Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2021/2022

Mata Kuliah : Media dan teknologi Pembelajaran


Dosen : Galang Pakarti mahardika M.Pd AIFO
Program Studi : Pendidikan Olahraga
Hari, Tanggal : Jumat, 31 Desember 2021
Nama : Imanudin Abas Mukin
Kelas : BOR
NIM : 20200810700060

Petunjuk mengerjakan:

1. Berdoa
2. Kerjakan di lembar Jawaban

Soal :
1. Jelaskan secara singkat tentang media dan teknologi pembelajaran berikan contohnya ?
2. Sebutkan dan Jelaskan secara singkat perngertian model pembelajaran dan jenis model
pembelajaran penjas?
3. Sebutkan dan Jelaskan secara singkat perngertian strategi pembelajaran dan jenis strategi
pembelajaran penjas?
4. sebutkan dan Jelaskan secara singkat perngertian gaya mengajar dan jenis gaya penjas?
5. Coba ceritakan pengalaman dan beri tanggapan kalian terhadap guru penjas dalam
mengelola ketika SMA dlu?

**********Goodluck*********
1. Teknologi pembelajaran adalah istilah inklusif untuk alat materi dan landasan teori untuk
mendukung pembelajaran dan pengajaran. Pengertian dari sebuah teknologi pembelajaran
tidak terbatas pada teknologi tinggi tetapi adalah segala sesuatu yang meningkatkan
pembelajaran di kelas dalam pemanfaatan pembelajaran campuran, tatap muka, atau online.
Contohnya kamera digital, kamera video, kamera dokumen, media elektronik, dan proyektor
LCD. Kombinasi dari teknik-teknik ini termasuk blog, perangkat lunak kolaboratif,
ePortfolios, dan ruang kelas virtual

2. Model pembelajaran dan jenis model pembelajaran penjas, sebagai berikut :

 Model Pendidikan Gerak (Movement Education), Pendidikan gerak atau movement


education, menekankan kurikulumnya pada penguasaan konsep gerak.
 Model Pendidikan Kebugaran (Fitness Education), Model ini memiliki pandangan
bahwa para siswa dapat membangun tubuh yang sehat dan memiliki gaya hidup aktif
dengan cara melakukan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-harinya.
 Model Pendidikan Olahraga (Sport Education), Model ini berorientasi pada nilai
rujukan Disciplinary Mastery (penguasaan materi), dan merujuk pada model
kurikulum Sport Socialization.
 Model Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran
yang berefektifitas yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan
akademik.
 Model Pendekatan Taktis, Pendekatan taktis mendorong siswa untuk memecahkan
masalah taktik dalam permainan. Masalah ini pada hakikatnya berkenaan dengan
peberapan keterampilan teknik dalam situasi permainan. Dengan demikian siswa
makin memahami kaitan antara teknik dan taktik.
 Model Inkuiry, Model pembelajaran ini memberikan perhatian dalam membantu
siswa menyelidiki secara independen, namun dalam suatu cara yang teratur.
 Direct Instruction/ Model Pengajaran Langsung, Dasar teori model ini mengambil
filosofi dasar dari aliran behavioralistik dimana stimulus dan respon memegang
peranan penting. Siswa diajarkan untuk melakukan kegiatan yang benar dengan
kontrol yang ketat. Model ini menuntut siswa melaksanakan apa yang direncanakan
oleh guru dengan konsekeuensi adanya “reward”.
 Model Tanggung Jawab Pribadi dan Sosial, Tujuan model ini adalah meningkatkan
perkembangan personal dan responsibility siswa dari irresponsibility, self control,
involvement, self direction dan caring melalui berbagai aktivitas pengalaman belajar
gerak sesuai kurikulum yang berlaku.
3. Pengertian strategi pembelajaran berasal dari bahasa Latin yaitu, "Strategia" yang artinya
seni penggunaan dalam meraih suatu tujuan. Pada awalnya, istilah ini sering di gunakan
dalam dunia militer, tetapi sekarang istilah ini sudah digunakan dalam berbagai bidang salah
satunya dalam pembelajaran.
Secara umum, pengertian strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau cara
untuk mengajar yang bisa dilakukan dengan cara menetapkan beberapa langkah utama
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dapat di capai atau sudah ditetapkan.
Namun, strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai rencana
kegiatan yang di dalamnya menggunakan metode dan pemanfaatan sumber daya atau
kekuatan yang ada dalam suatu pembelajaran.
Jenis Strategi pembelajaran Penjas :
 Strategi Pembelajaran Inkuiri, Strategi pembelajaran inkuiri adalah serangkaian
kegiatan pembelajaran dengan cara mengutamakan proses berpikir secara analitis
dan kritis. Maksudnya, berpikir analitis dan kritis dalam mencari serta
menemukan sendiri jawaban dari masalah yang di tanyakan. Strategi ini di
lakukan dengan cara tanya jawab antara siswa dan guru.
 Strategi Pembelajaran Kooperatif, Strategi pembelajaran kooperatif adalah
serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan para siswa dan kelompok tertentu,
agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.
 Strategi Pembelajaran Ekspositori, Strategi pembelajaran ekspositori adalah suatu
strategi pembelajaran dengan cara mengutamakan pada proses penyampaian ilmu
atau materi yang dilakukan secara verbal oleh guru kepada para siswa, agar siswa
dapat menguasai metari secara optimal.
 Strategi Pembelajaran Kontekstual, Strategi pembelajaran kontekstual adalah
konsep pembelajaran yang dapat membantu para pengajar atau guru antara situasi
dunia nyata para siswa dengan materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
 Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir, Strategi pembelajaran
ini dilakukan dengan mengutamakan pada kemampuan berpikir yang dimiliki
setiap siswa. Semua materi yang diberikan tidak di jelaskan begitu saja, tetapi
para siswa akan dibimbing untuk dapat menemukan konsep yang seharusnya
dikuasai dengan proses dialogis secara terus-menerus dan memanfaatkan
pengalaman yang dimiliki para siswa.
 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, Strategi pembelajaran berbasis masalah
adalah strategi pembelajaran yang berisi rangkaian aktivitas pembelajaran yang
telah mengutamakan pada proses penyelesaian masalah yang telah dihadapi
secara ilmiah.
 Strategi Pembelajaran Afektif, Strategi pembelajaran afektif adalah jenis strategi
pembelajaran Portable Document Format (PDF) yang berhubungan
pada value atau nilai yang tidak mudah diukur. Sebab dikarenakan menyangkut
pada kesadaran diri seseorang yang telah tumbuh pada diri siswa.

