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
(25) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat;
(26) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota;
(27) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
(28) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
(29) Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan dan
Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
(30) Peraturan Presiden Nomor 1 tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan
Penyebarluasan Peraturan Perundangan-undangan;
(31) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014;
(32) Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2010
(33) Intruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan;
(34) Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan
Nomor 28 Tahun 2010; Nomor : 0199/m ppn/04/2010; Nomor : pmk 95/pmk 07/2010
tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dengan Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2011-2014;
(35) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
(36) Peraturan Pemerintah Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/19/M.PAN/10/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka
Kreditnya;
(37) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
(38) Keputusan Menteri Kelautan Nomor 32 Tahun 2010 tentang Penetapan Kawasan
Minapolitan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur
(39) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timar Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Timar Tahun 2009-
2016;
(40) Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi
Dinas Daerah Kabupaten Pacitan;
(41) Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Pacitan;
(42) Peraturan Dearah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten Pacitan 2011 – 2016;
(43) Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016;
(44) Peraturan Bupati Pacitan Nomor 51 tahun 2007 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan;
(45) Keputusan Bupati Pacitan nomor 188.45/25/408.21/2011 tentang Penetapan Kawasan
Minapolitan di Kabupaten Pacitan;
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

a. Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten


Pacitan Tahun 2011-2016 dalam rencana program kegiatan prioritas Tahun 2016
b. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pacitan ;
c. Sebagai indikator bahwa kinerja yang dilakukan, apakah konsisten dengan proses dan
ketentuan dalam rencana kerja

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan disusun


dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra
SKPD
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi
3.2 Tujuan dan Sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan
sasaran target kinerja Renstra SKPD
3.3 Program dan Kegiatan
BAB IV : PENUTUP
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan sebanyak 4 sasaran dengan 7


program dan 15 indikator kinerja program. Berdasarkan hasil pengukuran capaian indikator
kinerja, pelaksanaan renja SKPD tahun 2014 termasuk kategori baik. Hasil pengukuran
menunjukkan capaian sasaran rata-rata sebesar 157,68%. Pencapaian ini didukung dengan
pelaksanaan kegiatan sebanyak 39 kegiatan termasuk kegiatan Peningkatan dan
Pengelolaan Administrasi Perkantoran. Dari ke-15 indikator program semua sudah
memenuhi target kinerja. Terdapat 8 indikator kinerja yang melebihi target kinerja yang
direncanakan. Hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan yang cukup signifikan pada
beberapa indikator kinerja. Pada beberapa indikator yang pencapaiannya jauh melebihi
target, diusahakan untuk merubah target dengan menaikkannya dalam perubahan RPJMD.
Perubahan ini disesuaikan dengan kecenderungan perkembangan setiap indikator.
Untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2015 diharapkan tidak jauh berbeda
dengan tahun 2014. Rata-rata pencapaian indikator tahun 2015 sampai dengan bulan mei
sebesar 109,58%. Diperkirakan sampai dengan akhir tahun 2015 masing-masing indikator
kinerja dapat dicapai 100%. Untuk lebih jelasnya evaluasi pelaksanaan Renja Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan tahun 2014 dan perkiraan pencapaian target
2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kelautan dan Perikanan dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun
2014
Kabupaten Pacitan

Kode Urusan / Bidang Urusan Indikator Kinerja Target Realisasi Target dan Realisasi Kinerja Target Perkiraan Realisasi Capaian
Pemerintahan Daerah dan Program (Renstra kinerja Target Program dan Kegatan Tahun Lalu Program Target Renstra SKPD s/d
Program / Kegiatan SKPD) Tahun Capaian Kinerja Hasil (n-2) dan Tahun Berjalan
2014 Program Program dan Target Reali Tingkat Kegiatan Realisasi Tingkat
(Renstra Keluaran SKPD sasi Realisasi (Renja Capaian capaian
SKPD) Kegiatan s/d Tahun Renja (%) SKPD Program dan Realisasi
Tahun 2013 tahun 2011 2012 (n- SKPD tahun 2013 Kegiatan s/d Target
(n-3) 2) tahun (n-1) Tahun Renstra (%)
(n-2) berjalan
(tahun n-1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Urusan Pilihan
Bidang Urusan Perikanan
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Kegiatan Peningkatan dan
Pengelolaan Administrasi
Perkantoran
Program Pemberdayaan Jumlah 1.343 orang 1.666 orang 1.293 2.997 231,79% 1.343 3.097 orang 230,60%
Ekonomi Masyarakat Pesisir masyarakat orang orang orang
pemanfaat dana
penguatan modal
Kegiatan Pemberdayaan
Pengelolaan Tempat
Pelelangan Ikan
Kegiatan Fasilitasi Penyusunan
Raperda Kelautan dan
Perikanan
Program Pemberdayaan Jumlah 22 kasus 15 kasus 17 kasus 12 70,59% 22 kasus 2 kasus 9,09%
Masyarakat Dalam pelanggaran yang kasus
Pengawasan dan tertangani
PengendalianSumberdaya
Lautan
Peningkatan SDM 46 orang 34 orang 36 orang 52 144,44 46 orang 52 orang 113,04%
Pengawasan orang
Kegiatan Pengawasan
Keamanan Laut Terpadu
Kegiatan Survey dan
PenilaianPotensi Kawasan
konservasi laut Daerah
Program Pengembangan Peningkatan 459.549 kg 353.792 kg 396.912 445.8 112,33 % 459.549 kg 177.746 kg 38,67%
Budidaya Perikanan produksi kg 70 kg
perikanan
budidaya (kolam,
karamba,
minapadi)
Peningkatan 1.052 orang 1.816 orang 1.042 3.695 354,61 % 1.052 3.695 orang 351,23
jumlah orang orang orang
pembudidaya ikan
Kegiatan Pembangunan Sarana
dan Prasarana UPR (DAK)
Kegiatan Operasional BBI
Kegiatan Pengembangan
Budidaya Ikan Nila
Kegiatan Optimalisasi Sarana
Budidaya Ikan Air Tawar
Kegiatan Desiminasi
Pembuatan Pakan Alternatif
Kegiatan Pengendalian Hama
dan Penyakit Ikan
Kegiatan Pembangunan
Prasarana Budidaya Ikan (DAK)
Kegiatan Pengembangan
Budidaya Ikan Lele
Program Pengembangan Peningkatan 5.126.854 kg 6.224.073 kg 4.977.52 6.252 125,61% 5.126.854 1.639.944 kg 31,98%
Perikanan Tangkap produksi 8 kg .175 kg
perikanan laut kg
Peningkatan 3.822 orang 3.840 orang 3.812 3.898 102,26 % 3.822 3.898 orang 101,98%
jumlah nelayan orang orang orang
yang bergerak
dalam usaha
penangkapan
Peningkatan 1.490 buah 1.472 buah 1.480 1.519 102,64% 1.490 buah 1.519 buah 101,94%
jumlah kapal buah buah
Peningkatan 286.310 kg 284.140 kg 282.915 308.4 109,02 % 286.310 kg 36.356 kg 12,69 %
produksi perairan kg 40 kg
umum (sungai,
telaga, waduk)
Kegiatan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Pendaratan Ikan
(DAK)
Kegiatan Pengembangan
Sarana Perikanan Tangkap
(DAK)
Kegiatan Lanjutan Penyusunan
DED PPI Tawang
Kegiatan Penguatan
Kelembagaan KUB Penerima
bantuan Kapal INKA MINA
Kegiatan Fasilitasi Minapolitan
Perikanan Tangkap
Kegiatan Restocking Ikan dan
Pembinaan Kelompok di
Perairan Umum
Program Pengembangan Peningkatan SDM 36 orang 46 orang 31 orang 44 141,94 % 36 orang 44 orang 122,22%
Sistem Penyuluhan Perikanan penyuluh orang
Peningkatan 206 2016 201 222 110,45% 206 222 kelompok 107,76%
kualitas dan kelompok kelompok kelompok kelom kelompok
kuantitas kelas pok
kelompok
perikanan
Kegiatan Legalisasi Usaha
Perikanan
Kegiatan Magang
Pembudidayaan Ikan dan
Nelayan, Pengolah / Pemasaran
Kegiatan Peningkatan Sarana /
Prasarana Penyuluh dan
Magang Penyuluh
Optimalisasi Kelembagaan
Pelaku usaha
Program Optimalisasi Peningkatan 20 unit 18 unit 17 unit 42 247,06% 20 unit 42 unit 210%
Pengelolaan dan Pemasaran jumlah unit usaha unit
Produksi Perikanan pengolahan dan
pemasaran
Peningkatan 6.324.498 kg 6.033.000 kg 6.023.33 6.574 109,15% 6.324.498 1.297.832,2 kg 20,52%
produk olahan 1 kg .466 kg
hasil perikanan kg
Kegiatan Pengadaan Sarana
Pengolahan dan Pemasaran
(DAK)
Kegiatan Gerakan
Memasyarakatkan Makan ikan
(Gemarikan)
Kegiatan Promosi Produk
Unggulan Perikanan
Kegiatan Rehab Los Pasar Ikan
Program Pengembangan Peningkatan luas 24,953 ha 25,448 ha 24,71 ha 31,06 125,72% 24,953 ha 31,06 ha 124,47%
Kawasan Budidaya Laut, Air areal perikanan ha
Payau dan Air Tawar budidaya
Peningkatan 288.538 kg 461.150 kg 222.362 617.5 277,70 % 288.538 kg 195.000 kg 67,58%
produksi kg 00 kg
perikanan
budidaya laut dan
air payau
Kegiatan Pengembangan Mina
Padi
Kegiatan Anti Poverty Program
(APP) Bidang Perikanan
Kegiatan Pengembangan
Budidaya Ikan Secara
Aquaponik
Kegiatan Pengembangan
Budidaya Rumput Laut
Kegiatan Pengembangan
Budidaya Ikan Air tawar di
Perairan Umum (DAK)
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Tabel 2
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pacitan

TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN PROYEKSI


SPM / TAHUN TAHUN TAHUN
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN CATATAN
NO INDIKATOR STANDAR IKK TAHUN 2013 2014 2014 2016
2015 2016 (THN 2013 (THN 2015 (THN ANALISIS
NASIONAL (THN N-2) (THN N- (THN N- (THN
(THN N) N+1) N-2) N)
1) 1) N+1)
1 Produksi - -
perikanan 7.244.340 7.488.320 6.477.168 6.836.579 7.006.485 6.161.251 6.477.168 6.836.579
(Ton)
2 Konsumsi - - 11,92 12,51 13,14 13,80 12,09 12,51 13,14 13,80
ikan (Kg)
3 Cakupan bina - -
kelompok 48 50 52 54 46 50 52 54
nelayan
4 Produksi - -
perikanan
kelompok
4.977.528 5.126.854 5.280.659 5.439.079 5.376.871 5.126.854 5.280.659 5.439.079
nelayan
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pacitan

Pelaksanaan pembangunan perikanan yang telah dilaksanakan dalam kurun


waktu tahun 2006 – 2011 dapat memberikan manfaat maupun dampak positif yang bisa
dirasakan oleh nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasaran ikan, tentunya tidak
terlepas dari berbagai permasalahan ataupun kendala yang dihadapi . Melihat hasil
capaian kinerja, kedepan kondisi yang diinginkan, tentunya ada peningkatan serta
pengembangan yang selama ini telah dicapai, disamping itu perlu peningkatan dan
pengembangan dalam sistim pelayanan yang meliputi aspek :
1. Kelembagaan.
2. Kualitas Sumberdaya Manusia dan Sumberdaya Alam
3. Sarana dan prasarana
4. Prosedur pelayanan
Sejalan dengan visi, misi Kepala Daerah diharapkan 5 (lima) tahun kedepan sub sektor
kelautan dan perikanan, akan mengalami peningkatan, dengan proyeksi kedepan
kondisi masyarakat akan meningkat kemampuan ekonomi dan kesadarannya akan arti
pentingnya pelayanan prima yang telah menjadi kebutuhan, maka tantangan bagi
pemerintah tidaklah semakin ringan, target capaian kinerja sesuai tugas dan fungsi
SKPD akan menghadapi Permasalahan antara lain yaitu :

