Berikut ini laporan pembelajaran daring di Stasiun TV TVRI yang bekerjasama dengan Kemendikbud RI yang diperuntukan untuk pembelajaran daring melalui media televisi. Dalam laporan ini, saya Putri Balqies kelas 9C mendokumentasikan acara di TVRI pada jam 9.30 – 10.00 WIB yang diperuntukan untuk tingkat SMP pada acara tersebut Membahas Tari Lenggang Nyai. Tari Lenggang Nyai berasal dari Jakarta lebih tepatnya dari Betawi. Tari Lenggang Nyai terinpirasi dari cerita tentang Nyai Dasima. Tari Lenggang Nyai merupakan tarian kreasi baru yang terinspirasi dari sebuah cerita rakyat sehingga tarian ini memiliki banyak pesan dan makna. Tarian ini adalah salah satu kesenian tari masyarakat Betawi di Jakarta yang tercipta dari kisah hidup Nyai Dasimah. Nyai Dasimah sendiri adalah seorang wanita cantik asal Betawi yang kebingungan di antara dua pilihan untuk menentukan pendamping hidupnya. Namun, keputusan akhirnya untuk memilih salah seorang di antara dua pilihannya justru membawa petaka bagi dirinya sendiri. Secara umum, gerakan Tari Lenggang Nyai merupakan gerakan yang luwes tapi pasti, namun terkadang terselip gerakan ragu-ragu yang menggambarkan perasaan galau seorang gadis. Pada bagian lain, juga tampak gerakan yang menggambarkan keceriaan dan kegembiraan, seperti kegembiraan seseorang yang bisa menentukan sikap hidupnya sendiri. Sejarah Tari Lenggang Nyai diciptakan oleh seorang seniman tari asal Yogyakarta bernama Wiwik Widiastuti. Wiwik Widiastuti dikenal sebagai seorang seniman yang sangat mencintai kebudayaan Indonesia. Tarian ini berlatar belakang cerita rakyat betawi, yaitu cerita tentang kehidupan Nyai Dasimah. Sementara, nama Lenggang Nyai berasal dari kata “lenggang” yang berarti ‘melenggak-lenggok’ dan kata “Nyai” yang diambil dari nama Nyai Dasimah. Menurut cerita, Nyai Dasimah adalah seorang wanita cantik dari Betawi yang berada dalam kebingungan memilih pendamping hidupnya. Nyai Dasimah dihadapkan pada dua pilihan, yaitu pria berkebangsaan Belanda dan pria berkebangsaan Indonesia. Setelah berpikir panjang, akhirnya Nyai Dasimah memilih pria berkebangsaan Belanda bernama Edward William. Setelah menikah, kehidupannya berubah, aturan-aturan yang dibuat sang suami membuat Nyai Dasimah merasa terkekang dan hak-haknya sebagai perempuan dirampas. Kemudian, Nyai Dasimah memutuskan untuk memberontak dan memperjuangkan kebebasannya sebagai perempuan yang juga memiliki hak atas dirinya sendiri. Perjuangan atas hak perempuan inilah yang kemudian membuat Wiwik Widiastuti terinspirasi untuk menciptakan tarian ini sebagai cara untuk mengenang perjuangan Nyai Dasimah. Nilai-nilai Tari Lenggang Nyai yang berasal dari Betawi ini memiliki dua nilai yang tekandung di dalamnya, yaitu nilai estetika dan nilai moral. Setiap kesenian tentu memiliki nilai keindahan, nilai estetika pada Tari Lenggang Nyai adalah adanya perpaduan sentuhan Cina dan Indonesia yang memiliki keindahan dan kesan berbeda. Selain nilai estetika, tarian ini juga memiliki nilai moral yang disampaikan melalui gerakan-gerakannya. Tari Lenggang Nyai memiliki 8 nilai moral, yaitu: - Kebingungan - Kesedihan - Rasa malu - Keyakinan - Bahagia - Percaya diri - Keberanian - Cinta sejati Nilai moral pada Tari Lenggang Nyai merupakan pesan untuk kaum perempuan yang sedang menentukan pilihan hidup. Tari Lenggang Nyai menyampaikan pesan khususnya bagi para perempuan untuk bisa menjadi seorang perempuan yang memiliki prinsip. Prinsip tersebut harus kuat dan seorang perempuan harus berani mengambil keputusan serta menghadapi risiko dari keputusannya tersebut. Tarian ini berpesan bahwa berdasarkan rasa cinta dan kasih sayang, segalanya dapat dihadapi dengan hati dan pikiran yang damai. Properti Tata busana menjadi salah satu daya tarik Tari Lenggang Budaya, yaitu adanya perpaduan unsur budaya Cina dan Betawi dalam busana yang dikenakan. Biasanya busana penari Lenggarng Nyai menggunakan warna terang, seperti warna hijau terang dan merah terang. Selain itu, pada bagian kepala dihiasi dengan hiasan seperti mahkota yang identik dengan budaya Cina. Pada pertunjukan tarian ini juga di iringi dengan musik tradisional Betawi, yaitu Gambang kromong. Dengan busana dan iringan musik tersebut para penari Lenggang Nyai meliukkan tubuh, tangan dan kaki mereka dengan anggun namun dalam gerakan yang cepat. Walupun tarian ini merupakan tarian kreasi baru dalam perkembangannya, tari Lenggang Nyai ini telah menjadi salah satu tarian tradisional Betawi yang sering menghiasi berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, acara adat, acara perayaan dan festival budaya yang diadakan di ibu kota Jakarta.
Pada acara Tari Lenggang Nyai ada beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi pada acara tersebut.
Jawabanya : Jawabanya : Jawabanya :
Demikian laporan dokumentasi tentang pembelajaran daring pada acara Tari
Lenggang Nyai di TVRI tgl 22 April 2020, kurang lebihnya saya ucapakan terima kasih.