DOSEN PENGAMPU:
Dr. ZAINAL WARHAT, M. Pd
AWERMAN S.Sn., M. Hum., P.Hd
OLEH:
VIOLA RATU KIRANI
03101920
Salah satu jenis kesenian yang mengalami dampak tersebut adalah musik vokal tradisional
dendang-dendang Cupak di daerah Solok yang telah mengalami kemundurannya. Kehidupan
Dendang-dendang Cupak mengalami masa kejayaannya hingga tahun 1900-an. Hal ini terbukti
dengan banyaknya Tukang Dendang-dendang Cupak yang aktif pada waktu itu, dan mayoritas
masyarakat Talang, Cupak dan sekitarnya menggunakan musik vokal Dendang-dendang Cupak
sebagai media hiburan utama dalam pesta perkawinan, dan upacara adatnya.
Sebenarnya musik vokal tradisional Dendang-dendang Cupak ini telah menjadi ikon
kebudayaan musik daerah Kubuang Tigo Baleh, dan daerah Solok umumnya. Sayang sekali,
sewaktu memasuki era 1900-an ke atas terjadi kemunduran Dendang-dendang Cupak dari segi
jumlah pertunjukan pada konteksnya, karena telah bergeser ragam hiburan musik masyarakat
Kubuang Tigo Baleh tersebut kepada musik tradisional Rabab Pasisia, Orgen Tunggal, Saluang
Dangdut,sampai Saluang Orgen yang sekarang banyak dipakai di berbagai pesta perkawinan dan
acara sosial.
TUJUAN
Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk melengkapi nilai Matakuliah Etnomusikologi dan
untuk membahas dan mengetahui Asal-usul munculnya kesenian Saluang Orgen di
daerah Kabupaten Solok.
RUMUSAN MASALAH
Asal-usul berbagai genre, stilistika musik
Pengaruh percampuran budaya
PEMBAHASAN
Sebelum adanya kesenian tradisi Saluang Orgen ini, ada kesenian tradisi yang
saat ini sudah terkikis arus globalisasi, yaitu Dendang-dendang Cupak. Dendang-
dendang Cupak sejenis dendang yang berkembang didaerah Cupak dan sekitarnya dalam
kecamatan Kubuang Tigo Baleh, Solok, seperti daerah Koto Baru, Salayo, Talang,
Cupak, Gantung Ciri, dan lainnya. Pada masa sebelum tahun 1980-an, Dendang-dendang
Cupak sangat fungsional sebagai media hiburan dalam berbagai upacara adat, dan acara-
acara sosial yang dimiliki masyarakat daerah Kubuang Tigo Baleh dan sebagai daerah
Solok.
Kesimpulan
Saluang orgen merupakan salah satu kesenian tradisi Minangkabau yang mengalami Akulturasi
sehingga menjadi sebuah kesenian baru yang berkembang di Kabupaten Solok. Pengaruh ini
didapatkan dari musik modern yang lebih disukai oleh masyarakat saat ini dibandingkan dengan
musik-musik tradisi. Dalam hal ini, pada pertunjukan saluang orgen yang berkembang di
Kabupaten Solok, dalam penyajiannya terdiri dari dua buah instrument pengiring yaitu saluang
dan keyboard atau orgen. Walaupun kebanyakan etika pertunjukan Orgen Tunggal sangat jauh
dari falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, tetapi pertunjukan Orgen Tunggal
menjadi sangat dominan di tengah kehidupan pesta dan resepsi upacara yang dimiliki masyarakat
daerah Talang, Cupak dan sekitarnya. Musik modern Orgen Tunggal dipadukan dengan alunan
suara saluang yang sangat kental dengan musik tradisionalnya. Hasilnya ternyata ‘kadam’. Yang
muda yang tua pun jadi sama-sama suka dengan suguhan perpaduan musik tersebut. Salah satu
dampak positifnya, kegarangan kaum muda yang sering lupa diri begitu menikmati dentuman
musik triping dari hiburan Orgen Tunggal bisa diminimalisir secara bertahap. Kaum muda pun
mulai terbiasa dengan hiburan saluang. Generasi tua dan generasi muda pun mulai berbaur dalam
menikmati hiburan, sehingga suasananya lebih terkendali.
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/document/zgdjwm2z-bentuk-pertunjukan-saluang-orgen-dalam-acara-baralek-
kabupaten.html
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=781158&val=12829&title=TERGUGAT
%20EKSISTENSI%20DENDANG-DENDANG%20%20CUPAKSOLOK%20DI%20ERA
%20GLOBALISASI