A. Bidang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan


Berdasarkan kondisi pada saat ini sebagaimana dikemukakan di atas,
permasalahan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan pada masa mendatang
adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan fungsi pelabuhan perikanan yang ada di Kabupaten Pacitan


sebagai pengendali IUU Fishing (Illegal, Unreported, Unregulated Fishing),
melalui :
- Koordinasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan terkait IUU
Fishing dan penerapannya di lapangan
- Peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan dan tempat pendaratan ikan.
- Peningkatan kapasitas pemeriksa (inspector)
- Sosialisasi Port State Measures terhadap pemangku kepentingan (stake
holders)
- Peningkatan jejaring (network) kerjasama regional
- Penerapan sistem dan mekanisme pelelangan sesuai peraturan yang
berlaku.
b. Peningkatan produksi melalui upaya inovasi teknologi penangkapan ikan yang
memperhatikan kaidah konservasi dan kelestarian ekosistem laut dan
restrukturisasi armada perikanan tangkap.
c. Penurunan potensi Sumberdaya Ikan (SDI) akibat kerusakan habitat (terumbu
karang dan mangrove), padat tangkap (overfishing) dan kerusakan lingkungan
akibat pencemaran limbah industri dan limbah rumah tangga, penggunaan alat
tangkap tidak ramah lingkungan, bahan peledak serta Potassium.
d. Peningkatan sarana dan prasarana perikanan tangkap, baik berupa
pembangunan infrastruktur, peningkatan sarana tangkap maupun alat tangkap,
dan SDM yang memadai.
e. Peningkatan kualitas kawasan pesisir dan laut melalui :
- Upaya perbaikan pengelolaan ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau kecil
yang dilakukan secara lestari, terpadu, dan berbasis masyarakat
- Rehabilitasi karena adanya kerusakan lingkungan, bencana dan dampak
perubahan iklim serta meningkatnya aktivitas pengelolaan sumberdaya di
kawasan pesisir dan pantai yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah
pelestarian lingkungan serta pembuangan limbah industri dan rumah tangga
yang mencemari perairan, telah mengakibatkan berbagai kerusakan pada
kawasan mangrove, terumbu karang dan menurunnya kualitas perairan. Hal
ini menyebabkan menurunnya potensi sumberdaya perikanan pantai dan
rendahnya produktivitas budidaya perikanan
- Upaya peningkatan luas kawasan konservasi laut dan meningkatnya
pengelolaan jenis/genetik biota laut langka dan terancam punah
- Pemanfaatan ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil secara serasi sesuai
dengan daya dukung lingkungannya
- Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi bencana alam laut, bagi
masyarakat pesisir
- Peningkatan ekonomi masyarakat pesisir untuk mencapai kesejahteraan
yang diharapkan.
f. Peningkatan pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan, yang mendasari kerjasama operasi dan penanganan
tindak pelanggaran perikanan melalui lembaga khusus untuk penyelesaian
pelanggaran yang terjadi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku termasuk didalamnya penegakan Perda melalui efektifitas kelompok
masyarakat pengawas (POKWASMAS) dalam rangka penerapan sistem
pengawasan masyarakat (SISWASMAS).

B. Bidang Budidaya Perikanan


Permasalahan yang ada pada saat ini dalam mencapai a kondisi yang
diinginkan pada masa mendatang Bidang Budidaya Perikanan adalah sebagai
berikut :

a. Optimalisasi pembudidaya ikan terhadap setiap potensi wilayah (baik tawar,


payau dan laut) dalam melaksanakan pembudidayaan ikan dengan
menerapkan tehnologi yang dianjurkan sehingga luasan lahan serta
produktifitasnya akan lebih meningkat
b. Peningkatan produksi perikanan budidaya untuk mencukupi kebutuhan lokal,
regional maupun ekspor.
c. Peningkatan sarana produksi benih oleh BBI dan UPR pada masing–masing
wilayah pengembangan budidaya perikanan.
d. Ketersediaan Poultry yang menyediakan pakan pelet, obat-obatan dan peralatan
budidaya ikan, dengan harapan pokdakan dalam mendapatkan sarana produksi
ikan tidak mencari keluar daerah.
e. Peningkatan jumlah masyarakat dalam usaha budidaya perikanan untuk
mencukupi kebutuhan pangan maupun peningkatan kesejahteraan.
f. Peningkatan peluang pasar hasil perikanan budidaya.
g. Peningkatan partisipasi masyarakat yang lebih tinggi dalam pengawasan dan
pengendalian sumberdaya perikanan (perairan umum) melalui SISWASMAS.

C. Bidang Bina Usaha Dan Penyuluhan


a. Peningkatan SDM nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar seiring
dengan optimalisasi perikanan tangkap dan budidaya, serta meningkatnya hasil
produksi perikanan.
b. Peningkatan unit usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sehingga
dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
c. Penumbuhan sentra-sentra pengolahan hasil perikanan baik usaha skala rumah
tangga maupun skala besar yang ditunjang dengan dukungan permodalan,
pemasaran dan peningkatan sumberdaya manusia.
d. Peningkatan peran kelompok, koperasi, dan lembaga keuangan dalam
memberikan pelayanan kepada kelompok utamanya dalam penyediaan sarana
dan prasarana produksi serta modal usaha.
e. Peningkatan pembinaan usaha perikanan dan penyuluhan dibidang Kelautan
dan Perikanan;
f. Peningkatan pembinaan dan bimbingan dibidang pengolahan dan pengawasan
mutu serta pengembangan sumberdaya manusia karena banyaknya persyaratan
mutu yang telah ditentukan oleh konsumen baik konsumen dalam negeri
maupun negara pengimpor seperti Uni Eropa, Asia Timur (Jepang, Korea,
Hongkong, Taiwan), dan USA terhadap keamanan pangan bebas dari antibiotik
pada produk ekspor hasil perikanan dari Indonesia
g. Pengembangan dan investasi dibidang usaha kelautan dan perikanan.
h. Kemiskinan, sebagian nelayan laut, pembudidaya, pengolah dan pemasaran
perikanan yang ada masih dikategorikan masyarakat miskin dengan tingkat
penghasilan dibawah upah minimum yaitu Rp 600.000,-/bulan. Hal ini antara lain
disebabkan karena skala usaha penangkapan yang dilakukan masih bersifat
tradisional menggunakan perahu motor berkapasitas kecil dengan kemampuan
one day fishing, sehingga terbatas pada perairan pantai yang sudah berkurang
sumberdaya ikannya, terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan, kurangnya
sarana dan prasarana serta permodalan.

3.1. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati Pacitan dan Wakil Bupati Pacitan Terpilih

Bertitik tolak dari berbagai kondisi pembangunan yang dihadapi Kabupaten


Pacitan 2011-2016, maka dibutuhkan solusi-solusi strategis untuk mengatasinya selama
lima tahun mendatang. Untuk itu, pembangunan Kabupaten Pacitan 2011-2016
mempunyai landasan visi :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT PACITAN YANG SEJAHTERA”
Sesuai dengan visi “Terwujudnya Masyarakat Pacitan Yang Sejahtera”, maka
ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2011-2016 sebagai upaya yang
ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut:

Misi 1 : Profesional birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima


dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik
Misi 2 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Misi 3 : Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat
Misi 4 : Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang
bertumpu pada potensi unggulan
Misi 5 : Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar
Misi 6 : Mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya,
berkepribadian dan memiliki keimanan serta memantapkan kerukunan
umat beragama

Telaahan terhadap visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Pacitan
terpilih, memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Kelautan
dan Perikanan. Hal ini ditunjukkan melalui:
a. Pernyataan misi ke 2: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pada misi kedua ini, Dinas Kelautan dan Perikanan berperan dalam penyediaan
bahan pangan asal ikan dan produk perikanan yang lain untuk pemenuhan pangan
dan gizi masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilaksanakan
melalui penyediaan bahan pangan asal ikan dilaksanakan dengan peningkatan
produksi, pengolahan serta sosialisasi gemar makan ikan untuk meningkatkan
konsumsi ikan pada masyarakat.
b. Pernyataan misi ke 3: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
masyarakat.
Pada misi ketiga ini, Dinas Kelautan dan Perikanan berperan dalam peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan usaha baik untuk perikanan tangkap, budidaya
perikanan, pengolahan dan pemasaran melalui pendidikan, pelatihan serta
penyediaan sarana pendidikan berupa sarana penyuluhan dan koordinasi serta
kerjasama dengan lembaga pendidikan formal dengan basis kelautan dan
perikanan.
c. Pernyataan misi ke 4: Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
yang bertumpu pada potensi unggulan.
Sebagai salah satu potensi unggulan Kabupaten Pacitan untuk dikembangkan
dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat
utamanya masyarakat miskin, penyediaan lapangan kerja dan mengurangi
pengangguran maka jelas terlihat peran Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
pembuatan kebijakan pengelolaan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan
perikanan, peningkatan produksi, pengembangan nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah dan pemasaran, penguatan kelembagaan dan SDM, penyediaan alat dan
sarana tangkap, budidaya perikanan, pengolahan hasil dan pemasaran perikanan,
Pengembangan dan investasi, penumbuhan unit usaha dan sentra produksi dibidang
usaha kelautan dan perikanan.
d. Pernyataan misi ke 5: Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dasar.
Pada misi ini peran serta Dinas Kelautan dan Perikanan dalam memberikan
pelayanan berupa pembangunan, pemeliharaan dan pengendalian infrastruktur di
bidang kelautan dan perikanan seperti tempat pendaratan ikan, pelabuhan dan
fasilitas fungsionalnya, pengelolaan lingkungan pesisir, serta rehabilitasi dan
konservasi dalam kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan.

Selain telaahan terhadap visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang telah diuraikan di
atas, Dinas Kelautan dan Perikanan juga memiliki keterkaitan langsung dalam
menunjang pelaksanaan pembangunan dalam bentuk program-program pembangunan,
sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
c. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
Kelautan
d. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
e. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
f. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
g. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
h. Program Pengembangan Kawasan Budidaya laut, Air Payau, dan Air Tawar

3.2. Telaahan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan, dalam
pencapaian sasaran jangka menengah sesuai amanat RPJMD Kabupaten Pacitan tahun
2011 – 2016 yang lebih lanjut dituangkan dalam Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan
terdapat faktor-faktor yang menjadi hambatan pelayanan diantaranya adalah :

Faktor-Faktor Hambatan Pelayanan :


- Kondisi geografis pantai di Kabupaten Pacitan sebagian besar terdiri dari pantai
curam/terjal, teluknya sempit, berbatu dan menyebar dari kecamatan Sudimoro
hingga kecamatan Donorojo.
- Kondisi geografis daratan bergunung-gunung dengan sumberdaya air yang terbatas
untuk perikanan budidaya.
- Terbatasnya permodalan untuk usaha kelautan dan perikanan.
- Kondisi sarana dan prasarana pendaratan ikan, budidaya, pengolahan dan
pemasaran banyak yang tidak memadai.
- Keterbatasan IPTEK sehingga produksi perikanan baik perikanan tangkap maupun
budidaya dan hasil olahan serta pemasaran belum optimalnya. Kondisi ini
membutuhkan rekayasa teknologi tepat guna dan yang terjangkau.
- Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan
bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik ikan dan produk perikanan yang
semakin beragam.
- Pelaksanaan pembangunan belum sepenuhnya terintegrasi multisektor, masih
bersifat sektoral. Tumpang tindih kewenangan pengelolaan sumberdaya utamanya
wilayah pesisir dari berbagai sektor belum terdapat kesepakatan yang optimal
sehingga dapat memunculkan konflik kepentingan.
- Regulasi yang mengatur pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan belum
sepenuhnya dipahami.
- Kerusakan Lingkungan, bencana dan dampak perubahan iklim. Meningkatnya
aktivitas pengelolaan sumberdaya di kawasan pesisir dan pantai yang tidak
memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian lingkungan serta pembuangan limbah
industri dan rumah tangga yang mencemari perairan, telah mengakibatkan berbagai
kerusakan pada kawasan mangrove, terumbu karang dan menurunnya kualitas
perairan. Hal ini menyebabkan menurunnya potensi sumberdaya perikanan pantai
dan rendahnya produktivitas budidaya perikanan.
- Konflik Nelayan dan Tindak Pidana Perikanan. Secara umum penyebab terjadinya
konflik nelayan maupun tindak pidana perikanan adalah menurunnya sumberdaya
perikanan dan kelautan, kecemburuan penggunaan alat tangkap dan bahan
terlarang, perebutan daerah penangkapan (fishing ground), pelanggaran jalur
penangkapan, pengrusakan lingkungan / penangkapan ikan yang tidak ramah
lingkungan, dan nelayan andon.

