Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
XI JASA BOGA
DISUSUN OLEH :
DEWI WIDANINGSIH, S.Pd, MM
A. Pendahuluan
Appetizer atau Hors d’oeuvres adalah makanan yang dibuat dalam
porsi kecil, mempunyai rasa yang tajam atau segar,yang berfungsi untuk
membangkitkan selera atau merangsang nafsu makan sehingga sangat baik
dihidangkan sebagai makanan pembuka. Dalam bab ini akan disajikan tentang,
karekteristik apetizer, klasifikasi apetizer, teknik pembuatan apetizer,salad,
disajikan pula mengenai sandwich dan canapes.
B. Karakteristik Appetizer
Appetizer yang baik akan memberi rangsangan nafsu makan yang
kuat. Nafsu makan tidak hanya dirangsang oleh bau masakan tetapi juga
dirangsang oleh bentuk dan susunan makanan itu. Dengan demikian hidangan
pembuka yang baik seharusnya :
1. Ringan dan membangkitkan selera ( light and appetising course ).
2. Penampilannya semarak ( colourful in appearance ).
3. Merangsang selera makan ( stimulating to the appetite ).
4. Presentasi yang menarik ( attractive in presentation ).
5. Rasa yang enak ( Delicate in taste ).
C. Klasifikasi Appetizer
Klasifikasi hidangan pembuka didasarkan pada Suhu atau temperatur
penyajiannya, yaitu :
1. Cold Appetizer yaitu hidangan pembuka yang disajikan pada suhu sekitar
15C.
Contoh :
Shrimp cocktail Vegetable salad
2. Hot Appetizer yaitu hidangan pembuka yang disajikan pada suhu sekitar
60C.
Contoh :
- Croquette Potatoes
- Risolles
- Quiche Lorraine
1. Pemilihan Bahan
Agar didapatkan suatu hidangan pembuka yang dapat merangsang
nafsu makan, maka pemilihan bahan sangat perlu diperhatikan. Hal ini
merupakan langkah awal yang sangat penting yaitu dipilih bahan yang
bermutu tinggi.
Pemilihan saus dan dressing didasarkan pada jenis hidangan yang
dibuat. Untuk hot appetizer maka digunakan saus panas dan sebaliknya
untuk cold appetizer maka digunakan saus dingin.
Saus dan dressing yang biasa dipakai dalam hidangan pembuka ini adalah :
1. Mayonnaise serta saus turunannya.
2. Dressing atau turunannya.
3. Demiglace atau turunannya.
4. Bechamel atau turunannya.
5. Saus tomat atau turunannya.
6. Hollandaise atau turunannya.
3. Hiasan ( garnish )
Agar penampilannya menarik hidangan ini perlu pula diberi hiasan
(garnish), pemilihan garnish hendaknya mempertimbangkan hal-hal
berikut:
Edible yaitu dibuat dari bahan yang bisa dimakan.
Suitable artinya hiasan tersebut haruslah serasi dengan makanan yang
akan dihias.
Simple yaitu menggunakan bahan-bahan sisa yang tidak dipakai,
mempunyai harga yang murah, sesuai dengan makanan yang
dihidangkan, mudah dibuat dan tidak terlalu banyak warna.
Attractive, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : jenis
bahan yang digunakan, warna dari bahan tersebut, bentuk irisannya,
kombinasi warnanya, penempatan pada hidangannya.
4. Salad
Kata Salad diperkirakan dari bahasa latin “sal” yang berarti
“garam”. Dalam makanan salad mempunyai arti penting dan daya tarik
tersendiri. Salad dapat dihidangkan sebagai makanan pembuka juga dapat
dihidangkan sebagai teman makan utama (main course).
Salad dapat dibuat dari berbagai bahan makanan seperti sayuran, daging,
ikan, dsb. Untuk memberikan rasa pada salad ditambahkan minyak, cuka,
garam dan lada yang dicampur atau dihidangkan tersendiri. Campuran
antara minyak, cuka garam dan merica dikenal dengan nama dressing. Pada
akhirnya salad dapat diartikan sebagai suatu makanan yang dihidangkan
bersama dressing.
Penampilan (presentation) salad yang baik dapat dilihat dari beberapa segi
diantaranya :
a. Texture :
Bahan utama salad yang segar tampak segar. Bahan utama salad yang
dimasak harus dimasak dengan baik.
b. Consistency :
Campuran salad tampak serasi. Salad tidak terlalu kering dan juga tidak
seperti terendam oleh dressing.
c. Taste :
Perpaduan antara body dan dressing yang dipergunakan harus harmonis.
d. Appearrance :
Penampilan salad tidak hanya tergantung pada komposisi warna dan bahan
yang dipergunakan, tetapi ukuran piring (salad bowl) dan penggunaan
ruangan di atasnya juga menentukan appearrance dari pada salad tersebut.
Susunan bahan SIMETRIS dan SERAGAM banyak membantu dalam
penampilan salad.
6. Jenis-jenis Salad
Salad dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan pada :
a. Bahan utama (body) yang menjadikan salad :
- Vegetables based salad
- Meat based salad
- Poultry based salad
- Fish and shellfish based salad
- Rice and pasta based salad
- Fruit based salad
b. Jumlah jenis bahan makanan yang dipergunakan :
- Simple salad adalah salad yang dibuat dari satu dan paling banyak tiga
jenis bahan makanan.
- Complex atau Compound salad adalah salad yang dibuat tiga atau lebih
dari empat bahan makanan. Complex salad biasanya dicampur sebelum
dihidangkan.
c. Temperatur atau suhu salad pada waktu dihidangkan.
- Cold salad dihidangkan pada temperatur antara : 10 C - 15 C.
- Hot salad dihidangkan pada temperatur 50 C - 60 C.
7. Fungsi Salad
Salad dapat dihidangkan sebagai :
a. Appertizer / Hors d’oeuvre.
Portion size diperkirakan antara 40 – 50 gr perporsi.
b. Accompaiment side dish.
Portion size diperkirakan antara 40 – 50 gr perporsi.
c. Main dish
Portion size diperkirakan antara 80 – 125 gr perporsi atau berdasarkan
pada permintaan.
d. Orang-orang “Vegetarian” atau orang yang tidak boleh memakan daging
biasanya mempergunakan vegetables salad sebagai main dish.