Lembaga Pembiayaan
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan
Disusun Oleh :
Fakultas Ekonomi
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN
Purwakarta
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT saya panjatkan puji dan syukur atas rahmat-NYA
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Lembaga Pembiayaan”. Semoga
makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi kami maupun yang membacanya. Sebelumnya
kami memohon maaf apabila ada kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan. Kami juga
meminta kritik dan saran demi perbaikan dimasa depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.3 TUJUAN.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
3.1 KESIMPULAN.................................................................................. 14
3.2 SARAN.............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Sebagai bentuk pemenuhan tugas dari dosen, dan untuk mengetahui apa yang di maksud
dengan lembaga pembiayaa, serta fungsi, peran, jenis jenis dari lembaga pembiayaan dan
kegiatan dari perusahaan pembiyaan tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut kepres No.61 tahun 1988 dijelaskan bahwa lembaga pembiayaan adalah badan
usaha yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal
dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
2
2.2 Fungsi Lembaga Pembiayaan
3
2.4 Prinsip Lembaga Pembiayaan
A. Perusahaan Pembiayaan
4
Pihak Pihak Yang Terlibat
a. Lessor, merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para
nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal.
b. Lessee, adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing
kepada lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.
c. Supplier, yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan akan di
leasing sesuai perjanjian antara lessors dengan lessee dan dalam hal ini
suplier juga dapat bertindak sebagai lessor.
d. Asuransi, merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap
perjanjian antara lessor dengan lessee.
Perjanjian Leasing
Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lessee disebut “Lease
Agrement”, dimana di dalam perjanjian tersebut memuat kontrak kerja bersyarat
antara kedua belah pihak, yakni lessor dan lessee.
Sanksi-Sanksi
Sanksi-sanksi yang diberikan pihak lessor kepada kepada pihak lesse apabila
lesse ingkar janji atau tidak memenuhi kewajibannya kepada pihak lessor sesuai
perjanjian yang telah disepakati adalah sebagai berikut:
5
b. Anjak Piutang (Factoring)
Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah
Anjak kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka
pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Menurut
Kasmir dalam "Bank dan Lembaga Keuangan lainnya" (2002) menjelaskan bahwa
anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring adalah perusahaan yang
kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau pengambilalihan atau
pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran
tertentu dari perusahaan (klien)..
Dari definisi diatas, setidaknya dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Dalam kegiatan factoring ada tiga pihak yang terkait, yaitu:
Perusahaan Factoring (factoring company), atau disebut dengan factor
sebagai suatu badan usaha yang melakukan kegiatan lembaga pembiayaan
dengan bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek perusahaan;
Perusahaan penjual piutang atau disebut klien (client), adalah perusahaan
yang menjual atau mengalihkan piutang atau tagihannya kepada factor;
Nasabah (customer), sebagai pihak yang berutang (debitur) kepada klien,
dan piutang tersebut oleh klien dijual atau dialihkan kepada factoring.
Istilah klien (client) dan nasabah (customer) dalam mekanisme anjak
piutang memiliki pengertian yang sangat berbeda. Lain halnya dengan bank
yang memiliki nasabah atau customer, sedangkan perusahaan anjak piutang
hanya memiliki klien dalam hal ini supplier. Selanjutnya, klien yang
memiliki nasabah atau customer. Mekanisme anjak piutang ini sebenamya
diawali dari adanya transaksi jual beli barang atau jasa yang
pembayarannya secara kredit.
b) Kegiatan factoring hanya berupa suatu kegiatan jual beli atau pengurusan
piutang.
c) Piutang atau tagihan itu merupakan tagihan jangka pendek dan berasal dari
transaksi perdagangan, dan umumnya mempunyai ciri-ciri di antaranya:
Piutang yang terdiri dari seluruh tagihan berdasarkan faktur-faktur dari
perusahaan yang belum jatuh tempo;
Piutang yang timbul dari surat-surat berharga yang belum jatuh tempo;
6
Piutang yang timbul dari suatu proses pengiriman barang.
7
c. Usaha Kartu Kredit (Kartu plastik)
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Usaha Kartu Kredit adalah
kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan
kartu kredit, Sedangkan pengertian kartu kredit sendiri menurut Peraturan Bank
Indonesia Nomor 7/52/PBI/2005, Kartu Kredit adalah Alat Pembayaran Dengan
Menggunakan Kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi
pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai dimana kewajiban
pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit,
dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran
tersebut pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus (charge card) ataupun
secara angsuran.
8
Pembiayaan konsumen merupakan salah satu lembaga pembiayaan yang
dilakukan suatu perusahaan financial (consumer finance company). Perusahaan
pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistm
pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen. Target pasar dari model
pembiayaan ini sudah jelas yaitu konsumen. Barang yang menjadi obyek
pembiayaan konsumen umumnya adalah barang-barang seperti alat elektronik,
computer dan alat-alat rumah tangga yang menjadi kebutuhan konsumen . besarnya
pembiayaan yang diberikan kepada konsumen umumnya relative kecil, sehingga
risiko yang dipikul oleh perusahaan pembiayaan konsumen juga relative kecil.
9
investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura, dan Perusahaan yang
pembiayaannya dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau
investee company. Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga
(investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang
memiliki resiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai
perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan.
Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial
dan teknikal. Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor
yang mapan keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang
melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.
Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan dilakukan
terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum memiliki suatu
riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu pinjaman.
Sebagai bentuk kewirausahaan, pemilik modal ventura biasanya memiliki hak
suara sebagai penentu arah kebijakan perusahaan sesuai dengan jumlah saham
yang dimilikinya.
10
PMK Nomor 18/PMK.010/2012 tanggal 1 Februari 2012 tentang Perusahaan
Modal Ventura.
11
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur. Infrastruktur adalah
prasarana yang dapat memperlancar mobilitas arus barang dan jasa.
12
Infrastruktur, atau melakukan penggabungan atau peleburan ke dalam Perusahaan
Pembiayaan Infrastruktur lain.
Perusahaan pembiayaan infrastruktur yang ada di Indonesia salah satunya adalah PT Sarana
Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI), perusahaan ini merupakan BUMN dengan
kepemilikan saham 100% milik Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Keuangan
Republik Indonesia. PT SMI ini telah didirikan sejak 26 Februari 2009.
13
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
lembaga pembiayaan merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana, baik dalam bentuk uang maupun barang modal.Yang
berperan sebagai sumber pembiayaan alternatif yang menunjang perekonomian
masyarakat. Bermanfaat bagi masyarakat juga pembangunan infrastruktur.
Peranan lembaga pembiayaan yakni sebagi salah satu lembaga sumber pembiayaan
alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional serta
menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif dalam
pembangunan dimana lembaga pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha
dapat mengatasi salah satu faktor yang umum dialami yaitu faktor permodalan.
Perusahaan Pembiayaan diantaranya adalah:
a. Sewa Guna Usaha (Leasing)
b. Anjak Piutang (Factoring)
c. Usaha Kartu Kredit
d. Pembiayaan Konsumen
e. Perusahaan Modal Ventura
B. Saran
a. Lembaga pembiayaan yang bersifat mengakumulasikan denda bagi nasabah
merupakan denda yang berlebihan.
b. Menghilangkan sistem kredit macet.
c. Lebih melayani nasabah dengan baik terutama bagi yang susah membayar dan
menimalisirkan penalti atau pelanggaran kepada nasabah.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Lembaga-Pembiayaan.aspx
https://ajaib.co.id/lembaga-pembiayaan/
https://www.cekaja.com/info/mengenal-lembaga-pembiayaan-jenis-kredit-dan-
fungsi
https://www.akuntansilengkap.com/keuangan/fungsi-lembaga-pembiayaan/
15