Sedangkan faktor pendorong dalam pencapaian sasaran adalah :


Faktor-Faktor Pendorong Pencapaian Sasaran :
- Dukungan masyarakat terhadap terhadap pelayanan publik yang mendorong untuk
peningkatan profesionalisme aparatur dan melakukan inovasi pelayanan.
- Meningkatnya komitmen Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Daerah dalam
pembangunan kelautan dan perikanan.
- Dukungan kerjasama antar Pemerintah Daerah, antara Pemerintah Daerah dengan
masyarakat dan stake holder.
- Kebutuhan ikan dan produk perikanan bagi masyarakat selalu meningkat, sehingga
peluang pasar besar dan terbuka.
- Sudah ditetapkannya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pacitan
melalui Perda Nomor 3 Tahun 2010, sebagai acuan/pedoman dalam perencanaan
dan pembangunan daerah.
- Pedoman Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil telah tersedia dalam Rencana
Strategis, Rencana Zonasi, dan melalui Peraturan Daerah tentang pengawasan dan
pengendalian dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.
- Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan, pengawasan, pemanfaatan dan pelestariannya melalui pembentukan dan
aktivitas kelompok usaha bersama (kelompok nelayan), paguyuban nelayan,
kelompok budidaya ikan (Pokdakan), kelompok pengolahan dan pemasaran,
kelompok masyarakat pengawasan, dan instansi vertikal Polair dan TNI AL.
- Meningkatnya kesadaran gizi masyarakat terhadap sumber pangan asal ikan untuk
kesehatan, keanekaragaman dan ketahanan pangan.
- Meningkatnya kesejahteraan masyarakat sehingga harga produk kelautan dan
perikanan relatif dapat terjangkau untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi.
- Terdapatnya lembaga pendidikan formal dengan konsentrasi pada kelautan
perikanan dalam bentuk jurusan dan sekolah kejuruan kelautan dan perikanan di
Kabupaten Pacitan.
2.4 Revies terhadap Rancangan Awal RKPD

Tabel 3
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2015
Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pacitan

NO RANCANGAN AWAL RKPD HASIL ANALISIS KEBUTUHAN CATATAN


PROGRAM / LOKASI INDIKATOR TARGET PAGU PROGRAM / LOKASI INDIKATOR TARGET PAGU PENTING
KEGIATAN KINERJA CAPAIAN INDIKATIF KEGIATAN KINERJA CAPAIA INDIKATIF
(RP. 000) N (RP. 000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Program Program 754.702.


Pelayanan 600.000 Pelayanan
A
Administrasi Administrasi
Perkantoran Perkantoran
Peningkatan dan Kab. Pacitan Meningkatnya 100% Peningkatan dan Kab. Pacitan Meningkatnya 100%
Pengelolaan penyelenggaraa 600.000 Pengelolaan penyelenggara 754.702.
Administrasi n administrasi Administrasi an administrasi
1
Perkantoran perkantoran dan Perkantoran perkantoran
pelayanan publik dan pelayanan
publik
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
capaian Kinerja
dan Keuangan
Monitoring, Kab. Pacitan % tertib laporan 100% 20.000 Program Kab. Pacitan % tertib laporan 100% 20.000.000
Penilaian LAKIP akuntabilitas Peningkatan akuntabilitas
dan Penilaian kinerja Pengembangan kinerja
Mandiri pemerintah Sistem Pelaporan pemerintah
capaian Kinerja
dan Keuangan

B Program Program 175.000


Pemberdayaan 295.000 Pemberdayaan
Ekonomi Ekonomi
Masyarakat Masyarakat
Pesisir Pesisir
1 Pendampingan Kec. Jumlah Pendampingan Kec. Cakupan
Program Kebonagung masyarakat 3,097 25.000 Program Kebonagung masyarakat 3,627 25.000.000
Sertifikasi Hak dan Kec. pemanfaat dana Sertifikasi Hak dan Kec. pesisir yang
Atas Tanah Pringkuku penguatan Atas Tanah Pringkuku mandiri (orang)
Nelayan modal (orang) Nelayan
2 Penyusunan Ds. Sidomulyo Jumlah Pemberdayaan Ds. Sidomulyo Cakupan 136.843.524,
Feasible Study Kec. Ngadirojo masyarakat 3,097 150.000 Pengelolaan Kec. Ngadirojo masyarakat 3,627 00
TPI tawang pemanfaat dana Tempat pesisir yang
penguatan Pelelangan Ikan mandiri (orang)
modal (orang)
3 Penyusunan Profil Kab. Pacitan Jumlah Penetapan dan Kab. Pacitan Cakupan 250.000.000,
Desa Pesisir Kab. masyarakat 3,097 120.000 Sosialisasi masyarakat 3,627 00
Pacitan pemanfaat dana Rencana Zonasi pesisir yang
penguatan Wil.Pesisir dan mandiri (orang)
modal (orang) Pulau-Pulau
4 Penguatan Kab.Pacitan Cakupan 25.000.00 Penguatan Kab. Pacitan Cakupan 25.000.000,0
Kelembagaan masyarakat 3,627 0,00 KelembagaanKUB masyarakat 3,627 0
KUB Perikanan pesisir yang Perikanan pesisir yang
Tangkap mandiri (orang) Tangkap mandiri (orang)
5 Penguatan Kab.Pacitan Cakupan 25.000.00 Penguatan Kab.Pacitan Cakupan 25.000.000,0
Kelembagaan masyarakat 3,627 0,00 Kelembagaan masyarakat 3,627 0
Pokmaswas pesisir yang Pokmaswas pesisir yang
mandiri (orang) mandiri (orang)
C Program Program 242.500
Pemberdayaan 280.000 Pemberdayaan
Masyarakat Masyarakat
Dalam Dalam
Pengawasan dan Pengawasan dan
Pengendalian Pengendalian
Sumberdaya Sumberdaya
Kelautan Kelautan
1 Pengawasan 7 Kec. Pesisir jumlah 100 % 50.000 Peningkatan 7 Kec. Pesisir jumlah 22 120.000.000
Keamanan Laut pelanggaran Pengawasan dan pelanggaran
yang tertangani Keamanan Laut yang tertangani
Terpadu
2 Rehabilitasi Kab.Pacitan jumlah 100 % Rehabilitasi Kab.Pacitan jumlah 100 150.000.000, -
Mangrove, pelanggaran 40.000 Mangrove, pelanggaran 00
Terumbu Karang yang tertangani Terumbu Karang yang tertangani
dan Lamun dan Lamun (%)
3 Pengembangan Kab.Pacitan peningkatan 72 Pengembangan Kab.Pacitan jumlah 100 171.171.000, -
Sarana dan SDM 40.000 Sarana dan pelanggaran 00
Prasarana pengawasan Prasarana yang tertangani
Pengawasan Pengawasan (%)
(DAK) (DAK)
4 Pengembangan Kab.Pacitan peningkatan 72 Pengembangan Kab.Pacitan jumlah 100 159.192.000,
Sarana dan SDM 150.000 Sarana dan pelanggaran 00
Prasarana pengawasan Prasarana yang tertangani
Konservasi (DAK) Konservasi (DAK) (%)
D Program Program
Pengembangan 190.000 Pengembangan 190,000,000.
Budidaya Budidaya 00
Perikanan Perikanan

