Anda di halaman 1dari 2

Nama : Delvi Wiliza

NIM : 20020036

RESUME

1. Motif dan Pola Ornamen


Pola dalam bahasa Inggris di sebut “pattern”, H.W. Fowler dan F.G Fowler pola disebut
“decorative”design as executed on carpet, wall paper, clots etc”, sedangkan Herbert Read
menjelaskan pola sebagai penyebaran garis dan warna dalam suatu bentuk ulangan tertentu.
Maka antara motif, pola dan ornamen dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Motif merupakan pangkal atau titik tolak untuk membentuk suatu pola, baik
dibentuk dari unsur garis maupun suatu bentuk figure.
b. Pola adalah motif yang dibuat secara berulang-ulang, jalin-menjalin, selang-
seling, berderet, atau variasi satu motif dengan motif lainnya.
c. Ornamen adalah pola yang diterapkan/dijadikan hiasan pasa suatu benda

Secara garis besar struktur ornamen dapat dibedakan menjadi tiga hal utama yaitu

a. Garis-garis berkesinambungan dengan segala variasinya, yaitu berupa garis-garis


lurus, garis patah, garis lengkung, garis bergelombang, dan juga garis-garis yang
berfungsi sebagai garis batas.
b. Berupa bentuk-bentuk figure yang berkelompok.
Secara sederhana dapat dipahami bahwa dari motif akan membentuk pola, dari pola
akan membentuk ornamen. Hal-hal yang terkait dengan pembuatan pola adalah komposisi:
a. Simetris yaitu pola yang dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau atas dan
bawah adalah sama.
b. Asimetris yaitu pola yang dibuat antara bagian-bagiannya (kanan-kiri,
atasbawah) tidak sama.
c. Komposisi memusat pada pusat lingkaran segi enam, segi delapan dan segi
lainnya. Pola ini disebut sentris
d. Pengulangan yaitu pola yang dibuat dengan pengulangan motif-motif secara
horizontal dan petikal.

Pola memiliki fungsi sebagai arahan dalam membuat suatu perwujudan bentuk, artinya
sebagai pegangan dalam pembuatan agar tidak menyimpang dari bentuk/motif yang
dikehendaki, sehingga hasil karya sesuai dengan ide yang diungkapkan.

2. Motif Ornamen
Motif merupakan bentuk dasar dalam penciptaan/perwujudan suatu karya ornamen.
Motif dalam ornamen meliputi:
a. Motif Geometris
b. Motif tumbuh-tumbuhan
c. Motif manusia
d. Motif binatang
e. Motif gunung , air, awan, batu-batuan dan lain-lain
f. Motif Kreasi/ khayalan

Motif Ornamen Geometris Motif tertua dari ornamen adalah bentuk geometris, motif
yang terukur motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-
garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk
pilin, patra mesir dan lain-lain. Motif ini sangat erat hubungannya dengan teknik anyam dan
tenun dengan kata lain motif yang terdapat pada anyamn dan tenun adalah motif Geomertis.
Persilangan pakan dan lusi pada anyaman dan tenun inilah yang menimbulkan motif ornamen
geometris.

Ada beberapa pola hias yang tersusun dari motif geometris yang ditemukan, yaitu
meander, tumpal, swastika, dan pilin. Pola Hias Tumpal menggunakan bidang segitiga sama kaki
yang diulang-ulang secara berderet. Pilin adalah suatu bentuk yang dibatasi oleh garis lengkung
yang mengikal pada titik pusat. Pilin tersebut pada umumnya dibuat berganda, bersambungan
bentuknya semacam huruf „S‟. Pola Hias Meander adalah berupa huruf „T‟ yang disusun
berderet dan berbalikan. Sedangkan pola hias swastika adalah bentuk yang menyerupai galaksi
atau kumpulan bintangbintang di cakrawala, sesuai dengan Sukarman yang menyatakan bahwa:
“Bentuk swastika ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan galaxi atau kumpulan
bintang-bintang di cakrawala yang merupakan dasar kekuatan perputaran alam ini”.

3. Fungsi Ornamen
1) Ornamen menambah nilai estetis dari suatu benda/produk yang akhirnya pula akan
menambah nilai finansial dari benda atau produk tersebut.
2) Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk
menghias saja demi keindahan suatu bentuk (benda ) atau bangunan, dimana ornamen
tersebut ditempatkan. Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah tangga, arsitektur, pada
pakaian (batik, bordir, kerawang,).
4. Sifat Ornamen
1) Pasif, ornamen tersebut hanya berfungsi menghias, tidak ada kaitanya dengan hal lain
seperti ikut mendukung konstruksi atau kekuatan suatu benda.
2) Aktif. selain untuk menghias suatu benda juga mendukung hal lain pada benda tersebut
misalnya ikut menentukan kekuatanya (kaki kursi motif belalai gajah/motif kaki elang)

Anda mungkin juga menyukai