Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pembelajaran Daring TVRI

22 April 2020 – Tari Lenggang Nyai

Di Susun Oleh :
Putri Balqies Kelas 9C

SMP MUHAMMADIYAH 3 BANYUWANGI


Berikut ini laporan pembelajaran daring di Stasiun TV TVRI yang bekerjasama
dengan Kemendikbud RI yang diperuntukan untuk pembelajaran daring melalui media
televisi.
Dalam laporan ini, saya Putri Balqies kelas 9C mendokumentasikan acara di
TVRI pada jam 9.30 – 10.00 WIB yang diperuntukan untuk tingkat SMP pada acara
tersebut Membahas Tari Lenggang Nyai. Tari Lenggang Nyai berasal dari Jakarta lebih
tepatnya dari Betawi. Tari Lenggang Nyai terinpirasi dari cerita tentang Nyai Dasima.
Tari Lenggang Nyai merupakan tarian kreasi baru yang terinspirasi dari sebuah
cerita rakyat sehingga tarian ini memiliki banyak pesan dan makna. Tarian ini adalah
salah satu kesenian tari masyarakat Betawi di Jakarta yang tercipta dari kisah hidup
Nyai Dasimah. Nyai Dasimah sendiri adalah seorang wanita cantik asal Betawi yang
kebingungan di antara dua pilihan untuk menentukan pendamping hidupnya. Namun,
keputusan akhirnya untuk memilih salah seorang di antara dua pilihannya justru
membawa petaka bagi dirinya sendiri.
Secara umum, gerakan Tari Lenggang Nyai merupakan gerakan yang luwes tapi
pasti, namun terkadang terselip gerakan ragu-ragu yang menggambarkan perasaan galau
seorang gadis. Pada bagian lain, juga tampak gerakan yang menggambarkan keceriaan
dan kegembiraan, seperti kegembiraan seseorang yang bisa menentukan sikap hidupnya
sendiri.
Sejarah
Tari Lenggang Nyai diciptakan oleh seorang seniman tari asal Yogyakarta
bernama Wiwik Widiastuti. Wiwik Widiastuti dikenal sebagai seorang seniman yang
sangat mencintai kebudayaan Indonesia. Tarian ini berlatar belakang cerita rakyat
betawi, yaitu cerita tentang kehidupan Nyai Dasimah. Sementara, nama Lenggang Nyai
berasal dari kata “lenggang” yang berarti ‘melenggak-lenggok’ dan kata “Nyai” yang
diambil dari nama Nyai Dasimah.
Menurut cerita, Nyai Dasimah adalah seorang wanita cantik dari Betawi yang
berada dalam kebingungan memilih pendamping hidupnya. Nyai Dasimah dihadapkan
pada dua pilihan, yaitu pria berkebangsaan Belanda dan pria berkebangsaan Indonesia.
Setelah berpikir panjang, akhirnya Nyai Dasimah memilih pria berkebangsaan Belanda
bernama Edward William.
Setelah menikah, kehidupannya berubah, aturan-aturan yang dibuat sang suami
membuat Nyai Dasimah merasa terkekang dan hak-haknya sebagai perempuan
dirampas. Kemudian, Nyai Dasimah memutuskan untuk memberontak dan
memperjuangkan kebebasannya sebagai perempuan yang juga memiliki hak atas dirinya
sendiri. Perjuangan atas hak perempuan inilah yang kemudian membuat Wiwik
Widiastuti terinspirasi untuk menciptakan tarian ini sebagai cara untuk mengenang
perjuangan Nyai Dasimah.
Nilai-nilai
Tari Lenggang Nyai yang berasal dari Betawi ini memiliki dua nilai yang
tekandung di dalamnya, yaitu nilai estetika dan nilai moral. Setiap kesenian tentu
memiliki nilai keindahan, nilai estetika pada Tari Lenggang Nyai adalah adanya
perpaduan sentuhan Cina dan Indonesia yang memiliki keindahan dan kesan berbeda.
Selain nilai estetika, tarian ini juga memiliki nilai moral yang disampaikan
melalui gerakan-gerakannya.
Tari Lenggang Nyai memiliki 8 nilai moral, yaitu:
- Kebingungan
- Kesedihan
- Rasa malu
- Keyakinan
- Bahagia
- Percaya diri
- Keberanian
- Cinta sejati
Nilai moral pada Tari Lenggang Nyai merupakan pesan untuk kaum perempuan
yang sedang menentukan pilihan hidup. Tari Lenggang Nyai menyampaikan pesan
khususnya bagi para perempuan untuk bisa menjadi seorang perempuan yang memiliki
prinsip. Prinsip tersebut harus kuat dan seorang perempuan harus berani mengambil
keputusan serta menghadapi risiko dari keputusannya tersebut. Tarian ini berpesan
bahwa berdasarkan rasa cinta dan kasih sayang, segalanya dapat dihadapi dengan hati
dan pikiran yang damai.
Properti
Tata busana menjadi salah satu daya tarik Tari Lenggang Budaya, yaitu adanya
perpaduan unsur budaya Cina dan Betawi dalam busana yang dikenakan. Biasanya
busana penari Lenggarng Nyai menggunakan warna terang, seperti warna hijau terang
dan merah terang. Selain itu, pada bagian kepala dihiasi dengan hiasan seperti mahkota
yang identik dengan budaya Cina.
Pada pertunjukan tarian ini juga di iringi dengan musik tradisional Betawi, yaitu
Gambang kromong. Dengan busana dan iringan musik tersebut para penari Lenggang
Nyai meliukkan tubuh, tangan dan kaki mereka dengan anggun namun dalam gerakan
yang cepat. Walupun tarian ini merupakan tarian kreasi baru dalam perkembangannya,
tari Lenggang Nyai ini telah menjadi salah satu tarian tradisional Betawi yang sering
menghiasi berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, acara adat, acara perayaan
dan festival budaya yang diadakan di ibu kota Jakarta.

Pada acara Tari Lenggang Nyai ada beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi
pada acara tersebut.

Jawabanya :
Jawabanya :
Jawabanya :

Demikian laporan dokumentasi tentang pembelajaran daring pada acara Tari


Lenggang Nyai di TVRI tgl 22 April 2020, kurang lebihnya saya ucapakan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai