Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS EVALUASI PROGRAM

BERBASIS KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK


PADA P2-MKP MAJU BERSAMA
KABUPATEN BOGOR

Diajukan sebagai Laporan Ujian Akhir Semester Ganjil TA 2020-2021


Mata Kuliah Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Pada Program Studi Pendidikan Masyarakat
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ibn Khaldun Bogor

Oleh :
1. Dena Aryanti (181102020997)
2. Dika Rosti Pamana Rahdja (181202020988)
3. Ferdyan Achmad Rindra (181102021004)
4. Gisty Awaliah (181102020999)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2021
ABSTRAK
Dalam upaya modifikasi, inovasi, dan improvisasi materi pelajaran sejarah yang
efektif, maka diperlukan suatu model evaluasi yang tepat terhadap efektifitas
materi. Ada tiga konsep yang sering dipakai dalam melakukan evaluasi, yakni tes,
pengukuran, dan penilaian (test, measurement,and assessment). Fokus penelitian
bermanfaat bagi pembatasan mengenai objek penelitian yang diangkat. manfaat
lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada banyaknnya data yang di peroleh
di lapangan. Penentuan fokus penelitian lebih diarahkan pada tingkat kebaruan
informasi yang akan diperoleh dari penelitian analisis evaluasi program berbasis
kompetensi tenaga pendidik, ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif
sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana
data yang tidak relevan. Proposal penelitian yang disusun dengan mengacu pada
sistematika yang telah ditetapkan dan dilakukan beberapa perbaikan (revisi) dalam
sistematika penulisan dan disertai dengan data-data yang diperoleh dari berbagai
sumber terkait. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju
Bersama” berlokasi di Jl. Batara Bubulak RT. 1/3 No. 64 Kelurahan Ciluar,
Kecamatan Bogor Utara – Kota Bogor. Metode Evaluasi Program yang digunakan
dalam evaluasi program pada P2-MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan
Perikanan) di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” adalah metode
evaluasi yang terpusat pada keputusan. Teknik pengolahan data dalam evaluasi
program pada P2-MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di
Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” menggunakan teknik skala Likert.
Dari hasil pengolahan data kuesioner dalam evaluasi program pada P2-MKP
(Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya
Ikan “Maju Bersama” diketahui kompetensi diatas 50%
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan UAS ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan UAS dengan judul “Analisis Evaluasi
Program Berbasis Kompetensi Tenaga Pendidik Pada P2-MKP Maju Bersama
Kabupaten Bogor”.
Penulis tentu menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca , supaya
penulisan ini nantinya dapat menjadi yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3

A. Latar Belakang Evaluasi............................................................................3

B. Pembatasan dan Fokus Program................................................................6

C. Tujuan Evaluasi Program..........................................................................6

D. Manfaat Evaluasi Program........................................................................7

E. Pertanyaan Penelitian Evaluasi.................................................................7

F. Penjelasan Istilah.......................................................................................7

G. Sistematika Penulisan Laporan.................................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................9

A. Evaluasi Program Sebagai Komponen Manajemen Kelembagaan..........9

B. Kompetensi Tenaga Pendidik Pada Lembaga Pendidikan Non formal. .11

C. P2-MKP Sebagai Satuan Pendidikan Masyarakat/PNF/PLS..................13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................15

A. Deskripsi Lokasi Lembaga Sasaran Evaluasi Program...........................15

B. Sumber Informasi Evaluasi Program......................................................15

C. Metode Evaluasi Program dan Teknik Pengumpulan Data.....................15

D. Teknik Pengolahan Data.........................................................................17

BAB IV PENGOLAHAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL EVALUSI


PROGRAM...........................................................................................................18

A. Pengolahan Data Hasil Evalusi Program.................................................18

B. Pembahasan Data Hasil Evaluasi Program.............................................22

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI....................................................24

1
A. Kesimpulan..............................................................................................24

B. Rekomendasi...........................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26

LAMPIRAN..........................................................................................................27

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Evaluasi
Secara teoritis evaluasi adalah suatu usaha sistemis dan sistematis untuk
mengumpulkan, menyusun dan mengolah data, fakta dan informasi dengan tujuan
menyimpulkan nilai, makna, kegunaan, prestasi dari suatu program, dan hasil
kesimpulan tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan,
perencanaan, maupun perbaikan dari suatu program. Dalam upaya modifikasi,
inovasi, dan improvisasi materi pelajaran sejarah yang efektif, maka diperlukan
suatu model evaluasi yang tepat terhadap efektifitas materi. Ada tiga konsep yang
sering dipakai dalam melakukan evaluasi, yakni tes, pengukuran, dan penilaian
(test, measurement,and assessment). Tes adalah suatu metode untuk mengukur
tingkat kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons
seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 1999: 2). Tes
adalah alat untuk melakukan pengukuran, misalnya mengkur tingkat kemampuan
peserta didik, seperti mengenai sikap, minat, motivasi, persepsi, dan lain
sebagainya. Respons peserta tes pada sejumlah item pertanyaan menunjukkan
kemampuan seseorang dalam bidang tertentu. Dengan demikian, tes merupakan
bagian dari evaluasi.

Pengukuran (measurement), didefinisikan oleh Allen & Yen sebagai penetapan


angka secara sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi,
2000: 1). Pengukuran merupakan kuantifikasi tentang keadaan individu baik
berupa kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor. Konsep pengukuran
lebih luas ketimbang konsep tes. Untuk mengukur suatu karakateristik individu,
dapat tanpa menggunakan tes, misalnya melalui pengamatan, rating scale, atau
cara lain untuk mendapatkan informasi dalam bentuk kuantitatif. Penilaian
(assessment) menurut Popham (1995: 3) merupakan usaha formal untuk
menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan.
Asesment merupakan proses menyediakan informasi tentang individu siswa,
kurikulum, institusi atau segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem
kelembagaan. “processes that provide information about individual students,

3
about curricula or programs, about institutions, or about entire systems of
institutions” (Stark & Thomas,1994: 46).

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa assessment merupakan


kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran secara sistemik dan sistematik.
Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan istilah penilaian, pengukuran
maupun tes. Hopkins & Stanley mengatakan bahwa “evaluations is a process of
summing up the results of measurements or tests, giving them some meaning
based on value judgement” atau proses menyimpulkan hasil pengukuran atau test
dengan memberi makna berdasarkan penetapan nilai (Oriondo,1998: 3).

Dalam konsepsi ini, evaluasi dimaknai sebagai penentuan nilai terhadap


sesuatu hal, yang meliputi pengumpulan informasi yang digunakan untuk
menentukan nilai keberhasilan suatu program, produk, prosedur, tujuan atau
manfaat potensi pada desain alternatif pendekatan, untuk mempertahankan
pendekatan yang khusus. Sementara Cizek (2000: 16) menyatakan bahwa evaluasi
merupakan “the process of ascribing merit or worth to the results of on
observation or data collection”. Evaluasi merupakan suatu proses penentuan nilai
dengan mempertimbangkan hasil observasi atau koleksi data yang diperoleh.

Menurut Djemari Mardapi (2000:2), ditinjau dari sasarannya evaluasi ada yang
bersifat makro dan ada yang bersifat mikro. Evaluasi yang bersifat makro
subyeknya adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk
memperbaiki sektor pendidikan. Sedangkan evaluasi mikro sering diterapkan di
tingkat kelas.

Menurut Scriven dalam Fernandes (1984) bahwa dua fungsi dasar evaluasi
yaitu bahwa evaluasi formatif digunakan untuk memperbaiki dan
mengembangkan dari sebuah program, sedangkan fungsi dari evaluasi sumatif
adalah digunakan untuk tanggung jawab, memilih dan sertifikasi. Sedangkan
standar dari evaluasi ada empat, yaitu (1) utility atau kegunaan, (2) accuracy atau
ketepatan, (3) feasibility atau kelayakan dan (4) propriety atau kebenaran.

Informasi yang diperoleh dari kegiatan evaluasi sangat berguna bagi


pengambilan keputusan dan kebijakan lanjutan dari program, karena dari masukan

4
hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan tindak
lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan. Melalui metode tertentu
secara cermat dan sistematis akan diperoleh data yang handal dan reliabel
sehingga penentuan kebijakan selanjutnya akan tepat, dengan catatan data yang
digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut adalah data yang tepat, baik dari
segi isi, cakupan, format maupun tepat dari segi waktu penyampaian (Widoyoko,
2007).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses


menghimpun informasi secara sistematis melalui pengukuran, penilaian dan
diakhiri dengan evaluasi. Penilaian dimaksudkan sebagai proses menafsirkan data
hasil pengukuran. Oleh karena itu, evaluasi merupakan suatu proses yang
kompleks dan terus menerus untuk menemukan manfaat suatu kegiatan sebagai
pertimbangan dalam menetapkan suatu keputusan akhir.

B. Pembatasan dan Fokus Program


Fokus penelitian bermanfaat bagi pembatasan mengenai objek penelitian yang
diangkat. manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada banyaknnya
data yang di peroleh di lapangan. Penentuan fokus penelitian lebih diarahkan pada
tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari penelitian analisis evaluasi
program berbasis kompetensi tenaga pendidik, ini dimaksudkan untuk membatasi
studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang
relevan dan mana data yang tidak relevan.

