NAMA : FEBRIANTI

NPM : 20310003

1. Perhitungan Harga Pokok Produksi di Departemen A.

Untuk ekuivalensi
BBB : 6.000 unit + (1.000 unit x 100%) = 7.000 unit
BTK : 6.000 unit + (1.000 unit x 80%) = 6.800 unit
BOP : 6.000 unit + (1.000 unit x 60%) = 6.600 unit

Perhitungan harga pokok per unit Departemen A.

BBB : Rp 4.550.000 : 7.000 unit = Rp 650
BTK : Rp 5.440.000 : 6.800 unit = Rp 800
BOP : Rp 2.640.000 : 6.600 unit = Rp 400
Rp 1.850

Tabel Perhitungan Harga Pokok Per Unit Departemen A.

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi /

Satuan
BBB Rp 4.550.000 7.000 unit Rp 650
BTK Rp 5.440.000 6.800 unit Rp 800
BOP Rp 2.640.000 6.600 unit Rp 400
TOTAL Rp 12.630.000 Rp 1.850

Perhitungan harga pokok produksi selesai dan produk dalam proses

Departemen A.
Harga pokok produksi selesai yang ditransfer ke Departemen B.
Rp 1.850 x 6.000 unit = Rp 11.100.000
Harga pokok produk dalam proses akhir :
BBB : 1.000 unit x 100% x Rp 650 = Rp 650.000
BTK : 1.000 unit x 80% x Rp 800 = Rp 640.000
BOP : 1.000 unit x 60% x Rp 400 = Rp 240.000
Rp 1.530.000
Jumlah biaya produksi Departemen A Februari 2019 Rp 12.630.000

PT. MAWAR
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN A
JANUARI 2011
 Data produksi :
Produk yang dimasukan dalam proses 8.000 unit
Produk selesai yang ditransfer ke Dept. berikutnya 6.000 unit
Produk dalam proses akhir 1.000 unit
Produk hilang di awal proses 1.000 unit
8.000 unit

Biaya produksi yang dibebankan Departemen A :

Jumlah Biaya Biaya Per Unit
Biaya bahan baku Rp 4.550.000 Rp 650
Biaya tenaga kerja Rp 5.440.000 Rp 800
Biaya overhead pabrik Rp 2.640.000 Rp 400
Jumlah Rp 12.630.000 Rp 1.850

Perhitungan biaya :
Harga pokok produk yang ditransfer ke Departemen berikutnya
Rp 1.850 x 6.000 = Rp 11.100.000
Harga produk dalam proses akhir :
Biaya bahan baku Rp 650.000
Biaya tenaga kerja Rp 640.000
Biaya overhead pabrik Rp 240.000
Rp 1.530.000
Jumlah biaya produksi Departemen A Februari 2019 Rp 12.630.000

Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen A

1. Untuk mencatat biaya produksi Departemen A

BDP - BBB Departemen A Rp 4.550.000
BDP - BTK Departemen A Rp 5.440.000
 BDP - BOP Departemen A Rp 2.640.000
Persediaan Bahan Baku Rp 4.550.000
Gajih dan Upah Rp 5.440.000
Berbagai Rek Dikredit Rp 2.640.000

2. Untuk mencatat harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B

Barang Dalam Proses - BBB Departemen B Rp 11.100.000
BDP - BBB Departemen A Rp 3.900.000
BDP - BTK Departemen A Rp 4.800.000
BDP - BOP Departemen A Rp 2.400.000

3. Untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses pada akhir
bulan Januari 2011
Persediaan Produk dalam Proses Dept. A Rp 1.530.000
BDP – BBB Departemen A Rp 650.000
BDP – BTK Departemen A Rp 640.000
BDP – BOP Departemen A Rp 240.000

Perhitungan Harga Pokok Produksi Departemen B.

Unit ekuivalensi Departemen B
BTK : 4.000 unit + (1.000 unit x 70%) + 1.000 = 5.700 unit

BOP : 4.000 unit + (1.000 unit x 50%) + 1.000 = 5.500 unit

Perhitungan harga pokok per unit Departemen B.

