Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ENERGI

Nama Anggota :

Aditya Yudha Pratama (05)

Catur Okta Kristianto (12)

Tahun pelajaran 2021/2022


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat
diperbaharui dan ada yang tidak bisa diperbaharui. Sumber energi konvensional
yang dimiliki saat ini seperti halnya minyak bumi, batu bara, gas bumi merupakan
kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga suatu saat akan habis. Saat
ini banyak Negara yang mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber minyaknya
yang seakan-akan cadangan minyak bumi masih banyak sekali. Angka konsumsi
BBM sekarang adalah sekitar 60 juta kiloliter, atau ekuivalen dengan sekitar 1 juta
barrel sehari.

Produksi minyak bumi sekarang 1,1 juta barrel sehari, sehingga pas-pasan saja. Di
lain pihak, produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat. Bahkan, kecenderungan
alamiah adalah bahwa produksi turun karena depletion (sumbernya habis) (Sadli,
2004).

Menurut Kompas.com (2008), Cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia


diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 11 tahun
ke depan. Hal itu terjadi jika kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber 2 minyak
baru tidak segera dilakukan.

Demikian disampaikan Kepala Departemen Energi Ikatan Ahli Geologi Indonesia


(IAGI) Nanang Abdul Manaf dalam Seminar Nasional mengenai Solusi Krisis Energi
di Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2008).

Seminar tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Undip.


Menurut Nanang, rata-rata produksi minyak di Indonesia mencapai 970 ribu 1 juta
barel per hari. Namun, persediaan cadangan minyak yang siap diproduksi hanya 4
miliar barel. “Jumlah tersebut hanya akan cukup untuk produksi hingga tahun 2019
nanti,” katanya. Sehingga perlu sumber energi alternatif sebagai solusi dari masalah
diatas.

Salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada
masa yang akan datang adalah sumber energi matahari. Pemanfaatan sumber
energi matahari atau surya sangat tepat digunakan sebagai alternatif untuk
menggantikan sumber alam yang suatu saat akan habis. Alternatif dalam peralihan
energi matahari ini adalah letak geografis Negara Indonesia yang beriklim tropis,
dimana sinar matahari yang ada cukup besar.

Energi matahari adalah energi yang terpancar kebumi baik dalam bentuk panas
maupun cahaya. Energi matahari merupakan salah satu energi yang tidak dapat
habis. Dimana, energi yang tersedia secara cuma-cuma dan berlimpah serta tidak
menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan dibandingkan dengan energi
konvensional yang lain akibat proses pembakaran yang terjadi.

Cahaya matahari yang diserap oleh sel surya akan secara langsung dikonversi
menjadi listrik oleh sel surya itu sendiri. Tetapi, energi listrik ini tidak dapat secara
langsung dimanfaatkan. Agar energi listrik dari sel surya dapat dimanfaatkan, maka
sel surya membutuhkan beberapa komponen pendukung yang paling minim terdiri
atas inverter untuk mengubah listrik DC dari sel surya menjadi listrik AC untuk
keperluan sehari-hari, baterei atau akumulator yang digunakan untuk menyimpan
kelebihan muatan listrik guna pemakaian darurat atau malam hari, serta beberapa
controller untuk mengatur secara optimal daya keluaran sel surya.

Energi matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik dapat dimanfaatkan
dalam keperluan sehari-hari. Salah satunya digunakan untuk kompor (AC) 220Volt,
agar energi listrik tersebut bisa digunakan untuk menyalakan kompor AC diperlukan
komponen pendukung sel surya salah satunya adalah inverter untuk mengubah
tegangan DC dari sel surya ke AC.

Padahal penggunakan inverter ini sangat tidak efisien selain harganya yang sangat
mahal, daya yang terbuang juga banyak sehingga menjadi boros, karena inverter
memiliki rugi-rugi daya yang besar. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut
akan dirancang sebuah kompor (DC) 12volt. Sehingga dalam penggunaannya nanti
tidak memerlukan inverter untuk mengubah tegangan.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan uraian dari latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa masalah


sebagai berikut :

1.2.1 Angka konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi berbanding terbalik
dengan produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat.
1.2.2 Cadangan minyak bumi Negara Indonesia diperkirakan hanya sampai pada
tahun 2019.
1.2.3 Ketersediaan sumber energi alternatif seperti energi matahari yang banyak
namun belum termanfaatkan dengan baik.
1.2.4 Cahaya matahari dapat langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya,
namun untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari perlu
dibutuhkan komponen-komponen pendukung untuk keperluan sehari-hari
seperti kompor listrik.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya dapat dirumuskan


masalah yang akan diselesaikan sebagai berikut:

1.3.1 Sumber listrik DC yang telah di simpan pada akumulator atau baterai dapat
dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.
1.3.2 Untuk mendapatkan proses pemanasan yang baik perlu dilakukan
perancangan kompor DC dengan sumber daya dari baterai DC 12 Volt.

1.4 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan terhadap
masalah yang akan diselesaikan yaitu penelitian ini hanya berfokus pada bagaimana
merancang peralatan listrik yang ada dirumah tangga yakni kompor listrik dengan
sumber daya listrik DC 12 Volt, sehingga hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah
kompor DC 12 Volt.

1.5 Tujuan

Tujuan perancangan kompor DC ini adalah merancang dan membuat kompor listrik
DC 12 Volt serta melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja dari kompor listrik DC
12 Volt tersebut.

1.6 Manfaat

Manfaat dari perancangan kompor ini adalah sebagai salah satu solusi penggunaan
energi alternatif untuk masa depan, sehingga mengurangi pemakaian bahan bakar
minyak yang semakin menipis.

