Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

RESUME BIAYA MUTU DAN LINGKUNGAN

OLEH

KELOMPOK VII :

1. RATU AYU LESTARI (21A1898SA)


2. YANA ELMA SARA (21A1899SA)

S1 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM (STIE AMM) MATARAM

2021/2022
A. Biaya Mutu ( Quality Cost )
Biaya mutu (Quality cost) adalah biaya yang bersangkutan dengan penciptaan,
pengidentifikasian,perbaikan dan pencegahan produk cacat. Biaya mutu diperlukan oleh
manajemen dalam melakukan perencanaan,pengendalian dan pengambilan keputusan
tentang mutu produk. Manajemen perlu memahami biaya mutu (quality cost ) yang
merupakan biaya yang terjadi karena adanya atau kemungkinan mutu produk yang
rendah.

Biaya mutu dapat dibagi menjadi empat kelompok:

1. Biaya pencegahan ( Prevention Cost )


Biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya cacat dalam produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaa /biaya-biaya yang berhubungan dengan upaya
pencegahan kegagalan internal maupun eksternal. Tujuan dikeluarkan biaya
pencegahan ini adalah untuk menurunkan kuantitas produk yang tidak memenuhi
spesifikasi mutu yang telah ditetapkan, sehingga menurunkan biaya kegagalan.

Contoh Biaya pencegahan adalah :

a. Perencanaan kualitas : Biaya –biaya yang berkaitan dengan aktivitas


perencanaan kualitas secara keseluruhan, termasuk penyiapan prosedur-prosedur
yang diperlukan untuk mengkomunikasikan rencana kualitas keseluruh pihak yang
berkepentingan. Contohnya : biaya perencanaan mutu,
b. Tinjauan ulang produk baru ( New product Review ) : Biaya – biaya yang
berkaitan dengan rekayasa keandalan (reliability engineering) dan aktivitas-
aktivitas lain yang terkait dengan kualitas yang berhubungan dengan
pemberitahuan desain baru.Contonya: biaya pelaporan mutu , biaya penelaahan
terhadap terhadap desain produk, gugus kendali mutu (quality cicle).
c. Pengendalian Proses : Biaya –biaya inspeksi dan pengujian dalam proses untuk
menentukan status dari produk.
d. Audit kualitas : Biaya-biaya yang berkaitan dengan evaluasi atas pelaksanaan
aktivitas dalam rencana kualitas secara keseluruhan.Contohnya : biaya rekayasa
mutu
e. Pelatihan ; biaya –biaya yang berkaitan dengan penyiapan dan pelaksanaan
program-program pelatihan yang berkaitan dengan kualitas.Contohnya : biaya
program pelatihan mutu
2. Biaya penilaian ( Appraisal Cost ) yaitu : biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
menentukan apakah produk & jasa sesuai ( derajat konformansi ) dengan persyaratan
kualitas ( spesifikasi yang ditetapkan ).
Contoh biaya penilaian adalah :

a. Inspeksi dan pengujian kedatangan material : biaya–biaya yang berkaitan


dengan penentuan kualitas dari material yang dibeli, apakah melalui inspeksi pada
saat penerimaan, dilakukan oleh pemasok, atau inspeksi yang dilakukan oleh
pihak ketiga. Contohnya : biaya pengujian bahan baku, biaya inspeksi
pembungkusan, verifikasi pemasok, pengujian dilapangan, biaya penilaian
pemasok
b. Inspeksi dan pengujian produk dalam proses: biaya-biaya yang berkaitan
dengan evaluasi tentang kesesuaian produk dalam proses terhadap persyaratan
kualitas (spesifikasi) yang ditetapkan.
c. Inspeksi dan pengujian produk akhir: biaya-biaya yang berkaitan dengan
evaluasi tentang kesesuaian produk akhir terhadap persyaratan kualitas
(spesifikasi) yang ditetapkan.
d. Audit kualitas produk: biaya-biaya untuk melakukan audit kualitas pada produk
dalam proses atau produk akhir. Contohnya biaya aktivitas pengawasan. Product
Acceptance adalah pengambilan sampel dari satu batch produk jadi untuk
menentukan apakah produk dalam batch tersebut memenuhi mutu yang telah
ditetapkan. Process Acceptance adalah pengambilan sampel dari proses produksi
yang sedang berjalan untuk melihat apakah proses produksi berjalan dalam
kendali dan tidak menghasilkan produk cacat..
e. Pemeliharaan akurasi ( ketepatan, ketelitian ) peralatan pengujian : biaya-
biaya dalam melakukan penyesuaian untuk mempertahankan akurasi pengukuran
dan peralatan.
f. Evaluasi stok : biaya-biaya yang berkaitan dengan pengujian produk dalam
penyimpanan untuk menilai degradasi ( penurunan tingkat ) kualitas.

