Dari semua data pengukuran di atas dilakukan perhitungan axial strain (ε) yang merupakan
perbandingan antara deformasi sample (Δh) dengan tinggi sample mula-mula (h) dan disajikan
dalam bentuk persentase. Kemudian area correction factor yang merupakan pengurangan angka
satu dengan axial strain (ε). Setelah itu dilakukan perhitungan correction area (A’) berupa
perbandingan antara luas sample mula-mula (Ao) dengan area correction factor yang telah
dihitung sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan penghitungan total load on sample yang
menyesuaikan dengan tipe alat yang digunakan. Di sini alat dikalibrasi dengan persamaan 0.144
massa + 0.493 kg/unit.
Kemudian pada kolom terakhir terdapat Compressional stress (σ) yang merupakan perbandingan
antara total load sample dan correction area. Disajikan dalam satuan kg/cm2. Setelah semua
kolom terisi maka mengukur Kuat Tekan (qu) dan Kuat Geser (Cu) dengan rumus sebagai
berikut:
600.00
500.00
400.00
300.00
Compression Stress, s (kg/cm2)
200.00
100.00
0.00
0.000000 20.000000 40.000000 60.000000 80.000000
Axial Strain (%)
Pada grafik hubungan antara Compressional Stress dan Axial Strain di atas dapat dilihat data
menunjukkan kenaikan Compressional stress yang nilai kenaikannya menurun tiap penambahan
Axial Strain sehingga terlihat seperti grafik logaritmik. Namun mengalami stasioner naik pada
Axial Strain antara 3.88% hingga 4.44% dan turun pada Axial Strain 6.11%.
Kesimpulan
- Kuat tekan bebas sample bernilai sebesar 593.8961 kg/cm2
- Tegangan geser sample bernilai sebesar 296.948 kg/cm2
- Grafik hubungan compressional stress dan axial strain cenderung berbentuk logaritmik