(Sugiyono 2017;207) pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan


pada tingkat kepentingan, urgensi dan reabilitas masalah yang akan dipecahkan.
Penelitian ini difokuskan meliputi:

1. Bagaimana Kompetensi Tenaga Pendidik di P2MKP Maju Bersama


2. Bagaimana Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan yang
dilaksanakan di P2MKP Maju Bersama

C. Tujuan Evaluasi Program


Arikunto dan Jabar (2009:18) mengatakan bahwa tujuan diadakannya evaluasi
program adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah

5
mengetahui keterlaksanaan kegiatan program. Ada tujuh elemen yang harus
dilakukan menurut Brikerhoff (1986:ix) dalam Arikunto dan Jabar, untuk
pelaksanaan evaluasi, yaitu:

1. Penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusing the evaluation),


2. penyusunan desain evaluasi (designing the evaluation),
3. pengumpulan informasi (collecting information),
4. analisis dan intepretasi informasi (analyzing and interpreting),
5. pembuatan laporang (reporting information),
6. pengelolaan evaluasi (managing evaluation), dan
7. evaluasi untuk evaluasi (evaluating evaluation).

D. Manfaat Evaluasi Program


Arikunto dan Jabar (2009:21) menyatakan bahwa evaluasi program pendidikan
adalah supervisi pendidikan dalam pengertian khusus, tertuju pada lembaga secara
keseluruhan. Supervisi sekolah yang diartikan sebagai evaluasi program dapat
disama artikan dengan validasi lembaga dan akreditasi. Roswati (2008:66-67)
memaparkan tentang manfaat dari evaluasi program: 1) memberikan masukan
apakah suatu program dihentikan atau diteruskan, 2) memberitahukan prosedur
mana yang perlu diperbaiki, 3) memberitahukan stategi, atau teknik yang perlu
dihilangkan/diganti, 4) memberikan masukan apakah program yang sama dapat
diterapkan di tempat lain, 5) memberikan masukan dana harus dialokasikan ke
mana, 6) memberikan masukan apakah teori/pendekatan tentang program dapat
diterima/ditolak

E. Pertanyaan Penelitian Evaluasi


1. Bagaimana Strategi tutor saat memberikan pelatihan?
2. Bagaimana Model kepemimpinan pemilik P2MKP dalam menjalankan
lembaganya?
3. Bagaimana dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh P2MKP Maju
Bersama?

6
F. Penjelasan Istilah
1. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu
2. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber
daya manusia baik pengetahuan atau skill agar dapat meningkat dari
sebelumnya.
3. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang dilakukan oleh
seseorang dalam mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan
organisasi.
4. Materi Pembelajaran adalah suatu bentuk bahan atau seperangkat substansi
pembelajaran untuk membantu guru/instruktur dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar yang disusun secara sistematis dalam rangka memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan.
5. P2MKP lembaga pelatihan kelautan dan perikanan mandiri yang ditetapkan
oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan untuk melaksanakan pelatihan kelautan dan perikanan.

G. Sistematika Penulisan Laporan


Proposal penelitian yang disusun dengan mengacu pada sistematika yang telah
ditetapkan dan dilakukan beberapa perbaikan (revisi) dalam sistematika penulisan
dan disertai dengan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber terkait
sehingga proposal tersebut dapat tersaji secara runtut dan mudah dipahami.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Evaluasi Program Sebagai Komponen Manajemen Kelembagaan
1. Pengertian Manajemen
A.F Stoner (1982:4) dalam (Farikhah, 2015 )menjelaskan bahwa manajemen
yaitu sebuah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan sumber
daya organisasi agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Robbins (1996:8)
dalam (Farikhah, 2015 ) menjelaskan bahwa manajemen merupakan proses
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan suatu pekerjaan agar dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. Dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa manajemen memiliki makna sebagai suatu proses kegiatan
yang melibatkan banyak orang agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan efektif dan efisien.

2. Komponen-komponen Manajemen
Komponen-komponen manajemen diantaranya adaah:
a. Proses kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan control
b. Sekelompok orang yang bekerja sama didalam maupun diluar organisasi
c. Tujuan, bermaksud pencapaian sasaran yang ditargetkan
d. Efektif dan efisien mempunyai maksud bahwa efektif yaitu kuantitas
pencapaian hasil yang diharapkan, sedangkan efisien memiliki arti sesuatu
yang dikeluarkan dalam rangka pencapaian tujuan, bisa berupa biaya,
barang maupun waktu, sehingga semakin sedikit biaya yang dikeluarkan
berarti semakin efisien.

