A. Definisi
Bayi yang lahir dengan BB di bawah 10% pada kurva pertumbuhan intrauterine,
bayi tersebut dapat lahir pada kondisi preterm, term, atau postterm.
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gr.
Kematian
B. Klasifikasi
1. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR): bayi yang lahir dengan BB kurang dari 2500 gram
tanpa memperhatikan usia gestasi.
2. Berat badan lahir sangat rendah sekali atau bayi berat badan lahir ekstrem rendah: bayi
yang lahir dengan BB kurang dari 1000 gram.
Berat badan lahir sangat rendah: bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 1500
gram.
3. Berat badan lahir rendah sedang: bayi yang lahir dengan BB antara 1501 – 2500 gram
4. Bayi kecil untuk kelahiran atau kecil untuk usia gestasi: bayi yang lahir dengan BB
berada di bawah persentil 10 pada kurva pertumbuhan intrauterin.
5. Retardasi pertumbuhan intrauterine (Intrauterine Growth Retardation/IUGR): ditemukan
pada bayi yang pertumbuhan intrauterinenya mengalami retardasi (terkadang digunakan
sebagai istilah yang lebih deskriptif untuk bayi kecil untuk masa gestasi).
6. Bayi besar untuk usia gestasi: bayi yang BB-nya berada di atas presentil ke-90 pada
kurva perumbuhan intrauterine.
C. Etiologi
1. Kelainan pada janin.
2. Gangguan fungsi plasenta.
3. Faktor ibu (penyakit vaskuler, keadaan uterus yang buruk, dll).
4. Infeksi ( ibu dan anak).
5. Obat dan merokok, dll.
D. Patofisiologi
Semakin kecil dan semakin prematur bayi, maka akan semakin tinggi risiko gizinya.
Beberapa faktor yang memberikan efek pada masalah gizi;
1
1. Menurunnya simpanan zat gizi, cadangan makanan di dalam tubuh sedikit. Hampir
semua lemak, glikogen, dan mineral seperti zat besi, kalsium, fosfor, dan seng dideposit
selama 8 minggu terakhir kehamilan.
2. Meningkatnya kebutuhan energi dan nutrien untuk pretumbuhan dibandingkan BBLC.
3. Belum matangnya fungsi mekanis dari saluran pencernaan. Koordinasi antara reflek hisap
dan menelan, dengan penutupan epiglotis untuk mencegah aspirasi pneoumonia belum
berkembang denan baik sampai kehamilan 32 – 34 minggu. Penundaan pengosongan
lambung atau buruknya motilitas usus sering terjadi pada bayi preterm.
Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan, pada bayi preterm mempunyia
lebih sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan mengabsorbsi
lemak dibandingkan dengan bayi aterm. Produksi amilase pankreas dan lipase, yaitu enzim
yang terlibat dalam pencernaan lemak dan karbohidrat juga menurun. Begitu pula kadar
laktose (enzim yang diperlukan untuk mencerna susu) juga sampai sekitar kehamilan 34
minggu.
Paru yang belum matang dengan peningkatan kerja nafas dan kebutuhan kalori yang
meningkat. Masalah pernafasan juga akan mengganggu makanan secara oral. Potensial untuk
kehilangn panas akibat permukaan tubuh dibanding dengan BB dan sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit. Kehilangan panas ini akan meningkatkan kebutuhan akan kalori.
E. MANIFESTASI KLINIK
a. Bayi Premature
• BB < 2500 gr
• PB < 45 cm
• LD < 30 cm
• LK < 33 cm
• Genetalia immature
• Tangis lemah
2
b. Bayi KMK, dibagi dalam stadium :
- I = Kurus relatif lebih panjang, kulit tipis & kering
- II = I + warna kehijauan pada kulit, plasenta, umbilicus
- III = I + warna kuning pada kulit, kuku dan tali pusat
3
Pisahkan bayi BBLR dengan bayi yang terinfeksi
Cuci tangan sebelum & sesudah memegang bayi
Jangan merawat bayi bila sedang menderita infeksi saluran nafas (gunakan
masker)
4
· PB < 45 cm
· LK < 33 cm
· LD < 30 cm
· TD : 80/46 mmHg
· Nadi : 120-160 x/menit
· Pernafasan : 40 –60 x / menit
· Suhu : 36,5-37 °C
· Posture cenderung ekstensi
Catatan :
Untuk bayi normal :
· PB : 48 – 55 cm
· LK : 33-35 cm
· LD : kurang dari 2-3 cm dari LK
· Setelah beberapa hari LD=LK karena ada ekspansi paru
· Ubun-ubun besar : 2-3 cm
· Ubun-ubun kecil 0,5 – 1 cm
· Ubun-ubun berbentuk khas ‘Diamon’
· Posture fleksi
1. Pengkajian umum
a. Dengan menggunakan timbangan elektronik, timbang setiap hari, atau lebih sering
apabila diinstruksikan.
b. Ukur panjang dan lingkar kepala secara periodik.
c. Gambarkan bentuk dan ukuran tubuh umum, postur saat istirahat, kemudahan
bernafas, adanya edema, dan lokasinya.
d. Gambarkan adanya deformitas yang nyata.
e. Gambarkan adanya tanda disstres: warna buruk, mulut terbuka, kepala terangguk-
angguk, meringis, alis berkerut.
2. Pengkajian pernafasan
a. Gambarkan bentuk dada (barrel, cembung), kesimetrisan, adanya insisi, selang dada,
atau penyimpangan lain.
b. Gambarkan otot aksesori: pernafasan cuping hidung atau substansial, interkostal,
atau retraksi subklavikular.
c. Tentukan frekuensi dan keteraturan pernafasan.
5
d. Auskultasi dan gambarkan bunyi pernafasan: stridor, krekels, mengi, ronki basah,
area yang tidak ada bunyinya, mengorok, penurunan udara masuk, keseimbangan
bunyi nafas.
e. Tentukan apakah penghisapan diperlukan.
f. Gambarkan tangisan bila tidak diintubasi.
g. Gambarkan oksigen ambien dan metode pemberian, bila diintubasi gambarkan
ukuran selang, jenis ventilator dan penyiapannya, serta metode pengamanan selang.
h. Tentukan saturasi oksigen dengan oksimetri nadi dan tekanan parsial oksigen dan
karbon dioksida dengan oksigen transkutan dan karbondioksida transkutan.
3. Pengkajian kardiovaskular
a. Tentukan frekuensi dan irama jantung.
b. Gambarkan bunyi jantung, termasuk adanya murmur.
c. Tentukan titik intensitas maksimum, titik di mana bunyi dan palpasi denyut
jantung yang terkeras (perubahan pada titik intensitas maksimum dapat menunjukkan
pergeseran mediastinal).
d. Gambarkan warna bayi: sianosis, pucat, pletora, ikterik, mottling.
e. Kaji warna kuku, membran mukosa, bibir.
f. Tentukan tekanan darah. Tunjukkan ekstremitas yang digunakan dan ukutan
manset, periksa setiap ekstremitas setidaknya sekali.
g. Gambarkan nadi perifer, pengisian kapiler (< 2 – 3 detik), perfusi perifer mottling.
h. Gambarkan monitor, parameternya, dan apakah alarm berada pada posisi “on”.
4. Pengkajian gastrointestinal
a. Tentukan distensi abdomen: lingkar perut bertambah, kulit mengkilat, tanda-tanda
eritema dinding abdomen, peristaltik yang dapat dilihat, lengkung susu yang dapat
dilihat, status umbilikus.
b. Tentukan adanya tanda-tanda regurgitasi dan waktu yang berhubungan dengan
pemberian makan.
c. Gambarkan jumlah, warna, konsistensi, dan bau dari adanya muntah.
d. Gambarkan jumlah, warna, dan konsistensi feses, periksa adanya darah samar dan
atau penurunan substansibila diinstruksikan atau diindikasikan dengan tampilan feses.
e. Gambarkan bisisng usus, ada atau tidak ada.
