Nim : A1011191160
UTS NOMOR 8
“Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perdagangan Negara-negara di Kawasan ASEAN”
ABSTRAK
Situasi dunia masa dewasa ini sering mengalami ketidakpastian. Ketidakpastian itu kini
ditambah dengan kondisi pandemi covid-19 yang melanda dunia. Pandemi berarti semua negara
mengalami dampak yang sama, merasakan hal yang sama dan menghadapi tantangan yang sama.
Di wilayah ASEAN (Asocatian of South East Asian Nation) khususnya, pandemi covid memberi
dampak yang sangat signifikan terhadap kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya.
Tentu akibat pandemi ini, kini muncul kebiasaan baru dimana masyarakat dunia menjalani
kehidupan dengan kebiasaan baru (New Normal). Kebiasaan baru ini tidak hanya berdampak
pada bidang kesehatan saja melainkan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Bisa dikatakan
pandemi covid ini memberikan efek domino. Lantas bagaimana dengan aspek ekonomi yang
ditimbulkan akibat pandemi ini, di tengah negara-negara dunia termasuk ASEAN berlomba
untuk menaikan pertumbuhan ekonomi mereka, namun terpukul akibat pandemi ini. Dalam essay
kali ini akan dibahas mengenai Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perdagangan Negara-
negara di kawasan ASEAN yang terkena dampak paling besar dari Covid-19. Ditambah lagi
segudang persoalan lainnya yang harus juga mendapat perhatian serius untuk menangani
pandemi.
PENDAHULUAN
Awal tahun 2020, bencana wabah pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) menyebar
ke hampir seluruh negara di dunia. Virus baru ini dapat dengan mudah menyebar dari satu ke
yang lain. Dan parahnya penyebaran virus ini bisa ditularkan dari manusia ke manusia, sehingga
penularannya sangat tidak terkendali. Pertama kali muncul kasus virus jenis baru yang disebut
Virus Corona di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Penyebaran virus yang begitu cepat
menyebabkan banyak negara yang terjangkiti Virus Corona, baik China sebagai sumber
munculnya pandemik maupun negara-negara di kawasan yang tergabung dalam masyarakat
ASEAN, memutuskan sikap dan kebijakan masing-masing dalam mengatasi dampak covid. Lock
Down atau karantina wilayah sering dilakukan pemerintah di negaranya masing-masing untuk
menekan penyebaran pandemi covid ini. Setiap kebijakan tentunya banyak menuai pro dan
kontra di tengah masyarakat. Kebijakan yang diambil akan menentukan gagal atau suksesnya
upaya mengatasi pandemik secara efektif di kawasan dan di tingkat global. Salah satu kebijakan
yang diputuskan langsung negara anggota ASEAN ketika pandemik Covid-19 mewabah adalah
dengan mendorong penutupan teritori yang merupakan kedaulatan nasional mereka, baik di
darat, laut, maupun udara. Kebijakan lockdown ini ada yang diterapkan secara luas ataupun
bertahap dan terbatas, dengan memberikan toleransi terhadap beberapa aktivitas masyarakat
yang vital, seperti berbelanja kebutuhan pokok. Selain lock down, banyak kebijakan-kebijakan
lainnya yang digaungkan oleh setiap pemerintah. Di bidang ekonomi banyak diberi stimulus-
stimulus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi mereka atau jangan sampai terjun bebas dan
mereka berupaya untuk menjaga laju inflasi di negaranya.
PEMBAHASAN
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif dan komprehensif bagi sektor
perekonomian global termasuk kawasan ASEAN dengan mempengaruhi elemen-elemen
penting baik dari sisi pasokan maupun permintaan. Dari sisi pasokan, gangguan produksi
terjadi karena penurunan kesehatan tenaga kerja dan kematian dan terganggunya logistik akibat
pembatasan mobilitas (karantina). Selain itu akibat pandemi banyak terjadi pemutusan
hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan-perusahaan. Sementara dari sisi permintaan,
gangguan terjadi akibat meningkatnya ketidakpastian, kenaikan biaya dan penurunan
pendapatan tenaga kerja yang secara simultan berpotensi mengurangi kemampuan daya beli,
kenaikan harga barang bahkan kelangkaan bahan-bahan pokok.
