Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS HIPERTENSI

DI RT 07 RW 04 DESA BUGANGAN KEC. KEDUNGWUNI

KABUPATEN PEKALONGAN

Dosen Pembimbing : Wiwiek Natalya, SKM.,M.kep.,Sp.Kom.

Disusun Oleh:
1.

Nurul Febrian Bintari Putri

202102040032

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2022

A. Latar Belakang/ Data Fokus


Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada anggota kelompok penyakit
hipertensi didapatkan data : Anggota kelompok mengatakan sudah mengetahui
mengenai hipertensi namun jarang melakukan cek kondisi kesehatannya, anggota
kelompok mengatakan jika tidak ada keluhan tidak perlu kontrol, anggota
kelompok mengatakan sudah mengetahui penyakit hipertensi namun bisa
melakukan perawatan diri. Anggota kelompok kurang memanfaatkan pelayanan
kesehatan, Dari 8 orang yang sudah dikaji paling banyak tekanan darahnya adalah
140/90 mmHg sebanyak 2 orang, 230/130 mmHg : 1 orang, 180/110 mmHg : 2 orang,
140/90 mmHg : 3 orang, 150/100 mmHg : 2 orang, anggota kelompok belum bisa
melakukan manajemen diri untuk mengatasi hipertensi
Anggota kelompok kadang malas cek kesehatan di posyandu lansia, anggota
kelompok mengatakan di pagi hari berolahraga ringan disekitar rumah, anggota
kelompok mengatakan ketika pusing makan mentimun, rebusan air serai. Anggota
kelompok tidak memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi kesehatan,
Mayoritas anggota kelompok mempunyai riwayat penyakit hipertensi.

B. Diagnosa Keperawatan dan Tujuan


1. Diagnosa Keperawatan
a. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
b. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan intervensi keperawatan anggota kelompok dengan
hipertensi dapat mengetahui penyakit hipertensi dan perilaku serta diit yang
harus diterapkan pada pasien hipertensi.
3. Tujuan Khusus
a. Upaya primer : Manajemen kesehatan
1) Anggota kelompok memahami mengenai penyakit hipertensi
2) Anggota kelompok dapat mempertahankan perawatan secara
konsisten
b. Upaya sekunder : Pemeliharaan perilaku kesehatan
1) Anggota kelompok dapat menerapkan latihan fisik yang diajarkan
(Relaksasi Otot Progresif)
c. Upaya tersier : Manajemen kesehatan keluarga
1) Keluarga dapat mendukung masing-masing dari anggota kelompok
hipertensi dalam proses perawatan
2) Anggota kelompok dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada

C. Strategi Intervensi
1. Promosi kesehatan : Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
hipertensi dan demonstrasi relaksasi otot progresif
2. Pemberdayaan masyarakat : Memberdayakan anggota kelompok agar tetap
mengontrol dan mengecek tekanan darah setaip bulannya
3. Kemitraan : Kolaborasi dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk memberikan
pengobatan yang tepat.
4. Pengelolaan kelompok : Memantau perkembangan tekanan darah anggota
kelompok
5. Implementasi
1. Tindakan : Relaksasi otot progresif
2. Metode : Demonstrasi
3. Media/alat : Leaflet dan lembar balik
4. Tempat : Rumah kader desa
5. Waktu : Pukul 15.00 WIB
6. Sasaran : Warga desa Bugangan Rt.07/Rw.04 dengan Hipertensi
7. Pelaksana : Nurul Febrian Bintari Putri
8. Ringkasan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Respon Peserta


1 Pembukaan 3 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Mendengarkan
d. Kontrak waktu d. Mendengarkan
2 Pelaksanaan Menjelaskan tentang:
kegiatan 15 menit a. Pengertian relaksasi otot a. Mendengarkan
progresif
b. Tujuan relaksasi otot b. Mendengarkan
progresif
c. Memperagakan relaksasi c. Memperagakan
otot progresif
3 Evaluasi 3 menit Memberi kesempatan Mengajukan pertanyaan
bertanya
4 Penutup 2 menit Mengucapkan terima kasih Mendengar dan
menjawab salam

6. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Sebelum melaksanakan relaksasi otot progresif dikonsulkan kepada
pembimbing.
b. Sebelum melaksanakan relaksasi otot progresif kontrak terlebih dahulu
dengan para peserta yaitu anggota kelompok dengan penyakit hipertensi
desa Bugangan RT 07/RW 04 Kec. Kedungwuni
c. Sebelum melaksanakan relaksasi otot progresif mengingatkan kembali
kontrak, persiapan para peserta penyuluhan yaitu anggota kelompok
hipertensi desa Bugangan RT 07/RW 04 Kec. Kedungwuni
2. Evaluasi Proses
a. Peserta dapat bekerjasama
b. Peserta berperan aktif dalam diskusi
c. Peserta dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
d. Media : lembar balik dan leaflet
e. Evaluasi Hasil
a.  Peserta diharapkan mengerti materi yang telah diberikan
b. Peserta mampu memahami dan mempraktekan teknik relaksasi otot
progresif
Lampiran
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Terapi Relaksasi Otot Progresif


Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi
ketegangan dan kecemasan. Teknik ini dapat digunakan oleh klien tanpa
bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi
ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari
Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi
fisik dan mental sehingga menjadi rileks. Relaksasi merupakan kegiatan
untuk mengendurkan ketegangan, pertama-tama ketegangan jasmaniah yang
nantinya akan berdampak pada penurunan ketegangan jiwa.

B. Tujuan
1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung,
tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolic.
2. Mengurangi disritmia jantung, kebutuhan oksigen;
3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan
tidak memfokuskan perhatian serta relaks;
4. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi;
5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia
ringan, gagap ringan, dan
7. Membangun emosi positif dari emosi negatif.

C. Indikasi Terapi Relaksasi Otot Progresif


1. Klien yang mengalami gangguan tidur (insomnia).
2. Klien yang sering mengalami stress.
3. Klien yang mengalami kecemasan.
4. Klien yang mengalami depresi

D. Prosedur Terapi Relaksasi Otot Progresif


1. Gerakan 1: ditujukan untuk melatih otot tangan.
a. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan
yang terjadi.
c. Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan
relaks selama 10 detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien
dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan
relaks yang dialami.
e. Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan.
2. Gerakan 2: ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
Tekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga
otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang, jari-jari
menghadap ke langit-langit. Gerakan melatih otot tangan bagian
depan dan belakang ditunjukkan pada gambar.

3. Gerakan 3: ditujukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada bagian
atas pangkal lengan).
a. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
b. Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot
biseps akan menjadi tegang.

4. Gerakan 4: ditujukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur


a. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga
menyantuh kedua telinga.
b. Fokuskan atas, dan leher.
5. Gerakan 5 dan 6: ditujukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti
otot dahi, mata, rahang, dan mulut)
a. Gerakkan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai
otot terasa dan kulitnya keriput.
b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan disekitar mata
dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
6. Gerakan 7: ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami
oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi
sehingga terjadi ketegangan disekitar otot rahang
7. Gerakan 8: ditujukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut.
Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan
ketegangan di sekitar mulut

8. Gerakan 9 : ditujukan untuk merileksikan otot leher bagian depan


maupun belakang.
a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian
otot leher bagian depan.
b. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
c. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa
sehingga dapat merasakan ketegangan dibagian belakang leher dan
punggung atas.
9. Gerakan 10:  ditujukan untuk melatih otot leher begian depan.
a. Gerakan membawa kepala ke muka.
b. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di
daerah leher bagian muka.
10. Gerakan 11: ditujukan untuk melatih otot punggung
a. Angkat tubuh dari sandaran kursi.
b. Punggung dilengkungkan.
c. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian
relaks.
d. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan
otot menjadi lemas.
11. Gerakan 12: ditujukan untuk melemaskan otot dada.
a. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya.
b. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di
bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
c. Saat ketegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
d. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara
kondisi tegang dan relaks.

12. Gerakan 13: ditujukan untuk melatih otot perut.


a. Tarik dengan kuat perut kedalam.
b. Tahan sampai menjadi kencang dank eras selama 10 detik, lalu
dilepaskan bebas.
c. Ulangi kembali seperti gerakan awal perut ini.
13. Gerakan 14-15: ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha
dan betis).
a. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
b. Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga
ketegangan pindah ke otot betis.
c. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.
d. Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.
DAFTAR PUSTAKA

Ramdani, H. 2012. Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap


Penurunan Tekanan Darah Klien Hipertensi Primer di Kota Malang. Malang

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Kelompok Usia Sekolah
    LP Kelompok Usia Sekolah
    Dokumen9 halaman
    LP Kelompok Usia Sekolah
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab 2-Dikonversi
    Bab 2-Dikonversi
    Dokumen33 halaman
    Bab 2-Dikonversi
    Erna sari
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Cuci Tangan
    Leaflet Cuci Tangan
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Cuci Tangan
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • LP Kelompok Pekerja
    LP Kelompok Pekerja
    Dokumen11 halaman
    LP Kelompok Pekerja
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • LP Personal Hygiene
    LP Personal Hygiene
    Dokumen9 halaman
    LP Personal Hygiene
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • GOUT-NYERI
    GOUT-NYERI
    Dokumen27 halaman
    GOUT-NYERI
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • LP KELOMPOK Pekerja
    LP KELOMPOK Pekerja
    Dokumen10 halaman
    LP KELOMPOK Pekerja
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Senam DM
    Leaflet Senam DM
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Senam DM
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • Askep Pekerja
    Askep Pekerja
    Dokumen16 halaman
    Askep Pekerja
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • AMARILIS
    AMARILIS
    Dokumen32 halaman
    AMARILIS
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Hipertensi Kelompok Kecil
    Pengkajian Hipertensi Kelompok Kecil
    Dokumen15 halaman
    Pengkajian Hipertensi Kelompok Kecil
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • Hasil Bintari
    Hasil Bintari
    Dokumen13 halaman
    Hasil Bintari
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN IMSAKA
    LAPORAN IMSAKA
    Dokumen19 halaman
    LAPORAN IMSAKA
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • LP Gout Arthritis
    LP Gout Arthritis
    Dokumen12 halaman
    LP Gout Arthritis
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • LP Combustio
    LP Combustio
    Dokumen19 halaman
    LP Combustio
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • LP CHF
    LP CHF
    Dokumen29 halaman
    LP CHF
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • Instrument Strobe Ind
    Instrument Strobe Ind
    Dokumen4 halaman
    Instrument Strobe Ind
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • LP DM Profesi
    LP DM Profesi
    Dokumen17 halaman
    LP DM Profesi
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • Bahan LB
    Bahan LB
    Dokumen3 halaman
    Bahan LB
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Dapus Lama
    Skripsi Dapus Lama
    Dokumen3 halaman
    Skripsi Dapus Lama
    Nurul Febrian Bintari Putri
    Belum ada peringkat