Analisis Evaluasi Program P2MKP
Analisis Evaluasi Program P2MKP
Oleh :
1. Dena Aryanti (181102020997)
2. Dika Rosti Pamana Rahdja (181202020988)
3. Ferdyan Achmad Rindra (181102021004)
4. Gisty Awaliah (181102020999)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan UAS ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
F. Penjelasan Istilah.......................................................................................7
1
A. Kesimpulan..............................................................................................24
B. Rekomendasi...........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
LAMPIRAN..........................................................................................................27
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Evaluasi
Secara teoritis evaluasi adalah suatu usaha sistemis dan sistematis untuk
mengumpulkan, menyusun dan mengolah data, fakta dan informasi dengan tujuan
menyimpulkan nilai, makna, kegunaan, prestasi dari suatu program, dan hasil
kesimpulan tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan,
perencanaan, maupun perbaikan dari suatu program. Dalam upaya modifikasi,
inovasi, dan improvisasi materi pelajaran sejarah yang efektif, maka diperlukan
suatu model evaluasi yang tepat terhadap efektifitas materi. Ada tiga konsep yang
sering dipakai dalam melakukan evaluasi, yakni tes, pengukuran, dan penilaian
(test, measurement,and assessment). Tes adalah suatu metode untuk mengukur
tingkat kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons
seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 1999: 2). Tes
adalah alat untuk melakukan pengukuran, misalnya mengkur tingkat kemampuan
peserta didik, seperti mengenai sikap, minat, motivasi, persepsi, dan lain
sebagainya. Respons peserta tes pada sejumlah item pertanyaan menunjukkan
kemampuan seseorang dalam bidang tertentu. Dengan demikian, tes merupakan
bagian dari evaluasi.
3
about curricula or programs, about institutions, or about entire systems of
institutions” (Stark & Thomas,1994: 46).
Menurut Djemari Mardapi (2000:2), ditinjau dari sasarannya evaluasi ada yang
bersifat makro dan ada yang bersifat mikro. Evaluasi yang bersifat makro
subyeknya adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk
memperbaiki sektor pendidikan. Sedangkan evaluasi mikro sering diterapkan di
tingkat kelas.
Menurut Scriven dalam Fernandes (1984) bahwa dua fungsi dasar evaluasi
yaitu bahwa evaluasi formatif digunakan untuk memperbaiki dan
mengembangkan dari sebuah program, sedangkan fungsi dari evaluasi sumatif
adalah digunakan untuk tanggung jawab, memilih dan sertifikasi. Sedangkan
standar dari evaluasi ada empat, yaitu (1) utility atau kegunaan, (2) accuracy atau
ketepatan, (3) feasibility atau kelayakan dan (4) propriety atau kebenaran.
4
hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan tindak
lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan. Melalui metode tertentu
secara cermat dan sistematis akan diperoleh data yang handal dan reliabel
sehingga penentuan kebijakan selanjutnya akan tepat, dengan catatan data yang
digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut adalah data yang tepat, baik dari
segi isi, cakupan, format maupun tepat dari segi waktu penyampaian (Widoyoko,
2007).
5
mengetahui keterlaksanaan kegiatan program. Ada tujuh elemen yang harus
dilakukan menurut Brikerhoff (1986:ix) dalam Arikunto dan Jabar, untuk
pelaksanaan evaluasi, yaitu:
6
F. Penjelasan Istilah
1. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu
2. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber
daya manusia baik pengetahuan atau skill agar dapat meningkat dari
sebelumnya.
3. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang dilakukan oleh
seseorang dalam mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan
organisasi.
4. Materi Pembelajaran adalah suatu bentuk bahan atau seperangkat substansi
pembelajaran untuk membantu guru/instruktur dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar yang disusun secara sistematis dalam rangka memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan.
5. P2MKP lembaga pelatihan kelautan dan perikanan mandiri yang ditetapkan
oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan untuk melaksanakan pelatihan kelautan dan perikanan.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Evaluasi Program Sebagai Komponen Manajemen Kelembagaan
1. Pengertian Manajemen
A.F Stoner (1982:4) dalam (Farikhah, 2015 )menjelaskan bahwa manajemen
yaitu sebuah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan sumber
daya organisasi agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Robbins (1996:8)
dalam (Farikhah, 2015 ) menjelaskan bahwa manajemen merupakan proses
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan suatu pekerjaan agar dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. Dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa manajemen memiliki makna sebagai suatu proses kegiatan
yang melibatkan banyak orang agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan efektif dan efisien.