3. Tujuan Evaluasi
Menurut (Suranto, 2019) tujuan evaluasi secara umum yaitu untuk
mendapatkan informasi yang menggambarkan sjauh mana tingkat keberhasilan
implementasi suatu program, meningkatkan daya nalar dan daya kinerja untuk
memperbaiki pelaksanaan program, mencari jawaban dan solusi atas
permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan program. Tujuan umum
evaluasi program program PLS/PNF adalah menyediakan atau menyajiikan

8
data sebagai masukan bagi pengambil keputusan tentang program tersebut.
Tujuan khusus evaluasi program PLS/PNF yaitu memberikan masukan bagi:

Tujuan Evaluasi Penjelasan


Berorientasi pada tujuan Evaluasi bertujuan untuk mendapatkan
informasi apakah implementasi program
sudah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Sebelum program
diimplementasikan, sudah tentu perencanaan
program tersebut sudah mentargetkan tujuan
yang akan dicapai dari pelaksanaan program.
Berorientasi pada Tujuan melaksanakan evaluasi adalah untuk
manajemen memperoleh informasi apakah pengelolaan
atau manajemen program telah berjalan
sesuai dengan rencana. Apakah manajemen
berlangsung secara efektif dan efisien untuk
mendukung program.
Berorientasi pada konsumen Evaluasi ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi, sejauhmana implementasi
program telah sesuai dengan espektasi
konsumen atau khalayak sasaran program
komunikasi. Sejauhmana perubahan sikap,
wawasan dan perilaku khalayak setelah
mendapatkan terpaan program komunikasi.
Berorientasi pada keahlian Evaluasi ini bertujuan untuk mengumpulkan
informasi terkait dengan pelaksaan program.
Apakah dalam pelaksanaannya sudah
didukung oleh praktisi komunikasi yang
memiliki keahlian dan keterampilan dan
keterampilan sesuai dengan tuntutan
program.
Berorientasi kepada Evaluasi ini berorientasi pada pesaing atau
competitor competitor, artinya tujuan evaluasi yaitu

9
untuk mendapatkan informasi, khususnya
ingin mengidentifikasi siapa competitor
program, dan apakah program ini siap
menghadapi kompetisi.
Table 1. Tujuan Evaluasi

Menurut (Suranto, 2019)Berikut ini menjelaskan tujuan dan orientasi dari


kegiatan evaluasi:
a. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan dengan tidak lanjut,
perluasan, atau penghentian program.
b. Pengambilan keputusan tentang modifikasi atau perbaikan program.
c. Berkenaan dengan faktor pendukung dan penghambat program
d. Kegiatan motivasi dan pembinaan (pengawasan, supervise dan monitoring)
bagi penyelenggara, pengelola dan pelaksana program.
e. Menyajikan data tentang landasan keilmuan bagi evaluasi program
Penmas/PLS/PNF

B. Kompetensi Tenaga Pendidik Pada Lembaga Pendidikan Non formal


1. Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran
Kompetensi pengelolaan pembelajaran adalah suatu kemampuan yang sama
dengan pemahaman terhadap peserta pelatihan dan pengelolaan pembelajaran
yang mendidik peserta pelatihan. Kompetensi ini mencakup kemampuan pemahan
terhadap peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran, memahami
kurikulum,evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Siswantari, 2011).

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa. Dan berwibawa menjadi teladan bagi
peserta pelatihan dan memiliki akhlah yang mulia. (Siswantari, 2011)
mengemukakan bahwa secara jelas setiap elemen kepribadian tersebut dapat
dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:

a. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil


b. Memiliki kepribadian yang dewasa

10
c. Memiliki kepribadian yang arif
d. Memiliki kepribadian yang berwibawa
e. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi peserta pelatihan
atau warga belajar.

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial sama dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
pelatihan/ warga belajar, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau
wali peserta didik atau warga belajar, dan masyarakat sekitar. Menurut
(Siswantari, 2011) kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator
esensial sebagai berikut:
1) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik atau
warga belajar baik secara lisan maupun tulisan.
2) Mampu berkomunikasi dan bermitra secara efektif dengan sesame pendidik
dan tenaga kependidikan.
3) Mampu berkomunikasi dan bermitra secara efektif dengan orang tua atau
wali peserta didik atau warga belajar dan masyarakat sekitar, sesuai dengan
kebudayaan dan adat.