1 Pengembangan Kabupaten Peningkatan 54 Pengembangan Kabupaten Produksi 666,367


Prasarana Pacitan SDM Penyuluh 100.000 Prasarana Pacitan Perikanan 710.424.00,0
Budidaya Ikan (orang) Budidaya Ikan budidaya(kolam 0
(DAK) (DAK) Keramba,Minap
adi)
2 Optimalisasi Kabupaten peningkatan 232 Magang Kabupaten Optimalisasi 666,367 38.709.000,0
Budidaya Pacitan kualitas 40.000 Pembudidaya Pacitan Budidaya 0
Perikanan (DAK) kuantitas kelas Ikan dan Nelyan Perikanan
kelompok (DAK)
(orang)
3 Pembinaan dan Kab. Pacitan peningkatan 232 Optimalisasi Kab. Pacitan Pembinaan dan 666,367 436.000.000,
pengembanagn kualitas dan 50.000 Kelembagaan pengembanagn 00
perikanan kuantitas kelas Pelaku Usaha perikanan
kelompok
E Program Program 1.414.475
Pengembangan 1.475.000 Pengembangan
Perikanan Budidaya
Tangkap Perikanan
1 Peningkatan Kab. Pacitan Peningkatan Peningkatan Kab. Pacitan Produksi 1.545.609.29
Sarana dan produksi 532,249 100.000 Sarana dan perikanan 6831,92 5,00
Prasarana perikanan Prasarana kelompok
Pendaratan Ikan budidaya (kolam, Pendaratan Ikan nelayan (ton)
(DAK) karamba, (DAK)
minapadi) (kg)
2 Pengembangan Kab. Pacitan Peningkatan Pembangunan Produksi 554.369.805,
Sarana Perikanan jumlah 1,062 715.000 Prasarana perikanan 6831,92 00
Tangkap (DAK) pembudidaya Budidaya Ikan kelompok
ikan (orang) (DAK) nelayan (ton)
3 Restoking Ikan Kab. Pacitan Peningkatan 6.831,92 Restoking Ikan Produksi 175.000.000,
dan Pembinaan jumlah dan Pembinaan perikanan 6831,92 00
Kelompok Di pembudidaya Kelompok Di kelompok
Perairan Umum ikan (orang) Perairan Umum nelayan (ton)
4 Penyusunan Peningkatan 6.831,92 Penyusunan Produksi 175.000.000,
Study Amdal jumlah Study Amdal perikanan 6831,92 00
Pengembanagan pembudidaya Pengembanagan kelompok
PPI Tawang ikan (orang) PPI Tawang nelayan (ton)
F Program Program
Pengembangan Pengembangan
sistem penyuluh sistem penyuluh
perikanan perikanan
1 Peningkatan dan Teleng Cakupan bina 75.141.00 Peningkatan dan Cakupan bina 75.141.000,0
Pemeliharaan Kelurahan kelompok 0,00 Pemeliharaan kelompok 0
Sarana Prasarana Sidoharjo, nelayan/ Sarana Prasarana nelayan/
Penyuluh (DAK) Kec.Pacitan Pembudidaya/ Penyuluh (DAK) Pembudidaya/
Pengelola dan Pengelola dan
pemasaran (%) pemasaran (%)

2 Optimalisasi Kabupaten Cakupan bina 100.000.0 Optimalisasi Cakupan bina 100.000.000,


Kelembagaan Pacitan kelompok 00,00 Kelembagaan kelompok 00
Pelaku Usaha nelayan/ Pelaku Usaha nelayan/
Pembudidaya/ Pembudidaya/
Pengelola dan Pengelola dan
pemasaran (%) pemasaran (%)
3 Pelatihan Kabupaten Cakupan bina 170.000.0 Pelatihan Cakupan bina 170.000.000,
Pengolahan Ikan Pacitan kelompok 00,00 Pengolahan Ikan kelompok 00
nelayan/ nelayan/
Pembudidaya/ Pembudidaya/
Pengelola dan Pengelola dan
pemasaran (%) pemasaran (%)
4 Bimbingan Teknis Kabupaten Bimbingan 40.000.00 Bimbingan Teknis Bimbingan 40.000.000,0
Pelaku Utama Pacitan Teknis Pelaku 0,00 Pelaku Utama Teknis Pelaku 0
Perikanan Utama Perikanan Utama
Perikanan Perikanan
G Program Program
optimalisasi optimalisasi
pengelolaan dan pengelolaan dan
pemasaran pemasaran
produksi produksi
perikanan perikanan
1 Promosi Produk 275.000.0 Promosi Produk 275.000.000,
Perikanan 00,00 Perikanan 00
2 Pengendalian 50.000.00 Pengendalian 50.000.000,0
Mutu Hasil 0,00 Mutu Hasil 0
Perikanan Perikanan
3 Peningkatan 148.005.0 Peningkatan 148.005.000,
Sarana dan 00,00 Sarana dan 00
Prasarana Prasarana
Pengolahan dan Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pemasaran Hasil
Perikanan (DAK) Perikanan (DAK)
H Program
pengembangan
kawasan
budidaya laut,
air payau dan air
tawar
1 Pengembangan 195.000.0 Pengembangan 195.000.000,
Kawasan 00,00 Kawasan 00
Budidaya Air Budidaya Air
laut,Air Payau dan laut,Air Payau dan
Air Tawar Air Tawar
2 Anti Poverty 40.000.00 40.000.000,0
Program (APP) 0,00 0
Bidang Perikanan
3 Optimalisasi 2563.341. 2563.341.000
Sarana dan 000,00 ,00
Prasarana
Tambak (DAK)
4 Budidaya Ikan Di 36.432.00 36.432.000,0
Karamba (DAK) 0,00 0
TOTAL 7.370.000 6.854.940.16
ANGGARAN 0

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Tabel 4
Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015
Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pacitan
NO PROGRAM / KEGIATAN LOKASI INDIKATOR KINERJA BESARAN / VOLUME CATATAN