Selain itu juga untuk mengurangi pemanasan global dan mengurangi pencemaran
lingkungan serta sebagai hasil inovasi dalam bidang teknik elektro untuk
menyelesaikan permasalan yang ada di kehidupan nyata.

BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Accumulator

Accumulator disebut unsur (sel) sekunder karena sesudah energi habis masih bisa
di isi dan digunakan kembali (elektronika-dasar.web.id, 2012). Ketika diisi terjadi
reaksi kimia yang pertama sesudah accumulator penuh dapat memberi arus pada
rangkaian luar, maka terjadi reaksi kimia kedua. Jadi akumulator ini bekerja
mengumpulkan dan mengeluarkan arus listrik.

Pada waktu pengisian aki diberi tenaga listrik dari sumber listrik arus searah (dc). Di
dalam aki, tenaga listrik ini di ubah menjadi tenaga kimia kemudian disimpan.
Sebaiknya pada waktu pengosongan (pemakaian) maka tenaga kimia yang
disimpan itu diubah lagi menjadi tenaga listrik. Untuk baterai primer, jika plat-platnya
sudah rusak tidak dapat di isi lagi dan harus di ganti dengan yang baru. Akan tetapi,
jika tegangan baterai sekunder telah menjadi rendah maka tegangannya dapat
dikembalikan seperti semula dengan jalan mengisi listrik baterai itu.

2.2 Nikelin

Nikelin merupakan kawat nikel. Nikel adalah logam berwarna putih keperakperakan
yang berkilat, keras dan mulur (dapat ditarik) ,tergolong dalam logam peralihan.
Nikel merupakan logam yang sangat keras namun dapat dibentuk.

Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik


seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi
dan 8 kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya dibawah suhu yang
ekstrim. Nikel mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Pada gugus kimia
memiliki lambang atom Ni dan bernomor atom 28. Nikel pertama kali ditemukan oleh
Crostdet pada tahun 1751.
2.3 Teori Aliran Listrik

Terdapat dua teori yang menjelaskan bagaimana listrik mengalir:

2.3.1 electron (Electron theory) Teori ini menyatakan listrik mengalir dari negatif ke
positip. Aliran listrik merupakan perpindahan elektron bebas dari atom satu ke
atom yang lain.
2.3.2 Teori konvensional (Conventional theory)Teori ini menyatakan listrik mengalir
dari positif ke negatif.

2.4 Arus Listrik

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan


berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada
beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama (dunia-listrik.blogspot.com,
2009). Besar 11 arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor adalah sama
dengan jumlah muatan (elektron bebas) yang mengalir melalui suatu titik
penampang konduktor dalam waktu satu detik.

Arus listrik dinyatakan dengan simbol I (intensitas) dan besarnya diukur dengan
satuan ampere (disingkat A). Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal
negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron
yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik
dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. 1 ampere arus adalah
mengalirnya elektron sebanyak 628×10^16 atau sama dengan 1 Coulumb per detik
melewati suatu penampang konduktor.

2.5 Resistor

Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resitif namun beberapa bahan seperti
tembaga, perak, emas, dan bahan metal pada umumnya memiliki resistansi yang
sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik atau disebut
dengan konduktor.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap
rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, 12 arus listrik
dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Resirtor bersifat resistif, satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm.

2.6 Tegangan Listrik atau Potensial Listrik

Yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-


elektron) mengalir dalam suatu penghantar. Potensial listrik adalah fenomena
berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut
diatas kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut
potential difference. satuan dari potential difference adalah Volt.
1 Volt adalah tegangan listrik yang mampu menalirkan arus listrik 1 A pada
konduktor dengan hambatan 1 ohm. Tegangan Listrik juga dinyatakan dengan huruf
E dari EMF yaitu singkatan Electro Motive Force (gaya gerak listrik).

2.7 Rangkaian Arus Searah

Pada suatu rangkaian akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut : 1. Sumber tegangan 2. Alat penghubung 3. Adanya beban

2.7.1 Hukum Ohm

Yang pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan,
adalah seorang yang bernama George Simon Ohm. Dengan hukum Ohm dapat
diperhitunglan besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan. Pada suatu rangkaian
tertutup, Besarnya arus (I) berubah sebanding dengan tegangan (V) dan berbanding
terbalik dengan beban tahanan (R).

2.7.2 Hukum kirchoff

Hukum kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff . Hukum kirchoff 1 berbunyi
“Jumlah aljabar dari arus listrik pada titik cabang rangkaian listrik sama dengan nol”
(Supriyanto, 2007).

2.8 Daya

Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan
usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang
digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan
Watt atau Horsepower (HP). Horsepower merupakan satuan/unit daya listrik di mana
1 HP sama dengan 746 Watt. Sedangkan Watt merupakan satuan daya listrik
dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian
arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt (saranabelajar.wordpress.com, 2009).

BAB 3 KESIMPULAN

Kekurangan dari alat ini adalah daya yang dikeluarkan dari kompor DC ini tidak
maksimal yaitu 250 Watt. Hal ini dikarenakan terdapat rugi-rugi daya yang
diakibatkan oleh rangkaian kompor yang terpasang antara lempeng penghubung
dengan kawat nikelin kurang maksimal. Beberapa cara telah dilakukan yaitu dengan
mengganti berbagai macam lempeng yang digunakan tetap belum maksimal
mendapatkan daya yang diinginkan sehingga menghasilkan panas yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai