Hukum Perdata-1
Hukum Perdata-1
Dosen Pengampu:
Asman, M.Ag
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHALUAN
A. Latar belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A . Kesimpulan............................................................................................... 12
B. Saran......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umat islam merupakan jumlah umat yang paling besar diantara umat beragama
lainnya, bahkan ternasuk jumlah paling banyak umat pemeluk islam dalam suatu negara.
Jumlah sebesar tersebut tidak diimbangi dengan kuantitas hukum islam yang berlaku di
indonesia sebagai hukum positif.1
1
Rahadyan Setiawan, Pelaksanaan Pembagian warisan menurut Hukum Islam
(Studi pada Pengadilan Agama Sleman, (Semarang: 2003 ),hlm.1
2
Ayobelajaronline69.blogspot.com/2014/01/
makalah-sejarah-dan-proses-perumusan-khi.html
1
dua hal. Pertama Kompilasi Hukum Islam, yang berlaku khusus bagi umat Islam.
Menunjukkan bahwa dalam rangka pembinaan hukum nasional, unifikasi hukum sebagai
pelaksanaan wawasan nusantara tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya secara kaku&, demi
kepentingan yang harus lebih dijamin yaitu kepentingan untuk memberikan ruang gerak
bagi kesadaran hukum masyarakat terhadap hukum agama.Kedua, adanya hak kelompok
tertentu dalam masyarakat dalam hal ini ummat islam untuk melaksanakan hukum
agamanya tidak dapat ditawar. Dalam kaitannya dengan slogan bhineka tunggal ika,
kesempatan yang diberikan oleh pemerintah bagi dibentuk dan diberlakukannya Kompilasi
Hukum Islam adalah bentuk ke-bhinneka-an dalam kesadaran menjalankan hukum agama,
namun tetap tunggal ika dalam wadah Negara Rukun Republik Indonesia.3
B. Rumusan Masalah
Daway1982.blogspot.com/2011/06/blog-post.html
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata ‘kompilasi’ berasal dari bahasa latin compilare yang mempunyai arti
mengumpulkan bersama-sama, seperti mengumpulkan peraturan-peraturan yang tersebar
berserakan dimana-mana. Dalam bahasa inggris ‘compilation’ (himpunan undang-
undang). Dalam bahasa belanda ditulis ‘compilatie’ (kumpulan dari lain-lain karangan).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kompilasi berarti kumpulan yang tersusun secara
teratur (tentang daftar informasi, karangan dan sebagainya). Koesno memberi pengertian
Kompilasi dalam dua bentuk. Pertama sebagai hasil usaha mengumpulkan berbagai
pendapat dalam satu bidang tertentu,Kedua Kompilasi diartikan dalam wujudnya sebagai
suatu benda seperti berupa suatu buku yang berisi kumpulan pendapat-pendapat yang ada
mengenai suatu bidang persoalan tertentu.4
Bustanul Arifin menyebut Kompilasi Hukum Islam sebagai “fiqih dalam bahasa
undang-undang atau dalam bahasa rumpun melayu disebut peng-kanun-an hukum
syara”.5Wahyu Widiana menyatakan bahwa Kompilasi Hukum Islam adalah sekumpulan
materi Hukum Islam yang ditulis pasal demi pasal, berjumlah 229 pasal,terdiri atas 3
kelompok materi hukum, yaitu Hukum Perkawinan (170 pasal), Hukum Kewarisan
termasuk Wasiat dan Hibah( 44 pasal), dan Hukum Perwakafan (14 pasal),ditambah satu
pasal Ketentuan Penutup yang berlaku untuk ketiga kelompok hukum tersebut. Rumusan
yang sama dikemukakan Muhammad Daud Ali, Kompilasi Hukum Islam adalah kumpulan
atau himpunan kaidah-kaidah hukum Islam yang disusun secara sistematis. Isi dari
Kompilasi Hukum Islam terdiri atas tiga buku,masing-masing buku dibagi ke dalam
beberapa bab dan pasal, dengan sistematika sebagai berikut.
Buku II Hukum Kewarisan terdiri dari 6 bab dengan 44 pasal (dari pasal 171
sampai dengan Pasal 214 ).
4
M.Karsayuda, Perkawinan Beda Agama : Menakar Nilai-Nilai Keadilan KompilasiHukum Islam,
Yogyakarta : Total Media, 2006, hlm. 94.
5
Bustanul Arifin, Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia, Akar Sejarah Hambatan danProspeknya,
Jakarta : Gema Insani Press, 1996, hlm. 49.
3
Buku III Hukum Perwakafan, terdiri dari 5 bab dengan 14 Pasal (dari Pasal 215
sampai dengan Pasal 228)6.Kebutuhan akan adanya Kompilasi Hukum Islam bagi
Peradilan Agama sudah lama menjadi catatan dalam sejarah Departemen Agama.
Secara materi, Kompilasi Hukum Islam dapat dikatakan sebagai hukum tertulis dan hukum
tidak tertulis. Dikatakan tertulis sebab sebagian materi Kompilasi Hukum Islam merupakan
kutipan dari atau menunjuk materi perundangan yang berlaku, seperti UU Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan, UU Nomor 22 Tahun 1946, UU 32 Tahun 1954,tentang
Pencatatan Nikah bagi Umat Islam, PP Nomor 9 Tahun 1975, tentang Aturan Pelaksanaan
UU Nomor 1 Tahun 1974 dan sebagainya.Dikatakan sebagai hukum tidak tertulis sebab
sebagian materi Kompilasi Hukum Islam merupakan rumusan yang diambil dari materi
fiqih atau ijtihad para ulama dan kesepakatan para peserta lokakarya. Kondisi Kompilasi
Hukum Islam yang bukan peraturan perundang undangan itu yang menjadikan Kompilasi
Hukum Islam disikapi beragam oleh Pengadilan Agama (PA),maupun Pengadilan Tinggi
Agama(PTA).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kompilasi Hukum Islam itu adalah
ketentuan hukum Islam yang ditulis dan disusun secara sistematis menyerupai peraturan
perundang-undangan untuk sedapat mungkin diterapkan seluruh umat Islam dalam
menyelesaikan masalah-masalah di bidang yang telah diatur Kompilasi Hukum Islam.
Oleh para hakim peradilan agama Kompilasi Hukum Islam digunakan sebagai pedoman
dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang diajukan kepadanya.
6
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam.pengantar ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia
. Jakarta:Rajawali Pers,2014, hlm 297
4
B. Sejarah Pembentukan dan Perumusan Kompilasi Hukum Islam.
Akibat dari cara kerja yang demikian, maka lahirlah berbagai produk putusan
Pengadilan Agama yang berbeda-beda meskipun menyangkut satu perkara hukum yang
sama. Hal ini menjadi semakin rumit dengan adanya beberapa mazhab dalam fiqih itu
5
sendiri, sehingga terjadi pertarungan antar mazhab dalam penerapan hukum Islam di
Pengadilan Agama.
Proses penerapan hukum Islam yang simpang-siur tersebut di atas tentu saja tidak
dapat dibenarkan dalam praktek peradilan modern, karena menimbulkan ketidakpastian
hukum dalam masyarakat. Menjadikan kitab-kitab fiqih sebagai rujukan hukum materiil
pada pengadilan agama juga telah menimbulkan keruwetan lain. Kenyataan-kenyataan ini
mengharuskan dibentuknya sebuah unifikasi hukum Islam yang akhirnya berhasil
disahkan pada tahun 1991, yakni Kompilasi Hukum Islam yang diberlakukan oleh Inpres
No. 1 tahun 1991.
