ُ َوا ِْذ َف َر ْق َنا ِب ُك ُم ْال َبحْ َر َفا َ ْن َجي ْٰن ُك ْم َواَ ْغ َر ْق َنٓا ٰا َل ِفرْ َع ْو َن َواَ ْن ُت ْم َت ْن
ظر ُْو َن
“Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu sehingga kamu dapat Kami selamatkan
dan Kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya, sedang kamu menyaksikan”
Lalu, apa sebenarnya tugas, misi, fungsi manusia di dunia terlebih lagi sebagai seorang muslim
agar kita senantiasa ingat, senantiasa menjalankan tugas, misi, fungsi tersebut sehingga pada
akhirnya menjadikan kita sebagai Insan Kamiil atau manusia yang berbudi luhur, senantiasa
bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa
Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Para hadirin jamaah sholat idul fitri rahimakumullah, misi yang pertama adalah misi
khalifah, atau misi kepemimpinan. Sebagai manusia, terlebih lagi sebagai seorang muslim
memiliki jiwa kepemimpinan adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditolak, mengapa?
karena itu adalah perintah dari Allah SWT. Di dalam Surat Al Baqarah Ayat 30 Allah berfirman:
ٰۤ ْ
َ َ ٓ ُ َ ً َ
ض خلِ ْيفة ۗ قال ْوا اتجْ َع ُل ِف ْي َها َ َ اْل ٌ ِّ
ِ ُّْك لِل َمل ِٕىك ِة ِانيْ َجاعِ ل فِى ا ر َ َ َوا ِْذ َقا َل َرب
ِك َو ُن َق ِّدسُ َل َك ۗ َقا َل ِا ِّن ْٓيَ ك ال ِّد َم ۤا ۚ َء َو َنحْ نُ ُن َس ِّب ُح ِب َحمْ د9ُ َمنْ ُّي ْفسِ ُد ِف ْي َها َو َيسْ ِف
اَعْ َل ُم َما اَل َتعْ َلم ُْو َن
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan
khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak
dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-
Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Oleh karena itu bila setiap muslim wajib memiliki jiwa kepemimpinan, maka setiap muslim
tersebut harus memiliki kompetensi yang mumpuni agar bisa melaksanakan misi
kepemimpinannya secara utuh. Kompetensi yang dimaksud 1) Ilmu agama yang cukup
(cakupannya banyak), yang utama adalah pemahaman terhadap aqidah dan ibadah yang lurus,
tidak melenceng dari yang diajarkan oleh Nabiyullah Muhammad SAW, termasuk juga di
dalamnya kemampuan membaca Al Quran yang baik, kemampuan menghafal Al Quran yang
baik, menguasai ilmu hadist, serta kemampuan menyelasaikan masalah ummat dengan Al Quran
dan Sunnah sebagai referensi utamanya. Lalu yang berikutnya adalah 2) Ilmu/keahlian lain yang
diampu atau ditekuni oleh tiap individu muslim. Ilmu atau keahlian lain juga perlu, karena ilmu
agama saja belum cukup untuk menjawab tantangan zaman yang semakin rumit.
Tentunya 2 hal tersebut merupakan proses yang panjang, tidak instan atau sekali jadi. Mengingat
khalifah/pemimpin itu adalah hasil tempaan, tidak serta merta ujug2 jadi seorang pemimpin
melainkan sebuah proses kehidupan dimana nantinya seorang muslim tersebut siap terjun
menjadi pemimpin sesungguhnya di dalam masyarakat baik skala kecil maupun besar serta
membawa dampak yang positif ketika dia memimpin lalu menjadikan lingkungan yang dia
pimpin semakin dekat dengan Allah SWT.
Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd
Para hadirin rahimakumullah, misi kedua yang wajib kita laksanakan adalah misi
profetik, atau misi kerosulan, atau misi dakwah. Loh mas, Rasululloh Muhammad itu kan sudah
wafat 14 abad yang lalu. Memang benar hadirin sekalian, Rasulullah Muhammad sudah wafat 14
abad yang lalu, namun misi dakwah Rasulullah tidak berhenti disitu, dan kita sebagai ummatnya
Rasulullah wajib untuk melanjutkan misi tersebut. Perlu diingat bahwa dakwah itu bukan hanya
tugas para Kyai, Ulama, Alim, Ustadz, namun juga menjadi tugas kita sebagai ummat rasulullah.
Dakwah tidak harus melalui ceramah.
Dakwah dalam artian paling sederhana adalah menebar kebaikan, kebaikan yang
terkandung di dalam ajaran Islam. Nilai-nilai kebaikan tersebut bisa kita tebarkan melalui profesi
kita, melalui kebiasaan kita, melalui aktivitas kita sehari-hari. Sebagai contoh 1) seorang
pedagang ingin melaksanakan misi dakwahnya, langkah sederhana yang bisa beliau ambil adalah
berdagang dengan jujur, tanpa menutup nutupi kekurangan barang dagangannya lalu
menyampaikan apa adanya kelebihan dari dagangannya, serta menimbang dengan adil bila
barang dagangannya tersebut perlu ditimbang untuk diberikan kepada konsumen.; 2) lalu
bilamana seorang pelajar ingin melaksanakan misi dakwahnya, langkah sederhana yang bisa dia
lakukan adalah belajar dengan sebaik-baiknya, ajak teman-teman sebaya atau sepantaran untuk
belajar bersama, bantu mereka ketika kesulitan mengerjakan tugas dari bapak ibu guru; 3) lalu
bilama seorang guru di sekolah ingin melaksankan misi dakwahnya, langkah sederhana yang
bisa beliau lakukan adalah menyisipkan pesan-pesan kebaikan, nilai-nilai Islam pada mata
pelajaran yang diampu; dan 3) apabila ada orang yang kaya ingin melaksanakan misi dakwanya,
langkah sederhana yang bisa beliau lakukan adalah bederma ke sesama. Terlebih lagi membantu
sanak saudara yang sedang kekurangan.
Namun, perlu diingat bahwa kita sebagai agen dakwah harus senantasa belajar atau
mengupgrade diri dan selalu bermuhasabah karena pesan kebaikan yang kita sampaikan harus
juga memberikan dampak yang positif terhadap kita sebagai penyampainya. Seperti firman Allah
pada surat Ali Imran ayat 134:
َ ن فِى الس َّۤرَّ ا ِء َوالض َّۤرَّ ا ِء َو ْال َكاظِ ِمي َْن ْال َغي9َ الَّ ِذي َْن ُي ْن ِفقُ ْو
ْظ َو ْال َعا ِفي َْن َع ِن
َْن9ۚ اس َوهّٰللا ُ ُيحِبُّ ْالمُحْ سِ ِني
ِ ۗ ال َّن
“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang
berbuat kebaikan”.