4. Kompetensi Substantif
Kompetensi substantive merupakan kemapuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup
penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran disatuan PNF dan
substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah
wawasan keilmuwan sebagai PTK-PNF. Menurut (Siswantari, 2011)Secara rinci
masing-masing elemen kompetensi tesebut memiliki subkompetensi dan indikator
esensial sebagai berikut:
1) Menguasai substansi keilmuan sosial dan ilmu lain yang terkait bidang studi
2) Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah
wawasan dan memperdalam pengetahuan atau materi pembelajaran.

11
C. P2-MKP Sebagai Satuan Pendidikan Masyarakat/PNF/PLS
1. Pengertian P2-MKP
P2-MKP merupakan lembaga pelatihan bidang kelautan dan perikanan yang
dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama atau pelaku usaha dibidang kelautan dan
prikanan, baik perorangan maupun kelompok. P2-MKP merupakan lembaga yang
ditetapkan oleh kepala badan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan
perikanan untuk melaksanakan pelatihan kelautan dan perikanan.

2. Tujuan P2-MKP
Tujuan P2-MKP Yaitu:
a. agar masyarakat disekitar mampu membangun usaha yang sama dan
berhasil dalam melaksanakan usaha tersebut.
b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, masyarakat terkat hal yang
dilatih seperti pengolahan ikan, penagkapan dan penanganan ikan,
kerajinan kerang mutiara dan lain-lain.

3. Sasaran P2-MKP
Sasaran P2-MKP yaitu seluruh masyarakat yang ingin memulai suatu usaha
dalam bidanng kelautan dan perikanan, untuk meningkatkan kualitas hidup dan
mensejahterakan hidupnya.

4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan P2-MKP


Pelaku utama dalam pelatihan P2MKP yaitu seorang nelayan, pembudidaya,
pengolah, pengrajin yang telah melaksanakan usahanya secara swadaya, instruktur
dan penyelenggara program.

5. Program Pendidikan d an Pelatihan pada P2-MKP


Program pelatihan dalam P2-MKP yaitu magang adalah metode pelatihan yang
menekankan pada proses belajar sambil bekerja secara langsung ditempat usaha
kelautan dan perikanan.
Program pelatihannya yaitu :
a. Pemberdayaan berbasis kewirausahaan melalui program pelatihan pengolahan
rumput laut dipusat pelatihan mandiri kelautan dan perikanan

12
b. Pelatihan batik mangrove dalam meningkatkan motivasi berwirausaha
masyarakat dipusat pelatihan mandiri kelautan dan perikanan.
c. Pelatihan budidaya ikan secara professional berbasis teknologi dan
bioteknologi
d. Pelatihan produksi olahan hasil perikanan
e. Permagangan bagi masyarakat peminat budidaya perikanan
f. Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam (perairan dan biota air)
g. Kegiatan pendampingan usaha perikanan.

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Lembaga Sasaran Evaluasi Program.


Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” berlokasi di Jl. Batara Bubulak
RT. 1/3 No. 64 Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara – Kota Bogor.

B. Sumber Informasi Evaluasi Program.


Sumber informasi dalam evaluasi program pada P2-MKP (Pusat Pelatihan
Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju
Bersama”, yaitu Bapak Ace Iskandar Dinata selaku pengelola tempat tersebut.

C. Metode Evaluasi Program dan Teknik Pengumpulan Data.


Metode Evaluasi Program yang digunakan dalam evaluasi program pada P2-
MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok
Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” adalah metode evaluasi yang terpusat pada
keputusan.

Metode evaluasi yang terpusat pada keputusan memiliki kedekatan dengan


Pendidikan Masyarakat (Penmas) karena model evaluasinya yang sistematis,
mencakup;

1. Evaluasi Konteks (Kontext)


Evaluasi ini menjelaskan mengenai kondisi lingkungan yang relevan ,
menggambarkan kondisi yang ada dan diinginkan dalam lingkungan , dan
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dan
peluang yang belum dimanfaatkan.
2. Evaluasi Masukan (Input).
Menyediakan data untuk menentukan bagaimana penggunaan sumber-
sumber yg dapat digunakan untuk mencapai tujuan program. Evaluasi ini
mencakup kegiatan identifikasi dan penilaian.
3. Evaluasi Proses (Process)
Evaluasi ini memprediksi kekurangan dalam rancangan prosedur kegiatan
program dan pelaksanaannya, meny ediakan data untuk keputusan dalam
implementasi program dan memelihara dokumentasi tentang prosedur

14
yang harus dikakukan. Evaluasi ini menyediakan informasi terhadap jenis
keputusan yang mungkin dilakukan oleh pendidik.
4. Evalusi Produk (Product)
Evaluasi ini mengukur dan menginterpretasikan pencapaian program
selama pelaksanaan dan pada akhir program. Berhubungan dengan
pengaruh, biaya, dan keunggulan program. Evaluasi ini berkenan dgn
tujuan jangka pendek dan menengah (kriteria intrumental) dan Tujuan
Jangka panjang (Kriteria Consequuensial).

