Anda di halaman 1dari 14

1

HAKEKAT PEMBELAJARAN

Tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah : Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Ikhwan Baihaqi

Disusun oleh kelompok 10 :

Laila Oktaviani : 180128038

Lulu Hilmiyah : 180128039

Luthfia Hanum : 180128041

M. Sholeh Iskandar : 180128045

M. Robby Ghiani : 1801280

Nailul Huda : 1801280

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AT-TAQWA

BEKASI

TAHUN AJARAN 1443 H/2021 M

1
2

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahiim

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat
iman, sehat dan hidayahnya, serta kesempatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “Hakekat Pembelajaran”

Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah diutus oleh Allah SWT, untumembawa cahayanya
bagi umat manusia.

Dan kami selaku pemakalah menyadari masih banyak kekurangan yang


ada pada makalah kami ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca khususnya pada Dosen Bidang Studi ini, yaitu: Ikhwan
Baihaqi, MA. Demi kesempurnaan dalam membuat makalah pada waktu
mendatang. Untuk itu kami selaku pemakalah mengucapkan terimakasih.

Wassalaamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarakatuh

Bekasi, 24 November 2021

2
3

DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG........................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan Masalah..................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Hakikat Pembelajaran.........................................................................................5
B. CIRI CIRI PEMBELAJARAN............................................................................8
C. KOMPONEN PEMBELAJARAN...................................................................10
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
KESIMPULAN........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi atau
pengetahuan dari seorang guru kepada siswa. Berdasarkan hal tersebut maka
dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada
dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam
pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan belajar dapat tercapai. Kegiatan
belajar mengajar merupakan suatu kondisi yang sengaja diciptakan, dimana dalam
kegiatan tersebut terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik guna
mewujudkan tujuan pembelajaran itu sendiri. Belajar mengajar mempunyai
hakikat, ciri, dan komponen.

Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus


dilakukan suatu perencana yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah satu
penerapan strategi pemnbelajaran di antara strategi-strategi pembelajaran yang
lain dengan tujuan utamanya menyampaikan informasi kepada peserta didik.
Perbedaan tersebut pun telah menggeser paradigma pendidikan, yang semula guru
sebagai pusat kepada siswa sebagai pusat. Kegiatan pendidikan yang semula lebih
berorientasi pada mengajar (guru lebih banyak berperan) telah berpindah konsep

4
5

menjadi pembelajaran (merencanakan kegiatan-kegiatan yang orientasinya kepada


siswa agar terjadi belajar dalam dirinya). Sebagai guru sudah menyadari apa yang
sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat
mengantarkan anak didik ketujuan.disini tentu saja tugas guru berusaha
menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua
anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan
sebagai objek dari kegiatan mengajar. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain
adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.tujuan
pengajaran tentu saja akan tercapai jika anaak didik berusaha secara aktif untuk
mencapainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat didalam pembelajaran?
2. Apa saja ciri-ciri pembelajaran ?
3. Apa komponen-komponen dalam pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Tentang Hakikat didalam Pembelajaran?
2. Untuk Mengetahui Tentang Ciri-ciri Pembelajaran?
3. Untuk Mengetahui Tentang Komponen-komponen dalam Pembelajaran?

5
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Pembelajaran
1. Pengertian

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk


hidup belajar.Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat
melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut
adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati.

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan
tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai
fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung
peningkatan kemampuan belajar peserta didik.

Dalam pembelajaran juga terdapat komponen – komponen pembelajaran yang


saling berhubngan satu sama lainnya. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran
dalam proses pembelajaran sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar
secara optimal.

Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka
pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih

6
7

baik. Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara
bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana belajar
itu secara efektif digunakan. Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar yang
diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu memiliki dan mengakses isi
pelajaran itu sendiri.Berangkat dari pengertian tersebut, maka dapat dipahami
bahwa pembelajaran membutuhkan hubungan dialogis yang sungguh-sungguh
antara guru dan peserta didik, dimana penekanannya adalah pada proses
pembelajaran oleh peserta didik(student of learning), dan bukan pengajaran oleh
guru(teacher of teaching).

Konsep seperti ini membawa konsekuensi kepada fokus pembelajaran yang lebih
ditekankan pada keaktifan peserta didik sehingga proses yang terjadi dapat
menjelaskan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
dicapai oleh peserta didik. Keaktifan peserta didik ini tidak hanya dituntut secara
fisik saja, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya fisik peserta didik saja
yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar
tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya dengan peserta didik tidak
belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan di dalam dirinya.

Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut:

·1. Pembelajaran sebagai sistem

Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir


antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi
pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).
Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru
dalam rangka membuat siswa belaja, meliputi :

1. Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan


penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku atau
media cetak lainnya.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan
atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan
dirancang
3. Penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru , persepsi, dan
sikapnya terhadap siswa.
4. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca
pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula

7
8

berupa pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan


belajar.

2. Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem

Pendekatan sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan
perkembangan dalam psikologi belajar sistematik, yang dilandasi dengan prinsip-
prinsip psikologi behavioristik dan humanistik. Aspek-aspek pendekatan sistem
pembelajaran, meliputi aspek filosofis dan aspek proses. Aspek filosofis ialah
pandangan hidup yang melandasi sikap si perancang, sistem yang terarah pada
kenyataan. Sedangkan aspek proses ialah suatu proses dan suatu perangkat alat
konseptual. Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama,
yakni :

1. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses


pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya
interaksi antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa
untuk belajar secara efektif.
2. Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang
meliputi prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian
keseluruhan proses pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian
tujuan pembelajaran. Pola pendekatan sistem pembelajaran, menurut
Oemar Hamalik (2002: 9), melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah)
b. analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan
pembelajaran (analisis masalah)
c. merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu
pemecahan)
d. pelaksanaan pembelajaran (eksperimental)
e. menilai dan merevisi.

Untuk mencapai pembelajaran efektif dan efisien dibutuhkan pengelolaan


komponen pembelajaran secara baik. Dalam pendekatan sistem bahwasanya untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal harus didukung dengan
komponen pembelajaran yang baik, yang meliputi tujuan, siswa, guru, metode,
media, sarana, lingkungan pembelajaran dan evaluasi. Masing-masing komponen
memberikan pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Akan tetapi dari
beberapa komponen-komponen tersebut guru merupakan komponen terpenting
dalam pembelajaran, karena guru bersifat dinamis, sehingga dapat mengelola dan
menggerakkan komponen-komponen yang lain.

8
9

B. CIRI CIRI PEMBELAJARAN


Oemar Hamalik (1999) memaparkan tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem
pembelajaran, yaitu:

1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang


merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2. Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi
dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing
memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran.
3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh
manusia dan sistem pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistem
alami seperti: ekologi, sistem kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur
yang saling ketergantungan satu sama lain, disusun sesuai dengan rencana
tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun
proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa
belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga,
material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif.

Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran lebih detail adalah sebagai berikut:

1. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu


perkembangan tertentu.
2. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang
direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Fokus materi ajar, terarah, dan terencana dengan baik.
4. Adanya aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungya
kegiatan pembelajaran.
5. Aktor guru yang cermat dan tepat.
6. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi masing-
masing.
7. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.

Yang menjadi kunci untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan


siswa, mata ajaran dan guru itu sendiri. Kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa
yang hendak dicapai, dikembangkan dan diapresiasi. Mata ajaran yang ada dalam
petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan.

Pada prinsipnya pembelajaran harus melaksanakan langkah-langkah sebagai


berikut:

9
10

1. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan (perumusan masalah).

2. Analisis kebutuhan untuk mentransformasikannya menjadi tujuan-tujuan


pembelajaran (analisis masalah).

3. Merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu


pemecahan).

4. Pelaksanaan pembelajaran (eksperimental).

5. Menilai dan merevisi.

ciri-ciri belajar menurut Edi Suardi sebagai berikut :

1. Belajar mengajar memiliki tujuan. Tidak hal yang dilakukan tanpa


memiliki tujuan, begitu pula dengan belajar yakni untuk membentuk anak
didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud dengan
kegiatan belajar mengajar itu sadar akan tujuan, dengan menempatkan
anak didik sebagai pusat perhatian.
2. Ada suatu proses (jalannya interaksi) yang direncanakan, di desain untuk
mencapai secara optimal. Selain memiliki tujuan belajar juga memiliki ciri
suatu kegiatan yang direncanakan maka dalam melakukan interaksi perlu
ada prosedur, atau langkah-langkah sistematik dan relevan.
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang
khusus. Dalam hal ini materi harus di desain sedemikian rupa, sehingga
cocok untuk mencapai tujuan.
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi. Bahwa anak
didik merupakan syarat untuk bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar.
5. Dalam kegiatan belajar mengajar. Guru berperan sebagai pembimbing.
Dalam perannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan
dan memberi motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif.
6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan dispilin. Disiplin dalam
kegiatan belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku
yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh
pihak guru maupun anak didik dengan sadar.
7. Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam
sistem berkelas (kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri
yang tidak bisa ditingkatkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu,
kapan tujuan itu sudah harus tercapai.
8. Evaluasi. Dari seluruh kagiatan diatas,masalah evaluasi bagian penting
yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melakukan kegiatan belajar

10
11

mengajar. Evaluasi harus guru lalkukan untuk mengetahui tercapai


tidaknya tujuan pengajaran yang telah dilakukan.

C. KOMPONEN PEMBELAJARAN
Sebagai suatu sistem, kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen
sebagai berikut :

1. Tujuan. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita –cita
yang bernilai normatif. Dengan kata lain, dalam tujuan terdapat sejumlah
nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Tujuan tersebut
mempunyai jenjang dari yang luas dan umum sampai pada yang sempit
dan khusus. Semua tujuan itu berhubungan antara yang satu dengan yang
lainnya, dan tujuan yang berada di bawah akan menunjang tujuan di
atasnya.
2. Bahan Pelajaran. Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik.
Bahan yang disebut sebagai sumber belajar ini adalah sesuatu yang
membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Dengan demikian, bahan
pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam
pengajaran. Karena bahan adalah salah satu inti dalam proses belajar
mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.
3. Kegiatan Belajar Mengajar. Kegiatan belajar mengajar adalah inti
kegiatan dalam pendidikan, karena akan menentukan sejauh mana tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Segala sesuatu yang diprogramkan
akan dilaksanakan dan akan melibatkan semua komponen pengajaran.
Kegiatan belajar mengajar yang baik ditentukan dari baik atau tidaknya
program pengajaran yang telah dilakukan pula, karena akan berpengaruh
terhadap tujuan yang akan dicapai.
4. Metode. Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan
metode bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Prof. Dr.
Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed., Mengemukakan lima faktor yang
mempengaruhi penggunaan metode, yaitu :

Tujuan yang berbagai – bagai jenis dan fungsinya.

Anak didik yang berbagai – bagai tingkat kematangannya.

Situasi yang berbagai – bagai keadaannya.

Fasilitas yang berbagai – bagai kualitas dan kuantitasnya.

Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda – beda.

11
12

Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran yang berfungsi sebagai perlengkapan, sebagai alat bantu
mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan. Alat dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu ala dan alat bantu. Alat adalah berupa suruhan,
perintah, larangan, dan lain – lain. Sedangkan alat bantu adalah berupa globe,
papan tulis, kapur, dan lain – lain.

Sumber Pelajaran

Dalam mengemukakan sumber – sumber belajar ini, para ahli sepakat bahwa
segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan
kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Evaluasi

Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentuka nilai dari sesuatu. Menurut Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumartana,
evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan. Menurut Ny. Drs.
Roestiyah N.K, evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas – luasnya,
sedalam – dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna
mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan
mengembangkan kemampuan belajar siswa.

Ketika evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi
mempunyai fungsi sebagai barikut :

1. Untuk memberikan umpan balik kepaa guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar.

2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari
setiap siswa.

3. Untuk menentukan situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat
kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

4. Untuk mengenal latar belakang siswa yang mengalami kesulitan

12
13

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pembelajaran yang terpusat pada guru mengakibatkan peserta didik kurang aktif,
oleh karena itu perlu digeser sedemikian rupa sehingga menjadi lebih terpusat
pada peserta didik. Demikian pula adanya asumsi bahwa seluruh peserta didik di
kelas mempunyai karakteristik sama membawa konsekuensi pada pemberian
perlakuan belajar yang serba sama pula pada mereka, sehingga mengurangi
kesempatan mereka untuk berkembang sesuai perbedaan yang dimilikinya.
Menurut Murphy, seorang psikolog kenamaan, berpandangan bahwa proses
belajar terjadi karena adanya interaksi antara organisme yang dasarnya bersifat
individual dengan lingkungan khusus tertentu

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah
komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
metode, alat dan sumber, serta evalwasi. Penjelasan dari setiap komponen tersebut
adalah sebagai berikut:Tujuan, Bahan pelajaran, Kegiatan belajar mengajar,
Metode , Alat, Sumber pelajaran,dan Evalwasi.

13
14

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaiful dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta,
Jakarta, Cet.IV. 2010

Setiawan, Toni, Pendekatan Keterampilan Prose Bagaimana Mengaktifkan Proses


Belajar, Gramedia, 1985.

http://zuwaily.blogspot.com/2013/09/ciri-ciri-pembelajaran-dalam-
pendidikan.html#.VMAkJUfF8rM

https://a410080251.wordpress.com/konsep-strategi-belajar-mengajar/hakikat-ciri-
dan-komponen-belajar-mengajar/

http://inmuchlis.blogspot.com/2011/11/hakikat-ciri-dan-komponen-belajar.html

14

Anda mungkin juga menyukai