KEC. DONOROJO
Program pengembangan budidaya
perikanan
1 Pendampingan pada kelompok tani Desa Sendang Pembelian bibit ikan lele untuk 1 Kelompok
pembudidaya ikan masyarakat miskin
2 Pengembangan budidaya ikan air tawar Desa Sekar Pengadaan bibit ikan lele dan 20000 ekor
peralatan
3 Pengembangan budidaya ikan air tawar Desa Widoro RW 5,6,7,8 --
4 Pengembangan budidaya ikan air tawar Desa Sukodono Penebaran benih nila dan tawes 1 Paket
di Telaga musiman Dusun
Nongko,Pagergunung,Gedangan,
Kotlik, Nongko
5 Pengembangan budidaya ikan air tawar Desa Sawahan Penebaran benih di telaga Dusun 40000 ekor
Tumpakrejo
6 Pembangunan Prasarana Budidaya Ikan Desa Sukodono Pembuatan kolam permanen 1 Paket
Air Tawar untuk kelompok tani 10 dusun
KEC. PUNUNG
Program pengembangan budidaya
perikanan
Tersedianya Saluran Irigasi
1 Pembinaan dan pengembangan perikanan Dsn.Bojo Desa Punung PM
Perpipaan Kolam
Desa Piton,Desa Kendal, Meningkatnya penebaran Ikan Air
2 Pengembangan budidaya ikan air tawar 80000 bibit
Desa Mantren,Desa Tinatar Tawar
Desa Sooka,Desa
Pembangunan Prasarana Budidaya Ikan Bomo,Desa Kendal,Desa Tersedianya kolam untuk
3 6 Desa
Air Tawar Ploso,Desa Punung,Desa bantuan Bibit Lele
Mendolo Kidul
KEC. PRINGKUKU
Program pemberdayaan ekonomi
masyarakat pesisir
1 Pembinaan kelompok ekonomi Wilayah Kecamatan Terlaksananya bantuan Modal PM
masyarakat pesisir Pringkuku usaha sehingga masyarakat
dapat melakukan usaha dengan
modal yang ada di wilayah
kecamatan Pringkuku

Program optimalisasi pengelolaan dan


pemasaran produksi perikanan
2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Dusun Srau, Desa Candi, Terbangunnya Fish Apartemen 1 Unit
Pemasaran Produk Perikanan Kecamatan Pringkuku (Rumah Ikan)
KEC. NGADIROJO
Program pemberdayaan ekonomi
masyarakat pesisir
1 Diversifikasi Pengolahan Hasil Perikanan Hadiwarno Tersedianya alat pengolah ikan 5 unit

Program pengembangan budidaya


perikanan
Ngadirojo,Wonodadi Kulon,
Cokrokembang, Pagerejo,
Tersedianya bibit ikan Tawar
2 Pengembangan bibit ikan unggul Tanjunglor, Tanjungpuro, 10 Desa
:Lele, Nila, Guramei,
Wonosobo, Wonodadi
Wetan, Hadiluwih
Pembangunan Prasarana Budidaya Ikan
3 Desa Ngadirojo Tersedianya kolam Ikan Taswar 10x10 6 unit
Air Tawar
Program pengembangan perikanan
tangkap
Pengembangan Sarana Perikanan
4 Desa Sidomulyo Tersedianya kapal besar 2 unit
Tangkap
Pengembangan Sarana Perikanan Pengadaan Kapal Besar 1919
5 Sidomulyo, Hadiwarno 3 Paket
Tangkap arring dan pancing
Program pengembangan kawasan
budidaya laut, air payau dan air tawar
Anti Proverty Program (APP) Bidang Terlaksananya pengadaan
6 Sidomulyo 7 kelompok
Perikanan rumpon
KEC. BANDAR
Program pengembangan budidaya
perikanan
Terlaksananya Pembuatan
1 Pengembangan Budidaya Mina Padi 8 Desa 80 Unit
Kolam Ikan Air Tawar
Pembangunan Prasarana Budidaya Ikan terlaksananya Pengadaan Bibit
2 8 desa 160000 Ekor
Air Tawar Ikan lele dan Nila
KEC. NAWANGAN
Program pengembangan budidaya
perikanan
Desa Pakis Baru, Ngromo,
1 Pengembangan budidaya ikan air tawar tersedianya bibit ikan air tawar 45000 bibit
Penggung
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi

BerdasarRenstra Kementrian Kelautan dan Perikanan


Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang terhadap tugas
dan fungsi Kementrian Kelautan dan Perikanan, maka visi Kementrian Kelautan dan
Perikanan adalah :

Visi
Visi pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2016 adalah Indonesia Penghasil
Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015.

Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka misi yang
diemban adalah Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan.

Tujuan
Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2016 adalah:
1. Memperkuat Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia secara Terintegrasi.
2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan.
3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan.
4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.

Sasaran Strategis
Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2016 berdasarkan
tujuan yang akan dicapai adalah:
1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi:
a. Peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan sesuai
kebutuhan nasional dan tantangan global serta diimplementasikan secara
sinergis lintas sektor, pusat dan daerah.
b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi,
akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat.
c. SDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan.
2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan:
a. Sumber daya kelautan dan perikanan dimanfaatkan secara optimal dan
berkelanjutan.
b. Konservasi kawasan dan jenis biota perairan yang dilindungi dikelola secara
berkelanjutan.
c. Pulau–pulau kecil dikembangkan menjadi pulau bernilai ekonomi tinggi.
d. Indonesia bebas Illegal, Unreported & Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan
yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan.
3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan:
a. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha
yang bankable.
b. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan memiliki komoditas unggulan
yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin.
c. Sarana dan prasarana kelautan dan perikanan mampu memenuhi kebutuhan
serta diproduksi dalam negeri dan dibangun secara terintegrasi.
4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional:
a. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil
perikanan.
b. Indonesia menjadi market leader dunia dan tujuan utama investasi di bidang
kelautan dan perikanan.

Pernyataan visi dan misi Kementrian Kelautan dan Perikanan


memberikan arahan bagi Kabupaten Pacitan di dalam menjalankan tugas dan
fungsinya di bidang Kelautan dan Perikanan. Beberapa hal yang menjadi
pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pacitan, yaitu Peningkatan produksi perikanan untuk
mensejahterakan masyarakat, dilaksanakan dengan :
a. Penguatan Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi
b. Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan
c. Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan
d. Perluasan Akses Pasar Domestik dan Internasional

3.4.2 Renstra Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur


Bertitik tolak dari berbagai kondisi potensi pembangunan Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Timur dan masalah yang dihadapi , maka dibutuhkan
solusi strategis untuk mengatasinya selama lima tahun mendatang, untuk itu “
VISI “ Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur yang akan diemban
adalah :

” Jawa Timur Penghasil Produk Perikanan dan Kelautan yang Aman dan
Lestari Tahun 2015 “