5. Pengkajian genitourinaria
a. Gambarkan adanya abnormalitas genetalia.
b. Gambarkan jumlah urin (warna, pH, dll).
c. Periksa BB (pengkajian paling akurat untuk hidrasi).
6. Pengkajian neurologis-muskuloskeletal
6
a. Gambarkan gerakan bayi: acak, bertujuan, gelisah, kedutan, spontan, menonjol,
tingkat aktivitas dengan stimulasi, evaliasi berdasarkan usia gestasi.
b. Gambarkan posisi atau sikap bayi: fleksi, ekstensi.
c. Gambarkan reflek yang diamati: moro, menghisap, Babinski, reflek plantar, dan
reflek yang diharapkan.
d. Tentukan perubahan pada lingkar kepala (bila diindikasikan).
7. Pengkajian suhu
a. Tentuka suhu kulit dan aksila.
b. Tentukan dengan suhu lingkungan.
8. Pengkajian kulit
a. Gambarkan adanya perubahan warna, area kemerahan, tanda iritasi, lepuh, abrasi atau
area gundul, khususnya di mana alat pemantau, infus, atau alat lain lontak dengan
kulit, periksa juga dan perhatikan adanya preparat kulit yang digunakan (misal
plester,, providin-iodin).
b. Tentukan tekstur dan turgor kulit: kering, halus, pecah-pecah, terkelupas, dll.
c. Gambarkan adanya ruam, lesi kulit, atau tanda lahir.
d. Tentukan apakah kateter infus intravena atau jarum berada pada tempatnya dan
amati adanya tanda-tanda infiltrasi.
e. Gambarkan jalur pemadangn kateter infus intravena, jenis (arteri, vena, perifer,
umbilikus, sentral, vena sentral perifer), jenis infus (obat, salin, dekstrosa, elektrolit,
lemak, nutrisi parenteral total), jenis pompa infus dan frekuensi aliran, jenis jarum
(kupu=kupu, kateter), tampilan area insersi.
7
d. Cegukan.
e. Bersin.
f. Menguap.
g. Mengejan, buang air besar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M.E. at al., 2008, Nursing Care Plans, F.A. Davis Company, Philadelphia
Donna L. Wong, 2004, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Joane C. Mc. Closkey, Gloria M. Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC),
Mosby Year-Book, St. Louis
Marion Johnson, dkk, 2000, Nursing Outcome Classifications (NOC), Mosby Year-Book, St.
Louis
Marjory Gordon, dkk, 2001, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2001-2002,
NANDA
McCloskey, Joanne & Gloria M Bulechek, 2015, Nursing Outcome Classificatian (NOC),
Second Ed, New York, Mosby.
_________, 2015, Nursing Intervention Classificatian (NIC), Second Ed, New York,
Mosby.
9
RENCANA KEPERAWATAN
10
atau > 24 terhadap oksigenasi - Menjaga kebersihan
- Kedalaman pernafasan jalan nafas
Dewasa volume Vital sign Monitoring - Memastikan aliran
tidalnya 500 ml saat istirahat Monitor TD, nadi, suhu, dan RR oksigen
Bayi volume Catat adanya fluktuasi tekanan darah - Terjangkau dan
tidalnya 6-8 ml/Kg Monitor VS saat pasien berbaring, memudahkan tindakan perawat
- Timing rasio duduk, atau berdiri - Menjaga kepatenan
- Penurunan kapasitas vital Auskultasi TD pada kedua lengan dan pemberian
bandingkan - Membantu kepatenan
Faktor yang berhubungan : Monitor TD, nadi, RR, sebelum, jalan nafas
- Hiperventilasi selama, dan setelah aktivitas - Mengetahui secara
- Deformitas tulang Monitor kualitas dari nadi dini kelainan pernafasan
- Kelainan bentuk dinding dada Monitor frekuensi dan irama - Mencegah
- Penurunan energi/kelelahan pernapasan kecemasan pasien terhadap tindakan
- Perusakan/pelemahan muskulo- Monitor suara paru
skeletal Monitor pola pernapasan abnormal
- Obesitas Monitor suhu, warna, dan kelembaban
- Posisi tubuh kulit - Memonitor keadaan
- Kelelahan otot pernafasan Monitor sianosis perifer umum pasien
- Hipoventilasi sindrom - Mengetahui keadaan
- Nyeri tekanan darah dan keadaan
- Kecemasan - Mengetahui
- Disfungsi Neuromuskuler perbedaan dan perubahan tekanan darah
- Kerusakan persepsi/kognitif - Mengevaluasi
- Perlukaan pada jaringan syaraf kepatenan pemeriksaan
tulang belakang - Mengetahui pengaruh
- Imaturitas Neurologis aktifitas terhadap vital sign
- Mengetahui
kemampuan jantung dalam memaompakan
darah
- Mengetahui keadaan
pernafasan pasien
- Mengetahui
kelaianan pada paru
- Mengetahui
gangguan pernafasan pasien
11
- Mengevaluasi
oksigensai jaringan
- Mengevaluasi
oksigenasi jaringan perifer
-
12
bronkus, alergi jalan nafas, asma. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara - Mengevaluasi bersihan jalan nafas
- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan tambahan - Untuk mengencerkan sekret agar
nafas, sekresi tertahan, banyaknya Kolaborasikan pemberian bronkodilator mudah dikeluarkan
mukus, adanya jalan nafas buatan, bila perlu
sekresi bronkus, adanya eksudat di
alveolus, adanya benda asing di
jalan nafas.
13
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk Nutritional Status : nutrient dikonsultasikan dengan ahli gizi) - Mengetahui masukan nutrisi pasien
keperluan metabolisme tubuh. Intake Monitor jumlah nutrisi dan kandungan - Kelaurga mampu berperan serta
Weight control kalori aktifdalam keperawatan
Batasan karakteristik : Kriteria Hasil : Berikan informasi tentang kebutuhan - Mengevaluasi masukan nutridsi
- Berat badan 20 % atau lebih di nutrisi
Adanya peningkatan berat
bawah ideal Kaji kemampuan pasien untuk
- Dilaporkan adanya intake
badan sesuai dengan tujuan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
makanan yang kurang dari RDA Beratbadan ideal sesuai
(Recomended Daily Allowance) dengan tinggi badan
- Membran mukosa dan Mampumengidentifikasi
konjungtiva pucat kebutuhan nutrisi
- Kelemahan otot yang digunakan Tidk ada tanda tanda
untuk menelan/mengunyah malnutrisi
- Luka, inflamasi pada rongga Menunjukkan peningkatan
mulut fungsi pengecapan dari
- Mudah merasa kenyang, sesaat menelan
setelah mengunyah makanan
Tidak terjadi penurunan
- Dilaporkan atau fakta adanya
kekurangan makanan
berat badan yang berarti
- Dilaporkan adanya perubahan
sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan makanan
cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan atau tanpa
patologi
- Kurang berminat terhadap makanan
- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang cukup
banyak (rontok)
14
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi, misinformasi
15
dan menangis dalam jam jam
pertama setelah menyusu
Ketidakadekuatan suplai ASI
yang dirasakan
Tidak terlihat tanda tanda
pengeluaran oksitosin
Menghisap pada payudara
tidak terus menerus
16
Pengisian kapiler lambat Berikan anti piretik jika perlu
Takikardi
Faktor yang berhubungan :
Berada di lingkungan yang
dingin/sejuk
Medikasi yang menyebabkan
vasodilatasi
Malnutrisi
Pakaian yang tidak memadai
Penyakit/trauma
Evaporasi kulit di lingkungan
dingin
Penurunan rata rata metabolic
Kerusakan hipotalamus
Konsumsi alcohol
Tua
Tidak aktif
17