Permasalahan Covid-19 ini juga dapat berdampak pada sektor perdagangan, khususnya
pada bagian ekspor dan impor. Sebagian bahan baku untuk industri di Indonesia masih dipasok
dari negara Tiongkok yang mengalami kesulitan untuk ekspor karena kasus Covid19. Seiring
dengan gangguan rantai pasokan dari China yang akan berdampak langsung pada sektor
manufaktur Singapura, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama dipastikan
akan turun ke negatif.
Negara-negara di kawasan ASEAN termasuk Indonesia masih memiliki ruang fiskal yang
cukup untuk penanggulangan dampak COVID-19 dan mendorong upaya pemulihan ekonomi.
Namun demikian perumusan kebijakan fiskal tetap perlu dilakukan dengan berhati-hati dan
terukur agar dapat tepat sasaran dan kredibel. Hal ini juga sejalan dengan program Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) yang ditetapkan berdasarkan PP No. 43 tahun 2020 (menggantikan
Peraturan Pemerintah sebelumnya, yaitu PP No. 23 tahun 2020 terhitung mulai tanggal 4
Agustus 2020).
KESIMPULAN
Pandemi Covid-19 kali ini memiliki dampak yang cukup luas, tidak hanya pada bidang
kesehatan saja, melainkan pada sektor-sektor lain juga terkena imbas. Efek domino yang
ditimbulkan pandemi Covid-19 menyasar seluruh lapisan masyarakat. Dari sektor ekonomi,
pandemi menimbulkan krisis ekonomi baru yang tidak terduga sebelumnya. Hampir seluruh
negara di dunia mengalami penurunan ekonomi yang signifikan. Negara di kawasan ASEAN
juga merasakan dampak tersebut. Pukulan terhadap roda perekonomian membuat negara-negara
memutar otak agar ekonomi tetap berjalan beriringan dengan penanganan pandemi. Kebijakan-
kebijakan tersebut dapat berupa bantuan langsung kepada masyarakat, memberikan stimulus
ekonomi kepada pelaku usaha. Dalam ranah internasional setiap negara saling mempererat
hubungan baik bilateral maupun regional agar situasi politik dan keamanan tetap stabil selama
pandemi, sehingga setiap negara dapat bersinergi dalam pemulihan dan penanganan pandemi
covid ini. Kecepatan dan ketepatan sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi ini, cepat dalam
mengambil keputusan dan tepat dalam mengimplementasikannya. Baik ijin ekspor dan impor
juga dipermudah agar arus barang tetap terjaga dengan baik, sehingga tidak terjadi kelangkaan
stok pada suatu wilayah tertentu. Pemulihan ekonomi hanya akan terjadi apabila seluruh roda
perekonomian dapat berjalan normal kembali. Untuk itu vaksinasi gencar dilakukan guna
mencapai herd imunity atau kekebalan kelompok sehingga kehidupan masyarakat dapat kembali
normal. Maka dari itu semua elemen harus mengambil peran dalam penanganan pandemi ini,
jangan sampai pemerintah bekerja sendiri. Kita harus mendukung setiap program yang
dikeluarkan oleh pemerintah sebagai upaya pemulihan pandemi. Namun yang terpenting saat ini
adalah kesehatan masyarakat dulu yang harus diperhatikan, apabila masyarakat sehat maka
negara akan kuat dan ekonomi juga akan bangkit.
DAFTAR PUSTAKA
http://setnas-asean.id/siaran-pers/read/sikapi-dampak-covid-19-para-menteri-ekonomi-asean-
terapkan-kebijakan-stimulus-ekonomi
https://www.beritasatu.com/ekonomi/728997/tiga-dampak-pandemi-covid19-bagi-
perekonomian-nasional
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/strategi-asean-merespons-dampak-covid-19