2. Landasan Yuridis
3. Landasan fungsional.
6
C. Tujuan Perumusan Kompilasi Hukum Islam.
secara terumus dan tersusun sistimatis dalam kitab hukum, mengandung beberapa
sasaran pokok :
Salah satu dari tiga pilar kekuasaan kehakiman dalam melaksanakan fungsi
juncto Pasal 10 Undang Undang Nomor 14 tahun 1970 dan Undang Undang
Nomor 7 tahun 1989 adalah adanya sarana hukum sebagai rujukan. Kebutuhan
perwakafan bagi umat Islam diperlukan oleh semua jajaran Depatemen Agama dan
instansi pemerintah yang lapangan tugasnya berkaitan dengan ketiga hal tersebut.
tersebar dalam berbagai kitab fiqih dan masing-masing kitab fiqih tersebut
Sehingga tidak aneh apabila dalam menangani satu kasus yang serupa akan lahir
tidak ada kepastian hukum bagi setiap pencari keadilan. Satu-satunya untuk
mengakhiri ketidak pastian tersebut diperlukan jalan pintas yang efektif, tetapi
Hukum Islam.
7
2. Menyamakan persepsi penerapan hukum.
Dengan lahirnya Kompilasi Hukum Islam, telah jelas dan pasti nilai tata
hukum Islam di bidang perkawinan, kewarisan dan perwakafan. Bahasa dan nilainilai
hukum yang dipertarungkan di forum Pengadilan Agama oleh masyarakat
pencari keadilan, sama kaidah dan rumusannya dengan apa yang mesti diterapkan
Bagi para Hakim, tujuan Kompilasi Hukum Islam bukan berarti mematikan
kebebasan dan kemerdekaan, akan tetapi dengan adanya Kompilasi Hukum Islam
sebagai kitab hukum, para Hakim tidak dibenarkan menjatuhkan putusan yang
Begitu pula bagi pencari keadilan pada setiap kesempatan yang diberikan
peradilan, tidak boleh menyimpang dari kaidah Kompilasi Hukum Islam dan
Tujuan lain yang tidak kalah pentingnya adalah mempercepat arus proses
kewarisan dan perwakafan dapat dipadukan dan disatukan pemahaman yang sama.
Hal lain yang dituju Kompilasi Hukum Islam adalah menyingkirkan faham
wa ulil amri minkum” dan hadits “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu”,
8
Kompilasi Hukum Islam disusun dan dirumuskan dalam kitab hukum sebagai tata
hukum Islam yang berbentuk positif dan unifikatif. Dan oleh karena semua lapisan
pemeluknya secara pribadi, akan tetapi ditunjuk seperangkat jajaran penguasa dan
instansi negara. Dengan adanya perangkat jajaran penguasa dan instansi negara
bidang perkawinan, kewarisan dan perwakafan, telah diangkat sebagai aturan yang
7
"Selayang Pandang Gambaran dan Cara Pemahaman KHI.pdf." 12 Jan. 2018, https://www.pta-
pontianak.go.id/e_dokumen/2016/Selayang%20Pandang%20Gambaran%20dan%20Cara%20Pemahaman
%20KHI.pdf. Diakses pada 23 Feb. 2022.
9
D. Dasar rujukan-rujukan Kompilasi Hukum Islam.
Kompilasi Hukum Islam hadir dalam hukum Indonesia melalui instrumen hukum
berupa Instruksi Presiden atau Inpres Nomor : 1 tahun 1991, tanggal 10 Juni 1991 dan
diantisipasi secara organik oleh Keputusan Menteri Agama Nomor 154 tahun 1991 tanggal
22 Juli 1991.
Dilihat dari tata hukum nasional, Kompilasi Hukum Islam dihadapkan pada dua
pandangan yang saling bertentangan. Pertama, sebagai hukum tidak tertulis seperti yang
ditunjukan oleh penggunaan instrumen Instruksi Presiden yang tidak termasuk dalam
rangkaian tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang menjadi
sumber hukum tertulis.
Kelemahan pandangan ini, terletak pada pengambilan penyusunan Buku I dan Buku
III Kompilasi Hukum Islam, yang terdiri dari materi Undang Undang Nomor 22 tahun
1946 juncto Undang Undang Nomor 32 tahun 1954, Undang Undang Nomor 1 tahun 1974
juncto Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah Nomor 28
tahun 1977. Sumber-sumber tersebut mengkrabkan Kompilasi Hukum Islam menjadi
hukum tertulis. Buku II Kompilasi Hukum Islam juga mendukung pendapat ini, sekalipun
dalam kenyataannya ia disusun dengan mengambil kaidah-kaidah hukum dari
yurisprudensi Indonesia sepanjang mengenai kewarisan Islam.
Kedua, Kompilasi Hukum Islam dapat dikatagorikan sebagai hukum tertulis. Sumber
kehadiran Kompilasi Hukum Islam berupa Instruksi Presiden tersebut diatas menunjukan
bahwa Kompilasi Hukum Islam berisi hukum dan aturan yang pada gilirannya terangkat
menjadi hukum dengan perantaraan kebijaksanaan penguasa.
10
Mensingkronkan antara keberatan pendapat pertama dengan pendapat kedua serta
memperhatikan perkembangan hukum Islam, semenjak Islam masuk di Nusantara,
sekiranya tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa Kompilasi Hukum Islam resmi
berlaku sebagai hukum positif untuk dipergunakan dan diterapkan oleh instansi
pemerintah dan masyarakat yang memerlukannya dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang berkenaan dengan bidang perkawinan, kewarisan, hibah dan wakaf.8
8
"Selayang Pandang Gambaran dan Cara Pemahaman KHI.pdf." 12 Jan. 2018, https://www.pta-
pontianak.go.id/e_dokumen/2016/Selayang%20Pandang%20Gambaran%20dan%20Cara%20Pemahaman
%20KHI.pdf. Diakses pada 23 Feb. 2022.
11
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata ‘kompilasi’ berasal dari bahasa latin compilare yang mempunyai arti
mengumpulkan bersama-sama, seperti mengumpulkan peraturan-peraturan yang tersebar
berserakan dimana-mana. Dalam bahasa inggris ‘compilation’ (himpunan undang-
undang). Dalam bahasa belanda ditulis ‘compilatie’ (kumpulan dari lain-lain karangan).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kompilasi berarti kumpulan yang tersusun secara
teratur (tentang daftar informasi, karangan dan sebagainya). Koesno memberi pengertian
Kompilasi dalam dua bentuk. Pertama sebagai hasil usaha mengumpulkan berbagai
pendapat dalam satu bidang tertentu,Kedua Kompilasi diartikan dalam wujudnya sebagai
suatu benda seperti berupa suatu buku yang berisi kumpulan pendapat-pendapat yang ada
mengenai suatu bidang persoalan tertentu
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kompilasi Hukum Islam itu adalah
ketentuan hukum Islam yang ditulis dan disusun secara sistematis menyerupai peraturan
perundang-undangan untuk sedapat mungkin diterapkan seluruh umat Islam dalam
menyelesaikan masalah-masalah di bidang yang telah diatur Kompilasi Hukum Islam.
Oleh para hakim peradilan agama Kompilasi Hukum Islam digunakan sebagai pedoman
dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang diajukan kepadanya.
B. Saran
Kami selaku penyusun menyadari bahwa tak luput dari kesalahan, maka dari itu kami
mohon dengan sukarelanya untuk memberikan kritik beserta saran untuk makalah kami
ini.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Ayobelajaronline69.blogspot.com/2014/01/makalah-sejarah-dan-proses-perumusan-
khi.html.Diakses pada 23 feb. 2022.
Ali Mohammad Daud, Hukum Islam.pengantar ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam
di Indonesia. Jakarta:Rajawali Pers,2014.
14