977-Article Text-3819-1-10-20181202
977-Article Text-3819-1-10-20181202
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018
http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB
Prima Nucifera
ABSTRAK
Bahasa Aceh berkedudukan tinggi dalam keseharian masyarakat Aceh. Bahasa Aceh
digunakan sebagai bahasa ibu dan di beberapa daerah bahasa Aceh digunakan sebagai bahasa
pengantar siswa kelas I sekolah dasar. Bahasa Aceh memiliki kegramatikaan yang menarik
untuk diteliti, salah satunya adalah penggunaan diftong dalam bahasa Aceh. Diftong adalah
dua huruf vokal yang berhimpitan dan dibaca menjadi satu kesatuan. Bahasa Aceh adalah
bahasa yang unik karena hampir pada semua kelas katanya terdapat kata yang memiliki
diftong. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian terletak di Desa
Meunasah Reudeup Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireun. Sumber datanya berupa data
lisan namun untuk menambah data ditambah dengan data tulisan dengan jumlah sampel lima
orang penutur asli bahasa Aceh. Berdasarkan hasil penelitian pada penutur asli bahasa Aceh
di desa Meunasah Reudeup Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireun, terdapat diftong /eu/, /ie/,
/ée/, /ui/, /oe/, /eue/, /ai/, /ue/, /’ie/, /ei/, dan /oi/. Kelas kata yang mengandung diftong dalam
bahasa Aceh adalah kelas kata verba, nomina, adjektiva, adverbia, dan kata tugas.
Aceh language is have a high grade in Acehnese society. Aceh language is used as a
mother tongue and in some areas Aceh language is used as the medium of instruction for
grade 1 students at primary school. Aceh language has an interest to study, one of which is
the use of diphthongs in Aceh language. Diphthongs is a two letter vowel that coincide and
read into one unity. Aceh’s language is a unique language because almost in all classes there
are words that have diphthongs. This type is of research is descriptive qualitative. The
location of the research is located in Desa Meunasah Reudeup district Pandrah Bireun
district. The data source is oral data but to add the data plus the written data with the sample
number of five native speakers of Aceh Language. Based on the results of research on native
speakers of Aceh language in Desa Meunasah Reudeup district Pandrah Bireun district there
are diphthongs /eu/, /ie/, /ée/, /ui/, /oe/, /eue/, /ai/, /ue/, /’ie/, /ei/, dan /oi/. Class of word that
containing diphthongs in Aceh language are the verbs, nouns, adjectives, adverbs, and
15
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018
http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB
16
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018
http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB
berdiftong dalam bahasa Aceh. Tujuan dari /ei/ Keubeu nyan meu-bhei that
penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-
bentuk diftong dalam bahasa Aceh dan METODE PENELITIAN
mendeskripsikan kelas kata yang
menggunakan diftong dalam bahasa Aceh.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong kualitatif. Lokasi penelitian terletak di
yang dilambangkan dengan /ai/, /au/, dan /oi/. Desa Meunasah Reudeup Kecamatan
Marsono mengatakan (2008:19) bahwa diftong Pandrah Kabupaten Bireun. Sumber
termasuk dalam pengklasifikasian bunyi datanya berupa data lisan namun untuk
rangkap. Bunyi rangkap adalah bunyi yang menambah data ditambah dengan data
terdiri dari dua bunyi dan terdapat dalam satu tulisan dengan jumlah sampel lima orang
suku kata (silabel). Diftong itu sendiri penutur asli bahasa Aceh.
merupakan bunyi rangkap vokal. Diftong
dalam bahasa Indonesia terdiri dari : ai, au,
dan oi. Ciri diftong yaitu waktu diucapkan HASIL PENELITIAN DAN
posisi lidah yang satu dengan yang lain saling PEMBAHASAN
berbeda
1. Diftong /eu/
Diftong berbeda dengan deretan vokal. Tiap-
tiap vokal pada deretan vokal mendapat Pemakaian diftong /eu/ dalam bahasa Aceh
hembusan napas yang sama atau hampir sama;
diantaranya terdapat pada kata-kata
kedua vokal itu termasuk dalam dua suku kata
yang berbeda. Bunyi /aw/ dan /ay/ pada kata berikut.
‘daun’ dan ‘main’ misalnya, bukanlah diftong, Geujak ‘pergi’
karena baik [a] maupun [u] atau [i] masing- Geutröm ‘ditendang’
masing mendapat aksen yang (hampir) sama Geulèt ‘dikejar’
dan membentuk suku kata tersendiri sehingga Geusoh ‘ditonjok’
kata ‘daun’ dan ‘main’ masing-masing terdiri Meuseu ‘misal’
atas dua suku kata.
Meupaleng ‘berpaling’
Diftong dalam Bahasa Aceh Meujakwoe ‘mau pulang’
Neuruwang ‘kembali’
Dalam bahasa Aceh, menurut Asyik (1978) Meuhajat ‘berkeinginan’
terdapat sepuluh macam diftong yang akan Meunan ‘begitu’
disajikan dalam tabel berikut. Deuk ‘z
Tabel 1 Jenis Diftong dalam bahasa Aceh lapar’
Jenis Diftong Contoh Kalimat Deungö ‘dengar’
/eu/ Lôn meureumpok ngon jih
Peuleumah ‘menampakkan’
baroe
/ie/ Ie U nyan mameh that Beureukat ‘berkat’
/ée/ Lôn lakée meuah keu mak Geulakee ‘diminta’
/ui/ Cangkui nyan kreuh that Geujok ‘diberi’
/eue/ Lôn pheuet lemari nyan Meusyen ‘teringat’
/oe/ Baroe seupot lon jak u dayah Rayeuk ‘besar’
/ue/ Lôn saket pruet Paneuk ‘pendek’
/ai/ Inong nyan agak that sagai Kalheuh ‘sudah/telah’
/’ie/ Kr’iet that aneuk miet nyan
Nyankeuh ‘begitulah’
© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia
17
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018
http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB
18
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018
http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB
19
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018
http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB
Pada kata –kata diatas terdapat Pemakaian diftong /’ie/ dalam bahasa
diftong /ue/ yang dibaca [uw] dan [e] Aceh diantaranya terdapat pada kata-kata
lemah dengan suara yang berikut.
dikeluarkan terdengar rendah dan Dr’ien ‘durian’
ditekan. Contoh penggunaan diftong Was’iet ‘wasiat’
/ue/ dalam kalimat bahasa Aceh N’iet ‘niat’
adalah sebagai berikut. Geut’iek ‘ketiak’
Jih ka I Plueng lam uteun (Dia sudah Kr’iet ‘pelit’
berlari ke dalam hutan)
Gobnyan duek bak binèh pinto Pada kata –kata diatas terdapat diftong /’ie/
(Mereka duduk di dekat pintu) yang dibaca [‘ie] hampir seperti huruf ‘ain
Uroe nyoe na acara tueng dara baro dalam bahasa arab. Suara yang dikeluarkan
bak gampong lôn (hari ini ada acara terdengar berdengung. Contoh penggunaan
menerima pengantin baru di diftong /’ie/ dalam kalimat bahasa Aceh
kampong saya) adalah sebagai berikut.
Aneuk miet nyan kr’iet that (anak
8. Diftong /ai/ kecil itu pelit sekali)
Pemakaian diftong /ai/ dalam bahasa Aceh Geut’iek si gam nyan meubhee that
diantaranya terdapat pada kata-kata (ketiak pemuda itu bau sekali)
berikut. Bôh dr’ien nyan mangat that lagoe
Sagai ‘saja’ (buah durian itu enak sekali)
Bangai ‘bodoh’
Jai ‘banyak’ 10. Diftong /oi/
Kanjai ‘jera’ Pemakaian diftong /oi/ dalam bahasa Aceh
Bantai ‘bantal’ diantaranya terdapat pada kata-kata
Gatai ‘gatal berikut.
Sai ‘sisip’ Dhoi ‘sisa’
Akai ‘akal’ Bhoi ‘kue bolu ikan’
Asai ‘asal’ Bakoi ‘tempat sampah’
Cangkoi ‘cangkul’
Pada kata –kata diatas terdapat diftong /ai/
yang dibaca [ay] suara yang dikeluarkan Pada kata –kata diatas terdapat diftong /oi/
terdengar rendah dan ketika diucapkan yang dibaca [oy]. Ketika dibaca maka
lidah bertemu dengan gigi. Contoh bentuk bibir akan bulat dan lidah bertemu
penggunaan diftong /ai/ dalam kalimat gigi atas. Contoh penggunaan diftong /oi/
bahasa Aceh adalah sebagai berikut. dalam kalimat bahasa Aceh adalah sebagai
Pakon agam nyan bangai that? berikut.
(kenapa laki-laki itu bodoh sekali?) Lôn galak that pajôh bhoi (saya suka
Lôn neuk woe asai mak lôn na I sekali makan bolu ikan)
rumôh (Saya mau pulang asal ibu Cangkoi nyan kreuh that
saya ada di rumah) (Cangkulnya keras sekali)
Cuköp jai uleue bak u blang nyan Dhoi broeh nyan ka I böh le ayah
(sangat banyak ular di sawah itu) (Sisa sampahnya sudah dibuang oleh
9. Diftong /’ie/ ayah)
© 2018 Program Studi Bahasa Indonesia
20
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018
http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB
21
Jurnal
Samudra Bahasa
Vol. 1, No. 1, 2018
http://ejurnalunsam.id/index.php/JSB
5. Kata Tugas
22