Teknik Pengumpulan Data dalam evaluasi program pada P2-MKP (Pusat


Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama” dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut;

1. Studi Literatur
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
dalam kegiatan evaluasi program agar peneliti memiliki wawasan yang
luas terkait objek yang akan diteliti.
2. Observasi Berperanserta (participant observation)
Observasi berperanserta dilakukan untuk mengamati obyek penelitian,
seperti tempat khusus suatu organisasi, sekelompok orang, atau beberapa
aktivitas suatu organisasi, dalam hal ini Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama”.

Pengamat (observer) dalam berlangsungnya observasi dapat berperan


sebagai pengamat yang hanya semata-mata mengamati dengan tidak ikut
berpartisipasi dalam kegiatan subyek. Di sisi lain, pengamat dapat
berperan serta dalam kegiatan subyek dengan sedikit terdapat perbedaan
antara peneliti dengan subyek. (Drs. Salim, 2012)

3. Wawancara
Menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam (Drs. Salim, 2012)
wawancara ialah percakapan yang bertujuan, biasanya antara dua orang
(tetapi kadang-kadang lebih) yang diarahkan oleh salah seorang dengan
maksud memperoleh keterangan.

4. Angket

15
Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai
suatu masalah atau bidang yang akan diteliti utnuk memperoleh data. Angket
disebar kepada responden (orang yang akan diteliti). Menurut Suharsimi Arikunto
(2006:151), “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentnag pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui”.
D. Teknik Pengolahan Data.
Teknik pengolahan data dalam evaluasi program pada P2-MKP (Pusat
Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama” menggunakan teknik skala Likert.

Secara umum teknik pengolahan data yang diperoleh melalui angket atau
kuesioner adalah dengan menggunakan teknik skala Likert. Menurut Sugiyono
(2013:132) teknik skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Teknik pengolahan data dengan skala Likert dalam evaluasi program pada
P2-MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok
Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” diawali dengan menentukan bobot nilai
pengukurannya terlebih dahulu sebagai berikut;

1) Skor 5 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS)


2) Skor 4 untuk jawaban Sesuai (S)
3) Skor 3 untuk jawaban Kurang Sesuai (KS)
4) Skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS)
5) Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS)

16
BAB IV
PENGOLAHAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL EVALUSI
PROGRAM
A. Pengolahan Data Hasil Evalusi Program.
Pengolahan data dari kuesioner dalam evaluasi program pada P2-MKP (Pusat
Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama” dilakukan dengan teknik skala Likert yang diawali dengan
menentukan bobot nilai pengukurannya terlebih dahulu sebagai berikut;

1) Skor 5 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS)


2) Skor 4 untuk jawaban Sesuai (S)
3) Skor 3 untuk jawaban Kurang Sesuai (KS)
4) Skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS)
5) Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS)
Dengan tabel persentase nilai sebagai berikut:
1) 0 % - 19.99% Sangat Tidak Sesuai
2) 20 % - 39.99% Tidak Sesuai
3) 40 % - 59.99% Kurang Sesuai
4) 60 % - 79.99% Sesuai
5) 80 % - 100% Sangat Sesuai

Kuesioner Kompetensi Tutor / Pelatih dalam evaluasi program pada P2-MKP


(Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya
Ikan “Maju Bersama” terbagi ke dalam 4 kategori kompetensi, yaitu:

1) Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dengan jumlah 15 pernyataan.


2) Kompetensi Kepribadian dengan jumlah 6 pernyataan.
3) Kompetensi Sosial dengan jumlah 6 pernyataan.
4) Kompetensi Substantif dengan jumlah 8 pernyataan.
Total pernyataan 35.

Pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan pengelompokkan jawaban dari


5 skor pengukuran tersebut yang terbagi dalam 4 Kompetensi Tutor/Pelatih
sebagai berikut;

1) Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dengan jumlah 15 pernyataan.

