Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Putu Eka Septiari

NIM : 1915613113
No. Absen : 20
Kelas : 5C D3 Akuntansi

Penjualan Angsuran

Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana pembayaran
dilakukan secara bertahap yaitu: Pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual
menerima pembayaran pertama sebagian dari harga penjualan (diberikan down payment) serta
sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran.
Untuk melindungi kepentingan penjual terhadap kemungkinan tidak ditepatinya kewajiban
pihak pembeli, maka terdapat beberapa bentuk perjanjian penjualan angsuran sebagai berikut:
1. Perjanjian penjualan bersyarat, dimana hak atas barang masih berada pada penjual
sampai barang tersebut lunas.
2. Hak milik atas barang langsung diserahkan kepada pembeli tetapi dengan menggadaikan
untuk bagian yang belum dibayarkan.
3. Hak atas barang diserahkan pada suatu badan (trustee), setelah lunas baru diserahkan
kepada pembeli.
4. Sewa beli (leasing), pembayaran angsuran dianggap sebagai sewa sampai nilai kontrak
telah dilunasi, baru setelah itu hak milik berpindah kepada pembeli.
A. Pengakuan Laba Kotor Dalam Penjualan Angsuran
Ada 2 (dua) pendekatan pengakuan laba kotor dalam penjualan angsuran, yaitu
I. Dasar Penjualan (sales bases atau accrual bases)
Dalam pendekatan ini laba kotor diakui dalam periode penjualan tanpa memperhatikan
beberapa pembayaran yang telah terjadi dan tanpa memperhatikan pula apakan Akan ada
piutang penjualan angsuran yang dibatalkan. Pendekatan ini diterapkan biasanya dalam
kondisi yaitu tidak akan terjadi pembatalan penjualan angsuran, jangka waktu penjualan
relatif pendek, biaya-biaya yang berhubungan dengan penjualan angsuran bisa ditaksir
secara relatif teliti, uang muka relative besar, angsuran relatif besar
II. Dasar Tunai (cash bases)
Dalam metode ini laba kotor diakui saat pengumpulan kas. Ada 3 perlakuan terhadap
penerimaan piutang penjualan angsuran, yaitu:
a. Penerimaan kas pertama dianggap sebagai penutup harga pokok penjualan terdahulu,
setalah harga pokok penjualan tertutup, baru penerimaan kas berikutnya diakui
sebagai laba kotor (cost recovery method).
b. Penerimaan kas pertama dianggap sebagai perolehan laba kotor dahulu, setelah laba
kotor tercapai baru sisa penerimaan kas berikutnya diakui sebagai penutup harga
pokok.
c. Harga pokok penjualan dan laba kotor diakui secara proporsional setiap menerima
kas (metode penjualan angsuran).
B. Penjualan Barang-Barang Tak Bergerak
Metode pencatatan untuk penjualan barang tidak bergerak berbeda dengan metode
pencatatan untuk penjualan barang bergerak. Pada penjualan tidak bergerak, saat
penjualan, Nama barang yang bersangkutan langsung dikredit sebesar harga pokok
penjualan. Selisih antara harga jual dan harga pokok penjualan langsung diakui sebagai
laba kotor belum direalisasi.
C. Penjualan Barang Dagangan
Prosedur akuntansi untuk penjualan barang dagangan dengan perjanjian angsuran, pada
dasarnya sama dengan cara-cara yang berlaku bagi harta tetap (barang-barang tak
bergerak). Dalam mencatat transaksi-transaksi penjualan perlu untuk membedakan antara
penjualan reguler (reguler sales) dan penjualan angsuran (installment sales). Hal ini
sangat penting artinya untuk dapat memberikan data bagi perhitungan laba kotor yang
diakui sebagai hasil penerimaan pembayaran piutang dari penjualan angsuran.
D. Penyajian Informasi Penjualan Angsuran Yang Belum Selesai
Penyajian informasi penjualan angsuran tidak jauh berbeda dengan penyajian pada
umumnya, hanya saja akan timbul rekening “Piutang Penjualan Angsuran” dan ‘Laba
Kotor yang belum direalisasi”. Untuk laba kotor yang belum direalisasi dapat dicatat
sebagai utang, pengurang rekening piutang penjualan angsuran, atau sebagai bagian dari
laba ditahan. Laba kotor yang belum direalisasi dari penjualan angsuran biasanya
disajikan dalam kelompok utang di dalam neraca sebagai “Pendapatan Yang Masih Akan
Diterima” (deffered revenue). Penyajian semacam ini dilaksanakan, karena penjualan
angsuran sesungguhnya menaikkan posisi modal kerja perusahaan. Tetapi pengakuan
tambahnya modal kerja ini harus menanti pengubahan Piutang Penjualan Angsuran ke
dalam uang tunai (menanti pembayaran piutang dari langganan yang bersangkutan).
E. Pertukaran Dalam Penjualan Angsuran
Dalam tukar tambah, barang yang diserahkan sebagai uang muka dicatat berdasar
realisasi bersihnya dengan syarat: nilai realisasi bersih tidak boleh melebihi nilai pokok
pengganti (current replacement cost). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual
barang dikurangi biaya perbaikan, biaya pemasaran, dan biaya-biaya lain serta taksiran
laba yang diharapkan. Selisih antara harga yang disepakati dengan nilai realisasi bersih
dimasukkan ke rekening cadangan kelebihan harga. Pada akhir periode rekening
cadangan sebenarnya adalah sebesar rekening penjualan dikurangi cadangan kelebihan
harga.
F. Pembatalan Kontrak Dan Pemilikan Kembali
Pada umumnya jika terjadi pembatalan penjualan angsuran barang yang sudah dijual
dimiliki kembali oleh penjualnya. Barang yang dimiliki kembali diperlukan penilaian
kembali harga barang yang bersangkutan. Dalam penilaian dan kepentingan normal yang
diharapkan apabila barang tersebut dijual lagi (nilai realisasi bersih). Piutang penjualan
angsuran yang belum dibayar dibatalkan, laba atau rugi pembatalan penjualan angsuran
yang diakui adalah tergantung metode pengakuan laba kotor yang digunakan (laba kotor
diakui saat penjualan atau laba kotor diakui secara proporsional penerimaan kas).
G. Masalah Bunga Dalam Penjualan Angsuran
Pada umumnya setiap penjualan angsuran pasti ada bunga yang ditanggung oleh pembeli.
Ada berbagai macam perhitungan bunga angsuran yaitu:
1. Bunga dihitung dari sisa pinjaman adalah bunga dihitung dari sisa pinjaman,
besarnya bunga dihitung dari saldo pinjaman awal periode. Jadi jumlah semakin
lama semakin turun.
2. Bunga dihitung dari pokok pinjaman adalah Jika bunga dihitung dari pokok
pinjaman, besarnya bunga dihitung dari saldo pinjaman, jadi besarnya bunga
adalah tetap.
3. Sistim anuitet adalah bunga menggunakan rumus anuitet jumlah angsuran tetap
tetapi jumlah bunga semakin menurun, angsuran pokok semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai