Aris Koperasi
Aris Koperasi
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
Oleh:
ARIS RUSYDAN ALIM
1112053000009
i
Hasil penelitian menunjukan bahwa unit usaha mikro
Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis semakin tumbuh dari
tahun ke tahun, dari mulanya pada tahun 2008 hanya ada 1 unit
usaha mikro, pada tahun 2017 sudah bertambah menjadi 6 unit
usaha mikro. Adapun strategi yang diterapkan dalam membangun
usaha mikro oleh Kopontren Miftahul Huda yaitu dengan
menjalin kerjasama dengan Lembaga Keuangan Syariah lain dan
kemitraan dengan Pemerintah & Institusi terkati, memanfaatkan
SDM intrenal Koperasi, melakukan penyuluhan-penyuluhan
tentang kewirausahaan di lingkungan pesantren, dan dengan
meningkatkan kualitas SDM Pegawai Koperasi dengan
melakukan pelatihan-pelatihan tentang pengelolaan Koperasi
yang profesional.
ii
KATA PENGANTAR
iii
6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh Staf TU dan
Akademik yang telah memberikan informasi dan bantuannya
demi kelancaran skripsi ini.
7. Kepada orang tuaku tercinta yaitu ayahanda Iim Ibrahim dan
Ibunda tercinta Ati Sunarti yang tek henti-hentinya
memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tanpa
dukungan dan doa dari mereka penulis tidak akan bisa
menyelesaikan skripsi ini sebagai mana mestinya.
8. Seluruh staf karyawan dan pengurus Koperasi Pondok
Pesantren Miftahul Huda Ciamis yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan
memberikan data dan informasi koperasi penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Seluruh teman-teman penulis kelas Manajemen Dakwah
angkatan 2012, terutama untuk kelas konsentrasi Manajemen
Lembaga Keuangan Islam yang selalu memberikan
dukungan dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK………….....................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................1
B. Identifikasi Masalah………………............................6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................6
D. Metodelogi Penelitian................................................7
E. Teknik Analisis Data..................................................9
F. Pedoman Penulisan.....................................................9
G. Tinjauan Pustak.........................................................10
H. Sistematika Penulisan...............................................11
BAB II KAJIAN TEORI
A. STRATEGI
1. Pengertian Strategi...............................................13
2. Bentuk-Bentuk Strategi........................................14
3. Proses Strategi......................................................16
4. Faktor-Faktor Strategi..........................................20
5. Manajemen Strategi.............................................21
6. Tahapan-Tahapan Strategi….....………………..26
7. Tujuan dan Manfaat Strategi................................28
v
B. USAHA MIKRO
1. Definisi Usaha Mikro...........................................31
2. Jenis-Jenis Usaha Mikro......................................33
3. Hambatan yang dihadapi Usaha Mikro………....35
C. KOPERASI
1. Pengertian Koperasi.............................................38
2. Fungsi, Peran dan Prinsip Koperas......................41
3. Jenis-jenis Usaha Koperasi..................................44
4. Manajemen Koperasi ..........................................50
D. KOPERASI SYARIAH
1. Pengertian Koperasi Syariah................................53
2. Tujuan Koperasi Syariah......................................55
3. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah.....................56
4. Nilai-nilai Koperasi Syariah................................60
5. Usaha-usaha Koperasi Syariah............................60
5. Penghimpunan Dana Koperasi Syariah…………61
6. Penyaluran Dana Koperasi Syariah…………..…63
7. Distribusi Bagi Hasil
Pendapatan Koperasi Syariah.…………………..66
8. Perbedaan Koperasi Syariah & Konvensional….70
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah berdirinya Koperasi Pondok Pesantren
Miftahul Huda Ciamis…..........................................72
B. Visi, misi, dan Tujuan Kopontren
Miftahul Huda Ciamis…..........................................73
C. Permodalan Koperasi Pondok Pesantren
Miftahul Huda Ciamis..............................................75
vi
D. Perkembangan Koperasi Pondok Pesantren
Miftahul Huda Ciamis…….....................................76
E. Struktur Organisasi Kopontren
Miftahul Huda Ciamsi..............................................78
F. Susunan Pengurus Kopontren
Miftahul Huda Ciamis..............................................79
G. Program Kerja Koperasi Pesantren
Miftahul Huda Ciamis..............................................80
H. Gambaran Umum Lingkungan
Pesantren Miftahul Huda Ciamis..............................82
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Bentuk Usaha Mikro yang dibangun
Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis….........84
B. Strategi Koperasi Pesantren Miftahul Huda
Ciamis dalam Membangun Usaha Mikro
di lingkungan Pesantren...........................................95
C. Analisis SWOT Koperasi Pesantren
Miftahul Huda Ciamis............................................101
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................115
B. Saran.......................................................................116
DAFTAR PUSTAKA……………………………………...…118
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
3
Undang-undang Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(Bandung: Fokusindo Mandiri, 2013), h.5.
4
Sudarsono dan Edilius, Koperasi: Dalam Teori dan
Praktik(Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2005),h.178.
3
ۚٱۡ ۡۡ ِِ َو ۡٱنع ُۡد َوٲ ِن َ َوََ َعو َووُىْ ََهًَ ۡٱنبِ ِّس َوٱنتَّ ۡق َىيۖ َو ََ ََ َع
ِ ۡ ًَوووُىْ ََه
ِ ٱَّلَ ََ ِدد ُد ۡٱن ِعقَو
ِ َّ ٱَّلَ ِِ َّن
ۖ َّ َْوٱََّقُى
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran, dan bertaqwalah kepada allah, allah amat berat
siksanya”. (QS Al Maidah ayat 2)
5
M. Sulthon Masyhud dan Muh Khusnurdilo, Manajemen Pondok
Pesantren (Jakarta: Diva Pustaka. 2005), h. 1.
4
6
Nur S. Buchori, Koperasi Syariah (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,
2009), h. 47.
5
7
Ahmad Dimyati. Dkk, Islam dan Koperasi (Jakarta: Koperasi Jasa
Informasi, 1989), h. 145.
6
B. Identifikasi Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini lebih fokus dan mendalam
penulis akan membatasi pada penerapan strategi membangun
usaha mikro oleh Kopontren Miftahul Huda Ciamis dalam
upaya membangun usaha mikro di lingkungan pesantren.
Penulis membatasi periode kepengurusan Kopontren Miftahul
Huda hanya dari tahun 2014 sampai tahun 2018,dan penulis
membatasi penelitian hanya pada Usaha Mikro yang dibangun
Kopontren Miftahul Huda Ciamis.
2. Perumusan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah dan terfokus, maka penulis
perlu membuat perumusan masalah pada penulisan penelitian
ini untuk menjawab permasalahan-permasalahan sebagai
berikut:
a. Apa saja usaha mikro yang dijalankan oleh Kopontren
Miftahul Huda Ciamis
b. Bagaimana penerapan strategi Kopontren Miftahul Huda
Ciamis dalam membangun usaha mikro di lingkungan
pesantren
D. Metodelogi Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam pembahasan penelitian ini penulis menggunakan
metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mengumpulkan data-data, dan kemudian data-
data yang diperoleh disusun dan dikemukakan dengen
8
8
Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset,
2000), Cet. Ke-25, h.136.
9
F. Pedoman Penulisan
Dari teknik penelitian skripsi ini, penulis berpedoman pada
Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507
9
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Cet. Ke-25, h. 49.
10
G. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini penulis telah membaca
dan menganalisis serta melakukan tinjauan pustaka beberapa
karya ilmiah mahasiswa sebelumnya dan ada beberapa karya
ilmiah yang masalahnya hampir sama, tapi dalam hal
pembahasan dan objek penelitian sangat jauh berbeda. Oleh
karena itu untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan
seperti plagiat hasil karya orang lain, maka penulis perlu
mempertegas perbedaan antara masing-masing judul dengan
masalah yang sedang dibahas sebagai berikut:
1. Winda Satriana, dengn judul skripsi: “Peranan Koperasi
Visiana Bakti TVRI dalam membangun ekonomi karyawan
TVRI”. Skripsi yang disusun tahun 2007 ini membatasi
permasalahannya pada pengembangan ekonomi karyawan
TVRI tidak sampai model pengembangan SDM yang
dilakukan Koperasi Visiana Bakti. Perbedaannya dengan
skripsi Penulis yaitu Penulis membatasi penelitian hanya pada
usaha mikro koperasi, tidak sampai pada membangun ekonomi
karyawan.
2. Ikhwanul Hakim, dengan judul skripsi: “Strategi
Penggalangan Dana Zakat Profesi BAZDA Kabupaten Serang
Banten”. Skripsi ini membatasi permasalahannya pada usaha
penggalangan dana zakat profesi di daerah banten.
Perbedaannya dengan skripsi Penulis yaitu penulis hanya
11
H. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran mengenai penelitian ini, penulis telah
menyusun penulisan ini dengan lima bab. Masing-masing bab
terdiri dari beberapa sub-bab, diawali dengan pendahuluan dan
diakhiri dengen kesimpulan serta saran-saran. Adapun
sistematika penulisan ini sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan, dibagi menjadi Latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan
pustaka, sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori, yang meliputi, pengertian strategi,
pengertian usaha mikro, tujuan dan manfaat usaha
mikro, pengertian koperasi konvensional, pengertian
koperasi syariah, perbedaan antara koperasi
konvensional dengan syariah.
12
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. STRATEGI
1. Pengertian Strategi
Ditinjau dari segi etimologi kata strategi berasal dari
bahasa Yunani yaitu strategos yang diambil dari kata strator yang
berarti militer dan juga berarti memimpin. Pada awalnya, strategi
diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh
para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh
dan memenangkan perang.10
Menurut kamus webstar dalam buku David R.Fred, strategi
adalah seni tentang perencanaan dan pengelolaan operasi militer
skala besar, tentang pengarahan kekuatan ke posisi yang paling
menguntungkan sebelum pertemuan sesungguhnya dengan
musuh. 11
Menurut stephani K. Marrus, strategi didefinisikan sebagai
suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat tercapai.12
Sedangkan menurut George Stainer dan Jhon Minner
adalah pempatan misi, penempatan sasaran organisasi, dengan
10
Setiawan Hari Purnomo, Zulkifliansyah, Manajemen Strategi:
Sebuah Konsep Pengantar (Jakarta: LPEEE UI, 1999), h. 8.
11
Fred R. David, Manajemen Strategi. Penerjemah Paulin Sulistio
(Jakarta: Salemba Empat, 2006), Cet. Ke-10, hal. 33
12
Husain Umar, Strategi Manajemen in Action (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.
14
2. Bentuk-Bentuk Strategi
Menurut George Stainer pada prinsipnya strategi dapat
dikelompokan berdasarkan tiga bentuk strategi, yaitu strategi
manajemen, strategi investasi, dan trategi bisnis. 14
a. Strategi manajemen
Strategi manajemen meliputi yang dapat dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan srategi secara
makro, misalnya, strategi pengembangan produk, strategi
13
George Stainer, Jhon Minner, Manajemen Stratejik. Penerjemah
Agus Dharma (Jakarta: Erkangga, 2002), h.20.
14
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1997), cet. 14, h. 12.
15
15
Salusu. Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik
dan Organisasi Nonprofit (Yogyakarta: Pustaka Ilmu), h. 54.
16
3. Proses Strategi
Joel Ross dan Michael mengungkapkan, bahwa sebuah
organisasi tanpa adanya strategi seperti kapal tanpa ada
kemudinya, bergerak berputus pada lingkaran. Organisasi yang
dimiliki seperti pengembara tanpa adanya tujuan tertentu.17
Adapun proses strategi menuru Joel Ross dan Michael terdiri dari
tiga tahapan:
a. Perumusan Strategi
16
Fred. R. David, Manajemen Strategi Konsep, h. 7.
17
Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 12.
17
18
Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 15.
19
Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 183.
20
Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 198.
18
4. Faktor-faktor Strategi
Kesadaran bagi setiap orang, baik sebagai individu atau
kelompok organisasi, baik organisasi sosial atau organisasi bisnis
tentang tujuan yang hendak dicapai akan berubah. Suatu usaha
untuk mencapai tujuan tersebut dan sebuah usaha-usaha yang
mengarahkan pada penyampaian tujuan disebut strategi.
Suatu strategi harus efektif dan jelas karena ia mengarahkan
organisasi kepada tujuannya, untuk itu konsep suatu strategi
harus memperhatikan faktor-faktor strategi, diantaranya:
a. Lingkungan
Lingkungan tidak pernah berada pada kondisi dan selalu
berubah. Perubahan yang teljadi berpengaruh sangat luas
kepada segala sendi kehidupan manusia. Sebagai individu
masyarakat, tidak hanya kepada cara berfikir tetapi juga
tingkah laku, kebiasaan, kebutuhan, dan pandangan kehidupan.
b. Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi yang meliputi segala sumber daya dan
kebijakan organisasi yang ada.
c. Kepemimpinan
S. P. Siagian memberikan definisi tentang kepemimpinan
yakni seorang pemimpin adalah orang tertinggi dalam
mengambil keputusan. Oleh karena itu, setiap pemimpin
21
5. Manajemen Strategi
Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan
ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevalusai
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat
mencapai tujuannya.24 Hadiri Nawawi mengatakan bahwa
manajemen strategi adalah perencanaan bersekala besar
(perencanaan strategis) yang berorientasi pada jangkauan masa
depan yang jauh (visi), yang ditetapkan sebagai keputusan
manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan
prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara
efektif (misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan jasa serta pelayanan)
yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan (tujuan strategi dan berbagai saran tujuan operasional
organisasi).25
Pengertian yang cukup luas ini menunjukan bahwa
manajemen srategi merupakan suatu sistem sebagai suatu
kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi dan bergerak secara serentak (bersama-
sama) kearah yang sama pula.
23
S. P. Siagian, Manajemen Modern (Jakarta: Masagung Media,
1994), Cet ke-2, hal. 65.
24
Freed R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 80.
25
George, Stainer dan Jhon Miller, Manajemen Strategi Organisasi
Non Profit Bidang Pemerintahan. Penerjemah Agus Dharma (Yogyakarta:
Gajah Mada University Presss, 2003), h.151.
22
6. Tahapan-Tahapan Strategi
Dalam manajemen straegi terdapat beberapa tahapan
sebagai suatu proses yang harus secara sistematis dijalankan,
yaitu :26
1) Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan meupakan proses awal menetapkan
strategi yang bertujuan untuk mengidentiflkasi berbagai
masalah yang mempengaruhi kinerja lingkungan atau
organisasi. Analisis lingkungan tempat organisasi ii berada,
secara garis besar terbagi dalam dua komponen pokok, yaitu
analis lingkungan internal dan analisis lingkungan ekstenal,
proses analisis ini biasa di kenal dengan sebutan analisis
27
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). Tujuan
utama dilakukannya analisis lingkungan internal darn eksternal
suatu organisasi adalah untuk mengidentifikasi peluang
(Opportunity) yang harus scgera mendapat perhatian serius
26
William Gluek, Manajemen Strategis & kebijakan Perusahaan,
Penerjemah Hariyadin Mahardika (Jakarta: Erlangga. 1989), h.12.
27
Mulia Nasution, Pengantar Manajemen (Jakarta: Djambatan, 1996),
h. 120.
24
28
Fandy Tciptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi Press,
2000), h. 87.
26
7. Prinsip-Prinsip Strategi
Para eksekutif perlu menjamin bahwa strategi yang mereka
susun dapat berhasil dengan meyakinkan. Bukan saja dipercaya
oleh orang lain, tetapi memang dapat dilaksanakan. Untuk itu,
mengutip dari Hatten dan Hatten (1988). Salusu, memberi
29
William Gluek, Manajemen Strategis & kebijakan Perusahaan, h.12.
