Anda di halaman 1dari 6

Di samping itu, penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan.

Teknik penyajian
karya ilmiah harus memerhatikan:

1. Segi kerapian dan kebersihan.


2. Tata letak unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka
(cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar,
daftar pustaka, dan lain-lain.
3. Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar
penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka, dan penggunaan
Bahasa Indonesia sesuai EYD

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan untuk meningkatkan wawasan serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis kara ilmiah bermanfaat
untuk meningkatkan ketrampilan mambaca da menulis, berlatih mengintegrasikan
berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta
memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan
cakrawala ilmu pengetahuan.

Karya ilmiah terdari atas tiga bagian, yaitu:

(1) Bagian Pendahuluan


Bagian penutup berisi latar belakang pemilihan topik, masalah, dan tujuan.
Bagian pendahuluan adalah bagian yang paling awal dicermati oleh pembaca.
Dalam latar belakang hendaknya dijelaskan mengapa penulis memilih topik
itu. Penulis menunjukkan pentingnya topik itu diangkat menjadi makalah.
Masalah apa yang timbul dalam topik itu, dana apa tujuan penulisan itu.
(2) Bagian Pembahasan
Bagian pembahasan meruapakan bagian utama atau bagian isi. Bagian ini
memuat uraian-uraian pokok masalah yang telah disebutkan pada
pendahuluan. Pada bagian ini. Dalam pembahasan, penulis dapat memakai
teknik deduktif atau induktif. Dalam makalah deduktif pembahasan dimulai
dengan penyajian teori yang relevan, kemudian dilanjutkan dengan penyajian
fakta yang mendukung teori. Dalam teknik deduktif, teori digunakan langsung
pada bagian pembahasan terpadu dengan interpretasi dan relevan teoti.
Sementara itu dalam teknik induktif, jawaban pemecahan masalah
berdasarkan pengamatan empiris. Analisis dimulai dari penyajian fakta, data,
diikuti dengan penarikan simpulan.
(3) Bagian Penutup
Bagian penutup berisi simpulan dan saran. Penyimpulan berisi hasil
pembahasan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penulisan pada bagian
pendahuluan. Dengan demikian simpulan merupakan jawaban dari
permasalahan. Simpulan juga harus sesuai dengan tujuan penulisan.
Hubungan antara masalah, tujuan, dan simpulan harus sinkron. Saran
disampaikan oleh penulis berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam karya
ilmiah.

Karya ilmiah memilki sejumlah karakteristik, yaitu:

(1) Mengacu kepada teori


Mengacu kepada teori artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang
dijadikan sebagai landasan berpikir/kerangka pemikiran/acuan dalam
pembahsaan masalah. Fungsi teori yaitu
a) Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan.
b) Dijadikan data sekunder/data penunjang (data utama: fakta).
c) Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos, dan
mendiskripsikan suatu gejala.
d) Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
(2) Berdasarkan fakta
Berdasarkan fakta artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa
adanya, sebenarnya dan konkret.
(3) Logis
Logis artinya setiap keterangan dalam karya ilmiah selalu dapat ditelusuri,
diselidiki, dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
(4) Objektif
Objektif artinya dalam karya ilmiah semua keterangan yang diungkapkan
tidak pernah subjektif, senantiasa factual dan apa adanya, serta tidak
diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
(5) Sistematis
Baik penulisan atau penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah
disajikan secara teratur, kronologis, sesuia dengan prosedur dan system yang
berlaku, terurut, dan tertib.
(6) Valid
Valid artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar
menurut aturan ilmiah yang berlaku.
(7) Jelas
Jelas artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-
jernihnya, gambling, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan
pertanyaan dan keraguan-raguan dalam benak pembaca.
(8) Seksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan sacara
cermat, teliti, dan penuh kahati-hatian agar tidak mengandung kesalahan
batapapun kecilnya.
(9) Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi,
supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi, tidak boleh terlalu
luas.
(10) Bahasanya baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa
yang dijadikan tolak ukur atau standar bagi betul tidaknya penggunaan
bahasa.
(11) Penulisan sesuai dengan aturan strandar (nasioanl atau internasional)
Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga
tempat penulis bernaung tetap harus diperhatikan.

2.2 Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Jenis – jenis karya ilmiah setidaknya dapat dikelompokkan menjadi empat


yaitu:

(1) Paper dan Makalah


Paper dan Makalah merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai
hasil telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan,
pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini
biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa atau siswanya.
Tujuannya adalah untuk memberikan ruang bagi peserta didik dalam
menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan intelektualnya
dalam menanggapi permasalahan yang berkembang. Makalah biasanya
disajikan dalam forum seminar, lokakarya, workshop dan sejenisnya. Sering
dikatakan bahwa paper merupakan bentuk karya ilmiah yang lebih ringkas
dari makalah.
(2) Laporan praktikum
Laporan praktikum biasanya merupakan laporan tertulis dari serangkaian
kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok
siswa/mahasiswa. Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat
penting karena praktik kerja baik di lapangan maupun di labolatorium terdiri
atas tahapan – tahapan yang sistematis yang harus dilaporkan secara
sistematis juga. Dengan demikian penulis laporan praktikum dituntut untuk
menyampaikan sebuah kegiatan secara sistematis, runtut, dan terperinci.
(3) Artikel
Artikel merupakan gagasan tertulis dari penulis tentang suatu
permasalahanyang didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian.
Artikel merupakan diseminasi pemikiran dari ahli atau seseorang yang secara
intens mengamati permasalahan tertentu. Artikel hampir mirip dengan
makalah, yang membedakan adalah ruang publikasinya. Apabila makalah
disampaikan dalam forum seminar atau workshop, artikel dipublikasikan di
media massa baik jurnal ilmiah maupun media massa seperti koran atau
majalah, yang biasa disebut artikel ilmiah popular.
(4) Tugas akhir
Baik skripsi (S1), thesis (S2), maupun disertasi (S3) merupakan karya ilmiah
yang ditunjukan untuk mengakhiri studi diperguruan tinggi. Tugas akhir
biasanya berupa hsil penelitian dari bidang tertentu (sesuai jurusan atau
program studi yang diambil) yang kemudian diujikan secra lisan untuk
memperoleh derajat kelulusan dan kelayakan karya tersebut. Pengelompokkan
mengenai jenis karya ilmiah lain dilakukan dengan membedakannya dari segi
materi, susunan, tujuan, serta panjang-pendeknya karya tulis ilmiah tersebut.
Penentuan jenis atau macam karya ilmiah biasanya disesuaikan dengan
peruntukan karya ilmiah tersebut. Djuroto dan Suprijadi mengklasifikasikan
karya ilmiah menjadi dua yaitu:
1) Karya ilmiah pendidikan
a. Karya ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume
pembelajaran serta sebagai prasyarat mencapai suatu gelar pendidikan.
Karya ilmiah pendidikan terdiri atas:
1. Paper atau makalah
2. Pra skripsi
3. Tesis
4. Disertasi
b. Karya ilmiah panduan
1. Panduan pengajaran
2. Buku pegangan
3. Buku pelajaran
c. Karya ilmiah referensi
1. Kamus
2. Ensiklopedia
2) Karya ilmiah penelitian
a. Makalah seminar
b. Laporan hasil penelitian
c. Jurnal penelitian

Anda mungkin juga menyukai