Anda di halaman 1dari 8

Jurnal

Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018

http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB

DIFTONG DALAM BAHASA ACEH


PENELITIAN PADA MASYARAKAT PENUTUR ASLI BAHASA ACEH
DI DESA MEUNASAH REUDEUP KABUPATEN BIREUN, ACEH

Prima Nucifera

ABSTRAK
Bahasa Aceh berkedudukan tinggi dalam keseharian masyarakat Aceh. Bahasa Aceh
digunakan sebagai bahasa ibu dan di beberapa daerah bahasa Aceh digunakan sebagai bahasa
pengantar siswa kelas I sekolah dasar. Bahasa Aceh memiliki kegramatikaan yang menarik
untuk diteliti, salah satunya adalah penggunaan diftong dalam bahasa Aceh. Diftong adalah
dua huruf vokal yang berhimpitan dan dibaca menjadi satu kesatuan. Bahasa Aceh adalah
bahasa yang unik karena hampir pada semua kelas katanya terdapat kata yang memiliki
diftong. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian terletak di Desa
Meunasah Reudeup Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireun. Sumber datanya berupa data
lisan namun untuk menambah data ditambah dengan data tulisan dengan jumlah sampel lima
orang penutur asli bahasa Aceh. Berdasarkan hasil penelitian pada penutur asli bahasa Aceh
di desa Meunasah Reudeup Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireun, terdapat diftong /eu/, /ie/,
/ée/, /ui/, /oe/, /eue/, /ai/, /ue/, /’ie/, /ei/, dan /oi/. Kelas kata yang mengandung diftong dalam
bahasa Aceh adalah kelas kata verba, nomina, adjektiva, adverbia, dan kata tugas.

Kata Kunci: Diftong, Bahasa Aceh, Kabupaten Bireun

Aceh language is have a high grade in Acehnese society. Aceh language is used as a
mother tongue and in some areas Aceh language is used as the medium of instruction for
grade 1 students at primary school. Aceh language has an interest to study, one of which is
the use of diphthongs in Aceh language. Diphthongs is a two letter vowel that coincide and
read into one unity. Aceh’s language is a unique language because almost in all classes there
are words that have diphthongs. This type is of research is descriptive qualitative. The
location of the research is located in Desa Meunasah Reudeup district Pandrah Bireun
district. The data source is oral data but to add the data plus the written data with the sample
number of five native speakers of Aceh Language. Based on the results of research on native
speakers of Aceh language in Desa Meunasah Reudeup district Pandrah Bireun district there
are diphthongs /eu/, /ie/, /ée/, /ui/, /oe/, /eue/, /ai/, /ue/, /’ie/, /ei/, dan /oi/. Class of word that
containing diphthongs in Aceh language are the verbs, nouns, adjectives, adverbs, and

Keywords: Diphthongs, Aceh Language, Bireun District

© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia

15
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018

http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB

Pendahuluan bagai, diftong /au/ pada kata pisau, kau, aurat,


Bahasa Aceh merupakan sebuah bahasa yang dan diftong /oi/ pada kata boikot.
dituturkan oleh suku Aceh yang terdapat di
wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan Bahasa Aceh adalah bahasa yang unik karena
sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh hampir semua kelas katanya terdapat diftong.
termasuk dalam rumpun bahasa Chamic, Mahmud (2014:18) mengatakan bahwa dalam
cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia bahasa Aceh terdapat empat belas jenis diftong
yang merupakan cabang dari rumpun bahasa yaitu diftong /ai/, /ie/, /ue/, /ui/, /ée/, /ei/, /eue/,
Austronesia. Di Indonesia, bahasa-bahasa yang /oe/, /ôi/, /’ai/, /’ie/, /’ue/, /eu/, dan /’eue/.
berkerabat dengan bahasa Aceh adalah bahasa
Melayu dan bahasa Minangkabau. Kajian mengenai diftong sudah pernah
dilakukan diantaranya adalah penelitian
Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah Darmini (2014) yang berjudul “Kata-Kata
pesisir Aceh. Bahasa ini dituturkan di sepuluh Berdiftong Dalam Bahasa Indonesia”, dalam
kabupaten dan lima kota di Aceh, yaitu di penelitiannya Darmini mengatakan ada tiga
Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kota diftong yang terdapat dalam bahasa Indonesia
Subulussalam, Kota Lhokseumawe, dan kota yaitu diftong /ai, /au/, dan /oi/. Selain itu juga
Langsa. Kabupaten di pesisir utara timur yaitu terdapat penelitian Ramlan (2006) yang
di Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Besar, berjudul ”Sistem Fonologi Bahasa Dayak
Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireun, Ngaju” yang mengatakan bahwa dalam bahasa
Kabupaten Aceh Utara, dan di Kabupaten Dayak Ngaju terdapat lima diftong yaitu
Aceh Timur. Kabupaten di pesisir barat selatan diftong /ey/, /ay/, /aw/, /oy/, dan /iw/.
yaitu di Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Penelitian serupa juga dilakukan oleh Pillai &
Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, Yusuf (2012) yang berjudul “An Instrumental
Kabupaten Aceh Barat Daya, dan Kabupaten Analysis of Acehnese Oral Vowels” yang
Aceh Selatan. menyatakan bahwa ada sepuluh monoftong
dan dua belas diftong yang dihasilkan oleh
Bahasa Aceh sendiri berkedudukan tinggi sepuluh remaja penutur asli bahasa Aceh
dalam keseharian masyarakat Aceh. Bahasa dialek Aceh Utara.
Aceh digunakan sebagai bahasa ibu dan di
beberapa daerah bahasa Aceh digunakan Berdasarkan pembahasan diatas, tampak
sebagai bahasa pengantar siswa kelas I sekolah bahwa bahasa Aceh adalah bahasa yang kaya
dasar. dengan diftong sehingga penelitian ini menarik
untuk dikaji. Selain itu, bahasa Aceh
Bahasa Aceh memiliki kegramatikaan yang merupakan bahasa daerah yang mayoritas
menarik untuk diteliti, salah satunya yang dipakai oleh suku Aceh yang tinggal di Aceh
membuat penulis tertarik adalah penggunaan maupun suku Aceh yang tinggal di luar Aceh.
diftong dalam bahasa Aceh. Diftong adalah Oleh karena itu, penelitian ini juga merupakan
dua huruf vokal yang berhimpitan dan dibaca salah satu upaya penulis dalam membantu
menjadi satu kesatuan. Sebagaimana Marsono perwujudan upaya pembinaan, pengembangan,
(2008:19) mengatakan dalam bukunya bahwa dan pemeliharaan bahasa daerah yang
diftong termasuk dalam pengklasifikasian merupakan bagian dari kebudayaan nasional.
bunyi rangkap. Bunyi rangkap adalah bunyi Dari beberapa alasan yang melatarbelakangi
yang terdiri dari dua bunyi dan terdapat dalam munculnya masalah tersebut maka peneliti
satu suku kata (silabel). Diftong dalam bahasa tertarik untuk meneliti “Diftong dalam Bahasa
Indonesia terdiri dari ai, au, dan oi. Ciri Aceh”. Rumusan masalah yang terdapat dalam
diftong yaitu waktu diucapkan posisi lidah penelitian ini adalah Bagaimanakah bentuk-
yang satu dengan yang lain saling berbeda. bentuk diftong dalam bahasa Aceh dan Kelas
Misalnya diftong /ai/ pada kata capai, landai, kata apa sajakah yang menggunakan kata yang
© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia

16
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018

http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB

berdiftong dalam bahasa Aceh. Tujuan dari /ei/ Keubeu nyan meu-bhei that
penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-
bentuk diftong dalam bahasa Aceh dan METODE PENELITIAN
mendeskripsikan kelas kata yang
menggunakan diftong dalam bahasa Aceh.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong kualitatif. Lokasi penelitian terletak di
yang dilambangkan dengan /ai/, /au/, dan /oi/. Desa Meunasah Reudeup Kecamatan
Marsono mengatakan (2008:19) bahwa diftong Pandrah Kabupaten Bireun. Sumber
termasuk dalam pengklasifikasian bunyi datanya berupa data lisan namun untuk
rangkap. Bunyi rangkap adalah bunyi yang menambah data ditambah dengan data
terdiri dari dua bunyi dan terdapat dalam satu tulisan dengan jumlah sampel lima orang
suku kata (silabel). Diftong itu sendiri penutur asli bahasa Aceh.
merupakan bunyi rangkap vokal. Diftong
dalam bahasa Indonesia terdiri dari : ai, au,
dan oi. Ciri diftong yaitu waktu diucapkan HASIL PENELITIAN DAN
posisi lidah yang satu dengan yang lain saling PEMBAHASAN
berbeda
1. Diftong /eu/
Diftong berbeda dengan deretan vokal. Tiap-
tiap vokal pada deretan vokal mendapat Pemakaian diftong /eu/ dalam bahasa Aceh
hembusan napas yang sama atau hampir sama;
diantaranya terdapat pada kata-kata
kedua vokal itu termasuk dalam dua suku kata
yang berbeda. Bunyi /aw/ dan /ay/ pada kata berikut.
‘daun’ dan ‘main’ misalnya, bukanlah diftong,  Geujak ‘pergi’
karena baik [a] maupun [u] atau [i] masing-  Geutröm ‘ditendang’
masing mendapat aksen yang (hampir) sama  Geulèt ‘dikejar’
dan membentuk suku kata tersendiri sehingga  Geusoh ‘ditonjok’
kata ‘daun’ dan ‘main’ masing-masing terdiri  Meuseu ‘misal’
atas dua suku kata.
 Meupaleng ‘berpaling’
Diftong dalam Bahasa Aceh  Meujakwoe ‘mau pulang’
 Neuruwang ‘kembali’
Dalam bahasa Aceh, menurut Asyik (1978)  Meuhajat ‘berkeinginan’
terdapat sepuluh macam diftong yang akan  Meunan ‘begitu’
disajikan dalam tabel berikut.  Deuk ‘z
Tabel 1 Jenis Diftong dalam bahasa Aceh  lapar’
Jenis Diftong Contoh Kalimat  Deungö ‘dengar’
/eu/ Lôn meureumpok ngon jih
 Peuleumah ‘menampakkan’
baroe
/ie/ Ie U nyan mameh that  Beureukat ‘berkat’
/ée/ Lôn lakée meuah keu mak  Geulakee ‘diminta’
/ui/ Cangkui nyan kreuh that  Geujok ‘diberi’
/eue/ Lôn pheuet lemari nyan  Meusyen ‘teringat’
/oe/ Baroe seupot lon jak u dayah  Rayeuk ‘besar’
/ue/ Lôn saket pruet  Paneuk ‘pendek’
/ai/ Inong nyan agak that sagai  Kalheuh ‘sudah/telah’
/’ie/ Kr’iet that aneuk miet nyan
 Nyankeuh ‘begitulah’
© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia

17
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018

http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB

 Naleung ‘tulang’ Pada kata –kata diatas terdapat diftong /ie/


 Kreuh ‘keras’ yang dibaca [i] dan [e] dengan suara yang
 Teubai ‘tebal’ dikeluarkan terdengar sengau dan bergetar.
 Jeumôt ‘rajin’ Contoh penggunaan diftong /ie/ dalam
 Beu’o ‘malas’ kalimat bahasa Aceh adalah sebagai
 Beuhè ‘berani’ berikut.
 Meunyoe ‘kalau’ 3. Diftong /ée/
Pemakaian diftong /ée/
 Peut ‘empat
dalam bahasa Aceh diantaranya
terdapat pada kata-kata berikut.
Pada kata –kata diatas terdapat diftong /eu/
yang dibaca [e] dan [u] dengan suara yang  Asée ‘bisa’
dikeluarkan terdengar sengau. Contoh  Bhée ‘bau’
penggunaan diftong /eu/ dalam kalimat  Tupée ‘tupai’
bahasa Aceh adalah sebagai berikut.  Hatée ‘hati’
 Aneuk nyan paneuk that (Anak itu pendek  Seukée ‘daun pandan’
sekali)  Bajée ‘baju’
 Jih kalheuh seumayang (Dia sudah shalat)  Kayée ‘kayu’
 Meunyoe uroe nyoe ujeun lon hana jak u  Batée ‘batu’
sikula (Kalau hari ini hujan saya tidak  Lagée ‘seperti’
pergi ke sekolah).
 Lakée ‘minta’
Dari beberapa kata diatas, ada beberapa
kata yang menggunakan campuran  Tipée ‘tipu’
diftong /eu/ dan diftong lainnya seperti  Glée ‘gunung’
kata [meujakwoe], [geulakee] dan  Gurée ‘guru’
[meunyoe] yang didalamnya juga terdapat  Beusarée ‘rata/adil’
diftong /oe/ dan /ée/. Pada kata –kata diatas
terdapat diftong /ée/ yang
2. Diftong /ie/ dibaca [é] dan dengan suara
yang dikeluarkan terdengar
Pemakaian diftong /eu/ dalam bahasa Aceh panjang dan bergetar.
diantaranya terdapat pada kata-kata Contoh penggunaan diftong
berikut. /ée/ dalam kalimat bahasa
 Ie ‘air’ Aceh adalah sebagai
 Teusie ‘teriris’ berikut.
 Teutiek ‘terdampar’  Gurée nyan hayeu that (guru itu baik
 Leupie ‘dingin’ sekali)
 Cöt trieng ‘bukit bambu’  Bu nyan ka meu-bhée (nasi itu sudah
 Teukliek ‘menangis secara tidak bau)
sengaja’ 4. Diftong /ui/
 Teuwiet ‘ sudah dipatahkan’
 Juwiet ‘makanan yang sudah tidak Pemakaian diftong /ui/ dalam bahasa Aceh
rapuh lagi’ diantaranya terdapat pada kata-kata
 Meucawiek ‘tersangkut’ berikut.
 Sutui ‘jenis buah-buahan’
 Phui ‘ringan’
© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia

18
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018

http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB

 Cui ‘congkel’  Supoe ‘siapa’


 Durui ‘teduh’  Baroe ‘kemarin’
 Cangkui ‘cangkul’  Asoe ‘isi’
 Dhoe ‘sumbat’
Pada kata –kata diatas terdapat diftong /ui/  Jaroe ‘tangan’
yang dibaca [uy] dan dengan suara yang  Kloe ‘tuli’
dikeluarkan terdengar ditahan dan  Bhoe ‘retak’
bergetar. Contoh penggunaan diftong /ui/  Geutanyoe ‘kita’
dalam kalimat bahasa Aceh adalah sebagai  Droeneuh ‘anda’
berikut.
 Keudoe ‘sisa’
 Bui nyan ka I tamong lam uteuen  Putroe ‘putri’
(Babi itu sudah masuk hutan)
 Kamoe ‘kami’
 Durui that lagoe rumah jih (Teduh
 Manoe ‘mandi’
kali rumahnya)
 Taloe ‘tali’
 Keunoe ‘kesini’
5. Diftong /eue/
Pemakaian diftong /eue/ dalam bahasa Pada kata –kata diatas terdapat diftong
Aceh diantaranya terdapat pada kata-kata /oe/ yang dibaca [o] dan [e] lemah
berikut. dengan suara yang dikeluarkan terdengar
rendah. Contoh penggunaan diftong /oe/
 Keubeue ‘Kerbau’
dalam kalimat bahasa Aceh adalah
 Sipheuet ‘sifat’
sebagai berikut.
 Pheuet ‘pahat’
 Droeneuh Klheuh pajôh bu? (Anda
 Jeueb-jeueb ‘tiap-tiap’ sudah makan?)
 Meuen ‘main’  Taloe nyan panyang that (Tali itu
panjang sekali)
Pada kata –kata diatas terdapat diftong
 Kamoe jak sikula ngön tapak (Kami
/eue/ yang dibaca [eu] dan [e] dengan
pergi sekolah berjalan kaki)
suara yang dikeluarkan terdengar sengau,
ditahan dan bergetar. Contoh penggunaan
7. Diftong /ue/
diftong /eue/ dalam kalimat bahasa Aceh
adalah sebagai berikut.
Pemakaian diftong /ue/ dalam bahasa Aceh
 Sipheuet rasulullah na peut; diantaranya terdapat pada kata-kata
amanah, fathonah, siddiq, ngon
berikut.
tabliq. (Sifat rasulullah ada empat;
 Pruet ‘perut’
amanah, fatanah, siddiq, dan tabliq
 Neutueng ‘diterima’
 Keubeue nyan kutó that (Kerbau itu
kotor sekali)  Luen ‘parit’
 Plueng ‘lari’
6. Diftong /oe/  Tueng ‘terima’
Pemakaian diftong /oe/ dalam bahasa Aceh  Duek ‘duduk’
diantaranya terdapat pada kata-kata  Glueng ‘tendang’
berikut.  Ruhueng ‘bocor’
 Lagoe ‘seperti’
© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia

19
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018

http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB

Pada kata –kata diatas terdapat Pemakaian diftong /’ie/ dalam bahasa
diftong /ue/ yang dibaca [uw] dan [e] Aceh diantaranya terdapat pada kata-kata
lemah dengan suara yang berikut.
dikeluarkan terdengar rendah dan  Dr’ien ‘durian’
ditekan. Contoh penggunaan diftong  Was’iet ‘wasiat’
/ue/ dalam kalimat bahasa Aceh  N’iet ‘niat’
adalah sebagai berikut.  Geut’iek ‘ketiak’
 Jih ka I Plueng lam uteun (Dia sudah  Kr’iet ‘pelit’
berlari ke dalam hutan)
 Gobnyan duek bak binèh pinto Pada kata –kata diatas terdapat diftong /’ie/
(Mereka duduk di dekat pintu) yang dibaca [‘ie] hampir seperti huruf ‘ain
 Uroe nyoe na acara tueng dara baro dalam bahasa arab. Suara yang dikeluarkan
bak gampong lôn (hari ini ada acara terdengar berdengung. Contoh penggunaan
menerima pengantin baru di diftong /’ie/ dalam kalimat bahasa Aceh
kampong saya) adalah sebagai berikut.
 Aneuk miet nyan kr’iet that (anak
8. Diftong /ai/ kecil itu pelit sekali)
Pemakaian diftong /ai/ dalam bahasa Aceh  Geut’iek si gam nyan meubhee that
diantaranya terdapat pada kata-kata (ketiak pemuda itu bau sekali)
berikut.  Bôh dr’ien nyan mangat that lagoe
 Sagai ‘saja’ (buah durian itu enak sekali)
 Bangai ‘bodoh’
 Jai ‘banyak’ 10. Diftong /oi/
 Kanjai ‘jera’ Pemakaian diftong /oi/ dalam bahasa Aceh
 Bantai ‘bantal’ diantaranya terdapat pada kata-kata
 Gatai ‘gatal berikut.
 Sai ‘sisip’  Dhoi ‘sisa’
 Akai ‘akal’  Bhoi ‘kue bolu ikan’
 Asai ‘asal’  Bakoi ‘tempat sampah’
 Cangkoi ‘cangkul’
Pada kata –kata diatas terdapat diftong /ai/
yang dibaca [ay] suara yang dikeluarkan Pada kata –kata diatas terdapat diftong /oi/
terdengar rendah dan ketika diucapkan yang dibaca [oy]. Ketika dibaca maka
lidah bertemu dengan gigi. Contoh bentuk bibir akan bulat dan lidah bertemu
penggunaan diftong /ai/ dalam kalimat gigi atas. Contoh penggunaan diftong /oi/
bahasa Aceh adalah sebagai berikut. dalam kalimat bahasa Aceh adalah sebagai
 Pakon agam nyan bangai that? berikut.
(kenapa laki-laki itu bodoh sekali?)  Lôn galak that pajôh bhoi (saya suka
 Lôn neuk woe asai mak lôn na I sekali makan bolu ikan)
rumôh (Saya mau pulang asal ibu  Cangkoi nyan kreuh that
saya ada di rumah) (Cangkulnya keras sekali)
 Cuköp jai uleue bak u blang nyan  Dhoi broeh nyan ka I böh le ayah
(sangat banyak ular di sawah itu) (Sisa sampahnya sudah dibuang oleh
9. Diftong /’ie/ ayah)
© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia

20
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018

http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB

11. Diftong /ei/  Duek ‘duduk’ → diftong /ue/


 Ji-‘uet ‘ditelan’ → diftong /’ue/
Pemakaian diftong /ei/ dalam bahasa Aceh  Ji-plueng ‘lari kencang→ diftong
diantaranya terdapat pada kata-kata /ue/
berikut.  Reuloh ‘rusak’ → diftong /eu/
 Kei ‘aku’ → tetapi kata kei khusus  Beungeh ‘marah’ → diftong /eu/
untuk bicara kepada orang yang  Meukat ‘jualan’ → diftong /eu/
sebaya karena kurang sopan jika  Teutot ‘terbakar’ → diftong /eu/
dituturkan terhadap orang tua
 Teutiek ‘tergeletak’ → diftong /eu/
 Bhei ‘bau’ dan /ie/
Pada kata–kata diatas terdapat diftong /ei/ 2. Kelas Nomina
yang dibaca [ey]. Ketika dibaca maka
 Ie ‘air’ → diftong /ie/
lidah bertemu gigi atas. Contoh
 Krueng ‘sawah’→ diftong /ue/
penggunaan diftong /ei/ dalam kalimat
bahasa Aceh adalah sebagai berikut.  Meukuta ‘mahkota’ → diftong /eu/
 Kuah pliek nyan ka meu-bhei that  Meuligoe ‘mahligai’ → diftong /eu/
(Kuah plik ini sudah sangat bau) dan /oe/
 Kei han ek jak ngon jih lom (saya  Caplie ‘cabai’ → diftong /ie/
tidak mau lagi pergi dengan dia).  Aneuk ‘anak’ → diftong /eu/
 Reuh’op ‘penyok’ → diftong /eu/
Diftong dalam Kelas Kata Bahasa Aceh  Chueng ‘bau pesing’ → diftong /ue/
Sama halnya seperti bahasa Indonesia,  Changguek ‘kodok’ → diftong /ue/
kelas kata dalam bahasa Aceh terdiri dari  Seupot ‘sore’ → diftong /eu/
verba, nomina yang terdiri dari numeralia  Uleue ‘ular’ → diftong /eue/
dan pronomina, adjektiva, adverbial, dan  Seurugui ‘rambut acak-acakan’ →
kata tugas. Berikut akan dibahas mengenai diftong /eu/ dan /ui/
diftong dalam bahasa Aceh yang
menduduki kelas kata verba, nomina, Kelas Pronomina
numeralia, pronominal, adjektiva,  Droeneuh ‘Anda’ → diftong /oe/
adverbia, dan kata tugas. dan /eu/
 Geutanyoe ‘kita’ → diftong /eu/
1. Kelas Verba dan /oe/
 Geujak ‘pergi’ → diftong /eu/  Awaknyoe ‘mereka’ → diftong /oe/
 Meureunoe ‘belajar’ → diftong /eu/
 Peugah ‘bilang’ → diftong /eu/ Kelas Numeralia
 Beut ‘mengaji’ → diftong /eu/  Peut ‘empat’ → diftong /eu/
 Buet ‘bekerja’ → diftong /ue/  Sikuerueng ‘sembilan’ → diftong
 Pikèe ‘pikir’ → diftong /èe/ /ue/
 Meuen ‘main’ → diftong /eue/  Peut blah ‘empat belas’ → diftong
 Teungeut ‘tidur’ → diftong /eu/ /eu/
 Teubiet ‘keluar’ → diftong /eu/ dan
/ie/ 3. Kelas Adjektiva
 Woe ‘pulang’ → diftong /oe/
© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia

21
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018

http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB

 Bangai ‘bodoh’ → diftong  Jak u keudée siat! ‘pergi ke warung


/ai/ sebentar!’ → diftong /eu/ dan /ée/.
 Paneuk ‘pendek’ → diftong  Peu-su’uem kuah pliék nyan!
/eu/ ‘Panaskan kuah sayur pliek itu! →
 Kreueh ‘keras’ → diftong diftong /eu/, /ue/, dan /ie/.
/eue/  Ngon soe droenuh woe baroesa?
 Leumiek ‘lembek’ → ‘dengan siapa Anda pulang
diftong /eu/ dan /ie/ kemarin?’ → diftong /oe/
 Gasien ‘miskin’ → diftong
/ie/ Kesimpulan
 Teuga ‘kuat’ → diftong /eu/ Berdasarkan hasil penelitian dan
 Leumoh ‘lemah → diftong pembahasan sebelumnya dapat
/eu/ disimpulkan bahwa diftong dalam bahasa
 Meuhai ‘mahal’ → diftong Aceh tergolong unik dan secara definitif
/eu/ berbeda dengan diftong dalam bahasa
 Rayeuk ‘kecil’ → diftong daerah lainnya. Dalam bahasa Aceh
/eu/ terdapat sepuluh diftong Diftong dalam
bahasa Aceh tergolong banyak karena
 Jeumot ‘rajin’ → diftong
/eu/ kata-kata dalam bahasa Aceh dominan
menggunakan vokal rangkap. Semua kelas
 Teubai ‘tebal’ → diftong
kata dalam bahasa Aceh memiliki kata-
/eu/
kata yang berdiftong. Kelas kata verba,
 Beuhe ‘berani’ → diftong nomina, adjektiva, adverbial, dan kata
/eu/ tugas semuanya memiliki kata-kata yang
 Su’uem ‘panas’ → diftong berdiftong dalam bahasa Aceh. Hal ini
/ue/ disebabkan jenis vocal suku Aceh yang
 Leupie ‘dingin’ → diftong sengau yang mirip seperti bahasa Perancis.
/eu/ dan /ie/
 Guruek ‘longgar’→ diftong
/ue/ DAFTAR PUSTAKA
 Keundo ‘kendor’ → diftong
/eu/ Bakar, A. ( Asyik, Bakar. 2001. Kamus Bahasa Aceh-
 Hayeu ‘bagus/mantap’→ Indonesia. PT Balai Pustaka.
diftong /eu/ Samarin, William. 1988. Ilmu Bahasa
Lapangan. Yogyakarta: Kanisius.
4. Kelas Adverbia Marsono. 1993. Fonetik. Jogjakarta:
 Ngon teunang ‘dengan Gajah Mada. University Press.
tenang’ → diftong eu Mahsun. 2006. Metode Penelitian Bahasa:
Tahapan, Stategi, Metode, dan
 Ngon seunang ‘dengan
Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo
senang’ → diftong eu
Persada.
 Sebeunajih ‘sebenarnya’
→diftong eu

5. Kata Tugas

© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia

22

Anda mungkin juga menyukai