27
30
Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik
dan Organisasi Nonprofit, h. 106.
28
31
Khotler Philip, Manajemen Pemasaran. Penerjemah Benyamin Polan
(Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia, 2005), h. 88.
30
B. USAHA MIKRO
1. Pengertian Usaha Mikro
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa definisi Usaha
Mikro dari pemerintah atau institusi yang lainnya. Definisi sektor
usaha.mikro.menurut.SK.Menteri.Keuangan.No.40/KMK.06/200
3 adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan WNI
dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.
100.000.000,(seratus juta rupiah) per tahun serta dapat
mengajukan kredit ke bank paling banyak Rp; 50.000.000, (lima
puluh juta rupiah). Berdasarkan UU No. 9/1995 tentang usaha
kecil, yang dimaksud dengan Usaha Mikro adalah kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha yang
memenuhi kriteria adalah sebagai berikut: 32
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,
(dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
l.000.000.000,-(satu milyar rupiah)
c. Milik Warga Negara Indonesia (WNI)
d. Berdiri scndiri, bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang pcrusahaan yang dimiliki, dikuasai atau beraflliasi baik
32
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam ekonomi Islam Penguatan
LKM dan UKM di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h.
42.
32
33
Sri Adiningsih, “Regulasi Dalam Revitalisasi Usaha Kecil dan
Menengah Di Indonesia”, dari http:www.lfip.org.
34
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam ekonomi Islam Penguatan
LKM dan UKM di Indonesia, h.43.
33
35
Titik Sartika Partomo M.S dan Abdul Rahman Soejono, Ekonimi
Skala Kecil, Menengah dan Koperasi (Jakarta: Bina Putra Aksara, 2007), h.
26.
34
36
Hasan Amin AA.D, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan (Jakarta:
Pradya Utama, 1976), h. 17.
35
c. Kelompok C
Usaha Mikro yang belum pernah melakukan transaksi luar
negeri, tetapi memiliki potensial yang besar. Jumlah mereka
sekitar 30%
d. Kelompok D
Usaha Mikro yang tidak orientasi ke pasar luar negeri.
Mayoritas Usaha Mikro Indonesia berada di kelompok ini dan
jumlah mereka sekitar 60%
37
Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,
Beberapa Isu Penting (Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 73.
38
Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,
Beberapa Isu Penting, h. 74.
39
Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,
Beberapa Isu Penting, h. 79.
37
40
Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia,
Beberapa Isu Penting, h. 80.
41
G.Kartasaputra, Koperasi Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
UUD 1945 (Jakarta: Rineke Cipta, 2001), cet. 5, h. 1.
38
C. KOPERASI
1. Pengertian Koperasi
Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal
dari kata-kata latin yaitu “cum” yang berarti dengan, dan
“aperari” yang berarti bekerja. Dari dua kata ini dalam bahasa
inggris dikenal dengan kata “co” dan “operation”, yang dalam
bahasa belanda disebut istilah cooverative vereneging yang
berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.42
Koperasi berasal dari kata cooperation yang berarti
kerjasama. Secara umum yang dimaksud koperasi adalah suatu
badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian,
beranggotakan mereka yang berekonomi lemah dan bergabung
secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban
melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan anggotanya.
Koperasi merupakan suatu budun usaha bersama yang
bertujuan dalam bidang ekonomi dengan menempuh julan yang
tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para
anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya
diderita oleh manusia.43
42
R.T Sutantya Rahardja Hadikusuma, Hukum Koperasi Indonesia
(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002), cet. 5, h. 1.
43
G.Kartasaputra, Koperasi Indonesia yang berdasarkan pancasila
dan UUD 1945 (Jakarta: Rineke Cipta, 2001), cet. 5, h. 1.
39
45
Hans, H.Munker, Masa Depan Koperasi (Jakarta: Pustaka Jaya,
2005), h. 259.
46
Junadi B. SM, Islam dan Interprenealisme: Suatu Studi Fiqih
Ekonomi Bisnis Modern (Jakarta, Kalam Mulia, 1993), h. 147.
47
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid. Penerjemah
Imam Ghozali Said & Ahmad Zaidan (Beirut: Darul Qalam, 1998), h. 253.
41
48
E.D Damanik. Dkk, Pengantar Perkoperasian (Jakarta: Dwi Sagara,
1986), h. 102.
42
49
D. Danoewikarsa, Tanya Jawab Tentang Koperasi (Jakarta: Orba
Sakti, 1978), h. 21.
43
50
E.D Damanik. Dkk, Pengantar Perkoperasian, h. 110.
51
E.D Damanik. Dkk, Pengantar Perkoperasian, h. 113.
45
52
Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek (Jakarta:
Pustaka Jaya, 1995), h. 33.
46
54
Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, h. 38
55
Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, h. 41
48
56
Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, h. 44
57
Ninik Widianti, Teori Perkoperasian (Jakarta: Rineka Cipta, 1990),
h. 35.
50
4. Manajemen Koperasi
Sebagai organisasi ekonomi, Koperasi pun tidak bisa luput
dari pengaruh lingkungannya seperti ligkungan konsumen.
Situasi persaingan dan perubahan harga-harga. Karena itu
Koperasi pun harus menghayati lingkungannya dengan
mengidentifikasikan struktur pasar, tanggapan anggota terhadap
usaha Koperasi, kebutuhan dan keinginan anggota. Hal ini berarti
bahwa dalam mengendalikan usaha Koperasi efektivitas dan
efesiensi kerja harus menjadi prinsip kerja koperasi. Sekalipun
ukuran efesiensi dan efektivitas usaha Koperasi bukan di ukur
dari besarnya laba atau sisa usaha yang diperoleh.
Manajemen Koperasi berlandaskan kekeluargaan dan
kegotong royongan yang lebih terkenal dengan landasan
pancasila. Landasn yang demikian diwujudkan pada sifat
manajemen Koperasi, yaitu bersifat demokrasi yaitu: 58
a. Kekuasaan Tertinggi Semua kebijakan dan keputusan-
keputusan yang akan dilaksanakan di dalam suatu Koperasi
ditentukan dalam forum Rapat Anggota berdasarkan hikmah
kebijaksanaan permusyawaratan; di mana setiap orang dengan
tidak memandang umur, besarnya simpanan di dalam Koperasi
serta golongan mempunyai hak yang sama yaitu sau orang satu
suara. Pengurus dalam hal ini hanyalah melaksanakan
kebijaksanaan kebijaksanaan yang telah di tetapkan dalam
Rapat anggota yang telah dituangkan dalam bentuk Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah tangga. Pengurus berhak hanya dalam
58
P. Hasibuan, Manajemen Koperasi (Jakarta: Yayasan Pembinaan
Keluarga UPN Veteran, 1986), h. 197.
51
59
P. Hasibuan, Manajemen Koperasi, h. 200.
60
P. Hasibuan, Manajemen Koperasi, h. 201.
61
P. Hasibuan, Manajemen Koperasi, h. 203.
52
62
P. Hasibuan, Manajemen Koperasi, h. 205.
53
D. KOPERASI SYARIAH
1. Pengertian Koperasi Syariah
Koperasi Syariah adalah usaha ekonomi yang teroganisir
secara mantap, demokratis, otonom partisipatif dan berwatak
sosial yang operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip yang
mengusung etika moral dengan memperhatikan halal atau
haramnya sebuah usaha yang dijalankan sebagaimana dianjurkan
dalam agama islam.63
Menurut keputusan Nomor 90/Kep/M.KUKM/IX/2004,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi jasa
keuangan syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya
bererak dibidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai
pola bagi hasil (syariah).64
Koperasi disebut juga syirkah, syirkah menurut bahasa
berarti percampuran (al-Ikhtilath), dalam litelatur bahasa inggris
syirkah disebut juga dengan partnership, lembaga-lembaga
keuangan menerjemahkannya “participation Financing”.
Secara terminoligo ada beberapa definisi syirkah yang
dikemukakan oleh ulama fiqih, pertama, menurut ulama
malikiyah, syirkah adalah suatu keizinan bertindak secara hukum
63
Nur S. Buchori, Koperasi Syariah (Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka, 2009), h. 12.
64
Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan
Keuangan Syariah Kontemporer (Surakarta: Muhammadiyah University Press,
2008), h. 179.
54
65
Ah.Azharudin Lathif, Fiqih Muamalat (Jakarta:UIN Jakarta Press,
2005), h. 129.
66
Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 15.
55
67
Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 16.
68
Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 40.
56
70
Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan
Keuangan Syariah Kontemporer, h. 84.
58
71
Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan
Keuangan Syariah Kontemporer, h. 88.
60
72
Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, h. 47.
73
Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan
Keuangan Syariah Kontemporer, h. 175.
61
dengan sistem bagi hasil dan tanpa riba, judi atau pun
ketidakjelasan (ghoro).
b. Untuk menjalankan fungsi perannya, koperasi syariah
menjalankan usaha sebagaimana tersebut dalam sertifikasi
usaha koperasi.
c. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus
sesuai dengan fatwa dan ketentuan Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia.
d. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.74
74
Muhammad Sholahudin & Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan
Keuangan Syariah Kontemporer, h. 177.
75
M. Arifin Hamid, Membumikan koperasi Syariah di Indonesia
(Jakarta: Elsas, 2007), h. 130.
62
76
M. Arifin Hamid, Membumikan koperasi Syariah di Indonesia, h. 140.
64
2) Investasi/Kerjasama
Kerjasama dapat dilakukan dalam bentuk Mudharabah dan
Musyarakah. Dalam penyaluran dana dalam bentuk
Mudharabah dan Musyarakah Koperasi syariah berlaku
sebagai pemilik dana (Shahibul Maal) sedangkan pengguna
dana adalah pengusaha (Mudharib), kerja sama dapat
dilakukan dengan mendanai sebuah usaha yang dinyatakan
layak untuk dikasi modal. Contohnya: untuk pendirian klinik,
kantin, toserba dan usaha lainnya.
3) Jual Beli (Al Bai’)
Pembiayaan jual beli dalam UJKS pada Koperasi syariah
memiliki beragam jenis yang dapat dilakukan antara lain
seperti:
Pertama: Jual beli secara tangguh antara penjual dan pembeli
dimana kesepakatan harga sipenjual menyatakan harga belinya
dan si pembeli mengetahui keuntungan penjual, transaksi ini
disebut Bai Al Mudharabah.
Kedua: Jual beli secara pararel yang dilakukan oleh 3 pihak,
sebagai contoh pihak 1 memesan pakaian seragam sebanyak
100 setel kepada Koperasi syariah dan Koperasi Syariah
memesan dari Konveksi untuk dibuatkan 100 setel seragam
yang dimaksud dan Koperasi membayarnya dengan uang
muka dan dibayar setelah jadi, setelah selesai diserahkan ke
pihak 1 dan pihak 1 membayarnya baik secara tunai maupun
diangsur.
4) Jasa-jasa
65
e. Wakalah (Perwakilan)
Jasa ini adalah mewakilkan urusan yang dibutuhkan
anggota kepada pihak Koperasi seperti pengurusan SIM,
STNK, pembelian barang tertentu disuatu tempat, dan lain-
lain. Wakalah berarti juga penyerahan pendelegasian atau
pemberian mandat.
f. Kafalah (Penjamin)
Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh Kopersai
(Penanggung) pada pihak Ketiga untuk memenuhi
kewajiban angotanya. Kafalah ada karena adanya transaksi
anggota dengan pihak lain dan pihak lain tersebut
membutukan jaminan dari Koperasi yang anggotanya
berhubungan dengannya. Contoh kasus bila para anggota
mengajukan pembiayaan dari Bank Syariah dimana
Koperasi sebagai penjamin atas kelancaran angsurannya.
g. Qardh (pinjaman Lunak)
Jasa ini termasuk katagori pinjaman lunak, dimana
pinjaman yang harus dikembalikan sejumlah dana yang
diterima tanpa adanya tambahan. Kecuali anggota
mengembalikan lebih tanpa persyaratan dimuka maka
kelebihan dana tersebut diperbolehkan diterima Koperasi
dan dikelompokkan kedalam Qardh (atau Baitulmaal ZIS).
Umumnya dana ini diambil dari simpanan pokok.
77
Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi Islam (Yogyakarta, BP
press:2000), h. 263.
68
79
Hadikusuma Raharja, Hukum koperasi Indonesia (Jakarta:
Grafindo, 2009), h. 100.
80
Hadikusuma Raharja, Hukum koperasi Indonesia, h. 100.
70
BAB III
GAMBARAN UMUM
KOPERASI PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL HUDA CIAMIS
81
Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile
Kopoontren Miftahul Huda Ciamis (Ciamis: Komida, 2010), h. 1.
73
82
Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile
Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.3.
74
Visi:
“Terwujudnya kesejahteraan bersama dengan system ekonomi
syariah”
Misi:
1. Menerapkan prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi.
2. Menyediakan produk yang inovatif dan kompetitif.
3. Menjadi mitra bisnis yang saling menguntungkan.
4. Meningkatkan mutu pelayanan guna mencapai kepuasaan
konsumen.
5. Membangun sumber daya insani yang professional.
Tujuan:
1. Menjadikan Kopontren Miftahul Huda Ciamis sebagai sumber
dana bagi lembaga.
2. Menjadikan Koppontren Miftahul Huda Ciamis sebagai badan
usaha yang kompetetif, inovatif dan kreatif.
3. Mengoptimalkan usaha ekonomi di lingkungan Pondok
Pesantren Miftahul Huda Ciamis
4. Membangun sinergi dan komitmen stakeholder untuk
pengembangan usaha ekonomi di lingkungan Miftahul Huda
Ciamis di Desa Bayasari, Kec. Jatinagara, Kab. Ciamis
5. Menselaraskan kegiatan ekonomi dengan kegiatan pendidikan.
6. Melakukan standarisasi mutu produk dan layanan.
7. Membangun system ekonomi syariah sesuai kaidah akuntansi.
8. Mengembangkan usaha ekonomi untuk ekspansi usaha baru.
83
Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile
Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.5.
75
84
Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile
Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.7
76
85
Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile
Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.8
78
86
Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile
Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.9
79
PENGELOLA
1. Simpan Pinjam Ustadz Zanan
2. Agribisnis Ustadz Rudi
Jasa Rizal Afandi
Perdagangan Asep Saiful Millah
J
87
Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile
Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.10.
80
88
Tim Divisi SDM Koperasi Miftahul Huda, Company Profile
Kopoontren Miftahul Huda Ciamis, h.12.
81
Bidang Usaha:
1. Meningkatkan dan menambah jaringan usaha dengan
membuka usaha baru.
2. Mengembangkan produk baru pembiayaan, jasa pelayanan
dan perdagangan umum.
3. Meningkatkan kerjasama dengan Lembaga Keuangan,
Pemerintah Daerah dan lembaga lainnya.
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan, agar dapat berjalan
dengan baik, lancar, dan dapat memperkecil resiko.
5. Meningkatkan pelayanan pembiayaan.
89
Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Sekretaris
Kopontren Miftahul Huda. Ciamis, 19 November 2017
83
90
Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha. Ciamis, 19
November 2017
84
BAB IV
STRATEGI KOPERASI PESANTREN MIFTAHUL HUDA
CIAMIS DALAM UPAYA MEMBANGUN USAHA MIKRO
DI LINGKUNGAN PESANTREN
91
Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Pengelola
Kopontren Miftahul Huda bidang Perdagangan. Ciamis, 19 November 2017.
85
92
Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19
November 2017.
87
93
Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19
November 2017.
88
yaitu mie ayam, kerupuk, sop buah, aneka jus buah, dan aneka
minuman seperti teh botol, fruit tea, es jeruk, dll. Omset
penjualan kedai bakso 212 sendiri berkisar antara 500 ribu
rupiah sampai 1 juta rupiah per hari, tergantung ramai tidaknya
pengunjung yang datang ke kedai bakso 212 itu sendiri.94
4. Toko Buku & Alat Tulis KOMIDA
Toko alat tulis dan buku Koperasi miftahul Huda
(KOMIDA) didirikan pada tahun 2008, toko ini sendiri
merupakan unit usaha pertama yang dibangun oleh Koperasi
Pesantren Miftahul Huda Ciamis, Toko ini berlokasi di depan
komplek pesantren miftahul Huda Ciamis, latar belakang
didirikannya Toko buku & alat tulis Komida ini yaitu untuk
memudahkan para santri/ustadz dan warga sekitar lingkungan
pesantren untuk membeli alat tulis, buku, kitab-kitab islam
(kitab kuning), dan peralatan/aksesoris untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar terutama di pesantren miftahul
huda sendiri. Toko buku ini sendiri mulai buka pada jam
07.00 pagi sampai jam 20.00 malam setiap harinya. Toko ini
dikelola oleh 3 orang pegawai yang bertugas secara
bergantian untuk melayani pembeli, mengelola stok barang,
dan mengelola kelangsungan operasional Toko Buku supaya
dapat berjalan lancar.
Produk produk yang dijual Toko Buku & alat Tulis ini
diantaranya, buku tulis, alat tulis kantor, buku-buku pelajaran
94
Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19
November 2017.
90
95
Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19
November 2017.
91
96
Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19
November 2017.
93
97
Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19
November 2017.
94
Tabel 4.1 data unit usaha mikro Kopontren Miftahul Huda Ciamis
Jumlah unit Jumlah Pegawai
Tahun
usaha mikro unit usaha mikro
2008 1 3
2009 2 5
2010 3 9
2011 4 13
2012 5 19
2013 5 19
2014 5 19
2015 5 19
2016 6 21
98
Wawancara pribadi dengan Asep Saiful Millah, Ciamis, 19
November 2017.
95
99
Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, 19 November
2017.
96
100
Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Ciamis, 19
November 2017.
97
101
Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Ciamis, 19
November 2017.
102
Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha. Ciamis, 19
November 2017.
98
103
Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Ciamis, 19
November 2017.
99
104
Wawancara pribadi dengan Ustadz Iwan Nugeraha, Ciamis, 19
November 2017.
100
105
Sondang P. Siagian, Manajemen Strategik, h. 66
106
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Stratejik; Pengantar Proses
Berpikir Strategik (Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1996), h. 47.
107
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian. Penerjemah Yanivi Bachtiar (Jakarta:
Salemba Empat, 2008), h. 200.
102
108
Micheal Norton, Menggalang Dana, h. 70.
109
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian, h. 201.
103
110
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian, h. 202.
111
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi dan Pengendalia, h. 204.
104
d. Threath (ancaman)
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan dalam
mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan.112 Ancaman
yang mungkin akan datang terhadap Koperasi Pesantren
Miftahul Huda dalam upaya membangun usaha mikro di
lingkungan pesantren diantaranya:
1. Banyaknya pesaing yang bermunculan dan memiliki modal
yang lebih banyak
2. Menurunnya kualitas pelayanan karena terbatasnya SDM
Koperasi
3. Ancaman gulung tikar unit usaha jika tidak dikelola dengan
baik
112
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian, h.206.
105
Kelemahan (Weakness)
Tabel 4.3 Bobot & Skor Kelemahan Kopontren Miftahul Huda
No KELEMAHAN BOBOT SKOR BxS
1 Kualitas SDM pegawai 0,5 4 2
yang terbatas dan masih
memerlukan pelatihan
serta pengembangan.
2 Masih lemahnya Brand 0,5 4 2
Image (promosi) dan
keterbatasan modal
TOTAL 4
107
Peluang (Opportunities)
Tabel 4.4 Bobot & Skor Peluang Kopontren Miftahul Huda
No PELUANG BOBOT SKOR BxS
1 Memiliki potensi untung 0,5 4 2
mengembangkan unit
usaha lainya
2 Memiliki anggota yang 0,5 4 2
mempunyai potensi untuk
di berdayakan.
3 Memiliki Potensi untuk 0,5 4 2
membangun kemitraan
yang lebih luas dengan
lembaga lainnya.
4 Memiliki potensi untuk 0,5 4 2
terus menambah anggota
baru koperasi dengan
banyaknya alumni yang
di miliki Pesantren
Miftahul Huda
TOTAL 8
108
Ancaman (Threat)
Tabel 4.5 Bobot & Skor Ancaman Kopontren Miftahul Huda
No ANCAMAN BOBOT SKOR BxS
1 Banyaknya pesaing yang 0,7 3 2
bermunculan dan
memiliki modal yang
lebih banyak
2 Menurunnya kualitas 0,3 3 1
pelayanan karena
terbatasnya SDM
Koperasi
3 Ancaman gulung tikar 0,7 3 2
unit usaha jika tidak
dikelola dengan baik
TOTAL 5
109
113
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian, h.210.
111
KEKUATAN
-Tempat yang strategis -Menambah unit usaha -Peningkatkan
-Pangsa pasar luas di mikro untuk kualitas pelayanan
lingkungan pesantren. meningkatkan dan produk usaha
-Membangun kemitraan pendapatan Kopontren mikro untuk
dengan pemerintah dan meningkatkan daya
dinas terkait saing
-Kerjasama dengan
Lembaga Keuangan lain.