17
Hasil jawaban Sangat Sesuai (SS) :0
Hasil jawaban Sesuai (S) : 10
Hasil jawaban Kurang Sesuai (KS) :3
Hasil jawaban Tidak Sesuai (TS) :1
Hasil jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) :1
Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan mengkalikan setiap point
jawaban dengan bobot nilai yang sudah ditentukan.
Yang menjawab Sangat Sesuai (5) :0x5=0
Yang menjawab Sesuai (4) : 10 x 4 = 40
Yang menjawab Kurang Sesuai (3) :3x3=9
Yang menjawab Tidak Sesuai (2) :1x2=2
Yang menjawab Sangat Tidak Sesuai (1) :1x1=1
Total Skor = 0 + 40 + 9 + 2 + 1 = 52
Tahap selanjutnya adalah mendapatkan hasil interpretasi dengan
mengetahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian sebagai
berikut.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan
Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 1) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Sesuai ialah 5 x 15 = 75
Jumlah skor terendah untuk item Sangat Tidak Sesuai ialah 1 x 15 = 15
Maka penilaian interpretasi terhadap Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran adalah :
Total Skor / Y x 100
52 / 75 x 100 = 69,3%
= 69% Sesuai
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran yang dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama”
sudah Sesuai.

2) Kompetensi Kepribadian dengan jumlah 6 pernyataan.


Hasil jawaban Sangat Sesuai (SS) :0

18
Hasil jawaban Sesuai (S) :3
Hasil jawaban Kurang Sesuai (KS) :3
Hasil jawaban Tidak Sesuai (TS) :0
Hasil jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) :0
Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan mengkalikan setiap point
jawaban dengan bobot nilai yang sudah ditentukan.
Yang menjawab Sangat Sesuai (5) :0x5=0
Yang menjawab Sesuai (4) : 3 x 4 = 12
Yang menjawab Kurang Sesuai (3) :3x3=9
Yang menjawab Tidak Sesuai (2) :0x2=0
Yang menjawab Sangat Tidak Sesuai (1) :0x1=0
Total Skor = 0 + 12 + 9 + 0 + 0 = 21
Tahap selanjutnya adalah mendapatkan hasil interpretasi dengan
mengetahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian sebagai
berikut.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan
Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 1) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Sesuai ialah 5 x 6 = 30
Jumlah skor terendah untuk item Sangat Tidak Sesuai ialah 1 x 6 = 6
Maka penilaian interpretasi terhadap Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran adalah :
Total Skor / Y x 100
21 / 30 x 100 = 70% Sesuai
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Kepribadian yang
terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” sudah Sesuai.

3) Kompetensi Sosial dengan jumlah 6 pernyataan.


Hasil jawaban Sangat Sesuai (SS) :0
Hasil jawaban Sesuai (S) :6
Hasil jawaban Kurang Sesuai (KS) :0
Hasil jawaban Tidak Sesuai (TS) :0

19
Hasil jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) :0
Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan mengkalikan setiap point
jawaban dengan bobot nilai yang sudah ditentukan.
Yang menjawab Sangat Sesuai (5) :0x5=0
Yang menjawab Sesuai (4) : 6 x 4 = 24
Yang menjawab Kurang Sesuai (3) :0x3=0
Yang menjawab Tidak Sesuai (2) :0x2=0
Yang menjawab Sangat Tidak Sesuai (1) :0x1=0
Total Skor = 0 + 24 + 0 + 0 + 0 = 24
Tahap selanjutnya adalah mendapatkan hasil interpretasi dengan
mengetahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian sebagai
berikut.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan
Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 1) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Sesuai ialah 5 x 6 = 30
Jumlah skor terendah untuk item Sangat Tidak Sesuai ialah 1 x 6 = 6
Maka penilaian interpretasi terhadap Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran adalah :
Total Skor / Y x 100
24 / 30 x 100 = 80% Sangat Sesuai
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Sosial yang
terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” sudah Sangat Sesuai.

4) Kompetensi Substantif dengan jumlah 8 pernyataan.


Hasil jawaban Sangat Sesuai (SS) :0
Hasil jawaban Sesuai (S) :1
Hasil jawaban Kurang Sesuai (KS) :3
Hasil jawaban Tidak Sesuai (TS) :4
Hasil jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) :0
Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan mengkalikan setiap point
jawaban dengan bobot nilai yang sudah ditentukan.

20
Yang menjawab Sangat Sesuai (5) :0x5=0
Yang menjawab Sesuai (4) :1x4=4
Yang menjawab Kurang Sesuai (3) :3x3=9
Yang menjawab Tidak Sesuai (2) :4x2=8
Yang menjawab Sangat Tidak Sesuai (1) :0x1=0
Total Skor = 0 + 4 + 9 + 8 + 0 = 21
Tahap selanjutnya adalah mendapatkan hasil interpretasi dengan
mengetahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian sebagai
berikut.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan
Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 1) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Sesuai ialah 5 x 8 = 40
Jumlah skor terendah untuk item Sangat Tidak Sesuai ialah 1 x 8 = 8
Maka penilaian interpretasi terhadap Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran adalah :
Total Skor / Y x 100
21 / 40 x 100 = 52.5%
= 53%
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Substantif yang
terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” Kurang Sesuai.

