Anda di halaman 1dari 5

RPS 3

Sikap dan Kepuasan Kerja

1. Konsep Persepsi
1.1 Pengertian Persepsi
Persepsi adalah salah satu aspek penting dalam memahami perilaku. Persepsi
adalah proses kognitif yang dipakai oleh seseorang untuk memahami lingkungannya
dengan cara menyeleksi, mengatur, dan menafsirkan suatu informasi.
1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
a. Pemberi kesan/pelaku persepsi
Bila seseorang memandang suatu obyek dan mencoba menginterpretasikan apa yang
dilihatnya tersebut, maka interpretasinya akan sangat dipengaruhi oleh
karakteristiknya dalam hal ini adalah karakteristik si pemberi kesan/penilai.
b. Sasaran/target/obyek
Ciri-ciri pada sasaran/obyek yang sedang diamati dapat mempengaruhi persepsi.
Orang yang penampilannya sangat menarik/tidak menarik lebih mudah untuk
dikenal/ditandai.
c. Situasi
Situasi atau konteks di mana melihat suatu kejadian/obyek juga penting. Unsur-unsur
lingkungan sangat mempengaruhi persepsi seseorang. Obyek yang sama pada hari
berbeda bisa menyisakan persepsi yang berbeda.
1.3 Kesalahan Persepsi
Ada beberapa kesalahan persepsi yang sering terjadi yaitu:
a. Berstereotipe (Stereotyping)
Menilai seseoran atas dasar satu/beberapa sifat dari kelompoknya. Seperti didasari
oleh jenis kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan atas jabatan.
b. Proyeksi
Kecenderungan menilai seseorang atas dasar perasaan dan sifatnya. Artinya
menghubungkan karakteristik sendiri dengan orang lain.
c. Efek Halo
Menarik kesan umum terhadap seseorang individu berdasarkan suatu karakteristik
tunggal.

2. Konsep Sikap
2.1 Pengertian
Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak tentang
obyek, orang atau peristiwa (Robbins dan Jugde, 2015). Sikap mencerminkan bagaimana
seseorang merasakan sesuatu.
Dengan sikap, seseorang dapat mempelajari sikap orang lain. Dalam organisasi sikap
menjadi penting karena dapat mempengaruhi perilaku kerja.
2.2 Sumber Sikap
Ada tiga sumber sikap yaitu:
a. Orang Tua
b. Guru
c. Anggota kelompok rekan sekerja.

Individu sering dalam mengambil sikap tertentu mengaci kepada ketiga sumber
tersebut di atas.

2.3 Tipe Sikap


Dari hasil riset perilaku keorganisasian disebutkan menurut Robbins dan Jugde
(2015) ada tiga tipikal sikap kerja yang utama yaitu:
a. Kepuasan kerja, seseorang yang mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi akan
cenderung menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan demikian sebaliknya.
b. Keterlibatan kerja, sampai sejauh mana seseorang memihak pada pekerjaannya,
berpartisipasi aktif di dalamnya serta menganggap kinerjanya sangat penting bagi
organisasi.
c. Komitmen pada organisasi, sampai tingkat mana seseorang pegawai memihak pada
organisasinya, dan bertekad setia di dalamnya.

Komitmen pada organisasi berhubungan negatif dengan tingkat kemahiran maupun


dengan tingkat keluar masuknya pegawai, dan berkorelasi positif dengan kepuasan kerja.
Komitmen pada organisasi merupakan suatu dimensi perilaku yang penting yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan para pekerja untuk bertahan pada suatu
organisasi.

3. Konsep Kepuasan Kerja


3.1 Pengertian
Porter mengatakan kepuasan kerja adalah selisih dari sesuatu yang seharusnya ada
dengan sesuatu yang sesuatu yang sesungguhnya ada (faktual). Semakin kecil selisih
kondisi yang seharusnya ada dengan kondisi yang sesungguhnya ada (faktual) seseorang
cenderung merasa semakin puas.
3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Herzberg ada lima aspek, sebagai berikut:
a. Kompensasi
b. Promosi
c. Lingkungan fisik (ventilasi, warna, penerangan, bunyi dan lain-lain)
d. Lingkungan non fisik (hubungan kerja dengan atasan bawahan, ataupun rekan
sekerja, kesempatan dalam pengambilan keputusan)
e. Karakteristik pekerjaan (variasi pekerjaan, prospek pekerjaan).
3.3 Efek Kepuasan Kerja Pada Kinerja Karyawan
Kepuasan kerja hingga kini diyakini berkaitan dengan kinerja individu
(karyawan), kelompok, yang pada gilirannya akan berkaitan pula dengan efektivitas
organisasi secara keseluruhan.
Para pemimpin organisasi perlu menaruh perhatian yang sungguh-sungguh
terhadap aspek kepuasan kerja ini, karena memiliki mata rantai dengan sumber daya
manusia organisasi, produkivitas organisasi, dan keberlangsungan hidup organisasi itu
sendiri.
Kepuasa kerja yang tinggi sangat mempengaruhi kondisi kerja dan memberikan
keuntungan nyata tidak saja bagian pekerja tetapi juga bagi manajemen dan organisasi.

4. Konsep Tentang Stress


4.1 Pengertian
Stress adalah pemahaman yang bersifat internal yang menciptakan adanya ketidak
seimbangan fisik dan psikir dalam diri seseorang sebagai akibat lingkungan eksternal,
organisasi, organisas lain (Szilagyi dalam Indriyo G, 1997).
4.2 Mengapa Stress Perlu Dipahami
a. Setiap orang tidak pernah steril dari stress.
b. Setiap orang memerlukan energi yang lebih banyak untuk menggapai sukses demi
sukses.
c. Stress berhubungan erat dengan produktivitas.
d. Setiap individu mesti berinteraksi dengan orang lain maupun dengan lingkungan.
e. Stress tidak jarang menimbulkan berbagai penyakit.
4.3 Sumber Stress
a. Faktor-faktor yang melekat pada pekerjaan
b. Peranan dalam organisasi
c. Hubungan-hubungan dalam organisasi
d. Perkembangan karier
e. Struktur dan iklim organisasi
f. Hubungan organisasi dengan pihak luar
g. Faktor dari dalam individu yang bersangkutan
h. Kepemimpinan
4.4 Dampak Stress
Dampak stress (Indriyo Gitosudarmo, 1997) yaitu:
Faktor fisik
a. Meningkatnya tekanan darah
b. Meningkatnya kolesterol
c. Penyakit jantung coroner

Faktor psikologi

a. Ketidakpuasan kerja
b. Murung
c. Rendahnya kepercayaan
d. Mudah marah
Faktor organisasi

a. Ketidakhadiran
b. Keterlambatan
c. Prestasi kerja menurun
d. Kecelakaan kerja meningkat
e. Sabotase
4.5 Cara Mengatasi Stress
Menurut Indriyo Gitosudarmo (1997), yaitu:
Secara individu
a. Meningkatkan keimanan
b. Meditasi
c. Olahraga
d. Relaksasi
e. Minta dukungan sosial kepada teman dan keluarga
f. Menghilangkan rutinitas

Secara organisasi

a. Perbaikan iklim organisasi


b. Perbaikan lingkungan fisik
c. Menyediakan sarana olahraga
d. Analisis dan kejelasan tugas
e. Mengubah struktur dan proses organisasi
f. Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan
g. Restrukturisasi tugas
h. Menerapkan manajemen berdasarkan sasaran

Anda mungkin juga menyukai