3. Biaya kegagalan intern (internal failure costs) yaitu : biaya-biaya yang


berhubungan dengan kesalahan atau terjadinya ketidaksesuaian produk dengan
spesifikasi mutu yang telah ditetapkan namun sudah dapat ditemukan (dideteksi )
sebelum produk sampai ke konsumen.

Contohnya :

a. Scrap : biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, material dan overhead pada
produk cacat yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki kembali.
b. Pekerjaan ulang (rework): biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki
kesalahan (mengerjakan ulang) produk guna menentukan penyebab-penyebab
kegagalan .
c. Analisis kegagalan (Failure Analysis): biaya yang dikeluarkan untuk inspeksi
ulang dan pengujian ulang produk yang telah mengalami pengerjaan ulang atau
perbaikan kembali.
d. Inspeksi ulang dan pengujian ulang (reinspection and retesting) : biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk inspeksi ulang dan pengujian ulang produk yang telah
mengalami pengerjaan ulang atau perbaikan kembali.
e. Down grading : selisih antara harga jual normal dan harga yang dikurangi karena
alasan kualits.
f. Avoidable Process Losses : biaya-biaya kehilangan yang terjadi, meskipun
produk itu tidak cacat.

4. Biaya kegagalan eksternal (eksternal failure costs) yaitu : biaya-biaya yang


berhubungan dengan kesalahan atau terjadinya ketidaksesuaian produk dengan
spesifikasi mutu yang telah ditetapkan namun sudah dapat ditemukan (dideteksi )
setelah produk sampai ke konsumen.
Contohnya :

a. Jaminan (Warranty): Biaya yang dikeluarkan untuk penggantian atau perbaikan


kembali produk yang masih berada dalam masa jaminan.
b. Penyelesaian keluhan (complaint adjustment) : biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk penyelidikan dan penyelesaian keluhan yang berkaitan dengan produk
cacat.
c. Produk dikembalikan (Returned Product) : biaya-biaya yang berkaitan dengan
penerimaan dan penempatan produk cacat yang dikembalikan oleh pelanggan.
d. Allowances : biaya-biaya yang berkaitan dengan konsesi pada pelanggan karena
produk yang berada dibawah standar kualitas yang sedang diterima oleh
pelanggan atau yang tidak memenuhi spesifikasi dalam penggunaan.

Mengukur Biaya mutu (Quality cost)

1. Metode pengganda; Biaya total produk gagal adalah beberapa kali lipat dari biaya
produk gagal yang diukur.
2. Metode penilaian pasar : survai para tenaga penjual terhadap konsumen tentang
pengaruh mutu yang jelek.
3. Metode rugi mutu Taguchi : setiap variasi nilai target dari karakteristik mutu akan
menimbulkan biaya mutu yang tersembunyi.
Rumus Taguchi : L (Y) = k(y-T)2

Di mana :

k = (konstanta), konstanta proporsionalitas yang besarnya tergantung pada struktur


biaya produk gagal eksternal.

y=(yield), nilai aktual dari karakteristik mutu

T=(target), nilai target dari karakteristik mutu

L=(loss), rugi mutu

Contoh perhitungan :

k=Rp.400 T= 10 inci diameter, unit dihasilkan 2.000, deviasi kuadrat rata-rata 0,025.
Maka biaya per unit yang diharapkan adalah Rp.10(0.025)xRp.400= Rp. 20.000
adalah total kerugian untuk 2.000 unit.

Unit y (y-T) (y-T)2 K(y-T)2


1 9.9 -0,10 0,010 4,00
2 10,1 0,10 0,010 4,00
3 10,2 0,20 0,040 16,00
4 9.8 -0,20 0,040 16,00
Total 0,100 40,00
Rata-rata 0,025 10,00

Laporan Biaya Mutu

Laporan biaya mutu sesungguhnya berisi setiap kategori biaya mutu yang dihubungkan
dalam bentuk persentase dari pendapatan penjualan. Contoh laporan biaya mutu disajikan
seperti berikut ini:

PT. ELOK
Laporan Biaya Mutu

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20x2

(Angka Rupiah dalam Jutaan)

Persentase
Jumlah dari
Golongan Pendapatan
Biaya Mutu Biaya Mutu Penjualan
Biaya Pencegahan
Biaya pelatihan mutu Rp. 1.000
Biaya rekayasa mutu 1.500
Biaya perencanaan mutu 500
Biaya pelaporan mutu 200
Biaya penilaian pemasok 50
Biaya gugus kendali mutu 75
Biaya review design 25
Rp. 3.350 5,58%
Biaya penilaian
Biaya inspeksi bahan baku Rp. 500
Biaya product acceptance 200
Biaya process acceptance 100
800 1,33
Biaya kegagalan intern
Biaya sisa bahan Rp. 40
Biaya pengerjaan kembali 160
200 0,33
Biaya kegagalan ekstern
Biaya penanganan keluhan
Rp. 250
customer
Biaya jaminan 300
Biaya perbaikan 125
675 1,12
Rp. 5.025 8,38%

* Pendapatan penjualan adalah Rp. 60.000.

* Rp.5.025 : Rp.60.000 = 8,38%. Perbedaan dengan jumlah yang seharusnya disebabkan


pembulatan

Dari laporan tersebut diperoleh informasi mengenai signifikan atau tidaknya setiap
kategori biaya mutu yang dibandingkan dengan pendapatan penjualan. Biaya mutu di
PT.ELOK menyerap 8,38% dari pendapatan penjualan.

Manajemen memiliki kesempatan untuk menyusun program yang lebih baik dalam
perbaikan mutu produk atau jasa yang dijual pada customer. Program perbaikan mutu
memerlukan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran biaya mutu. Dalam
pelaksanaan program perbaikan mutu, manajemen memerlukan umpan balik berupa
laporan biaya mutu yang berisi informasi biaya penuh sesungguhnya yang berkaitan
dengan mutu produk / jasa dibandingkan dengan biaya yang dianggarkan. Laporan
biaya mutu ini ini digunakan untuk memantau efektivitas pelaksanaan program yang telah
ditetapkan.

Contoh laporan biaya mutu yang berisi perbandingan biaya mutu sesungguhnya dengan
anggarannya disajikan sebagai berikut :
PT. ELOK
Laporan Biaya Mutu
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20x2
(Angka Rupiah dalam Jutaan)
Realisasi Anggaran Selisih
Biaya Pencegahan
Biaya Tetap
Biaya pelatihan mutu Rp. 1.000 Rp. 950 Rp. 50 R
Biaya rekayasa mutu 1.500 1.600 100 L
Biaya perencanaan mutu 500 600 100 L
Biaya penilaian pemasok 50 65 15 L
Biaya gugus kendali mutu 75 70 5 R
Biaya review design 25 35 10 L
Biaya Variabel
Biaya pelaporan mutu 200 250 50 L
Jumlah biaya pencegahan Rp. 3.350 Rp. 3.565 Rp. 215 L

Biaya penilaian
Biaya Variabel
Biaya inspeksi bahan baku Rp. 500 Rp. 475 Rp. 25 R
Biaya product acceptance 200 300 100 L
Biaya process acceptance 100 175 75 L
Jumlah biaya penilaian Rp. 800 Rp. 950 Rp. 150 L