Makna Visi :
- Untuk menuju penghasil produk Perikanan dan Kelautan yang aman, dari sisi
kuantitas melalui peningkatan teknologi produksi dan fasilitasi prasarana dan
sarana produksi. Dari sisi kualitas, dikaitkan dengan keamanan pangan
melalui penanganan pra panen dan pasca panen sesuai standar antara lain
tidak ada unsur antibiotik pada sarana produksi dan penanganan pasca
panen, sertifikasi benih ikan , budidaya, hasil tangkapan dan pengolahan
- Lestari dikaitkan antara eksploitasi untuk peningkatan produksi diiukuti
dengan konservasi sumberdaya perikanan dan kelautan antara lain melalui
rehabilitasi hutan mangrove dan teumbu karang serta pengendalian
Sumberdaya perikanan dan kelautan melalui restocking

Sehingga pada tahun 2015 diharapkan Jawa Timur sebagai penghasil produk
perikanan dan kelautan yang aman, dilihat dari sisi kuantitas dan kualitas,
khususnya kemanan pangan sekaligus melaksanakan pelestarian Sumberdaya
Perikanan dan Kelautan

Misi
Misi merupakan pernyataan yang mengandung makna pada eksistensi
organisasi dan kepedulian organisasi kepada kepentingan pelanggan (mitra
kerja) dan harus menggambarkan segala sesuatu untuk mencapai visi. Untuk
mewujudkan visi pembangunan Perikanan dan Kelautan Jawa Timur 2010-2016
tersebut, maka misi Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur 2010-2016
adalah:

“ Mewujudkan masyarakat perikanan dan kelautan yang sejahtera melalui


pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan yang berkelanjutan “

Misi dimaksud diarahkan, terutama untuk meningkatkan aksesibilitas dan


kualitas pelayanan kebutuhan dasar dan penanggulangan kemiskinan,
meningkatkan kualitas pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, bagi pelaku
usaha baik Nelayan, Pembudidaya Ikan, Pengolah, Pemasar dalam maupun luar
negeri bahkan para stake holder.

Makna Misi :
Kesejahteraan masyarakat Perikanan dan Kelautan antara lain diukur
dari Nilai Tukar pembudidaya Ikan (NTPi) dan atau Nilai Tukar Nelayan (NTN).
Nilai Tukar dihitung dari proporsi nilai / indeks yang diterima (penerimaan)
dibanding dengan nilai indeks yang dibelikan / dibelanjakan.
Sehingga kalau peningkatan produksi optimal diharapkan proporsinya
akan lebih besar.
Kondisi ini harus dipertahankan melalui pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan
Kelautan yang berkelanjutan dan diwujudkan dengan penataan kawasan pesisir
sesuai kaidah pelestarian. Upaya lainnya adalah menjaga Sumberdaya
Perikanan dan Kelautan melalui konservasi hutan mangrove dan terumbu
karang, serta meningkatkan Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat Perikanan
dan Kelautan untuk menjaga kualitas perairan, penggunaan alat tangkap yang
ramah lingkungan dan penaatan terhadap peraturan perundang-undangan
pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan.
Berdasarkan visi dan misi Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur,
maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan menetapkan beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan selama
lima tahun kedepan, sebagai berikut :
a. Peningkatan produksi optimal
b. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan yang berkelanjutan dan
diwujudkan dengan penataan kawasan pesisir sesuai kaidah pelestarian.
c. Penjagaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan melalui konservasi hutan
mangrove dan terumbu karang, serta meningkatkan Sumberdaya Manusia
(SDM) masyarakat Perikanan dan Kelautan untuk menjaga kualitas perairan,
penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan dan penaatan terhadap
peraturan perundang-undangan pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan
Kelautan
d. meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kebutuhan dasar dan
penanggulangan kemiskinan, meningkatkan kualitas pemerataan dan
pertumbuhan ekonomi, bagi pelaku usaha baik Nelayan, Pembudidaya Ikan,
Pengolah, Pemasar dalam maupun luar negeri bahkan para stake holder.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan


permasalahan serta isu utama Dinas Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Pacitan, adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatnya kemampuan ekonomi usaha masyarakat skala mikro dan kecil
b. Meningkatnya jumlah dan kualitas usaha sehingga berdaya saing tinggi
c. Meningkatnya peran sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi
daerah, regional dan nasional.

Perumusan sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan dengan memperhatikan indikator


kinerja sesuai tugas dan fungsi atau kelompok sasaran yang dilayani sebagai berikut:
1) Peningkatan produksi sampai dengan tahun 2016
- Peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 15%
- Peningkatan perikanan budidaya sebesar 80%
- Peningkatan produksi perairan umum sebesar 5%
- Peningkatan produk olahan hasil perikanan sebesar 15 %
2) Peningkatan jumlah masyarakat pemanfaat dana penguatan modal sebesar 19,04%
3) Penurunan jumlah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan pengelolaan
kelautan dan perikanan rata-rata per tahun sebesar 33%
4) Peningkatan SDM pengawasan sebesar 30,5 % per tahun
5) Peningkatan SDM Penyuluh Perikanan sebesar 16 % per tahun
6) Peningkatan kualitas dan kuantitas klas kelompok perikanan sebesar 2, 46 % per
tahun
7) Peningkatan jumlah pembudidaya ikan sebesar 5 % sampai dengan tahun 2016
8) Peningkatan luas jumlah nelayan yang bergerak dalam usaha penangkapan sebesar
1,3 % sampai dengan tahun 2016
9) Peningkatan jumlah kapal sebesar 3,36 % sampai dengan tahun 2016
10) Peningkatan junit usaha pengolahan dan pemasaran sebesar 88,27% sampai dengan
tahun 2016
11) Peningkatan luas areal budidaya rata rata per tahun sebesar 1 %
12) Peningkatan produksi budidaya laut dan air payau rata-rata per tahun 29,85%

3.3 Program dan Kegiatan

Berdasarkan telaahan terhadap visi dan misi Kepala Daerah terpilih, Dinas Kelautan
dan Perikanan memiliki keterkaitan langsung dalam menunjang pelaksanaan
pembangunan dalam bentuk program-program pembangunan, sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
c. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
Kelautan
d. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
e. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
f. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
g. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
h. Program Pengembangan Kawasan Budidaya laut, Air Payau, dan Air Tawar
Usulan awal rencana kerja SKPD untuk tahun 2016 dari sumber dana APBD
Kabupaten, jumlah program sebanyak 8 program dan kegiatan sebanyak 32 kegiatan
dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 7.895.000.000,00, setelah melalui tahapan
pembahasan dan analisis kebutuhan jumlah program yang terakomodir sebanyak 8
program dengan kegiatan sejumlah 32. Total anggaran sebesar 6.316.750.000,00.

Anda mungkin juga menyukai