BTK : Rp 4.560.000 : 5.700 unit = Rp 800

BOP : Rp 3.300.000 : 5.500 unit = Rp 600

Rp 1.400

Tabel Perhitungan Harga Pokok Per Unit Departemen A.

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi /

Satuan
BTK Rp 4.560.000 5.700 unit Rp 800
 BOP Rp 3.300.000 5.500 unit Rp 600
TOTAL Rp 7.860.000 Rp 1.400

Perhitungan harga pokok produk selesai dan produk dalam proses Departemen B.

Harga pokok produk selesai yang ditransfer Departemen B ke gedung :

Harga pokok dari Departeen. A :

Rp 1.850 x 4.000 unit = Rp 7.400.000

Biaya yang ditambahkan oleh Departemen B :

Rp 1.400 x 4.000 unit = Rp 5.600.000
Total harga pokok produk jadi yang ditransfer Dept. B ke gedung

Rp 3.250 x 4.000 unit = Rp 13.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :

Harga pokok dari Dept. A : Rp 1.850 x 1.000 unit = Rp 1.850.000

Biaya yang ditambahkan oleh Departemen B

BTK : 1.000 unit x 70% x Rp 5.700 = Rp 3.990.000

BOP : 1.000 unit x 50% x Rp 5.500 = Rp 2.750.000

Rp 6.740.000

Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dept. B Rp 8.590.000

Jumlah biaya produksi kumulatif Dept. B bulan Januari 2011 Rp 21.590.000

PT. MAWAR

LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN B

JANUARI 2011

Data produksi :
Produk yang dimasukan dalam proses 6.000 unit
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 4.000 unit
Produk dalam proses akhir 1.000 unit
Produk hilang di akhir proses 1.000 unit
6.000 unit

Biaya produksi yang dibebankan Departemen B :

Jumlah Biaya Biaya Per Unit

Harga pokok produk Dept. A Rp 11.100.000 Rp 1.850

Biaya tenaga kerja Rp 4.560.000 Rp 800
Biaya overhead pabrik Rp 3.300.000 Rp 600
Jumlah Rp 18.960.000 Rp 3.250
Perhitungan biaya :

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang

Rp 1.400 x 4.000 unit = Rp 5.600.000

Harga pokok produk hilang : 1.000 unit x Rp 1.400 = Rp 1.400.000

Rp 7.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :

Harga pokok produk dari Departemen A

Rp 1.850 x 1.000 unit = Rp 1.850.000

Biaya tambahan di Departemen B :

Biaya tenaga kerja Rp 3.990.000

Biaya overhead pabrik Rp 2.750.000

Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dept. B Rp 8.590.000

Jumlah biaya produksi Departemen B Februari 2019 Rp 15.590.000

Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen A

1. Untuk mencatat penerimaan produk dari Departemen A

BDP- BBB Dept. A Rp 11.100.000
BDP-BBB Dept. A Rp 3.900.000
BDP-BTK Dep t.A Rp 4.800.000
 BDP-BOP Dept. A Rp 2.400.000
2. Untuk mencatat biaya produksi Departemen B
BDP-BTK Dept. B Rp 4.560.000
BDP-BOP Dept. B Rp 3.300.000
Gaji dan upah Rp 4.560.000
BOP yang dibebankan Rp 3.300.000
3. Untuk mencatat harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang
Persediaan produk jadi Rp 13.000.000
BDP-BBB Dept. B Rp 7.400.000
BDP-BTK Dept. B Rp 3.990.000
BDP-BOP Dept. B Rp 1.610.000
4. Untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum
selesai diproses Dep. B pada akhir bulan Mei 2015
Persediaan produk dalam proses Dept. B Rp 8.590.000
BDP-BBB Dept. B Rp 1.850.000
BDP-BTK Dept. B Rp 3.990.000
BDP-BOP Dept. B Rp 2.750.000