B. Pembahasan Data Hasil Evaluasi Program.


Dari hasil pengolahan data kuesioner dalam evaluasi program pada P2-MKP
(Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya
Ikan “Maju Bersama” diketahui;

1) Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran yang dilakukan di Kelompok


Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” sudah Sesuai dengan jumlah
persentase 69% .
2) Kompetensi Kepribadian yang terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama” sudah Sesuai dengan jumlah persentase 70%.

21
3) Kompetensi Sosial yang terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju
Bersama” sudah Sangat Sesuai dengan jumlah persentase 80%.
4) Kompetensi Substantif yang terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama” Kurang Sesuai dengan jumlah persentase 53%.

22
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
P2MKP adalah lembaga pelatihan yang dikelola secara individu atau kelompok
di bidang kelautan dan perikanan yang sukses dalam mengelola usahanya untuk
dijadikan tempat pelatihan. Kegiatan pelatihan dan sertifikasi P2MKP sebagai
bagian program pengembangan SDM kompeten bidang kelautan dan perikanan,
Tujuan P2-MKP yaitu agar masyarakat disekitar mampu membangun usaha yang
sama dan berhasil dalam melaksanakan usaha tersebut. Meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, masyarakat terkat hal yang dilatih seperti pengolahan
ikan, penagkapan dan penanganan ikan, kerajinan kerang mutiara dan lain-lain.

2. Kesimpulan Khusus
Kesimpulan dari penelitian ini secara khusus ialah kompetensi pada P2-MPK
berada di atas 50% yang menandakan bahwa kompetensi yang ada mulai dari
kompetensi pengelolan, kepribadian,sosial, dan subtantif sesuai dengan standar
yang ada. Dalam hal ini juga bisa dilihat bahwa keberhasilan dari P2-MPK
merupakan hasil dari ke empat komptensi yang seimbang.

B. Rekomendasi
1. Untuk Lembaga
Rekomendasi yang diberikan untuk lembaga ialah lebih ditingkatan kompetensi
yang sudah ada, kemudian mengembangan kapasitas P2MKP agar memenuhi
persyaratan P2MKP, mengembangan kapasitas P2MKP dalam peningkatan
kuantitas dan kualitas penyelenggaraan pelatihan di bidang kelautan dan
perikanan dan terakhir peningkatan peran dinas/lembaga teknis pemerintah daerah
provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelatihan dan/atau penyuluhan di
bidang kelautan dan perikanan dalam pengembangan kapasitas lembaga pelatihan
kelautan dan perikanan mandiri

2. Untuk Para Tenaga Pendidik


a. Menambah sumber bahan ajar dan sumber belajar untung meningkatkan
kualitas proses kegiatan belajar mengajar.

23
b. Menambah bahan dan alat praktek untuk meningkatkan kualitas praktek.
c. Melakukan pembinaan dan pelatihan secara berkala kepada para pendidik
tenaga kependidikan.
d. Melakukan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan secara berkala.

3. Untuk Prodi Pendidikan Masyarakat FKIP – UIKA Bogor.


a. Memperbaiki dan melengkapi sarana dan fasilitas fisik yang ada sehingga
dapat mendukung kegiatan perkuliahan dengan baik.
b. Materi perkuliah dilengkapi dan diberikan dengan semestinya
c. Adakan kegiatan yang melibatkan masyarakat

24
DAFTAR PUSTAKA

Aman. (2009). KAJIAN MODEL-MODEL EVALUASI PROGRAM


PENDIDIKAN. Yogyakarta.: Universitas Negeri Yogyakarta.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran.
Farikhah, S. (2015 ). Manajemen Lembaga Pendidikan . Sleman Yogyakarta:
Aswaja Pressindo .
Munthe, A. P. (2015). . Pentingnya evaluasi program di institusi pendidikan:
sebuah pengantar, pengertian, tujuan dan manfaat. Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Muryadi, A. D. (2017). Model evaluasi program dalam penelitian evaluasi. Jurnal
Ilmiah Penjas Penelitian, Pendidikan Dan Pengajaran.
Sari, D. I. (2014). Evaluasi pembelajaran. Jakarta.
Siswantari. (2011). Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada
Pendidikan Nonformal . Jurnal Kependidikan dan Kebudayaan , Vol.17,
No.5.
Suranto. (2019). Perencanaan & Evaluasi Program Komunisai. Pena Pressindo.
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: pustaka
pelajar.

25
LAMPIRAN

A. Lampiran Kuesioner

26
27
28
B. Lampiran Observasi

29

Anda mungkin juga menyukai