Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anjelina Fricillia

NPM : 1806194233

Farmakokinetika – B

QBL 12

FARMAKOKINETIKA NONLINEAR

1. Jelaskan perbedaan utama parameter famakokinetik antara obat yang mengikuti


farmakokinetika linier dan non linier!
Obat yang mengikuti farmakokinetik linier umumnya memiliki elimination half-
life yang konstan dan pembersihan yang konstan walaupun dengan peningkatan dosis.
Model linier ini mengasumsikan bahwa parameter farmakokinetik untuk suatu obat tidak
akan berubah ketika dosis yang berbeda atau beberapa dosis obat diberikan.
Konsentrasi obat tunak dan AUC sebanding dengan ukuran dosis. Dengan
beberapa obat, peningkatan dosis atau pengobatan kronis dapat menyebabkan
penyimpangan dari profil farmakokinetik linier yang sebelumnya diamati dengan dosis
rendah tunggal dari obat yang sama. Perilaku farmakokinetik nonlinear ini juga disebut
farmakokinetik tergantung dosis. Farmakokinetik nonlinear menghasilkan Cl, t1/2, dan
AUC yang bergantung pada dosis. Farmakokinetik nonlinier sering dijelaskan dalam
istilah Vmax dan KM.
Farmakokinetika nonlinear Farmakokinetika linear

Eliminasi obat tidak mengikuti kinetika Eliminasi obat mengikuti kinetika


orde 0 atau 1 orde 0 atau 1

Waktu paruh obat berubah seiring Waktu paruh dan Cl obat konstan
dengan perubahan dosis

AUC tidak proporsional terhadap AUC dan konsentrasi tunak


jumlah obat yang tersedia dalam tubuh proporsional dengan jumlah dosis
yang masuk

Dipengaruhi kejenuhan dari proses


terbatas kapasitas, misalnya enzim atau
carrier  saturasi

Komposisi dan/atau rasio metabolit


obat dapat dipengaruhi perubahan dosis

2. Jelaskan penyebab terjadinya perubahan profil farmakokinetika dari linier menjadi


nonlinier!
Peningkatan dosis atau pengobatan kronis dapat menyebabkan penyimpangan dari
profil farmakokinetik linier yang sebelumnya diamati dengan dosis rendah tunggal dari
obat yang sama. Selain itu, banyak proses penyerapan obat, distribusi, biotransformasi,
dan ekskresi (ADME) melibatkan enzim atau carrier-mediated systems. Untuk beberapa
obat yang diberikan pada tingkat terapeutik, salah satu dari proses tersebut mungkin
menjadi jenuh. Tabel dibawah menunjukkan berbagai penyebab perilaku farmakokinetik
nonlinear secara teori. Selain saturasi pengikatan protein plasma atau sistem yang
dimediasi oleh pembawa, obat-obatan dapat menunjukkan farmakokinetik nonlinier
karena perubahan patologis dalam ADME obat.

Penyebab Drug
Absorbsi

Riboflavin, gebapentin, L-dopa,


Kejenuhan transpor pada gut wall
baclofen, ceftibuten

Metabolisme intestinal Salisilamid, propanolol

Obat dengan solubilitas rendah


pada GI tetapi dosisnya relatif Chorothiazide, griseofulvin, danazol
tinggi

Kejenuhan gastric atau dekomposisi


Penicillin G, omeprazole, saquinavir
GI

Distribusi

Phenylbutazone, lidocaine, salicylic


Kejenuhan ikatan protein plasma acid, ceftriaxone, diazoxide, phenytoin,
warfarin, disopyramide
Cellular uptake Methicillin (kelinci)

Ikatan jaringan Imiprimine (rat)

Transpor CSF Benzilpenisilin

Kejenuhan transpor menuju atau


Methotrexate
keluar jaringan

Renal Elimination

Sekresi aktif Mezlocillin, para-aminohippuric acid

Reabsorbsi tubular Riboflavin, ascorbic acid, cephapirin

Perubahan pada pH urin Asam salisilat, dextroamfetamin

Metabolisme

Kejenuhan metabolisme Fenitoin, asam salisilat, teofilin, asam


valproat

Cofactor atau enzyme limitation Asetaminofen, alkohol

Induksi enzim Carbamazepine

Perubahan aliran darah hepatik Propranolol, verapamil

Inhibisi metabolit Diazepam

Ekskresi biliary

Iodipamide, sulfobromophthalein
Sekresi empedu
sodium

Enterohepatic recycling Cimetidine, isotretinoin

3. Pada farmakokinetika non linier, jelaskan apa yang dimaksud dengan R, Vmax,
Km pada kinetika Michaelis Menten!

Kinetika Michaelis Menten merupakan persamaan yang menggambarkan


eliminasi obat oleh proses enzimatik yang jenuh. Cp adalah konsentrasi obat dalam
plasma. Vmax merupakan laju eliminasi maksimum dan KM adalah konstanta Michaelis
yang merefleksikan kapasitas dari sistem enzim. KM ini bukanlah konsntanta eliminasi,
melainkan konstanta laju hibrida dalam kinetika enzim, yang mewakili laju reaksi maju
dan mundur dan sama dengan konsentrasi obat atau jumlah obat dalam tubuh pada
0,5Vmax. Nilai-nilai untuk KM dan Vmax tergantung pada sifat obat dan proses enzimatik
yang terlibat.

R adalah dosis yang diberikan perhari atau laju pemberian dosis per satuan waktu
(dosis/waktu). Persamaan ini dapat dituliskan untuk obat yang dimetabolisme di tubuh
sama dengan metabolisme obat secara in vitro. Tetapi, kondisi tunak tidak akan tercapai
jika R lebih besar dari Vmax. Akumulasi obat akan terus terjadi tanpa mencapai kondisi
tunak.

4. Pasien diberikan infus dengan kecepatan 100 mg/jam diketahui obat tersebut memiliki
Css sebesar 80 μg/ml, jika diberikan 50 mg/jam diketahui obat tersebut memiliki Css
sebesar 25 μg/ml. Vd = 18 L. Hitung :
a) Km dan Vmax
b) t1/2 untuk obat dengan dosis tunggal 500 mg

c) Durasi obat jika MEC 20 μg/ml

Anda mungkin juga menyukai