2. Komponen-komponen Manajemen
Komponen-komponen manajemen diantaranya adaah:
a. Proses kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan control
b. Sekelompok orang yang bekerja sama didalam maupun diluar organisasi
c. Tujuan, bermaksud pencapaian sasaran yang ditargetkan
d. Efektif dan efisien mempunyai maksud bahwa efektif yaitu kuantitas
pencapaian hasil yang diharapkan, sedangkan efisien memiliki arti sesuatu
yang dikeluarkan dalam rangka pencapaian tujuan, bisa berupa biaya,
barang maupun waktu, sehingga semakin sedikit biaya yang dikeluarkan
berarti semakin efisien.
3. Tujuan Evaluasi
Menurut (Suranto, 2019) tujuan evaluasi secara umum yaitu untuk
mendapatkan informasi yang menggambarkan sjauh mana tingkat keberhasilan
implementasi suatu program, meningkatkan daya nalar dan daya kinerja untuk
memperbaiki pelaksanaan program, mencari jawaban dan solusi atas
permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan program. Tujuan umum
evaluasi program program PLS/PNF adalah menyediakan atau menyajiikan
8
data sebagai masukan bagi pengambil keputusan tentang program tersebut.
Tujuan khusus evaluasi program PLS/PNF yaitu memberikan masukan bagi:
9
untuk mendapatkan informasi, khususnya
ingin mengidentifikasi siapa competitor
program, dan apakah program ini siap
menghadapi kompetisi.
Table 1. Tujuan Evaluasi
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa. Dan berwibawa menjadi teladan bagi
peserta pelatihan dan memiliki akhlah yang mulia. (Siswantari, 2011)
mengemukakan bahwa secara jelas setiap elemen kepribadian tersebut dapat
dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
10
c. Memiliki kepribadian yang arif
d. Memiliki kepribadian yang berwibawa
e. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi peserta pelatihan
atau warga belajar.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial sama dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
pelatihan/ warga belajar, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau
wali peserta didik atau warga belajar, dan masyarakat sekitar. Menurut
(Siswantari, 2011) kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator
esensial sebagai berikut:
1) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik atau
warga belajar baik secara lisan maupun tulisan.
2) Mampu berkomunikasi dan bermitra secara efektif dengan sesame pendidik
dan tenaga kependidikan.
3) Mampu berkomunikasi dan bermitra secara efektif dengan orang tua atau
wali peserta didik atau warga belajar dan masyarakat sekitar, sesuai dengan
kebudayaan dan adat.
4. Kompetensi Substantif
Kompetensi substantive merupakan kemapuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup
penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran disatuan PNF dan
substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah
wawasan keilmuwan sebagai PTK-PNF. Menurut (Siswantari, 2011)Secara rinci
masing-masing elemen kompetensi tesebut memiliki subkompetensi dan indikator
esensial sebagai berikut:
1) Menguasai substansi keilmuan sosial dan ilmu lain yang terkait bidang studi
2) Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah
wawasan dan memperdalam pengetahuan atau materi pembelajaran.
11
C. P2-MKP Sebagai Satuan Pendidikan Masyarakat/PNF/PLS
1. Pengertian P2-MKP
P2-MKP merupakan lembaga pelatihan bidang kelautan dan perikanan yang
dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama atau pelaku usaha dibidang kelautan dan
prikanan, baik perorangan maupun kelompok. P2-MKP merupakan lembaga yang
ditetapkan oleh kepala badan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan
perikanan untuk melaksanakan pelatihan kelautan dan perikanan.
2. Tujuan P2-MKP
Tujuan P2-MKP Yaitu:
a. agar masyarakat disekitar mampu membangun usaha yang sama dan
berhasil dalam melaksanakan usaha tersebut.
b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, masyarakat terkat hal yang
dilatih seperti pengolahan ikan, penagkapan dan penanganan ikan,
kerajinan kerang mutiara dan lain-lain.
3. Sasaran P2-MKP
Sasaran P2-MKP yaitu seluruh masyarakat yang ingin memulai suatu usaha
dalam bidanng kelautan dan perikanan, untuk meningkatkan kualitas hidup dan
mensejahterakan hidupnya.
12
b. Pelatihan batik mangrove dalam meningkatkan motivasi berwirausaha
masyarakat dipusat pelatihan mandiri kelautan dan perikanan.
c. Pelatihan budidaya ikan secara professional berbasis teknologi dan
bioteknologi
d. Pelatihan produksi olahan hasil perikanan
e. Permagangan bagi masyarakat peminat budidaya perikanan
f. Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam (perairan dan biota air)
g. Kegiatan pendampingan usaha perikanan.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
14
yang harus dikakukan. Evaluasi ini menyediakan informasi terhadap jenis
keputusan yang mungkin dilakukan oleh pendidik.
4. Evalusi Produk (Product)
Evaluasi ini mengukur dan menginterpretasikan pencapaian program
selama pelaksanaan dan pada akhir program. Berhubungan dengan
pengaruh, biaya, dan keunggulan program. Evaluasi ini berkenan dgn
tujuan jangka pendek dan menengah (kriteria intrumental) dan Tujuan
Jangka panjang (Kriteria Consequuensial).
1. Studi Literatur
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
dalam kegiatan evaluasi program agar peneliti memiliki wawasan yang
luas terkait objek yang akan diteliti.
2. Observasi Berperanserta (participant observation)
Observasi berperanserta dilakukan untuk mengamati obyek penelitian,
seperti tempat khusus suatu organisasi, sekelompok orang, atau beberapa
aktivitas suatu organisasi, dalam hal ini Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama”.
3. Wawancara
Menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam (Drs. Salim, 2012)
wawancara ialah percakapan yang bertujuan, biasanya antara dua orang
(tetapi kadang-kadang lebih) yang diarahkan oleh salah seorang dengan
maksud memperoleh keterangan.
4. Angket
15
Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai
suatu masalah atau bidang yang akan diteliti utnuk memperoleh data. Angket
disebar kepada responden (orang yang akan diteliti). Menurut Suharsimi Arikunto
(2006:151), “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentnag pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui”.
D. Teknik Pengolahan Data.
Teknik pengolahan data dalam evaluasi program pada P2-MKP (Pusat
Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama” menggunakan teknik skala Likert.
Secara umum teknik pengolahan data yang diperoleh melalui angket atau
kuesioner adalah dengan menggunakan teknik skala Likert. Menurut Sugiyono
(2013:132) teknik skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Teknik pengolahan data dengan skala Likert dalam evaluasi program pada
P2-MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok
Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” diawali dengan menentukan bobot nilai
pengukurannya terlebih dahulu sebagai berikut;
16
BAB IV
PENGOLAHAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL EVALUSI
PROGRAM
A. Pengolahan Data Hasil Evalusi Program.
Pengolahan data dari kuesioner dalam evaluasi program pada P2-MKP (Pusat
Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) di Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama” dilakukan dengan teknik skala Likert yang diawali dengan
menentukan bobot nilai pengukurannya terlebih dahulu sebagai berikut;
17
Hasil jawaban Sangat Sesuai (SS) :0
Hasil jawaban Sesuai (S) : 10
Hasil jawaban Kurang Sesuai (KS) :3
Hasil jawaban Tidak Sesuai (TS) :1
Hasil jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) :1
Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan mengkalikan setiap point
jawaban dengan bobot nilai yang sudah ditentukan.
Yang menjawab Sangat Sesuai (5) :0x5=0
Yang menjawab Sesuai (4) : 10 x 4 = 40
Yang menjawab Kurang Sesuai (3) :3x3=9
Yang menjawab Tidak Sesuai (2) :1x2=2
Yang menjawab Sangat Tidak Sesuai (1) :1x1=1
Total Skor = 0 + 40 + 9 + 2 + 1 = 52
Tahap selanjutnya adalah mendapatkan hasil interpretasi dengan
mengetahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian sebagai
berikut.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan
Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 1) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Sesuai ialah 5 x 15 = 75
Jumlah skor terendah untuk item Sangat Tidak Sesuai ialah 1 x 15 = 15
Maka penilaian interpretasi terhadap Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran adalah :
Total Skor / Y x 100
52 / 75 x 100 = 69,3%
= 69% Sesuai
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran yang dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama”
sudah Sesuai.
18
Hasil jawaban Sesuai (S) :3
Hasil jawaban Kurang Sesuai (KS) :3
Hasil jawaban Tidak Sesuai (TS) :0
Hasil jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) :0
Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan mengkalikan setiap point
jawaban dengan bobot nilai yang sudah ditentukan.
Yang menjawab Sangat Sesuai (5) :0x5=0
Yang menjawab Sesuai (4) : 3 x 4 = 12
Yang menjawab Kurang Sesuai (3) :3x3=9
Yang menjawab Tidak Sesuai (2) :0x2=0
Yang menjawab Sangat Tidak Sesuai (1) :0x1=0
Total Skor = 0 + 12 + 9 + 0 + 0 = 21
Tahap selanjutnya adalah mendapatkan hasil interpretasi dengan
mengetahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian sebagai
berikut.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan
Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 1) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Sesuai ialah 5 x 6 = 30
Jumlah skor terendah untuk item Sangat Tidak Sesuai ialah 1 x 6 = 6
Maka penilaian interpretasi terhadap Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran adalah :
Total Skor / Y x 100
21 / 30 x 100 = 70% Sesuai
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Kepribadian yang
terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” sudah Sesuai.