Rekomendasi Strategi
KELEMAHAN
-Kualitas SDM pegawai
yang terbatas -Merekrut anggota baru -Pengelolaan unit
-Masih lemahnya Brand Kopontren untuk usaha secara
Image (promosi) dan meningkatkan kekuatan profesional dan
keterbatasan modal. Kopontren dan menjalin lebih
meningkatkan kualitas banyak kerjasama
SDM Kopontren dan kemitraan
dengan lembaga
pemerintah maupun
swasta
112
usaha baru setiap tahunnya. Hal ini tidak terlepas dari strategi
yang tepat yang diteraplan oleh Kopontren Miftahul Huda,
diantaranya:
a. Cermat dalam berinvestasi atau membuka unit usaha baru
b. Membangun kepercayaan publik terhadap koperasi
c. Menjalin kerja sama dan kemitraan dengan pihak
pemerintah maupun lembaga swasta.
3. Melakukan pengawasan untuk memastikan program berjalan
sesuai rencana.
Pengawasan diperlukan untuk memastika strategi yang
diterapkan sesuai dengan rencana awal, dengan adanya
pengawasan kinerja Kopontren Miftahul Huda dapat selalu
dievaluasi dan diperbaiki setiap saat apabila ada hal-hal yang
tidak berjalan sesuai rencana.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa
usaha mikro yang di bangun oleh Kopontren Miftahul Huda
Ciamis mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Dengan
menerapkan strategi yang tepat dalam membangun usaha mikro
di lingkungan Pesantren, dan memanfaatkan kekuatan (strenght)
dan peluang (opportunity), serta memperbaik kelemahan
(weakness) dan meminimalisir ancaman (threath), maka
pertumbuhan tersebut akan terus terjaga dan bisa meningkat
kedepannya. Adapun rekomendasi strategi yang perlu untuk di
terapkan ke depannya oleh Kopontren Miftahul Huda Ciamis
diantaranya dengan menambah unit usaha mikro untuk
meningkatkan pendapatan Kopontren, merekrut anggota baru
Kopontren untuk meningkatkan kekuatan Kopontren,
114
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Koperasi Pesantren Miftahul Huda Ciamis berhasil
mengembangkan usaha Mikro di lingkungan pesantren dengan
memberdayakan SDM internal pesantren baik para
ustdaz/ustadah, pengurus, dan para santri. Usaha Mikro
dilingkungan pesantren yang dibangun Kopontren Miftahul Huda
mengalami perkembangan yang cukup bagus dari tahun ke tahun.
Unit usaha mikro yang dibangun Kopontren Miftahul Huda
diantaranya Mini Market Sirri Mart, Toko Buku & Alat Tulis
KOMIDA, Pengisian Ulang Air Galon Hudaqua, Peternakan
KOMIDA, Kedai Bakso Cincin 212, dan Toko Furniture
KOMIDA.
Hal ini merupakan dampak dari strategi yang diterapkan
oleh Kopontren Miftahul Huda dalam membangun usaha mikro
di lingkungan pesantren, dengan penerapan strategi yang tepat
Kopontren Miftahul Huda dapat mengembangkan Usaha mikro di
lingkungan Pesantren. Beberapa strategi yang diterapkan oleh
Kopontren Miftahul Huda diantaranya dengan menjalin kerja
sama dengan berbagai lembaga keuangan syariah, menjalin
kemitraan dengan pemerintah dan instansi terkait, membangun
usaha mikro yang bisa bersaing di pasaran, mengembangkan
SDM Kopontren untuk terus maju menghadapi tantangan, dan
melakukan pelatihan kewirausahaan di lingkungan Pesantren.
116
B. SARAN
Dalam upaya membangun usaha mikro di lingkungan
pesantren, Kopontren Miftahul Huda memiliki kelemahan dalam
beberahapa hal, berikut ini saran-saran untuk menyempurnakan
langkah-langkah Kopontren Miftahul Huda dalam membangun
usaha mikro di lingkungan Pesantren:
1. Kopontren Miftahul Huda perlu meningkatkan kualitas
layanan dalam unit usaha yang dibangunnya baik dari segi
kualitas produk, jasa, dan harga, supaya bisa bersaing dengan
usaha mikro lainnya.
2. Kopontren Miftahul Huda perlu meningkatka pelatihan-
pelatihan, seminar, dan kegiatan lainnya tentang Perkoprasoan
berbasis syariah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM
para pegawai Kopontren, dan meningkatkan kualitas
pelayanan Kopontren.
3. Kopontren Miftahul Huda perlu meningkatkan Promosi yang
lebih baik lagi dalam upaya meningkatkan pendapatan/profit
Kopontren, dengan memaksimalkan Promosi menggunakan
media Intrenet untuk menyesuaikan diri dengan persaingan di
era Globalisasi dan keterbukaan Informasi.
117
DAFTAR PUSTAKA
TRANSKRIP WAWANCARA
TRANSKRIP WAWANCARA
Suasana di dalam Toko Buku & Alat Tulis Komida para santri
berbelanja
Foto Galon para santri yang siap di isi di pengisian ulang air
galon Hudaqua
148
Foto Galon Para santri yang telah di isi air di pengisian ulang air
galon Hudaqua