4. Jenis gaya mengajar penjas, sebagai berikut :


 Gaya Komando, Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling
bergantung pada guru. Tujuannya adalah penampilan yang cermat. Guru
menyiapkan semua aspek pengajaran dan ia sepenuhnya bertanggung jawab dan
berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar dari
perkembangan siswanya.
 Gaya Latihan, Dalam gaya ini siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas
secara perorangan, sedangkan guru memberi umpan balik kepada semua siswa
secara perorangan. Disini guru bertanggung jawab menentukan tujuan pengajaran,
memilih aktivitas dan menetapkan tata urut kegiatan untuk mencapai tujuan
pengajaran.
 Gaya Resiprokal (Berbalasan), Pada gaya resiprokal, kelas diorganisir dan
dikondisikan dalam peran-peran tertentu (dibagi menjadi dua kelompok).
 Evaluasi Diri (Shelfcheck), Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara
mengerjakan tugas dan memeriksa atau mengevaluasi pekerjaan sendiri.
 Inklusi (Inclusion), Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara memilih
tugas atau kegiatan yang bisa ditampilkan dan memberikan tantangan untuk
mengevaluaisi pekerjaan sendiri.
 Penemuan Terpandu (Guided Discovery), Tujuan dari gaya ini adalah untuk
menemukan konsep dengan menjawab serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh
guru.
 Penemuan Konvergen, Pada gaya ini, siswa mencari solusi dari masalah dan
belajar untuk mengklarifikasi isu dan menghasilkan kesimpulan dengan
menggunakan prosedur yang logis, beralasan, dan berpikir kritis.
 Penemuan Mandiri/Produksi (Divergen), Tujuan gaya ini adalah untuk melibatkan
siswa untuk memproduksi atau menghasilkan respon ganda terhadap satu
pertanyaan.
 Program Rancangan Individu Siswa (Individual Programme), Tujuan gaya ini
adalah untuk merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian tugas
yang disusun ke dalam program pribadi dengan berkonsultasi dengan guru.
 Inisiasi Siswa, Tujuan gaya ini adalah agar siswa mampu menginisiasi atau
memprakarsai pengalaman belajarnya, merancangnya, menampilkannya,
danmengevaluasinya, bersama-sama dengan guru berdasarkan kriteria yang telah
disepakati sebelumnya.
 Melatih Diri (Shelf Teaching), Gaya ini memberikan siswa kesempatan untuk
membuat keputusan maksimal tentang pengalaman belajarnya tanpa adanya
campur tangan langsung guru. Gaya ini sangat jarang digunakan di sekolah. Gaya
ini sangat cocok dikembangkan sebagai hobi atau kegiatan hiburan.

5. Pengalaman pribadi saya waktu SMA dulu, yaitu :


Guru Penjas saya dulu pas waktu SMA sangat tegas dan disiplin. Beliau juga
sangat baik dan ramah pada siswa-siswi di sekolah, saking baiknya kalau waktu ujian,
kalau beliau yang mengawas, beliau selalu berkata “BOLEH BUKA BUKU, ASALKAN
JANGAN NYONTEK YA ANAK-ANAK. KARENA ITU ADALAH SALAH SATU
USAHA YANG JUJUR”. Padahal ujiannya itu bukan ujian open book haha…
Intinya, ketika kita menjadi guru Olahraga/Penjas, diri kita akan terbentuk dari
apa yang kita pelajari selama di bangku Pendidikan. Baik itu Sikap, Sifat, Karakter,
maupun Kedisiplinan.

Anda mungkin juga menyukai