Perang Batak - Kelompok 5 XI MIPA 5
Perang Batak - Kelompok 5 XI MIPA 5
PERANG
BATAK
1878-1907
ANGGOTA:
Para Raja Batak atau Tapanuli merasa keberatan atas menyebarnya agama Kristen di
Tapanuli. Sehingga kemudian pada 1877, Raja Sisingamangaraja XII menghimbau
masyarakat tanah Batak untuk mengusir para Zending.
Penolakan Kesultanan Aceh dan Toba (Batak) untuk menandatangani Korte Verklaring
(Perjanjian Pendek) di Sumatra terkait Open Door Policy (Politik Pintu Terbuka) Belanda.
2.MASA KONFLIK AGAMA DAN
KEYAKINAN DI BATAK
Belanda yang memiliki tujuan lain pada saat misi penyebaran agama, yaitu menguasai dan
monopoli Batak
• Gugur pada tanggal 17 Juni 1907 di pinggir kali Alek Sibulbulon, Kabupaten Dairi (di pos
pertahanannya) ditembak oleh Kapten Christoffel dengan peluru Marsuse Belanda.
• Pengikutnya menjadi terpecah belah dan tetap melakukan perlawanan terhadap Belanda,
tetapi tanah Batak jatuh ke dalam kekuasaan Belanda.
DAMPAK DARI
PERANG BATAK
Bidang politik: Seluruh daerah di Tapanuli dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah kolonial
Hindia Belanda.