19
Hasil jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) :0
Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan mengkalikan setiap point
jawaban dengan bobot nilai yang sudah ditentukan.
Yang menjawab Sangat Sesuai (5) :0x5=0
Yang menjawab Sesuai (4) : 6 x 4 = 24
Yang menjawab Kurang Sesuai (3) :0x3=0
Yang menjawab Tidak Sesuai (2) :0x2=0
Yang menjawab Sangat Tidak Sesuai (1) :0x1=0
Total Skor = 0 + 24 + 0 + 0 + 0 = 24
Tahap selanjutnya adalah mendapatkan hasil interpretasi dengan
mengetahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian sebagai
berikut.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan
Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 1) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Sesuai ialah 5 x 6 = 30
Jumlah skor terendah untuk item Sangat Tidak Sesuai ialah 1 x 6 = 6
Maka penilaian interpretasi terhadap Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran adalah :
Total Skor / Y x 100
24 / 30 x 100 = 80% Sangat Sesuai
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Sosial yang
terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” sudah Sangat Sesuai.
20
Yang menjawab Sangat Sesuai (5) :0x5=0
Yang menjawab Sesuai (4) :1x4=4
Yang menjawab Kurang Sesuai (3) :3x3=9
Yang menjawab Tidak Sesuai (2) :4x2=8
Yang menjawab Sangat Tidak Sesuai (1) :0x1=0
Total Skor = 0 + 4 + 9 + 8 + 0 = 21
Tahap selanjutnya adalah mendapatkan hasil interpretasi dengan
mengetahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian sebagai
berikut.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan
Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah jawaban (Angka Tertinggi 1) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Sesuai ialah 5 x 8 = 40
Jumlah skor terendah untuk item Sangat Tidak Sesuai ialah 1 x 8 = 8
Maka penilaian interpretasi terhadap Kompetensi Pengelolaan
Pembelajaran adalah :
Total Skor / Y x 100
21 / 40 x 100 = 52.5%
= 53%
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Substantif yang
terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju Bersama” Kurang Sesuai.
21
3) Kompetensi Sosial yang terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan “Maju
Bersama” sudah Sangat Sesuai dengan jumlah persentase 80%.
4) Kompetensi Substantif yang terdapat di Kelompok Pembudidaya Ikan
“Maju Bersama” Kurang Sesuai dengan jumlah persentase 53%.
22
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
P2MKP adalah lembaga pelatihan yang dikelola secara individu atau kelompok
di bidang kelautan dan perikanan yang sukses dalam mengelola usahanya untuk
dijadikan tempat pelatihan. Kegiatan pelatihan dan sertifikasi P2MKP sebagai
bagian program pengembangan SDM kompeten bidang kelautan dan perikanan,
Tujuan P2-MKP yaitu agar masyarakat disekitar mampu membangun usaha yang
sama dan berhasil dalam melaksanakan usaha tersebut. Meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, masyarakat terkat hal yang dilatih seperti pengolahan
ikan, penagkapan dan penanganan ikan, kerajinan kerang mutiara dan lain-lain.
2. Kesimpulan Khusus
Kesimpulan dari penelitian ini secara khusus ialah kompetensi pada P2-MPK
berada di atas 50% yang menandakan bahwa kompetensi yang ada mulai dari
kompetensi pengelolan, kepribadian,sosial, dan subtantif sesuai dengan standar
yang ada. Dalam hal ini juga bisa dilihat bahwa keberhasilan dari P2-MPK
merupakan hasil dari ke empat komptensi yang seimbang.
B. Rekomendasi
1. Untuk Lembaga
Rekomendasi yang diberikan untuk lembaga ialah lebih ditingkatan kompetensi
yang sudah ada, kemudian mengembangan kapasitas P2MKP agar memenuhi
persyaratan P2MKP, mengembangan kapasitas P2MKP dalam peningkatan
kuantitas dan kualitas penyelenggaraan pelatihan di bidang kelautan dan
perikanan dan terakhir peningkatan peran dinas/lembaga teknis pemerintah daerah
provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelatihan dan/atau penyuluhan di
bidang kelautan dan perikanan dalam pengembangan kapasitas lembaga pelatihan
kelautan dan perikanan mandiri
23
b. Menambah bahan dan alat praktek untuk meningkatkan kualitas praktek.
c. Melakukan pembinaan dan pelatihan secara berkala kepada para pendidik
tenaga kependidikan.
d. Melakukan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan secara berkala.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
A. Lampiran Kuesioner
26
27
28
B. Lampiran Observasi
29