Biaya kegagalan intern


Biaya Variabel
Biaya sisa bahan Rp. 40 Rp. 60 Rp. 20 L
Biaya pengerjaan kembali 160 190 30 L
Jumlah biaya kegagalan intern Rp. 200 Rp. 250 Rp. 50 L

Biaya kegagalan ekstern


Biaya Tetap
Biaya penanganan keluhan
Rp. 250 Rp. 240 Rp. 10 R
customer
Biaya Variabel
Biaya jaminan 300 350 50 L
Biaya perbaikan 125 140 15 L
Jumlah biaya kegagalan ekstern Rp. 675 Rp. 730 Rp. 470 L

Jumlah biaya mutu Rp. 5.025 Rp. 5.495 Rp. 470 L


8,38% 9,16% 0,78%

* Pendapatan penjualan adalah Rp. 60.000.

* Rp.5.025 : Rp.60.000 = 8,38%

* Rp.5.495 : Rp.60.000 = 9,16%

* Rp.470 : Rp.60.000 = 0,78%

Informasi Biaya Mutu

Informasi biaya mutu digunakan untuk:

1. Mengevaluasi kinerja
2. Memperbaiki berbagai keputusan manajerial dan analisis produk baru
Hakikat dari informasi biaya mutu adalah untuk perbaikan mutu produk perusahaan
secara terus menerus. Informasi biaya mutu yang digunakan untuk penetapan harga
strategis dan untuk mengetahui laba siklus hidup produk baru adalah disajikan seperti
contoh dibawah ini:

Laporan Biaya Mutu, Penjualan = Rp. 1.000

Keterangan Biaya Mutu % terhadap


(Rp) penjualan
Biaya Pencegahan:
Pelatihan mutu 10
Reliabilitas mutu 30
40 4,00
Biaya Penilaian:
Pemeriksaan bahan 5
Penilaian produk 10
Penilaian proses 15
30 3,00
Produk Gagal Internal:
Sisa bahan 10
Pengerjaan ulang 20
30 3,00
Produk Gagal Eksternal:
Keluhan pelanggan 10
Jaminan 10
Perbaikan 20
40 4,00
Total 140 14,00
Unit diproduksi 100 unit

Penetapan Harga Strategis

Estimasi Biaya Mutu (Rp)


Biaya pencegahan 40
Biaya penilaian 30
Biaya produk gagal internal 30
Biaya produk gagal eksternal 40
Total 140
Keputusan: Biaya mutu akan dikurangi 50% dalam 18 bulan yaitu sebesar 50% x Rp.140
= Rp.70, atau per unitnya = (Rp.70 / 100 unit) = Rp.0,7. Jika manajemen mampu
mengurangi biaya mutu, maka harga dapat diturunkan, misalnya 2% x Rp.10 = Rp.0,2
setiap enam bulan, tujuannya untuk menjaga pangsa pasar. Tindakan yang demikian ini
disebut keputusan strategis dalam penurunan harga jual melalui penghematan biaya mutu.

Analisis Laba Siklus Hidup Produk Baru

Laporan: Analisis Produk Baru Proyek No.001


Estimasi siklus hidup produk: 2 tahun
Proyeksi potensi penjualan: 1000 unit (siklus hidup), harga Rp 2/unit
Target operating profit margin 20%
Proyeksi laporan laba-rugi siklus hidup
Penjualan (1000 unit @ Rp 2) 2.000
Biaya Input:
Bahan 500
Upah 400
Biaya overhead pabrik 300
Biaya mutu 100
Biaya pemasaran 250
Biaya administrasi 150
Laba siklus hidup (laba operasi) 300

Berdasarkan proyeksi laba rugi di atas menunjukkan bahwa laba operasi terhadap
penjualan (operating profit margin) sebesar: (Rp 300 / Rp 2.000) = 15%. Dengan
demikian produk baru tersebut ditolak, karena target laba operasi terhadap penjualan
sebesar 20%.

Anda mungkin juga menyukai