Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “debat” berarti pembahasan dan
pertukaran pendapat mengenai suatu hal, disertai saling memberi alasan untuk mempertahankan
pendapat masing-masing. Alasan-alasan tersebut bisa didukung oleh informasi, data, dan fakta
yang berkaitan dengan materi debat.
Dari sebuah debat, kamu bisa mendapatkan sudut pandang baru yang sebelumnya tidak terpikirkan
olehmu. Meskipun dalam sebuah debat kedua belah pihak tetap berupaya mempertahankan
pendapatnya masing-masing, kedua belah pihak tersebut tetap akan mendapatkan wawasan baru
mengenai hal yang diperdebatkan.
Berikut merupakan beberapa pengertian debat menurut para ahli yang perlu kamu ketahui, antara
lain:
Henry Guntur Tarigan mengartikan debat sebagai kegiatan saling adu argumentasi
antarpribadi atau antarkelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
Asidi Dipodjojo memberi pengertian debat sebagai proses komunikasi lisan yang
dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat
akan menyatakan argumen, serta memberikan alasan dengan cara tertentu agar pihak lawan
berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan tersebut menjadi yakin dan
berpihak kepadanya.
Jenis-Jenis Debat
Dalam pelaksanaannya, debat dibagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis-jenis debat adalah
sebagai berikut:
Sesuai dengan namanya, debat parlemen atau majelis terjadi di tatanan eksekutif, yudikatif, atau
legislatif suatu negara. Debat ini biasanya membahas mengenai undang-undang, kebijakan, atau
hal-hal yang berkaitan dengan ketatanegaraan.
Debat formal, konvensional, atau debat pendidikan adalah debat yang bertujuan memberikan
kesempatan pada dua tim yang berseberangan untuk mengungkapkan beberapa argumen untuk
menguatkan materi debat, atau justru argumen untuk melawan materi tersebut. Berbeda dengan
kedua jenis debat sebelumnya, debat jenis ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kedua
tim dalam mengutarakan argumen secara logis, jelas, dan terstruktur.
Selain itu, debat ini juga mengasah kemampuan untuk mendengarkan dan menerima pendapat
yang berbeda. Apabila debat ini dilaksanakan dalam bahasa asing, masing-masing tim debat juga
bisa melatih kemampuan berbahasa asing mereka melalui debat ini. Jenis debat inilah yang sering
kamu lihat di acara televisi maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, debat dilakukan untuk mencapai kemenangan dari beradu
argumen. Argumen yang paling logis, jelas, dan memiliki struktur teks debat yang baik, biasanya
memenangkan perdebatan. Selain untuk mencapai kemenangan argumen, tujuan debat dilakukan
juga untuk menguji kebenaran pemikiran mengenai suatu hal.
Selain tujuan, pelaksanaan debat juga memiliki beberapa fungsi, antara lain melatih kemampuan
berbicara di depan umum, kemampuan beradu argumen, berpikir kritis, serta mampu menghormati
pendapat yang berbeda.
Unsur-Unsur Debat
Debat dapat dilaksanakan dengan memerhatikan beberapa unsur penting. Unsur-unsur debat
tersebut adalah sebagai berikut:
Sama seperti teks lainnya, teks debat juga memiliki struktur yang wajib kamu perhatikan. Struktur
teks debat tersebut, meliputi:
Pengenalan: Bagian ini berisi perkenalan diri dari masing-masing tim debat.
Penyampaian argumen: Bagian ini berisi penyampaian argumen dari masing-masing tim
mengenai mosi yang sudah ditentukan. Argumen harus didukung dengan data dan fakta.
Debat: Setelah masing-masing tim menyampaikan argumen, barulah mereka masuk ke
bagian inti struktur teks debat, yaitu debat. Di bagian ini, setiap tim saling menyampaikan
sanggahan mereka. Misalnya, tim pro menyanggah argumen tim kontra, atau sebaliknya,
tim kontra menyanggah argumen tim pro. Dalam menyampaikan sanggahan, masing-
masing tim harus menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung pihak tim
lawan.
Kesimpulan: Bagian ini berisi kesimpulan dari setiap tim, kemudian diakhiri dengan
kesimpulan hasil debat dari moderator.