Anda di halaman 1dari 5

Nama : Figo Valentino Indra Dosen PJP :

NIM : E1401201024 Dr. Dra. Yohana C. Sulistyaningsih, M. Si

Kelompok : Kelompok 1 Asisten Pratikum :

Hari, tanggal : Senin, 15 Maret 2021 1. Ananda Zahra Alhamida (G34170003)

2. Lathisya Anindya Fadilla (G34170060)

3. Siwie Dios (A14170018)

4. Alisa Fuji Agustin (D24180014)

PERUBAHAN ENERGI CAHAYA MENJADI ENERGI KIMIA:


HASIL FOTOSINTESIS

TUJUAN
Praktikum ini bertujuan Mengamati pengaruh cahaya dan ketersediaan CO2
terhadap laju fotosintesis dengan mengukur banyaknya O2 yang dikeluarkan.

PENDAHULUAN
Dasar teori

Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (𝐶𝑂2


dan 𝐻2 𝑂) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari.
Fotosintesis terdiri atas 2 fase, yaitu fase I yang berlangsung pada grana dan
menghasilkan ATP dan 𝑁𝐴𝐷𝑃𝐻2 serta fase II yang berlangsung pada stroma dan
menghasilkan karbohidrat (Ai 2012). Proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan
anorganik (𝐶𝑂2 dan 𝐻2 𝑂) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya
matahari disebut fotosintesis dengan persamaan reaksi kimia berikut ini.

6𝐶𝑂2 + 6𝐻2 𝑂 → 𝐶6 𝐻12 𝑂6 + 6𝑂2

Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam
reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis (berupa
klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan melepaskan
oksigen (Ai 2012). Proses fotosintesis dapat berlangsung secara cepat maupun lambat.
Proses fotosintesis yang berlangsung dengan cepat dapat menghasilkan energi yang
besar hingga tidak keseluruhan dari energi yang dihasilkan dari proses fotosintesis
terpakai semuanya. Sebagian dari energi yang dihasilkan disimpan dalam bentuk
cadangan makanan (Muchammad 2013).

Proses fotosintesis yang berlangsung secara cepat disebabkan oleh adanya


beberapa faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis yaitu cahaya, konsentrasi
karbondioksida, persediaan air, kandungan klorofil, penimbunan hasil fotosintesis, suhu,
resistensi daun terhadap difusi gas bebas dan faktor protoplasma. Cahaya matahari
merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam laju fotosintesis. Cahaya
matahari berasal dari cahaya putih yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen
warna karena panjang gelombang cahaya yang berbeda untuk setiap warna yang
berbeda. Adapun faktor genetik yang mempengaruhi proses fotosintesis yaitu perbedaan
antara spesies, pengaruh umur daun, dan pengaruh laju translokasi fotosintat (Setyanti
2013).

Manfaat fotosintesis bagi tumbuhan adalah menambah tumbuh kembang


tumbuhan untuk melangsungkan hidup dengan cara memproduksi makanannya sendiri.
Tumbuhannya yang berfotosintesis memerlukan karbon dioksida (𝐶𝑂2 ) dan
mengeluarkan gas oksigen (𝑂2 ) yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia
dan hewan. (Dwijoseputro 1992).

BAHAN DAN METODE


Alat dan Bahan

Dalam praktikum ini menggunakan alat antara lain statif, penjepit, lampu,
penggaris, thermometer, jarum suntik, tabung reaksi, pipa, dan tabung beker. Sementara
itu untuk bahan menggunakan tanaman Hydrilla dan senyawa Natrium Bikarbonat
(NaHCO3)

Metode

Tanaman Hydrilla dimasukkan ke dalam


tabung reaksi yang diletakkan dalam tabung
beaker berisi air (250 ml) ditambahkan Termometer di masukkan ke
natrium bikarbonat (NaHCO3). Konsentrasi tabung beaker untuk memantau
NaHCO3 yang dipakai: suhu air agar stabil pada suhu
Percobaan 1 dan 4:1 gr/250 ml ruang
Percobaan 2 dan 5:2 gr/250 ml
Percobaan 3 dan 6:3 gr/250 ml

Lampu diarahkan pada Hydrilla dengan jarak


yang sudah ditentukan. Jarak cahaya ke tabung
Amati volume gelembung berisi tanaman Hydrilla: 120 cm, 90 cm, 60
udara (dengan asumsi O) yang cm, 30 cm, 15 cm,dan 5 cm. Lampu
dihasilkan selama proses dinyalakan dan setelah massa adaptasi
fotosintesis berakhir, pengamatan jumlah gas yang
terkumpu pada pipa kapiler (tubing) dilakukan
selama 5 menit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

Berikut ini merupakan grafik jumlah 𝑂2 data kelompok satu dari hasil perlakuan
dengan mengombinasikan kadar NaHCO3 dengan variasi jarak cahaya yang berbeda.

Jumlah O2
7 6.28
5.68
6
4.76
5
3.82
Jumlah O2

4
2.66
3
2 1.2
1
0
1 2 3 4 5 6
Percobaan

Grafik 1. Hubungan jumlah 𝑂2 terhadap perlakuan tiap percobaan data kelompok 1

Jumlah O2
7.56
8
7 6.244
6 5.32
Jumlah O2

5 4.202
4
3 2.232
2 1.168
1
0
1 2 3 4 5 6
Percobaan

Grafik 2. Jumlah 𝑂2 data kelas


Pembahasan

Praktikum kali ini membahas mengenai kelajuan perubahan energi cahaya


menjadi energi kimia pada hasil fotosintesis. Percobaan dilakukan dengan
membandingkan gelembung hasil proses fotosintesis yang dipengaruhi oleh faktor
konsentrasi NaHCO3 dan jarak cahaya. Percobaan dilakukan sebanyak enam kali
dengan lima kali pengulangan. Data hasil percobaan disajikan dalam bentuk tabel agar
mudah dipahami. Setra grafik utuk melihat kenaikan atau penurunan jumlah gelembung
yang dihasilkan.

Data yang dihasilkan pada percobaan menunjukkan bahwa faktor yang paling
besar pengaruhnya terhadap laju fotosintesis adalah cahaya atau jarak cahaya dan kadar
karbondioksida. Sedangkan yang menyebabkan hasil yang berbeda dari pemberian
NaHCO3 karena NaHCO3 berperan sebagai katalisator pada reaksi fotosintesis . Jika
mencampurkan NaHCO3 ke dalam air pada percobaan, maka akan terjadi reaksi seperti
berikut:

𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3 + 𝐻2 𝑂 → 𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂

Bisa dilihat bahwa NaHCO3 yang dicampurkan ke dalam air akan menghasilkan
karbondioksida. Karbondioksida sendiri merupakan bahan baku dari fotosintesis. Jika
jumlah karbondioksida semakin banyak di dalam air, oksigen yang dihasilkan akan
semakin banyak pula.

Selain faktor yang ada dalam percobaan, faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi laju fotosintesis tumbuhan yaitu ketersediaan air yang merupakan
kebutuhan utama bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis disamping kadar
karbondioksida. Selain itu suhu juga berpengaruh karena, suhu yang terlalu tinggi akan
membuat daun menutup sebagian besar stomatanya untuk meminimalkan laju
penguapan, proses ini mengakibatkan karbondioksida tidak dapat diserap daun dan
proses fotosintesis akan mengalami perlambatan. Suhu yang terlalu rendah, dapat
membuat air yang terdapat dalam tumbuhan akan membeku sehingga sirkulasi hara dari
akar ke ke daun tidak dapat terjadi. Kadar klorofil juga berpengaruh karena tanpa
klorofil, fotosintesis akan berlangsung sangat lambat bahkan tidak dapat terjadi hingga
tumbuhan kehabisan energi dan Unsur hara adalah sumber nutrisi utama yang
dibutuhkan tumbuhan dalam melakukan metabolisme.

Kesalahan yang biasa terjadi pada praktikum ini adalah perhitungan volume
gelembung udara yang kurang cermat, kondisi tanaman Hydrilla yang kurang baik, dan
ketidak tepatan pemberian NaHCO3 sebagai katalis dalam percobaan ini.
SIMPULAN
Intensitas cahaya merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses
fotosenitesis. Cahaya matahari merupakan faktor yang paling berpengaruh bagi
fotosintesis tumbuhan. Semakin rendah intensitas cahaya yang diterima tumbuhan,
maka akan semakin sulit pula tumbuhan tersebut dalam melakukan fotosintesis. Pada
intensitas cahaya yang rendah, energi yang diserap tumbuhan tidak mampu mencukupi
untuk dapat diubah menjadi energi biokimia. Selain itu kadar NaHCO3 juga
berpengaruh karena bersifat sebagai katalis dalam reaksi. Reaksi NaHCO3 dengan air
akan menghasilkan gas karbondioksida yang marupakan faktor eksternal paling penting
dalam proses fotosintesis. Semakin besar kadar karbondioksida maka laju fotosintesis
akan tambah besar. Semua faktor ini telah terbukti dalam percobaan yang telah
dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Ai NS. 2012. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains. 12(1):30- 34.

Dwidjoseputro, D. 1992. Pengatar Fisiologi Tumbuhan, Setakan Keenam. PT Gramedia.


Jakarta

Muchammad A, Kardena E, Rinanti A. 2013. Pengaruh intensitas cahaya terhadap


penyerapan gas karbondioksida oleh mikrolaga tropis Ankistrodesmus. Sp dalam
fotobioreaktor. Teknik Lingkungan. 19(2): 103-116.

Setyanti YH, Anwar S, Slamet W. 2013. Karakteristik fotosintetik dan serapan fosfor
hijauan alfaalfa (Medicago sativa) pada tinggi pemotongan dan pemupukan
nitrogen yang berbeda. Animal Agriculture Jurnal. 2(1): 87-89

Anda mungkin juga menyukai